Penjualan : Tujuan, Macam dan Faktor yang Mempengaruhinya

memulai bisnis rumahan

Setiap kegiatan usaha atau bisnis pasti tidak pernah lepas dengan yang dinamakan dengan penjualan. Kegiatan ini sangat krusial karena merupakan aktivitas atau kegiatan utama untuk kelangsungan bisnis kamu. Apakah kamu pernah melakukan penjualan sebelumnya? Apa kira-kira pengertian beserta tujuan dan faktor yang mempengaruhinya saat kamu melakukan usaha atau dalam suatu perusahaan? Yuk, kita sama-sama simak penjelasan lengkapnya dibawah ini!

Pengertian Penjualan dalam Berbisnis

Kamu pasti sering mendengar istilah penjualan, kan? Pengertian penjualan Menurut Reeve, Warren dan Duchac. Yaitu sejumlah total yang dikenakan kepada pelanggan untuk barang dagangan yang dijual, termasuk penjualan tunai dan kredit. Jadi, penjualan ini bisa diartikan sebagai proses dimana kebutuhan pembeli dan kebutuhan penjual dipenuhi, melalui antar pertukaran informasi dan kepentingan.

Oops! We could not locate your form.

Nah, dalam proses penjualan, penjual atau penyedia barang dan jasa memberikan kepemilikan suatu komoditas kepada pembeli untuk suatu harga tertentu. Penjualan ini juga bisa dilakukan melalui berbagai metode, seperti penjualan langsung ke pembeli. Dan melalui agen penjualan atau reseller untuk membantu menawarkan ke pembeli yang lebih banyak.

Perusahaan juga tidak akan bisa untuk berkembang saat dalam penjualan produk, pemasukan yang dihasilkan tidak tercapat dan tidak bisa berkompetisi dengan para pesaingnya. Karena penjualan ini merupakan sumber pendapatan dari usaha atau perusahaan. Kamu harus bisa meningkatkan jumlah penjualan supaya bisa memenuhi target atau bahkan bisa melebihi target sehingga tidak merugikan perusahaan dan mendapatkan keuntungan atau laba.

Tujuan Penjualan

Setelah kamu memahami tentang pengertian penjualan, kamu juga wajib mengetahui tujuan dari kegiatan penjualan ini yang penting bagi usaha atau perusahaan kamu, yaitu:

Mendapatkan Laba Tertentu

Tujuan penjualan yang utama yaitu untuk  mendatangkan keuntungan atau laba dari produk-produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kamu. Dengan pengelolaan yang baik, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan bisa menggait pelanggan tetap atau loyal customers.

Mendapatkan Volume Penjualan

Setiap perusahaan juga harus memiliki tujuan penjualan yang dicapai. Jumlah penjualan perusahaan diharapkan bisa bertambah setiap bulan atau tahunnya untuk meningkatkan performa bisnis atau usahanya.

Menunjang Pertumbuhan Perusahaan

Kalau perusahaan kamu mencapai target penjualan yang sudah ditetapkan, perusahaan atau usaha kamu bisa dengan cepat berkembang dan semakin besar. Hal ini juga dibantu dengan peningkatan kinerja dari pihak perusahaan kamu sebagai distributor dalam menjamin mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan di jual.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penjualan

Buy And Sell Pictures | Download Free Images on Unsplash

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan menurut Basu Swastha ( 2004:404) supaya penjualan bisa mencapai target maksimal, yaitu:

Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Nah, karena itu, penjual harus bisa menyakinkan para pembelinya supaya bisa berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Penjual harus bisa memahami jenis karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan. Dengan harga produk yang juga sesuai dengan kualitas dari jenis usahanya. Akan lebih baik bagi penjual suatu produk untuk memberikan garansi untuk barang yang dijualnya supaya pelanggan merasa aman dan terjamin.

Modal

Kalau kamu baru membuka suatu usaha, pastinya akan lebih sulit untuk penjualan barangnya kalau barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli. Atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat kamu menjual. Nah, dalam keadaan seperti ini, kamu harus memperkenalkan dulu produk kamu kepada pembeli.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Untuk melaksanakannya, pasti diperlukan adanya beberapa sarana dan usaha, seperti alat transportasi, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan sebagainya. Tapi, semua ini hanya bisa kamu lakukan kalau dalam proses penjualan memiliki sejumlah modal yang cukup dan memadai. Karena itu, pastikan kamu mempunyai modal yang pas untuk membuka dan memasarkan usaha kamu ya.

Kondisi Pasar

Pasar ini bisa diartikan sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, yang mempengaruhi kegiatan penjualannya. Faktor kondisi pasar yang harus kamu perhatikan yaitu, jenis pasar kelompok pembeli, segmen pasar, daya beli, frekuensi pembelian, keinginan, dan kebutuhannya sehingga penjualan bisa menghasilkan pemasukan yang maksimal.

Kondisi Organisasi Penjualan

Biasanya pada perusahaan besar, masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan atau merketing) yang dipegang orang-orang tertentu atau yang ahli di divisi penjualan. Tapi, kalau usaha kamu tergolong usaha baru dan memiliki sistem organisasi yang sederhana, sehingga masalah yang dihadapkan juga belum begitu kompleks dan tidak terlalu membutuhkan divisi khusus.

Faktor lain

Faktor-faktor lain dalam penjualan ini meliputi : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Tapi, untuk melaksanakannya, dana yang kamu harus keluarkan juga tidak sedikit lho. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin bisa dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan dan berfokus untuk penjualan langsung kepada para pelanggan.

Trik Psikologi Marketing Agar Penjualan Bisnis Meningkat

100+ Sell Pictures [HD] | Download Free Images on Unsplash

Secara umum, tugas utama dari seorang marketer atau pemasar yang hebat adalah memahami bagaimana dan mengapa orang berpikir sekaligus bertindak seperti yang mereka lakukan. Hal inilah yang disebut juga sebagai psikologi marketing.

Oleh sebab itu, sebelum kamu melakukan suatu taktik pemasaran yang cenderung teknis untuk meningkatkan penjualan, coba pahami lebih dulu bagaimana orang-orang bertindak. Alasannya cukup sederhana, yaitu dengan memahami beberapa prinsip kunci psikologi, maka kamu akan mampu mengubah sistem pemasaran bisnis dari baik menjadi luar biasa.

Secara garis besar, psikologi marketing merupakan suatu pemahaman soal motif yang memengaruhi emosi dan tindakan pasar dalam memandang suatu produk ataupun jasa yang ditawarkan. Nah, berikut ini ada beberapa trik psikologi marketing yang bisa kamu terapkan supaya penjualan bisnis kamu meningkat drastis.

Membantu konsumen terhindar dari action paralysis

Sebenarnya, ada beberapa pendekatan yang bisa kamu lakukan supaya para konsumen tersebut sadar soal uji coba yang kamu tawarkan. Pada dasarnya, sebagian besar perusahaan lebih memilih untuk menyalin template yang sudah umum digunakan. Misalnya saja seperti, segera daftarkan diri Anda untuk uji coba gratis selama 30 hari atau dalam bahasa Inggris yang sering ditulis dengan kalimat singkat try premium trial for 30 days.

Namun tahukah kamu, ada alternatif yang jauh lebih baik ketimbang kedua kalimat di atas, yaitu dengan menggunakan pendekatan lebih lunak. Contohnya seperti ini, tidak ada pembayaran untuk bulan pertama.

Tentu saja, tujuannya sama tapi memiliki potensi yang jelas jauh berbeda. Sekarang coba bayangkan, menurut kamu mana yang terdengar lebih baik di telinga sehingga membuat kamu tertarik untuk mencoba penawaran tersebut?

Selain itu, kamu juga bisa menggunakan subtext untuk memperkuat CTA yang kamu miliki. Misalnya, batalkan kapan saja atau akses penuh ke semua fitur premium. Kedua contoh tersebut adalah jenis perubahan atau penambahan subtext yang sempurna untuk digunakan bagi keperluan pengujian A/B Testing.

Memberikan hierarki label secara khusus kepada konsumen

Jangan lupa untuk menjadikan konsumen merasa lebih istimewa. Pasalnya, hal semacam ini bisa jadi alat retensi paling luar biasa dan kamu jadi memiliki peluang untuk mengubah konsumen menjadi duta bagi produk yang kamu tawarkan secara cuma-cuma. Tindakan semacam ini juga jadi metode akuisisi paling tepat, mengingat banyaknya calon konsumen potensial yang bisa saja berdatangan dalam sekejap karena rekomendasi dari mulut ke mulut.

Lantas, bagaimana cara menerapkan hierarki label untuk konsumen tersebut?

  • Beri label di dalam akun atau produk yang bisa memberi para konsumen tersebut tingkat status yang lebih tinggi daripada lainnya. Misalnya ketika mereka menjadi pelanggan dalam jangka waktu tertentu atau bagi siapa saja yang telah melakukan tindakan tertentu terkait dengan produk atau jasa yang kamu miliki.
  • Kirim konsumen tersebut sesuatu yang nyata dan bisa digunakan dengan baik, seperti merchandise eksklusif, e-book, dan lain sebagainya.
  • Tak hanya label, kamu juga bisa memberi mereka lencana digital yang bisa dipamerkan atau dilekatkan pada website maupun akun media sosial yang dimiliki sebagai tanda bahwa mereka adalah anggota tersertifikasi yang telah meraih status platinum, gold, silver, dan lainnya.

Memahami jenis-jenis konsumen dengan baik

Ada tiga jenis konsumen yang diklasifikasikan oleh para pakar neuroeconomic, di antaranya sebagai berikut:

Tightwads

Ketahuilah, tipe konsumen tightwads cenderung lebih memilih untuk menghemat uang mereka ketimbang membelanjakannya secara masif, karena para tightwads adalah si perencana anggaran.

Hampir sebagian besar tightwads akan menahan pengeluaran uang mereka selama yang mereka mampu. Menariknya, alasan ini dilakukan bukan karena mereka kurang atau butuh uang, melainkan mereka ingin menyimpan uangnya untuk membeli barang-barang yang langka di pasaran, misalnya.

Bahkan, mereka juga bisa menunggu harga suatu produk yang selama ini diincar mengalami penurunan setelah hype produk tersebut mereda. Dengan kata lain, tightwads membelanjakan lebih sedikit dan menghemat lebih banyak daripada orang pada umumnya.

Umumnya, menjual produk atau jasa kepada para tightwads ini bukan perkara mudah. Jika kamu memberikan penawaran harga yang tidak sesuai dengan anggaran mereka, bisa dipastikan mereka tidak akan goyah dengan umpan marketing apapun.

Sebaiknya, gunakan kata-kata bermuatan emosi negatif dalam konten marketing yang kamu buat. Jangan pernah menggunakan kalimat seperti, Anda berhak mendapatkan ini, tapi coba sampaikan dengan kalimat, simpan lebih banyak di masa depan dengan investasi bersama kami, sekarang juga!

Selain itu, kamu harus mengandalkan data bagan, grafik, angka atau apapun itu sebagai daya tarik emosional mereka untuk meningkatkan penjualan. Intinya adalah bersikap jujur, lugas, dan tepat karena konsumen tightwads tidak suka dengan pemasaran yang penuh basa-basi.

Spendthrifts

Jenis konsumen satu ini sebenarnya tidak terlalu banyak, karena spendthrifts adalah kebalikan dari tightwads. Umumnya, para spendthrifts sangat kebal terhadap perasaan menyesal yang biasa dialami oleh pembeli. Mereka cenderung belanja lebih banyak dan jarang menghemat.

Para spendthrifts ini memiliki moto, bahwa uang ada untuk dibelanjakan. Bagi mereka, menghabiskan uang tak perlu dipengaruhi oleh berbagai faktor pengendali, seperti anggaran misalnya. Sebagian besar spendthrifts ini bertindak karena dorongan emosional.

Bagi para pemasar, spendthrifts merupakan konsumen paling mudah. Sebab, mereka ini tidak perlu terlalu diyakinkan untuk melakukan pembelian apapun. Namun tetap saja, kamu membutuhkan trik supaya mereka benar-benar membeli produk ataupun jasa yang kamu tawarkan.

Spendthrifts sangat tertarik dengan iklan yang bersifat emosional, seperti video yang mencakup banyak gambar-gambar menyenangkan. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan psikologi marketing warna dengan cara-cara yang atraktif pula untuk menarik perhatian konsumen spendthrifts.  

Average spenders

Sebenarnya, konsumen dengan tipe average spenders ini agak sulit untuk dijelaskan secara gamblang. Namun intinya, konsumen semacam ini berada di tengah dua tipe konsumen lainnya yang telah kita bahas di atas.

Sebagian besar average spenders cenderung membeli barang yang mereka anggap masih bisa diinvestasikan, tapi juga tidak menjadi risiko untuk keuangan mereka nantinya. Dengan kata lain, mereka masih memanjakan diri soal belanja, tapi cenderung melakukannya berdasarkan alasan rasional sambil tetap mencoba berhemat dan mematuhi anggaran yang telah dibuat. Seluruh pengeluaran yang dilakukan biasanya didorong oleh emosi dan analitis.

Bisa dikatakan, average spenders mewakili basis terbesar konsumen potensial bisnis kamu sehingga cocok dijadikan target pasar. Oleh sebab itu, kamu harus mampu membuat keseimbangan strategi pemasaran emosi dan juga data driven.

Misalnya, kamu bisa menyertakan lifetime guarantee, jaminan uang kembali, atau biaya pengiriman gratis. Hal ini bertujuan untuk meredam rasa takut mereka terhadap penyesalan yang mungkin dialami setelah membeli suatu produk atau jasa. Selain itu, metode ini bisa mendorong mereka untuk lebih leluasa berbelanja dan jauh dari rasa khawatir.

Membangun urgensi dengan cara yang tepat dan cerdas

Fakta menyatakan bahwa, orang-orang cenderung memblokir informasi penting jika mereka tidak menerima informasi lanjutan yang biasanya berisi petunjuk khusus tentang bagaimana cara menggunakan atau menghadapinya secara optimal.

Contoh sederhananya, kamu memiliki bisnis online di suatu platform masa kini. Dengan begitu, kamu juga harus menekankan beberapa fitur unik dari produk atau jasa yang kamu tawarkan dan bagaimana hal tersebut bisa menyelamatkan pengguna dari profit-loss jika seandainya mereka tidak memakainya.

Pada intinya, jangan pernah membangun urgensi dengan kata-kata klise, tapi coba untuk lebih spesifik dan unik supaya terlihat lebih outstanding.

Mempraktikkan teknik devil’s advocate saat melakukan penawaran

Suatu penelitian membuktikan, bahwa ada beberapa orang yang lebih cenderung membeli saat mereka memiliki asumsi yang dipertanyakan oleh perusahaan kamu. Jadi intinya adalah kamu perlu mengatasi kekhawatiran calon konsumen ketika menawarkan produk atau jasa dengan tidak berpegang pada setumpuk teori yang membosankan.

Hal yang patut kamu lakukan, yakni memberi studi kasus paling relevan dan aktual. Tentu saja, hal semacam ini bakal jauh lebih menarik dan lebih berpotensi menjual. Inilah yang dikenal sebagai teknik devil’s advocate.

Macam-macam Transaksi Penjualan

Di dalam melakukan penjualan, ada beberapa macam transaksi yang biasanya dilakukan oleh sang penjual. Apa saja ya macam-macam transakasi penjualan dalam menjalankan usaha ini?

Penjualan Tunai

Penjualan ini bersifat cash and carry. Pada umumnya terjadi secara kontan dan pembayaran dari pembeli selama satu bulan dianggap kontan.

Penjualan Kredit

Yaitu penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu bulan atau berupa cicilan

Penjualan Tender

Sistem penjualan semacam ini dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenangkan tender selain harus memenuhi berbagai prosedur.

Penjualan Ekspor

Kalau bisnis kamu sudah berkembang, kamu bisa melakukan penjualan ekspor ini, karena proses jual-beli ini dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang dari perusahaan kamu.

Penjualan Konsinyasi

Jenis penjualan biasanya dilakukan secara titipan kepada pembeli yang juga sebagai penjual atau reseller.

Penjualan Grosir

Penjualan ini tidak langsung ditawarkan kepada pembeli, tetapi melalui pedagang grosir atau eceran yang ikut membantu penjualan produk kamu.

penjualan

Prinsip Dasar Cognitive Neuroscience Untuk Meningkatkan Penjualan

Menurut pakar SEO ternama David Mattson yang menulis buku ‘The Sandler Rules : 49 Timeless Selling Principles and How To Apply Them’. Terdapat beberapa kiat atau kegiatan yang sepertinya menguntungkan namun justru menambah kerugian dari produk yang ditawarkan.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa kepercayaan seller atau marketer untuk bisa menjual barang kepada semua orang secara menyeluruh adalah kesalahan yang fatal. Angan – angan yang justru akan membawa hambatan bagi perkembangan bisnis penjualan kedepan.

Akan lebih baik apabila seorang pebisnis mulai mengidentifikasi konsumen paling tepat untuk produk tersebut alih – alih terjebak pada target yang salah.

Terkadang, yang namanya berjualan tidaklah secantik yang dibayangkan. Banyak rintangan yang harus dihadapi dan percayalah bahwa tidak ada yang namanya jalan pintas untuk melewatinya.

Seorang marketer yang berhasil harus belajar teknik – teknik penjualan serta bagaimana menerapkannya dengan tepat. Hanya mereka yang menjual dengan menggunakan metode yang salah atau kurang kemauan yang akan gagal. Sedangkan mereka yang bersungguh – sungguh dan tidak gampang menyerahlah yang akan menjadi pemenang.

Dalam penelitian ini juga menyebutkan bahwa rata – rata sales hanya melakukan 2 kali usaha untuk menawarkan pada target potensial atau kostumer. Dan 44% sales ternyata akan langsung menyerah setelah melakukan upaya penawaran pertama pada kostumer tersebut.

Bisa dibayangkan berapa banyak keuntungan loss yang terbuang percuma dari banyaknya kesempatan yang ada. Seandainya para sales melakukan upaya yang lebih besar dengan menawarkan lebih dari satu kali mungkin akan menambah jumlah penjualan secara signifikan.

Nah, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan sesuai dengan contoh yang telah dipaparkan, apalagi tanpa kesengajaan. Berikut adalah Prinsip Dasar Cognitive NeuroScience (brain science) yang harus anda ketahui sebelum menjalankan bisnis penjualan antara lain adalah :

Influencer Mempengaruhi Nilai Produk

Cara pertama yang paling mudah untuk menawarkan suatu barang kepada calon pembeli adalah dengan membiarkan orang lain melihat sesuatu dari perspektif yang anda miliki. Menjadi seorang marketer atau sales mengharuskan anda untuk mampu mengubah jalan pikiran orang lain dan menyesuaikannya dengan pola pikir anda terhadap suatu produk.

Seperti contohnya, ketika anda mengatakan bahwa buah apel itu manis, maka anda harus bisa membuat calon kostumer anda percaya bahwa apel itu manis dan membelinya.

Meyakinkan orang lain memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, tapi dengan pendekatan yang tepat, hal tersebut akan mampu meningkatkan nilai produk secara signifikan.

Bagaimana mendapatkan kepercayaan kostumer dengan mudah dan gampang?

Salah satu caranya adalah dengan meminta bantuan dari seorang influencer. Disebut influencer karna mereka menjadi panutan atau dipercaya oleh public. Di tangan seorang influencer yang tepat, penjualan dengan menggunakan satu atau dua huruf saja sudah mampu meningkatkan penjualan berkali – kali lipat.

Dalam hal ini, bisa dikatakan kostumer membeli bukan karna barang tersebut yang terbaik atau yang paling cantik, namun karna kostumer percaya terhadap pilihan yang influencer buat dan mengikutinya.

prinsip meningkatkan penjualan

Tingkatkan Keingintahuan Kostumer dengan Feature Baru

Salah jika menganggap bahwa penambahan ‘feature’ akan menjamin seorang konsumen datang dan membeli produk anda. Feature hanya akan menggugah keingintahuan seseorang untuk tahu tentang sesuatu yang baru. Sesuatu yang belum ada dan pasti menarik untuk diselidiki.

Namun, hal ini bukan berarti mereka akan membeli. Kebanyakan orang yang terjerat ‘jebakan’ feature hanya melihat barangnya saja tanpa ada niat untuk membeli. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar karna kostumer hanya digerakkan semata – mata oleh rasa keingintahuan.

Feature bisa dimanfaatkan dengan lebih luas jika anda mampu menggabungnya dengan komponen penjualan lain seperti mengedepankan kelebihan pada merk yang dijual.

Setelah kostumer diulik dengan keingintahuan pada feature baru yang menawan, langkah selanjutnya adalah menginformasikan berbagai kelebihan – kelebihan yang ada pada produk yang ditawarkan. Pastikan bahwa setelah kostumer puas dibuat penasaran, mereka akan dibuat bersemangat untuk membeli setelah mengetahui kelebihan – kelebihan lain dari produk tersebut.

Dari penelitian di Harvard University, diketahui bahwa kostumer membeli bukan karna feature pada suatu produk melainkan ‘kelebihan – kelebihan’ yang bisa mereka dapatkan dari produk tersebut.

Ketika anda menjual sesuatu harap dipastikan untuk menyebutkan kelebihan – kelebihannya dan bukan hanya feature – feature yang ada di dalamnya saja.

Pola Pikir seorang kostumer bekerja dengan sistem sederhana yang mudah untuk diketahui. Dalam hal membeli sesuatu, otak manusia akan mulai dari mengidentifikasi kebutuhan dasar yang mereka inginkan, kemudian menemukan tempat serta menganalisa barang yang ditawakan sebelum akhirnya membeli produk tersebut.

prinsip meningkatkan penjualan

Jual dan Jelaskan Hasil Akhir Pemakaian Produk

Pasar yang sedang berkembang saat ini hampir seperempatnya diisi oleh generasi millennial. Terlebih lagi, 23% dari generasi millenial tersebut memiliki gelar sarjana yang menjadikan mereka sebagai generasi paling ‘educated’ atau terpelajar dalam sejarah perkembangan manusia.

Hal ini tentu saja membutuhkan pola penjualan yang berbeda dari cara – cara yang sudah ada. Untuk menghadapi generasi kritis yang ‘melek’ teknologi serta pintar dan terpelajar, seorang seller harus memiliki pendekatan baru yang jauh lebih terbuka. Kostumer jaman sekarang tahu persis apa yang mereka inginkan dan tidak gampang goyah terbujuk rayu barang mahal atau merk terkenal. Sikap skeptis yang ditunjukkan dapat diakali dengan setidaknya memperlihatkan atau membiarkan publik mencoba hasil produk  yang anda tawarkan.

Cara pendekatan yang disarankan untuk pola market tersebut adalah dengan memberikan mereka bukti kongkrit, data lengkap dan research yang terpercaya. Dapat disimpulkan bahwa menjual data hasil uji jauh lebih menguntungkan daripada membesar – besarkan produk itu sendiri.

prinsip meningkatkan penjualan

Jual Dengan Memberi

Dalam sebuah penelitian yang ditulis oleh Daniel M. dibukunya yang berjudul ‘The Science of Giving : Experimental Approaches To The Study of Charity’ menyebutkan bahwa, ketika anda menjual sesuatu dengan memberi imbalan pada kostumer, hal tersebut akan meningkatkan nilai produk anda.

Contohnya saja ketika seorang penulis memberikan akses secara gratis kepada pembacanya untuk membaca bab 1 atau 2 dalam buku tersebut ternyata terbukti mampu meningkatkan penjualannya. Atau misalnya operator seluler yang memberikan beberapa giga tambahan kuota data secara gratis dengan syarat tertentu.

Meski tidak menjual secara langsung dan terkesan justru merugikan, namun hal ini ternyata terbukti meningkatkan penjualan secara besar – besaran. Sistem yang digunakan adalah penjualan tidak langsung dari kostumer yang berperan sebagai reseller tanpa ‘sadar’.

Tujuan yang ingin dicapai adalah ketika produsen memberikan kostumer banyak kelebihan – kelebihan secara Cuma – Cuma, tentu para kostumer akan merekomendasikan produk tersebut pada orang – orang disekitarnya dan secara tidak sadar menjadi reseller yang menguntungkan.

prinsip meningkatan penjualan

Untuk Menjual Lebih, Berhentilah Menjual

Terdengar aneh dan tidak mungkin, tapi beberapa perusahaan besar dunia melakukan cara ini untuk menambah kostumer secara besar – besaran. Mengatakan bahwa produk yang kita tawarkan telah habis dan hanya tersisa beberapa saja di dunia akan menambah nilai dari produk tersebut.

Orang – orang akan berebut untuk membeli dan membuat mereka menanti – nantikan produk keluaran terbaru selanjutnya. Beberapa strategi marketing yang sering dilakukan oleh pengusaha besar adalah dengan sengaja membuat jumlah stok barang yang dijual lebih sedikit dari permintaan pasar untuk tetap mendapatkan demand serta branding yang besar.

Dalam menjalankan suatu usaha, proses penjualan ini menjadi kunci utama aktivitasnya (key activities) karena merupakan sumber hidup suatu perusahaan. Karena itu, kamu perlu melakukan proses jual-beli yang maksimal untuk menguntungkan perusahaan kamu dan juga para pelanggan sehingga mereka mau kembali membeli produk atau memakai jasa kamu. Jangan lupa, untuk mendukung usaha kamu. Kamu juga perlu membuat laporan keuangan yang baik dan terorganisir untuk mengetahui performa bisnis kamu. Karena itu, serahkan semuanya di aplikasi JojoExpense dari Jojonomic ini. Dengan sistem yang canggih dan akurat, dijamin laporan keuangan kamu bisa tersusun dengan baik. Dan hemat biaya dan waktu dengan sistem otomatisnya yang bisa kamu cek dimanapun kamu berada. Kamu pasti merasa praktis dan produktif, kan? Yuk, coba sekarang aplikasinya! Jangan ketinggalan ya!