Pengertian dan Penyebab Presenteeism

Hampir setiap pekerja pernah mengalami suatu kondisi yang disebut dengan presenteeism. Istilah ini mungkin kurang familiar di telinga Anda. Kondisi ini terjadi ketika pekerja tetap memaksakan untuk bekerja walaupun sedang dalam kondisi yang sakit sehingga tidak bisa bekerja maksimal. Kenapa bisa dan apa saja penyebabnya?

Kasus dan Penelitian Tentang Presenteeism

Di Januari 2005 tepatnya di panti jompo yang ada di San Fransisco, Amerika Serikat menyatakan bahwa 3 penghuninya dan 1 staf mengalami diare, muntah dan mual. Lama kelamaan penghuni dan staf yang mengalami hal tersebut semakin bertambah. Hingga terdapat 23 penghuni dan 18 staf yang mengalami gejala tersebut di hari ke-10.

Diketahui, ada staf yang sakit namun tetap bekerja dan tidak melaporkan gejala yang dialami hingga tugas selesai. Dari kejadian tersebut, mengganmbarkan jika tenaga kerja yang cenderung tetap bekerja walaupun sedang sakit hingga diminta untuk beristirahat.

presenteeism

Di Inggris sendiri, pernah ada survey yang melibatkan 1339 dokter. Dari survey tersebut diperoleh data jika 80% dokter umum serta 57,8% konsultan yang ada di Inggris tetap akan bekerja walaupun sedang sakit. Misalnya sedang mengalami flu berat dan demam.

Survey di atas berbanding lurus hasilnya dengan survey yang dilakukan di Norwegia pada 1015 dokter. 80% diantaranya juga mengemukakan jika akan tetap bekerja walaupun sedang sakit. Walaupun pada akhirnya, ketika pasien atau rekan kerjanya mengalami gejala seperti yang dialami, para dokter justru menyarankan untuk beristirahat di rumah.

Hal lainnya juga ditunjukkan dari penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of East Anglia. Dari penelitian tersebut yang melibatkan 175.960 peserta, mengemukakan alasan presenteeism. Hasilnya, kondisi ini berasal dari kesehatan yang memburuk dan stress namun motivasi bekerja juga naik. Karena hal tersebut, maka karyawan seperti termotivasi untuk bekerja dengan ekstra, walaupun kondisinya sedang sakit.

Profesionalisme juga sering digaungkan atau diungkapkan kenapa masih bekerja walaupun sedang sakit. Terlebih jika pekerjaan tersebut berkaitan dengan kesehatan ataupun pelayanan untuk orang lain. Orang yang bekerja di bidang pelayanan masyarakat cenderung lebih mementingkan orang lain dibandingkan diri sendiri.

Faktor dan Akibat Presenteeism

Presenteeism ini sendiri tidak hanya mengacu pada kondisi seseorang yang sakit namun tetap bekerja. Akan tetapi juga pada suatu kondisi dimana secara fisik, karyawan tersebut hadir dan bekerja namun kualitas kerjanya di bawah normal. Kondisi ini ternyata dipengaruhi oleh beberapa alasan.

presenteeism

Umumnya, yang mengganggu kinerja seorang karyawan adalah kesehatan. Beberapa penyakit seperti inflammatory bowel syndrome (IBD), osteoatritis, rheumatois atritis merupakan contoh penyakit kronis yang menyebabkan kondisi presenteeism. Namun kesehatan psikis seperti stress, depresi, gangguan mood juga berpengaruh pada kondisi seseorang.

Selain itu, faktor eksternal yang mempengaruhi seseorang bekerja di bawah standar adalah:

  • Sosial budaya.
  • Kebiasaan dan perilaku.
  • Peraturan dan kebijakan yang diterapkan dalam suatu perusahaan.

Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Burton dan Edington, menghasilkan fakta jika 60% kerugian ekonomi adalah karena kesehatan karyawan yang buruk. Karena hal tersebut akhirnya juga menyebabkan pada obat yang dipergunakan, biaya medis, ketidakhadiran dan juga kecacatan.

Penelitian di atas juga sebanding dengan yang dilakukan oleh Jiansi Xiaoqian yang berasal dari China. Dari penelitian tersebut mengemukakan jika produktivitas menurun karena presenteeism lebih besar 50% dibandingkan karena absenteeism.

Cara Mencegah yang Bisa Dilakukan

Agar presenteeism tidak semakin mempengaruhi suatu kondisi dari karyawan, maka sesegera mungkin harus dilakukan pencegahan. Misalnya untuk milenial yang saat ini cenderung mengalami kondisi yang di bawah standar walaupun masuk kerja. Menurut David Michigan yang merupakan seorang pelatih masalah gangguan mental dan motivator asal Perancis, menyampaikan 4 cara berikut untuk mencegah kondisi tersebut.

1.     Meditasi

Untuk mencegah kondisi di bawah standar atau memaksakan bekerja walaupun sakit, maka pencegahan paling mendasar adalah memperbaiki kesehatannya. Salah satu caranya adalah dengan meditasi. Walaupun dilakukan dalam waktu singkat, namun dapat berpengaruh pada kualitas tidur.

meditasi mencegah presenteeism

Jika kualitas tidur membaik, maka produksi hormon kortisol yang melepas cemas dan stress pada tubuh juga akan menurun. Sehingga secara psikis, kesehatan Anda akan lebih terjaga. Jika kesehatan pikiran terjaga dengan baik, maka hal tersebut akan berpengaruh pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

2.     Merencanakan Kegiatan Santai

Bekerja memberikan tekanan tersendiri untuk para pegawainya. Bahkan tidak jarang jika seorang pegawai harus sakit karena merasakan tekanan yang bertubi-tubi tanpa istirahat. Hal tersebut justru akan menyebabkan kondisi seseorang menjadi menurun.

Untuk menjaga kesehatan dan agar karyawan tidak mengalami presenteeism, maka perlu diberlakukan kegiatan yang santai setiap hari. Misalnya hanya 30-60 menit per harinya. Sederhananya saja, Anda bisa ngobrol ataupun minum kopi bersama, jalan-jalan tanpa membahas mengenai pekerjaan.

3.     Menemukan Sistem Pendukung

Orang sering mengatakan jika sakit terutama sakit psikis adalah aib. Karena hal tersebut, tidak sedikit orang yang menyembunyikannya termasuk untuk pekerja. Jika dibiarkan akan membuat kondisi pekerja bahkan perusahaan menjadi semakin memburuk.

Karena hal tersebut, butuh sistem pendukung seperti psikologi yang menjadi penengah. Misalnya hanya untuk berbagi cerita agar tidak stress. bahkan bisa juga menyediakan dokter untuk perusahaan sehingga jika pekerja dengan kondisi yang tidak baik, bisa segera ditangani.

4.     Mencari Pekerjaan yang FLeksibel

Sayangnya, jika ketiga hal di atas tidak bisa atau sudah dilakukan namun tidak bisa memberikan hal positif, misalnya kondisi semakin membaik, maka peraturan harus dikaji. Misalnya apakah peraturan terlalu mengekang pegawai atau tidak. ada kalanya, pegawai justru akan semakin terkekang ketika sistemnya tidak professional atau terlalu kaku.

Karena hal tersebut, Anda bisa membuat kantor senyaman mungkin. Bisa juga dengan memperbaiki fasilitas ataupun jam kerja dan peraturan kerja.

presenteeism

Untuk tahu apakah karyawan Anda mengalami presenteeism atau tidak, Anda bisa selalu mengecek kehadiran dan juga performa dari karyawan tersebut. Misalnya apakah selalu memenuhi target atau justru menurun walaupun sudah bekerja maksimal.

Fitur JojoTimes untuk Mengatasi Masalah Presenteeism

Jika iya, maka Anda harus mencari tahu apa yang salah. Misalnya apakah karyawan tersebut memiliki jadwal lembur yang terlalu banyak atau tidak. untuk itu, pendataan semua karyawan, perlu dilakukan dan disimpan dalam sistem. Seperti di JojoTimes yuang yang bisa membantu meringankan pekerjaan personalia Anda.

Dengan JojoTimes Anda akan mendapatkan fitur seperti mobile check in and check out, gps yang akurat, geotagging, fake id detection dan fingerprint feature. Lewat fitur tersebut, anda bisa mengecek apakah karyawan benar-benar masuk atau tidak.

Selain itu, JojoTimes juga sudah terintegrasi dengan sistem penggajian. Sehingga kala mendekati waktu gajian, Anda bisa mencocokkan apakah gaji yang diterima oleh pegawai tersebut sebanding dengan pekerjaan yang dilakukan atau tidak.

Jadi, jangan tunda lagi, tingkatkan performa pekerjaan perusahaan dan pekerja dengan JojoTimes! Coba gratis dan nikmati kemudahannya hari ini!