Pupuk Kompos : Terjun ke Dunia Pertanian? Ketahui Jenis Pupuk ini

Kamu ingin terjun ke dunia bisnis pertanian? Atau tanaman? Nah, ketahuilah pupuk kompos apa yang baik untuk tanamanmu agar mereka bisa tumbuh dengan subur.

Saat ini, pupuk anorganik yang diproduksi di banyak industri tidak ramah lingkungan. Ini mungkin berbahaya bagi kesehatan manusia. Bisa dibayangkan apakah zat berbahaya yang terkandung dalam pupuk anorganik juga akan tertelan oleh kita, tetap di dalam tubuh dan menimbulkan penyakit. Agar terhindar dari penyakit akibat zat berbahaya, kita harus mulai membiasakan diri mengganti pupuk organik. Kompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan.

Salah satunya adalah pupuk kompos, apakah kalian sudah pernah mendengarnya tentang pupuk kompos? Kalau belum, pas banget artikel ini  kalian baca, agar kalian dapat mengetahui tentang pupuk kompos. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas!

Pengertian Kompos

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompos diartikan sebagai pupuk campuran yang terdiri dari bahan organik (seperti daun busuk dan jerami) dan kotoran hewan. Menurut Wield (2014), kompos adalah pupuk alami (organik), yang dapat dibuat dari bahan hijau dan bahan organik lain yang sengaja ditambahkan untuk mempercepat proses pembusukan.

Penguraian atau fermentasi bahan organik seperti hewan, tumbuhan dan limbah organik lainnya dapat menghasilkan kompos, yang dapat digunakan untuk memperbaiki struktur tanah, meningkatkan umur mikroorganisme di dalam tanah, meningkatkan daya ikat air pada tanah dan memperbaiki tanah lainnya. properti.

Kompos mengandung unsur hara mineral yang bermanfaat bagi tanaman dan dapat menambah bahan organik di dalam tanah. Pembuatan pupuk ini juga bisa dilakukan sendiri dengan menggunakan bahan organik yang mudah didapat dengan harga pembuatan yang relatif murah. Dengan tidak adanya modal produksi yang besar, maka pemanfaatan limbah pertanian atau sampah organik sebagai bahan baku pembuatan pupuk sangat menguntungkan.

Ketahui Pupuk Kompos ini

Hasil gambar untuk unsplash plant

Kompos merupakan salah satu pupuk organik yang sudah ada sejak lama. Kompos diartikan sebagai bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan akibat interaksi antara mikroorganisme atau bakteri yang bekerja pada bahan organik tersebut.

Bahan organik yang dimaksud dalam pembuatan kompos adalah rumput, jerami, sisa ranting dan ranting, kotoran hewan, bunga tumbang, urine ternak dan bahan organik lainnya. Semua bahan organik ini mengalami pelapukan yang disebabkan oleh mikroorganisme yang berkembang biak di lingkungan yang lembab.

Pada dasarnya proses pelapukan merupakan proses alami yang biasanya terjadi di alam. Namun proses pelapukan alami ini akan berlangsung lama, bahkan puluhan tahun. Untuk mempersingkat proses pelapukan, diperlukan bantuan manual. Jika proses pengomposan dilakukan dengan benar, prosesnya hanya akan berlangsung 1-3 bulan, bukan bertahun-tahun.

Penggunaan Pupuk Kompos

Penggunaan kompos sangat cocok untuk tanah dan tanaman. Kompos dapat memberikan mikronutrien pada tanaman. Penggunaannya sekaligus dapat melonggarkan tanah yang buruk, meningkatkan porositas, ventilasi, dan komposisi mikroorganisme tanah.
Kompos juga membantu meningkatkan daya ikat tanah dan air, sehingga air tanah dapat disimpan lebih lama. Kelembaban di dalam tanah mencegah tanah mengering. Penggunaan kompos sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan akar dan membuat akar tanaman mudah tumbuh.

Kandungan unsur hara dalam kompos sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pupuk anorganik. Oleh karena itu harus digunakan dalam jumlah banyak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Namun dilihat dari manfaat kompos bagi tanah dan tanaman, meskipun digunakan dalam jumlah banyak, tidak merugikan.

Manfaat yang diberikan oleh pengomposan tidak hanya ada, tetapi bisa ada untuk waktu yang lama, bahkan puluhan tahun kemudian. Saat ini banyak masyarakat yang mulai menggunakan pupuk organik, salah satunya adalah pembuatan kompos. Karena menggunakan bahan organik yang dianggap sampah, maka harga kompos relatif murah.

Pupuk Kompos

Jadi pupuk ini adalah salah satu jenis pupuk yang dibuat untuk memberikan nutrisi pada tanaman, pupuk ini pun bisa juga dibilang sebagai pupuk organik.

Pupuk ini terbuat dari penguraian sisa-sisa tanaman dan hewan dengan adanya batuan dari organisme hidup. Organisme pengurainya berbentuuk mikroorganisme dan makrooragnisme.

Oops! We could not locate your form.

Dalam pembuatannya, tidak dibutuhkan oksigen melainkan memadukan mikroorganisme, makroorganisme atau anaerobik. Nah, begitulah kira-kira asal mula dari pupuk kompos.

Lalu mengapa namanya pupuk kompos? karena dalam pembuatannya menggunakan proses pengomposan yang dimana terjadinya penguraian bahan organik yang dilakukan secara biologis.

Dalam penguraiannya ada mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energinya.

Teknologi ini dikembangkan melalui proses penguraian material organik yang terjadi di alam bebas. Prosesnya berjalan sangat lambat, bisa sampai berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Kemudian manusialah yang memodifikasi proses penguraian material organik tersebut. Sehingga pengomposan yang dikelola manusia bisa dilakukan dalam tempo yang lebih singkat.

Nah, begitulah sekiranya terjadinya pupuk kompos yang menjadi pupuk alternatif untuk menanam tanaman. Pupuk ini juga mudah dibuat oleh teknologi yang sederhana, dapat dikerjakan oleh perorangan.

Manfaat pengomposan

Kompos sangat baik sebagai pupuk organik dan sangat bermanfaat untuk semua jenis tanaman. Pupuk ini digunakan untuk tanaman pangan, tanaman pangan, tanaman pertanian bahkan tanaman hias. Hanya dengan menaburkannya ke permukaan tanah maka sifat baik tanah tersebut dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

Selain itu, terkait kondisi tanah akibat reklamasi lahan baru, biasanya kesuburan tanah di kawasan ini berkurang karena reklamasi lahan sama dengan membakar atau menghilangkan top soil. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan pupuk untuk memulihkan dan mempercepat kesuburan tanah. Manfaat pengomposan dapat dilihat dari aspek ekonomi, lingkungan, dan tanah serta tanaman.

Jenis-jenis Pupuk Kompos

Namun, pupuk kompos juga mempunyai banyak jenis-jenisnya. Jenis-jenisnya ditentukan dari tiga aspek, yang pertama, dilihat dari proses pembuatannya, ada kompos aerob dan anaerob.

Kedua, dilihat dari dekomposernya, ada kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme. Ketiga, dilihat dari bentuknya ada yang berbentuk padat dan ada juga yang cair. Berikutlah jenis-jenis dari pupuk kompos:

Pupuk Kompos Aerob

Jenis ini melibatkan proses biokimia yang melibatkan oksigen dalam pembuatannya. Bahan baku yang digunakan adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau bisa juga kecampuran antara keduanya.

Dalam prosesnya, pembuatan jenis ini memakan waktu 40 hingga 50 hari. Lamanya waktu ini ditentukan dari jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.

Pupuk Bokashi

Pupuk yang satu ini merupakan jenis yang sangat terkenal dalam dunia pertanian atau tanaman. Khas dari pupuk ini terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starternya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4).

Inokulan adalah campuran dari berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan efektif. Pupuk ini paling cepat jadi dalam proses pembuatannya.

Vermikompos

Ketiga, ada vermikompos yang merupaka salah satu jenis kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurainya. Makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya.

Dalam proses pembuatan vermikompos, cacing yang digunakan sudah diberi pakan dalam bentuk bahan organik. Nah, kotoran dari cacing yang sudah diberi makan inilah yang akhirnya digunakan untuk pembuatan pupuk kompos jenis vermikompos.

Namun, selain cacing, pembuatan vermikompos juga bisa menggunakan belatung. Kedengarannya sangat menggelikan ya? Tapi tenang dalam dunia pertanian atau tanaman, hal itu sudah biasa. Jadi kamu harus siap ya kalau ingin terjun ke dunia bisnis pertanian atau tanaman.

Pupuk Organik Cair

Terakhir, pupuk jenis ini merupakan pupuk kompos yang dibuat dengan cara pengomposan basah. Dalam prosesnya bisa berlangsung aerob atapun anaerob.

Pupuk ini dibuat karena sifatnya yang mudah diserap oleh tanaman. Dari beberapa pengalaman, pupuk organik cair ini lebih efektif diberikan pada daun dibandingkan pada akar tanaman.

Tetapi, berbeda dengan sistem hidroponik, maka akan lebih efektif diberikan pada akar dibanding pada daun. Dalam penggunaannya, harus diperhatikan takaran dari dosis yang tepat.

Jika kamu tidak memakai dosis, maka daun yang kamu semprotkan akan layu. Bukannya mengalami keuntungann, malah nanti kamu mengalami kerugian. Jadi pelajari terlebih dahulu ya dalam penggunaannya agar kamu tidak mengalami kerugian.

Begitulah kira-kira jenis-jenis dari pupuk ini yang dipengaruhi dari aspek pembuatan, dekomposer, dan juga bentuk.

Jadi sekarang kamu udah tahu kan berbagai jenis dari pupuk kompos. Perhatikan juga ya cara pemakaiannya dan juga fungsi masing-masing berbagai jenis.

Karakteristik Pupuk Kompos

Dalam kerjanya, pupuk ini tidak hanya sebagai penyedia nutrisi untuk tanaman, tetapi pupuk ini juga bekerja dengan cara memperbaiki struktur fisik, kimia, dan juga biologi tanah.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Secara fisik, kompos dapat meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan air sebagai cadangan di saat kekeringan menghampiri. Kompos juga bisa membuat tanah menjadi gembur dan cocok sebagai media tumbuh akar tanaman.

Pada tanah tipe pasir sekalipun, material kompos berguna menjadi perekat sehingga tanah menjadi lebih solid. Sedangkan pada tanah liat atau tanah lempung, kompos berfungsi menggemburkan tanah agar tidak terlalu solid.

Secara kimiawi, pupuk ini dapat meningkatkan kapasitas tukar kation dalam tanah. Karena semakin banyak kandungan organik dalam tanah, semakin baik juga kapasitas tukar kationnya.

Lalu apa sih kapasitas kation ini? Kapasitas kation ini sebenarnya berfungsi melepas unsur-unsur penting agar bisa diserap dengan mudah oleh tanaman.

Secara biologi, pupuk kompos adalah suatu media yang baik bagi organisme tanah untuk berkembang biak. Baik itu dari jenis mikroorganisme maupun satwa tanah lainnya.

Aktivitas mikroorganisme dan satwa tanah akan memperkaya tanah dengan zat hara penting bagi tanaman.

Lalu pupuk kompos seperti apa sih yang harus digunakan dan dinilai sebagai pupuk yang baik? Berikut lah ciri-ciri umum pupuk kompos yang baik:

  • Baunya sama dengan tanah, tidak berbau busuk
  • Warna coklat kehitaman, berbentuk butiran gembur seperti tanah
  • Jika dimasukkan ke dalam air seluruhnya tenggelam, dan air tetap jernih tidak berubah warna
  • Jika diaplikasikan pada tanah tidak memicu tumbuhnya gulma

Nah begitulah cara memilih pupuk kompos yang baik untuk bisnis pertanian kamu. Jadi bagaimana? Apakah informasi ini sudah cukup untuk pengetahuan kamu terhadap pupuk kompos?

Sepertinya masih belum lengkap nih, kalau kamu belum mengetahui keuntungan dan kekurangan yang akan kamu dapatkan ketika memakai pupuk ini. Kalau begitu kami lanjutkan pembahasan mengenai pupuk kompos, mari kita bahas keuntungan dan kekurangannya!

Kelebihan

Pupuk kompos ini seringkali dipakai oleh petani-petani di Indonesia, karena pupuk ini memiliki keunggulan dibandingkan dengan pupuk biasa. Mau tahu kelebihan apa yang ada pada pupuk kompos? berikutlah kelebihannya:

  • Kaya akan unsur hara yang lengkap, baik itu unsur makro maupun unsur mikro, yang mana kondisi tersebut tidak akan kita temukan pada pupuk buatan atau anorganik.
  • Memiliki banyak kandungan asam organik, seperti asam humic, asam fulfic, hormon, serta enzim yang tidak juga kita dapatkan di pupuk buatan. Asam-asam seperti ini sangat berguna untuk tanaman maupun untuk lingkungan mikroorganisme yang ada di tanah.
  • Pada pupuk organik banyak mengandung hewan tanah makro dan mikro yang sangat berpengaruh terhadap perbaikan sifat fisik tanah maupun sifat biologis tanah.
  • Pupuk organik mampu memperbaiki serta menjaga struktur tanah.

Nah, seperti itu lah kelebihan yang kamu dapat. Tapi ingat, setiap kelebihan juga pasti ada kekurangan. Lalu apa sih kekurangan yang akan kamu alami jika kamu memakai pupuk kompos ini. lanjut scroll ke bawah ya!

Kekurangan

Memang pupuk kompos terlihat alami dibandingkan pupuk biasa yang dibuat dengan bahan kimia. Tetapi, pupuk ini juga mempunyai kekurangan dibandingkan pupuk biasa. Berikut lah kekurangan jika kamu memakai pupuk kompos:

  • Memiliki kandungan akan unsur hara yang kecil. Maka dari itu, jumlah pupuk yang diberikan haruslah lebih banyak dibandingkan pupuk anorganik atau pupuk kimia.
  • Penggunaan pupuk ini dalam jumlah yang banyak akan membuat biaya pengadaan dan biaya operasional untuk masalah pengangkutan dan pemupukan menjadi meningkat.
  • Untuk pemakaian jangka pendek, terlebih tanah yang tidak terlalu banyak mengandung unsur hara, maka pemberian pupuk organik tentu membutuhkan dalam jumlah besar yang itu artinya akan menjadikan beban biaya operasional bagi petani, sedangkan untuk reaksi tanah terhadap pemberian kompos tidak secepat dibandingkan pupuk buatan.

Sekarang kamu sudah tahu kan kelebihan dan kekurangan, jadi sekarang kamu bisa nih mempertimbangkan sekiranya kamu memakai pupuk apa.

Kamu juga sudah bisa memprediksi sekiranya apa yang terjadi jika kamu memakai pupuk tersebut. Selamat mencoba ya! Semoga artikel ini juga bermanfaat untuk kamu yang sedang memikirkan untuk terjun ke dunia bisnis pertanian atau tanaman.

Pupuk Kompos

Kamu juga sekarang bisa nih memakai JojoExpense untuk mengelola keuangan bisnis kamu. Dengan memakai JojoExpense aplikasi dari Jojonomic ini kamu dapat meningkatkan efisien bekerja kamu sampai 76%.

Buruan download aplikasi ini untuk keperluan bisnis kamu. Jangan lupa untuk klik link di atas untuk mengetahui lebih lanjut tentang JojoExpense