Rasio Leverage: Definisi, Peran Penting dan Jenis-jenisnya

Leverage Ratio

Dalam dunia bisnis, kondisi keuangan perusahaan menjadi salah satu komponen penting yang harus selalu diperhatikan. Mulai dari pemasukan, pengeluaran hingga utang piutang yang dimilikinya. 

Perusahaan yang baik dan sukses tak melulu hanya dilihat dari seberapa besar kantor maupun seberapa banyak karyawan yang dimilikinya. Lebih dari itu, terdapat beberapa komponen yang bisa dijadikan pertimbangan apakah perusahaan tersebut layak dianggap kuat dan sukses secara keseluruhan. Salah satunya adalah dengan menggunakan rasio leverage atau rasio solvabilitas (utang).

Lantas, apa sih kira-kira rasio leverage itu?

Pada artikel kali ini, Jojonomic akan memberikan Anda informasi lengkap terkait definisi dari rasio leverage yang satu ini. Penasaran, kan? So, simak lengkap artikelnya hingga tuntas, ya.

Apa Itu Rasio Leverage?

Definisi Rasio Leverage

Secara sederhana, rasio leverage atau rasio solvabilitas merupakan sebuah komponen yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Ini meliputi utang jangka pendek maupun jangka panjang yang harus dibayar oleh pihak perusahaan. 

Utang jangka pendek ini meliputi utang pajak, utang dividen, utang dagang, utang wesel, pendapatan diterima di muka dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan untuk utang jangka panjang ini meliputi kewajiban yang memiliki tenggat waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun. Contohnya bisa berupa obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dana atau modal dari investor maupun pihak yang membeli surat utang (obligasi) tersebut.

Rasio solvabilitas ini bekerja dengan menunjukkan perbandingan antara beban utang yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan aset yang dimiliki. Apabila jumlah utang tersebut terlalu besar bahkan tidak sebanding dengan aset yang dimiliki perusahaan, maka bisa dikatakan bahwa kondisi keuangan perusahaan tersebut berada dalam situasi yang kurang baik.

Peran Penting Rasio Leverage

Peran penting rasio leverage

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, keberadaan rasio leverage dapat digunakan untuk menjadi tolok ukur kemampuan sebuah perusahaan dalam melunasi atau memenuhi utang jangka pendek maupun jangka panjang yang dimilikinya. Selain itu, rasio yang satu ini juga digunakan untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai porsi modal yang digunakan apakah berasal dari modal atau seluruhnya dari pinjaman.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, keberadaan rasio leverage memegang peran yang cukup vital dalam operasional sebuah usaha. Terutama jika Anda ingin mengetahui seberapa besar kewajiban yang ditanggung perusahaan atau bisnis Anda tersebut. Karena lewat perhitungan dari rasio ini, informasi terkait sumber dana dalam operasional dapat diketahui lebih detail serta perusahaan juga akan lebih mudah dalam melakukan evaluasi lebih lanjut terkait utang yang dimiliki.

Rasio ini juga akan membantu Anda dalam mengetahui kondisi keuangan perusahaan saat ini. Apakah kondisi finansialnya sedang dalam situasi yang sehat atau justru malah sebaliknya? Dengan berbekalkan jumlah aset serta total utang yang dimiliki, Anda bisa menyiapkan perencanaan keuangan bisnis ke depannya dengan lebih matang.

Keberadaan rasio solvabilitas ini juga tak hanya bermanfaat bagi pemilik usaha atau bisnisnya. Namun juga bagi para pihak eksternal seperti kreditur atau investor yang memberikan pinjaman modal. Di mana rasio ini akan menjadi pertimbangan bagi para investor untuk memastikan bahwa keuangan perusahaan tersebut stabil dan cocok untuk dijadikan lahan berinvestasi. Tetapi jika ternyata rasio yang ditunjukkan terlalu tinggi, investor dapat melihat hal tersebut sebagai warning sign untuk berpikir dua kali sebelum menyuntikkan modal ke perusahaan terkait.

Jenis-jenis Rasio Leverage

Jenis-jenis rasio leverage

Dalam prakteknya, terdapat beberapa jenis rasio leverage yang perlu diketahui oleh setiap pelaku usaha. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2004) berikut adalah beberapa jenis dari rasio solvabilitas yang bisa digunakan oleh perusahaan dalam mengukur kemampuannya:

1. Debt to Total Asset Ratio (DAR)

Jenis rasio leverage yang pertama adalah DAR atau Debt to Total Asset Ratio. Sesuai namanya, rasio ini digunakan untuk mengukur perbandingan antara total jumlah utang yang dimiliki perusahaan dengan total aktiva atau asetnya. Lewat rasio ini, Anda akan mengetahui seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang maupun seberapa besar utang yang dimiliki oleh perusahaan tersebut berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Rasio yang satu ini dihitung dengan cara membagi total utang dengan aset yang dimiliki perusahaan atau dengan rumus sebagai berikut: 

Rasio utang = total utang / total aset

2. Debt to Equity Ratio (DER)

Berikutnya ada debt to equity ratio atau yang sering disebut dengan rasio utang terhadap ekuitas. Jenis rasio yang satu ini memberikan informasi perbandingan antara jumlah utang jangka panjang dengan modal yang saat ini dimiliki oleh perusahaan. Tujuan dari diadakannya rasio ini adalah untuk melakukan perhitungan terhadap jumlah dana yang sebelumnya sudah disiapkan oleh kreditur pada pemilik perusahaan.

Untuk menghitungnya bisa dengan menggunakan rumus berikut:

Rasio utang terhadap ekuitas = total utang / total ekuitas

3. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER)

Long Term Debt to Equity Ratio atau rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas perusahaan merupakan jenis rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar modal internal yang digunakan untuk jadi jaminan utang jangka panjang perusahaan.

Berikut adalah cara menghitungnya:

LTDER = utang jangka panjang / modal sendiri (internal dari perusahaan)

4. Debt to Capital Ratio

Selanjutnya adalah debt to capital ratio yang digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap seluruh struktur modal maupun keuangan dalam perusahaan serta penggunaannya dalam operasional. Rasio yang satu ini bisa dibilang memegang peranan yang cukup penting karena jika terlalu tinggi maka dapat dikatakan bahwa keuangan perusahaan tersebut sedang dalam kondisi yang tidak baik dan risiko gagal bayar terhadap utangnya pun terbuka lebar.

Untuk menghitungnya berikut rumus yang bisa digunakan:

Rasio utang terhadap modal = total utang saat ini / (Total utang + Total ekuitas)

5. Times Interest Earned Ratio (TIE)

Times Interest Earned Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dari laba operasional sebelum melakukan perhitungan penuh terhadap bunga serta pajak. 

Untuk menghitungnya Anda bisa menggunakan rumus sebagai berikut:

TIE = laba operasional (+penyusutan) : bunga utang jangka panjang

Penutup

Leverage Ratio

Nah, itulah tadi sekilas informasi mengenai rasio leverage lengkap mulai dari definisi, manfaat hingga jenis-jenisnya yang perlu Anda ketahui. Bisa dibilang keberadaan rasio keuangan yang satu ini memegang peran vital dalam operasional terutama jika Anda ingin mendapatkan suntikan dana atau mencari pinjaman dari pihak ketiga.

Di mana biasanya mereka akan melakukan pertimbangan lewat perhitungan rasio solvabilitas yang dimiliki oleh perusahaan Anda. Jika rasio yang dihasilkan memperlihatkan bahwa perusahaan Anda dalam kondisi keuangan yang baik, maka para kreditur atau investor tentu tidak akan sungkan untuk memberikan pinjaman atau memberikan suntikan modal pada perusahaan Anda. 

Untuk itu sebagai pemilik perusahaan Anda harus memastikan bahwa seluruh kondisi keuangan berada dalam arus yang positif. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan Jojo Expense untuk membantu perusahaan dalam mengelola manajemen pengeluarannya.

Aplikasi ini didesain khusus untuk meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan dalam menghitung dan melacak setiap transaksi pengeluaran. Anda pun bisa menikmati ragam fiturnya yang lengkap mulai dari Control Budgeting, Cash Advance, Reimbursement Online, Capture Expense dan masih banyak lagi lainnya.

Selain itu, Jojo Expense juga dibekali teknologi mutakhir berupa OCR Intelligence dan Realtime Geotagging yang memungkinkan perusahaan dapat terhindar dari risiko fraud financial. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengontrol keuangan perusahaan sekarang juga!