Revolusi Industri – Pengertian, Sejarah dan Perkembangannya

Revolusi industri dapat terjadi ditandai dengan adanya perkembangan pada aspek kehidupan manusia dalam skala cukup besar. Pengertian Revolusi industri ini sendiri merupakan masa pertumbuhan teknologi dalam proses produksi yang awalnya menggunakan tenaga manusia atau hewan kini menggunakan tenaga mesin.

Mungkin masih banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti bagaimana sejarah dan perkembangan revolusi ini sendiri. Untuk itu, berikut merupakan pengertian revolusi industri, sejarah dan perkembangan serta dampaknya.

Pengertian Revolusi Industri

Sebelum mengetahui pengertian revolusi industri sebaiknya ketahui dulu pengertian dari revolusi. Revolusi merupakan perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung dengan cepat menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Dalam revolusi, perubahan yang terjadi semuanya dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa adanya kekerasan atau melalui adanya kekerasan.

Sedangkan pengertian dari Revolusi Industri yaitu perubahan yang cepat dalam bidang ekonomi, yakni dari kegiatan ekonomi agraris ke ekonomi industri yang menggunakan mesin dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai.

Dengan revolusi industri, hal ini dapat mengubah cara kerja manusia dari menggunakan tenaga manusia menjadi menggunakan tenaga mesin. Istilah revolusi industri ini sendiri diperkenalkan oleh Friedrich Engeles dan Louis Auguste Blanqui pada pertengahan abad ke-19.

Sejarah dan Perkembangan

Revolusi industri sudah ada sejak abad ke-18, dimana pada saat itu masyarakat pertanian menjadi lebih maju dan uban. Namun, semenjak adanya kereta api lintas benua, mesin uap, listrik dan berbagai penemuan lainnya mampu mengubah masyarakat secara permanen.

Sudah diketahui bahwa revolusi industri ini sendiri yakni perubahan besar dalam kehidupan manusia saat memproduksi barang maupun jasa. Hingga saat ini, revolusi industri telah memasuki revolusi industri keempat atau biasa dikenal dengan istilah Revolusi Industri 4.0. Sampai revolusi industri keempat ini, sudah banyak perubahan yang terjadi yang berdampak pada seluruh bidang dalam aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Pengertian Revolusi industri ini sendiri merupakan suatu keadaan dimana banyak aspek kehidupan yang terpengaruh oleh perubahan global yang tengah terjadi. Revolusi industri dapat dilihat pada proses produksi barang atau jasa yang mulanya sulit, memakan waktu lama dan biaya yang mahal menjadi lebih mudah, cepat dan lebih murah.

Revolusi industri menjadi salah satu cara untuk mengatasi kelangkaan. Dengan revolusi industru, maka risiko kelangkaan dapat diminimalisir atau bahkan dapat dihilangkan sehingga tenaga, waktu dan biaya yang dibutuhkan bisa dialihkan ke hal yang lebih produktif. Untuk mengetahui perkembangan dari revolusi industri, mari simak penjelasan berikut.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Revolusi Industri 1.0

Sebelum revolusi industri 1.0 ini terjadi, manusia memproduksi barang dan jasa hanya mengandalkan tenaga otot, air dan tenaga air. Ini menjadi kendala yang cukup besar mengingat tenaga-tenaga tersebut cukup terbatas misalnya saat membutuhkan tenaga manusia dalam mengangkat barang berat atau menggunakan katrol maka manusia membutuhkan istirahat secara berkala sehingga hal ini tidak efektif dan efisien.

Selain tenaga otot, tenaga lain yang sering digunakan adalah tenaga air dan angin. Biasanya tenaga ini digunakan untuk penggilingan, untuk memutar penggilingan tentu sangatlah berat sehingga seringkali manusia menggunakan kincir air ataupun angin. Yang menjadi kendala dalam tenaga ini adalah manusia tidak bisa menggunakannya dimana saja, hanya dapat menggunakannya di dekat air terjun dan di daerah dengan angin kencang.

Hingga tahun 1776, James Watt menemukan mesin uap dan mampu mengubah sejarah. Penemuan mesin uap ini menjadikan proses produksi lebih murah dan efisien. Tidak ada lagi masalah tempat dan waktu dalam memproduksi sesuatu.

Revolusi Industri 2.0

Tidak seterkenal revolusi industri 1.0, pada revolusi industri 2.0 sudah terjadi di awal abad ke-20. Sebelum adanya revolusi industri 2.0 memang proses produksi sudah cukup berkembang, dimana tenaga otot tidak banyak diperlukan karena pabrik sudah menggunakan tenaga mesin uap dan listrik.

Namun, kendala di revolusi industri 2.0 ini adalah proses transportasi. Untuk memudahkan proses produksi dalam pabrik yang cukup luas, alat transportasi pengangkutan barang berat sangatlah diperlukan. Sehingga pada tahun 1913, diciptakan “Lini Produksi” menggunakan ban berjalan dan proses produksi berubah total.

Revolusi Industri 3.0

Pada revolusi industri 3.0, yang digantikan adalah tenaga manusianya. Dimana pada revolusi industri ini penemuan mesin bergerak yang berpikir otomatis seperti komputer dan robot. Saat itu dunia bergerak memasuki era digitalisasi. Sebelumnya aktivitas yang hanya bisa dilakukan manusia seperti menghitung, menyimpan dokumen dan lain sebagainya kini bisa dilakukan oleh komputer.

Kemajuan teknologi pada revolusi industri 3.0 sangat memudahkan pekerjaan manusia sehingga potensi terbesar manusia yang sebenarnya dapat lebih dioptimalkan seperti menciptakan karya, memimpin, dan berpikir.

Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri 4.0 sudah menerapkan konsep automatisasi yang dilakukan oleh mesin tanpa memerlukan tenaga manusia dalam pengaplikasiannya. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu, tenaga kerja dan biaya. Selain itu, pada industri 4.0 pertukaran dan pengambilan data dapat dilakukan on time saat dibutuhkan melalui jaringan internet. Dengan demikian proses produksi dan pembukuan yang berjalan dapat termotorisasi oleh pihak berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet.

Dampak Revolusi Industri

Dampak revolusi industri dapat dirasakan dalam berbagai bidang, adapun dampaknya bagi umat manusia sebagai berikut:

  • Munculnya industri dalam skala besar
  • Meningkatnya mutu hidup menjadi lebih dinamis, dan para manusia dapat menciptakan berbagai produksi dalam memenuhi kebutuhannya
  • Harga barang menjadi murah karena sudah menggunakan proses produksi mesin sehingga proses produksi lebih cepat, mudah dan murah
  • Meningkatnya urbanisasi ke berbagai kota industri
  • Berkembangnya kapitalisme modern
  • Golongan kapitalis mendesak pemerintah untuk menjalankan imperialisme modern

Dampak revolusi industri tidak selalu positif, adapun dampak negatifnya yaitu adalah upah buruh menjadi murah sehingga menyebabkan timbulnya keresahan yang berakibat terjadinya kriminalitas dan tindakan kejahatan.

Banyak dampak lain yang dapat dirasakan baik dalam bidang ekonomi, politik dan sosial. Adapun dampak revolusi industri di bidang ekonomi yaitu munculnya pabrik-pabrik, lahirnya pengusaha kaya, biaya produksi lebih murah sehingga harga barang menjadi rendah. Namun, sayangnya upah buruh menjadi kecil dan perdagangan dunia menjadi maju sehingga matinya industri rumah tangga.

Dampak lain dalam bidang sosial yaitu pusat pekerjaan berpindah ke kota, sehingga terjadinya urbanisasi besar-besaran ke kota. Hal ini terjadi karena para buruh tani pergi ke kota untuk menjadi buruh pabrik dan kota besar menjadi padat dan sesak.

Dalam bidang politik, dampak revolusi industri yaitu:

  • Munculnya kaum borjuis karena kemajuan industri melahirkan orang kaya baru yang menjadi penguasa industri
  • Tumbuhnya demokrasi dan nasionalisme
  • Munculnya imperialisme modern
  • Berkembangnya liberalisme

Digitalisasi adalah salah satu faktor utama terjadinya revolusi industri. JojoExpense adalah salah satu contoh terobosan baru dalam mengelola pengeluaran perusahaan.

JojoExpense dapat memberi perhitungan reimbursement secara otomatis, yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kamu dalam mengelola keuangan perusahaan.

Selama kamu memegang smartphone dan memiliki jaringan internet kamu bisa memantau anggaran perusahaanmu dari mana saja. Dengan kemudahan yang diberikan, coba gratis JojoExpense sekarang juga!