Program Insentif Karyawan Sebagai Pemacu Semangat Kerja

Program insentif karyawan oleh beberapa ahli dinyatakan sebagai bentuk pengupahan yang memeberikan imbalan berbeda karena adanya prestasi yang berbeda. Tnetu saja masing-masing karyawan memiliki cara kerja dan prestasi yang berbeda. Ada karyawan yang bekerja dengan sangat maskimal sehingga pekerjaannya menjadi sangat efektif dan bahkan efisien. Namun ada karyawan yang bekerja dengan biasa-biasa saja sehingga pekerjaannya juga terkesan biasa-biasa saja. Ada pula karyawan yang bekerja dengan malas-malasan sehingga hasil pekerjaannya tidak sebaik karyawan yang bekerja dengan baik.

Berbagai macam tipe karyawan ada di suatu perusahaan sehingga memicu perusahaan untuk diadakannya program insentif untuk karyawan yang berprestasi. Insentif sendiri sebenarnya merupakan suatu bentuk dorongan finansial yang diberikan pada karyawan sebagai bentuk balas jasa dari perusahaan kepada karyawan yang telah memberikan prestasinya pada perusahaan. Insentif umumnya berupa uang yang kemudian ditambahkan pada upah atau gaji pokok karyawan dari perusahaan.

Tentu saja hal ini akan membuat karyawan merasa senang sekaligus merasa dihargai pekerjaannya. Insentif yang diberikan bisa saja semakin memotovasi karyawan yang menerimanya sehingga ke depannya ia akan bekerja dengan lebih baik lagi. Penghargaan dalam bentuk uang ini tentu akan diberikan oleh perusahaan pada para karyawan yang telah bekerja melampaui standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Jadi insentif karyawan ini bisa dipandang sebagai bentuk kepedulian dan perhatian dari perusahaan kepada karyawna yang dianggapnya telah memberikan kontribusi secara maksimal.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Tujuan

Sekalipun insentif ini dipandang sebagai hadiah dair perusahaan kepada karyawan namun sebenarnya pemberian insentif pada karyawan itu memiliki tujuan tersendiri. Diantaranya insentif ini berfungsi untuk memberikan tanggung jawab serta motivasi yang lebih kepada para karyawan. Melalui pemberian insentif maka diharapkan agar karyawan dapat semakin meningkatkan produktivitas kerja baik secara individu maupun kelompok.

Segala pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan diharapkan agar dapat dilakukan secara maksimal sehingga produktivitas karyawan semakin bertambah lagi dan semakin memicu para karyawan untuk lebih berusaha lagi selanjutnya. Tentu saja pemberian insentif oleh perusahaan kepada para karyawan ini akan membuat karyawan semakin berlomba untuk mendapatkan insentif tersebut di masa yang mendatang. Oleh karena itu setiap karyawan akan selalu berusaha untuk melakukan pekerjaan dengan baik sehingga bisa memberikan hasil terbaik pula untuk perusahaan. Dengan usaha yang dilakukan oleh karyawan ini maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yaitu adanya kualitas tenaga kerja yang meningkat serta hasil keuntungan yang maksimal.

Jenis

Jenis atau bentuk insentif pada dasarnya ada dua macam. Jenis yang pertama yaitu insentif finansial. Sesuai dengan namanya maka sudah tentu insentif ini berbentuk uang. Insentif yang diberikan pada karyawan tentunya berupa uang yang akan diberikan sebagai tambahan dari gaji atau upah tetap karyawan. Uang memang menjadi tujuan utama bagi seseorang dalam bekerja. Bahkan beberapa ornag bisa saja menjadikan uang sebagai prioritas dalam hidupnya.

Finansial insentif sebenarnya tidak hanya diberikan dalam bentuk hadiah uang saja tetapi juga dalam bentuk lainnya. Misalnya saja seperti tunjangan kesehatan atau misalnya bonus rekreasi dan juga dalam bentuk pemeliharaan di hari tua. Seluruh karyawan bisa saja memperolehnya karena hasil kerja yang telah diberikannya pada perusahaan.

Jenis kedua dari insentif yaitu insentif non finansial. Point penting dari insentif jenis ini adalah adanya reward dalam bentuk nbukan uang. Insentif ini misalnya saja berupa kepuasan karyawan dalam hubungannya dengan atasan serta dengan rekan sekerja. Selain itu tempat kerja dan jam kerja serta tugas yang membuat karyawan merasa puas dan tidak tertekan juga bisa saja disebut sebagai insentif non finansial yang tentunya akan selalu mendukung para karyawan untuk bekerja secaralebih baik lagi dan selalu bekerja dengan penuh semangat.

Proses

Proses pemberian insentif bisa dilakukan baik berdasarkan kelompok maupun berdasarkan perorangan. Insentif keja bisa saja diberikan pada kelompok kerja bilakinerja kelompok kerja tersebut melebihi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pada suatu kelompok biasanya insentif dibagikan dan seluruh karyawan yang tergabung dalam kelompok tesebut menerima pembayaran yang sama. Namun bisa juga karyawan dengan prestasi yang paling tinggi di kelompok tersebut menerima insentif tertinggi.

Selain kelompok tentunya insentif dari perusahaan juga bisa diberikan kepada karyawan secara perorangan. Insentif bisa diberikan pada masing-masing individu karyawan. Namun bila insentif diberikan pada individu maka biasanya hanya karyawan yang dinilaiberprestasi saja akan diberi insentif. Tentunya karyawan yang berprestasi berarti pekerjaannya telah mencapai dan bahkan lebih dari standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Syarat Pemberian Insentif

Pemberian insentif dari perusahaan kepada karyawan harus memenuhi beberapa kriteria. Beberapakriteria tersebut antara lain meliputi pemberian insentif yang sederhana. Artinya pertauran mengenai pemberian insentif itu sudah seharusnya dingkat dan jelas serta dapat dimengerti. Selain itu pemberian insentif juga harus spesifik. Artinya pemberian insentif ini harus didasarkan pada pengetahuan karyawan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang diharapkan. Jangan sampai pemberian insentif ini membuat karyawan hanya berharap secara tidak jelas.

Pemberian insentif juga sebaiknya dapat dicapai oleh karyawan sehingga karyawan yang memenuhi dan melebihi standar perusahaan benar-benar bisa memperoleh insentif. Insetif juga sebaiknya dapat diukur sebab sasaran yang dapat diukur sebenarnya merupakan dasar dari penentuan rencana insentif pada suatu perusahaan. adapun pembayaran insentif sudah seharusnya sederhana sehingga bisa dihitung sendiri oleh karyawan yang menerimanya sehingga jelas adanya.

Melakukan perhitungan insentif dalam program insentif karyawan sangat penting untuk diteliti sebaik mungkin. Sehingga tidak merugikan baik karyawan maupun perusahaan. Penghargaan pada karyawan berupa insentif adalah salah satu hal yang sering kali memang menyita waktu tim keuangan perusahaan pada aplikasinya. Oleh sebab itu sebaiknya pilih sistem yang otomatis dan cukup jelas dalam perhitungan insentif. Salah satunya dengan beralih pada JojoPayroll yang membantu mengoptimasikan bukan hanya pembayaran gaji saja, tetapi pembayaran insentif karyawan secara otomatis. Setiap insentif dan besarnya pendapatan karyawan bisa dihitung lebih mudah dan tidak membuang waktu tim keuangan berlebihan. Tidak hanya itu saja, menggunakan program ini juga membantu mencetak slip digital berikut informasi besarnya insentif yang mereka terima.

Hal ini berlaku berkat fitur yang dimiliki oleh JojoPayroll sebagai berikut:

  • Payroll Berbasis Cloud
  • Komponen Add-on Payroll Yang Fleksibel
  • Perhitungan Prorate Otomatis

Serta masih banyak fitur lain yang memudahkan perusahaan dalam memastikan karyawan menerima haknya secara tepat. Sehingga tentunya pekerjaan tim keuangan lebih mudah dilaksanakan, lebih tepat, dan lebih minim resiko mengalami kesalahan. Karena itu juga sebaiknya tidak perlu berpikir ulang sebelum menggunakan program tersebut. Segera coba gratis JojoPayroll di perusahaan Anda dan lihat sendiri bagaimana program ini bisa membantu tim keuangan Anda secara maksimal. Dijamin tidak ada penyesalan serta pembayaran insentif berjalan lancar serta jauh lebih otomatis. Selamat mencobanya!