6 Karakter Perfeksionis Yang Harus Dikembangkan

Perfeksionis mungkin saja bisa menimbulkan sebuah kesan yang baik dalam diri seseorang. Kesan ini bisa muncul dari penilaian orang lain di sekitarnya. Namun terkadang kondisi ini tak sepenuhnya bisa dipandang sebagai suatu hal yang bersifat positif. Sebab bisa saja hal ini justru membuat seseorang menjadi tertekan. Kondisi ini pada dasarnya mengacu pada adanya sebuah keyakinan yang dimiliki oleh seseorang bahwa ia harus menjadi sempurna. Dengan menjadi sempurna ini maka setiap kondisi yang terbaik bisa didapatkan. Kondisi sempurna ini meliputi berbagai macam aspek. Mulai dari aspek yang bisa terlihat oleh mata yaitu aspek fisik sampai dengan aspek yang tidak terlihat yaitu aspek non-materi. Jadi dalam hal ini orang yang memiliki keyakinan tersebut berarti memiliki pandangan perfeksionis.

Keinginan untuk menjadi sempurna di setiap saat dan di segala kondisi bahkan bisa saja merupakan suatu bentuk dari penyakit yang tak terlihat oleh mata. Sebab orang yang memiliki pandangan mengenai hal ini akan selalu memiliki perhatian yang sifatnya berlebih terhadap suatu hal. Perhatiannya ini bahkan cenderung terjadi secara detail dan juga terperinci. Beberapa ciri dari adanya pandangan atau faham mengenai kesempurnaan ini rupanya tidak selamanya berdampak positif bagi seseorang. Sebab hal ini bisa menghambat berbagai macam hal sehingga keberhasilan bisa tertunda dan juga bisa terkendala. Sekalipun jika Anda merupakan seseorang yang memiliki banyak kemampuan dan keahlian serta sangat berkompeten namun sifat selalu ingin sempurna pada akhirnya akan menghambat proses penerapan kemampuan dan potensi Anda.

Karakter Perfeksionis

Pada dasarnya ada beberapa karakter spesifik dari seseorang yang cukup perfeksionis dalam menjalankan sesuatu. Beberapa di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. Obsesif kompulsif

Obsesif kompulsif pada dasarnya merupakan suatu bentuk gangguan yang bisa saja dialami oleh seseorang. Gangguan ini membuat seseorang memiliki kepribadian yang bersifat unik. Umumnya seseorang yang menderita gangguan kepribadian obsesif kompulsif selalu memiliki obsesi terhadap sebuah kesempurnaan di segala aspek dalam hidupnya. Orang yang menderita gangguan ini juga cenderung selalu merasa bahwa segala hal yang dilakukan menurut caranya sendiri adalah benar sekalipun hal ini bertentangan dengan cara orang lain. Obsesi yang dmiliki oleh seseorang dalam kondisi ini cenderung menimbulkan adanya rasa cemas dan juga menimbulkan emosi yang bersifat negatif. Tentu saja gangguan yang bersifat negatif ini bisa diupayakan untuk berkurang sehingga orang yang mengalaminya tak selalu merasa terobsesi akan suatu hal.

2. Selalu cemas

Perasaan cemas terhadap suatu hal atau kondisi apapun bisa saja terjadi pada orang yang memiliki gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Dalam kondisi ini seseorang bisa saja mengalami rasa takut atau khawatir yang berlebihan sehingga ia menuntut adanya kesempurnaan di segala hal. Rasa cemas yang berlebihan tentu saja tidak baik karena menyebabkan seseorang selalu berpandangan negatif akan kondisi di sekitarnya. Menuntut adanya kesempurnaan di segala aspek kehidupan tidak selamanya berdampak positif baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Sebab pandangan akan kesempurnaan ini justru menambah rasa cemas yang ada sehingga membuat seseorang menjadi tertekan.

3. Keras kepala

Pandangan perfeksionis pada akhirnya akan membuat seseorang memiliki karakter keras kepala. Karakter ini biasanya ditandai dengan adanya kesulitan pada diri seseorang untuk bisa menerima masukan dan saran serta penilaian dari orang lain. Segala sesuatunya akan dikerjakan dengan caranya sendiri tanpa menginginkan bantuan dari pihak lain. Justru bantuan dari pihak lain akan dianggapnya sebagai suatu hal yang bersifat menentang dirinya. Jika Anda keras kepala maka Anda akan selalu menginginkan kemenangan terutama dalam hal berpendapat dan juga selalu tidak mau kalah dari orang lain. Karakter ini akan merugikan diri Anda sendiri sehingga perlu dirubah agar Anda bisa menjalani hidup dengan lebih santai.


4. Sensitif terhadap Kritik

Tidak bisa menerima kritik dan saran serta penilaian dari orang lain merupakan salah satu ciri dari orang yang memiliki pandangan hidup perfeksionis. Bagi orang yang seperti ini umumnya segala pendapatnya dan pandangannya adalah hal yang bersifat paling benar. Segala kritik dari orang lain yang ditujukan pada dirinya tidak bisa diterima sekalipun kritik tersebut lebih bersifat membangun bagi dirinya. Sebenarnya suatu kritikan bisa saja diberikan pada seseorang karena adanya rasa peduli sehingga kritikan itu diberikan dengan maksud dan tujuan untuk memperbaiki. Namun orang yang keras kepala tentu tidak bisa menerimanya karena adanya pandangan bahwa dirinya adalah yang paling benar.

5. Berpikir sempit

Seseorang yang berpikir sempit biasanya cenderung menolak dirinya untuk bertoleransi dengan orang lain. Selain itu ia juga cenderung tidak bisa menerima orang lain dengan mudah terutama mengenai perbedaan yang dimiliki oleh orang lain. Ia juga cenderung keras kepala dan akan menganggap dirinya selalu benar sedangkan orang lain adalah salah. Kondisi ini bisa dialami oleh seseorang yang selalu menginginkan adanya kesempurnaan dalam hidupnya. Ia menjalani hidup dengan caranya sendiri dan menolak kehadiran orang lain. Tentu saja hal ini akan membuat orang lain menjadi kehilangan simpati pada dirinya. Sebab orang yang berpikiran sempit dan tidak berpikiran terbuka akan membuat orang lain merasa kesal.

6. Suka menunda

Suka menunda berarti melakukan suatu pekerjaan tidak tepat pada waktunya. Tindakan suka menunda ini bisa membuat seseorang memiliki karakter yang tidak baik. Bisa saja orang menjadi semakin malas mengerjakan tugas hingga selalu menunda pekerjaan. Jika deadline datang maka orang tersebut akan mengalami kepanikan untuk segera menyelesaikan tugasnya. Hal ini memang bisa terjadi pada orang yang memiliki pandangan perfeksionis dan selalu mencari waktu ideal untuk mengerjakan tugasnya. Akibatnya tugas dan pekerjaan menjadi semakin tertunda. Padahal sebenarnya menunda pekerjaan sebenarnya memiliki arti yang sama dengan membuang waktu. Bahkan menunda ini sebenarnya sama saja dengan membuang kesempatan dan membuang sesuatu yang berharga.

Perfeksionis memang memiliki karakter spesifik yang mencengangkan, tetapi pada prakteknya hal ini merupakan sifat yang baik untuk mendukung kemajuan perusahaan. Sama halnya dengan penggunaan sistem keuangan perusahaan yang baik. Misalnya dengan menggunakan JojoExpense untuk memperoleh manfaat berikut:

  • Pengaturan sistem keuangan perusahaan yang lebih efektif dan efisien, menghemat sistem kerja tim keuangan perusahaan.
  • Menghindari resiko terjadinya kecurangan keuangan dalam perusahaan, sehingga dapat memastikan laporan keuangan perusahaan yang baik dan benar.

Beberapa manfaat tersebut dapat diperoleh karena adanya fitur-fitur andalan menarik dari JojoExpense. Misalnya yaitu fitur-fitur berikut ini:

  • Cash Advanced with Flexible Verification Flow.
  • Cash Advance Partial Reporting.
  • Restriction Policies for Cash Advance Request.
  • Cash Advance Account Receivable Receipt.

Oleh karena ada banyak fitur tersebut, sebaiknya jangan ragu untuk beralih pada JojoExpense. Segera saja dapatkan coba gratis produk ini pada perusahaan Anda. Biarkan sistem keuangan perusahaan menjadi lebih baik, efektif dan efisien, hanya dengan menggunakan JojoExpense.