Uang Kartal dan Giral : Perbedaan yang Belum Kamu Ketahui

Setiap transaksi yang kita lakukan, tentu memerlukan sebuah alat untuk menjadi perantaranya. Mungkin kamu tidak menyadari, bahwa uang yang selalu digunakan untuk berbelanja memiliki peran krusial dalam perekonomian negara kita. Uang itulah yang berfungsi sebagai alat pembayaran dan berperan penting dalam perputaran ekonomi Indonesia. Jenis uang yang berlaku pun, hanya terdapat 2 jenis, yakni uang kartal dan giral yang masing-masing memiliki keunikannya tersendiri.

Peran uang sangat penting dalam perekonomian. Semua barang dan jasa dalam perekonomian dihargai dalam satuan moneter. Dengan perkembangan ekonomi atau ekonomi modern, mata uang memiliki berbagai fungsi, tidak hanya sebagai alat tukar, tetapi juga sebagai unit kalkulasi, alat penyimpan nilai dan alat tunda pembayaran.

Mata uang dan giro merupakan salah satu jenis mata uang yang memegang peranan sangat penting dalam kebutuhan setiap masyarakat. Jenis dan bentuk mata uang tidak lagi hanya pada uang kertas dan koin atau biasa disebut mata uang, tetapi juga berbagai jenis dan bentuk mata uang, seperti kartu kredit, rekening dan simpanan masyarakat di bank atau bisa disebut mata uang sebagai perantara keuangan. Semakin ekonomi berkembang, semakin luas peran mata uang.

Mata uang yang beredar di masyarakat dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu mata uang dan giro. Untuk lebih memahami kedua mata uang tersebut, mari kita simak penjelasan dan kita telaah bersama agar kamu paham apa saja fungsi uang yang selalu kamu gunakan tiap hari.

Pengertian Uang Kartal dan Giral

Sudahkah Anda membeli makanan ringan di toko? Nah, tentunya Anda bisa mengeluarkan sejumlah uang kepada pemiliknya untuk mendapatkan jajanan yang Anda inginkan. Aktivitas ini disebut transaksi. Setiap transaksi yang kita lakukan membutuhkan alat sebagai perantara. Uang adalah alat pembayaran yang sah dan diterima di seluruh dunia. Umumnya mata uang terbagi menjadi mata uang dan arus kas yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Selain itu, meski memiliki fungsi yang sama dengan metode pembayaran, ternyata terdapat perbedaan antara kedua mata uang tersebut. Silakan lihat komentar di bawah :

Menurut Undang-Undang Bank Sentral Nomor 13 Tahun 1968, mata uang diartikan sebagai alat pembayaran yang sah yang harus diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan. Mata uang merupakan mata uang yang sering kita jumpai dan digunakan sebagai alat transaksi sehari-hari yaitu uang kertas dan koin. Saat menerbitkan uang, bank sentral dan perusahaan percetakan yang bertanggung jawab atas produksinya harus memperhatikan berbagai fitur keamanan untuk mencegah uang kertas dan koin mudah dipalsukan oleh orang lain. Untuk instruksi lebih lanjut, baca artikel di sini.

Menurut Undang-undang No. 7 Tahun Perbankan 1992, giro merupakan bukti wesel bank umum dan dapat digunakan sebagai metode pembayaran kapan saja. Dengan kata lain, giro tidak berbentuk mata uang seperti mata uang, melainkan surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Beberapa contoh formulir giro adalah cek, giro, wesel, kartu kredit, kartu debit, dll. Untuk instruksi lebih lanjut, baca artikel di sini.

Apa itu Uang Kartal dan Giral?

Berdasarkan Undang-Undang Bank Sentral No.13 Tahun 1968, uang kartal merupakan alat pembayaran yang sah dan wajib diterima masyarakat saat melakukan transaksi jual beli. Untuk mempermudahmu mengingat, uang kartal ini berbentuk mata uang yang sering kita jumpai dan gunakan dalam kehidupan sehari-hari, yang berbentuk kertas dan logam. Dengan bentuk dan nominal yang telah ditetapkan oleh bank sentral, jenis uang kartal di Indonesia memiliki nominal terbesar Rp100.000 untuk uang kertas dan Rp1.000 untuk uang logam.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Uang giral merupakan jenis alat pembayaran kedua yang berlaku di Indonesia. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tentang Perbankan Tahun 1992, uang giral adalah bukti tagihan pada bank umum yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran. Singkatnya, uang giral ini tidak berbentuk mata uang seperti kartal, namun lebih kepada surat-surat berharga yang sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Perusahaan-perusahaan pun saat ini sudah banyak yang menggunakan giral seperti cek, biro, bilvet, dll sebagai alat utama pembayarannya. Penggunaan uang giral dianggap lebih efektif karena kita tidak perlu membawa “uang” untuk bertransaksi dan hanya menggunakan “selembar” kertas yang berharga

Kesimpulannya:

  • Uang kartal adalah mata uang yang dikeluarkan oleh negara sesuai dengan hukum yang berlaku dan dapat digunakan sebagai metode pembayaran yang sah. Di Indonesia, mata uang terdiri dari koin dan uang kertas yang dapat digunakan sebagai alat tukar mata uang asing dan sebagai alat transaksi perdagangan internasional.
  • Uang Giral adalah dana yang disimpan di bank komersial, yang dapat digunakan untuk pembayaran melalui cek perantara, transfer, tagihan dua arah, saham, dll kapan saja. Giro diterbitkan oleh bank umum dan merupakan mata uang tidak berwujud karena hanya muncul dalam bentuk saldo tagihan bank.

Perbedaan Mendasar Uang Kartal dan Giral

Masih banyak yang belum mengetahui apa saja aspek-aspek yang menjadi pembeda antara 2 jenis uang yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dibahas mengenai perbedaan-perbedaan dasar diantara keduanya. Langsung aja kita lihat bersama, yuk!

  1. Bentuk
    Mata uang adalah uang yang kita gunakan setiap hari. Bentuk ini berbentuk kertas dan logam yang masing-masing memiliki gaya ikat nominal. Pada saat yang sama, bentuk giro lebih beragam. Bisa berupa kertas seperti cek, giro, cek perjalanan, atau dalam bentuk kartu seperti uang elektronik, kartu kredit, dan kartu debit. Cek juga bisa dalam bentuk digital, seperti aplikasi pembayaran di ponsel.
  2. Karakter
    Menurut hukum, mata uang rupee (Rp) adalah alat pembayaran yang harus diterima untuk setiap transaksi. Oleh karena itu, semua penjual di Republik Indonesia harus menerima mata uang sebagai metode pembayaran. Namun, setiap penjual berhak menolak pembayaran melalui giro.
  3. Kepraktisan
    Untuk menghemat 1.000.000 rupiah, dibutuhkan 10 koin 100.000 rupiah, dan cukup satu kartu untuk giro saja. Cek lebih praktis daripada mata uang. Oleh karena itu, istilah “cashless society” sering muncul saat ini, dan orang lebih suka menggunakan giro daripada membawa uang.
  4. Kepemilikan
    Basis pemegang mata uang pada saat transaksi. Oleh karena itu, jika kita menemukan mata uang, kita dapat menggunakannya untuk segera berdagang. Pada saat yang sama, giro memiliki identitas pemilik. Contohnya seperti kartu kredit, setiap kartu memiliki identitas pemiliknya. Untuk menggunakan giro untuk transaksi, pelaku haruslah pemegang giro.
  5. Penerbitan resmi
    Mata uang hanya dikeluarkan oleh bank sentral, Bank Indonesia. Sementara itu, giro dapat diterbitkan oleh lembaga berizin pemerintah dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Contohnya termasuk bank yang menerbitkan kartu kredit dan aplikasi fintech yang menerbitkan instrumen pembayaran digital.

Uang Kartal dan Giral Berdasarkan Bentuk

Hal mendasar yang paling terlihat berbeda antara uang kartal dan giral dapat dilihat dari bentuknya. Seperti yang sudah kamu ketahui, uang kartal dapat ditemukan dalam bentuk logam dan kertas. Sedangkan uang giral, umumnya berupa rekening koran, seperti cek, giro, bilvet, dll. Dengan mengetahui perbedaan bentuknya, sekarang kamu bisa melihat dong kalau uang yang kita pakai sehari-hari ternyata berjenis kartal.

Uang Kartal dan Giral Berdasarkan Sifat

Perbedaan selanjutnya datang dari sifat yang dimiliki oleh kedua jenis uang tersebut. Dalam ranah hukum, uang kartal berperan sebagai alat pembayaran yang sah. Oleh karena itu, ketika melakukan transaksi, kita wajib menerima uang tersebut sebagai alat pembayaran. Sedangkan, untuk uang giral, meskipun dapat digunakan sebagai alat pembayaran, kita berhak untuk tidak menerimanya. Meskipun begitu, tak banyak yang mengetahui bahwa uang giral dapat digunakan sebagai alat pembayaran lho! Jadi, dengan mengetahui hal ini, kamu lebih memiliki pilihan alat untuk bertransaksi bukan?

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Uang Kartal dan Giral Berdasarkan Nilai Praktis

Pernahkah kamu membawa uang tunai dalam jumlah banyak? Apa sih yang kamu rasakan ketika membawa uang tersebut? Kalau kamu merasa bahwa menyimpan uang tunai cukup merepotkan, tidaklah mengherankan. Karena, dalam nilai kepraktisannya, ketika kita hendak menyimpan uang kartal dalam jumlah banyak sedikit sulit dan membutuhkan banyak tempat. Ditambah, kita harus menghitungnya dengan teliti untuk mengetahui jumlah pasti dari uang tersebut. Sedangkan untuk uang giral sendiri jauh lebih praktis. Pertama, ketika hendak melakukan transaksi dengan jumlah berapapun, kamu tinggal menuliskan nominalnya pada selembar kertas (cek/biro) yang digunakan. Selain itu, uang giral juga mudah disimpan karena bentuknya yang kecil dan tidak berat, serta nilainya yang tidak akan berkurang berapapun nominalnya. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan cenderung menggunakan uang giral ketika melakukan transaksi, karena melibatkan nominal yang cukup besar. Nah, setelah mengetahui kepraktisan yang dimiliki oleh keduanya, kamu cenderung untuk menggunakan uang jenis apa nih?

Uang Kartal dan Giral Berdasarkan Tingkat Keamanan

Untuk penyimpanan, uang giral dapat dikatakan lebih aman dibanding kartal. Meskipun kita juga dapat menyimpan uang kartal dalam bank, namun ketika uang tersebut tidak ditabung, akan sulit untuk melacak dan mendapatkannya kembali jika kita kehilangan. Hal ini dikarenakan tidak adanya identitas yang tertulis di uang tersebut. Hal ini berbeda dengan uang giral yang bisa dibilang lebih aman. Karena, pada uang giral biasanya tercantum identitas pemilik yang jelas. Sehingga, apabila terjadi kehilangan, kita bisa melaporkannya kepada pihak yang berwajib dan lebih mudah untuk dilacak keberadaannya.

Uang Kartal dan Giral Berdasarkan yang Berwenang Mengeluarkannya

Kamu tahu gak sih, ternyata, lembaga-lembaga yang berwenang mengeluarkan uang kartal dan giral itu berbeda lho! Uang kartal, yang berlaku sebagai alat pembayaran yang sah ini, hanya bisa dibuat dan diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) selaku pemegang otoritas tertinggi di Indonesia. Sedangkan untuk uang giral, lembaga yang berhak mengeluarkannya adalah bank umum, selain BI. Perbedaan ini disebabkan karena hingga saat ini, alat pembayaran yang sah di Indonesia baru uang kartal sehingga BI selaku bank sentral hanya berhak mencetak jenis uang tersebut.

Uang Kartal dan Giral Berdasarkan Sistem Peredaran

Terakhir, terdapat juga perbedaan dalam sistem peredaran antara uang kartal dan giral. Untuk uang kartal sendiri, beredar dan berlaku untuk segala aspek sebagai alat pembayaran yang sah di Indonesia. Sementara, pada umumnya, uang giral hanya beredar di kalangan tertentu, biasanya dimiliki oleh orang-orang yang biasa melakukan transaksi dengan nominal yang besar ataupun mereka yang familiar dengan sistem perbankan.

Pro dan kontra mata uang

Salah satu bentuk mata uang adalah mata uang yang terbuat dari kertas atau bahan sejenis kertas. Ini membawa banyak keuntungan dan kerugian pada uang kertas. Sebagai jenis mata uang yang digunakan dalam transaksi sehari-hari, mata uang didesain agar mudah dibawa kemana-mana. Namun, Anda harus ekstra hati-hati saat menyimpan uang kertas, karena bisa saja jatuh, terselip di antara benda lain, atau tidak sengaja masuk ke pakaian karena lupa mengeluarkan uang dari saku. Untuk instruksi lebih lanjut, baca artikel di sini.

Pro dan kontra uang tunai

Salah satu keuntungan dari cek adalah memberikan rasa aman bagi pemiliknya. Berbeda dengan giro, jika giro hilang karena jatuh atau dicuri, pemilik giro dapat menghubungi lembaga keuangan terkait untuk memblokir giro sehingga pemegang giro tidak dapat melakukan transaksi. Di sisi lain, pemeriksaan juga memiliki beberapa kelemahan. Misalnya, kartu debit dan kredit tidak dapat digunakan di toko-toko tanpa mesin pengambilan data elektronik (EDC). Untuk instruksi lebih lanjut, baca artikel di sini.

Kesimpulan Uang Kartal dan Giral

Dari ulasan artikel di atas kita bisa mengetahui perbedaan mata uang dan giro, serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Meski begitu, keduanya merupakan metode pembayaran dalam transaksi keuangan, dan kita harus mengelolanya dengan bijak.

Jojo Expense

Nah, apa kamu jadi mendapatkan informasi baru mengenai uang kartal dan giral dari artikel ini? Mungkin kamu jadi berpikir untuk mulai menggunakan uang giral, terutama jika kamu memimpin sebuah perusahaan. Dengan uang giral, tentu sebuah perusahaan menjadi tidak terlalu pusing mengurus pengeluarannya. Untuk memudahkan perusahaanmu dalam melakukan pencatatan pengeluaran ini pun, kamu bisa menggunakan JojoExpense. Dengan proses digital yang aman terkendali dan dapat diakses di manapun kamu berada, atasan dan karyawan jadi bisa menggunakan waktu dengan lebih efisien. Mudah, bukan?