Resiko Manajemen SDM Yang Kurang Terarah

resiko manajemen SDM

Resiko manajemen SDM pada dasarnya perlu menjadi perhatian yang lebih di sebuah perusahaan. Sebab hal ini berpengaruh secara langsung pada pengelolaan SDM. Jadi baik buruknya karyawan bisa saja ditentukan oleh adanya manjemen SDM. Maka jika manajemen SDM ini tidak berfungsi dengan baik akan terjadi suatu resiko baik pada karyawan maupun pada perusahaan. Resiko manajemen SDM ini perlu untuk dihindari dan bahkan perlu dicegah sejak sedini mungkin. Sebab resiko ini sangatlah merugikan bagi perusahaan dan juga bagi pengembangan para karyawan.

Dampak Resiko Manajemen SDM

Efektivitas menurun

Manajemen SDM yang tidak berjalan dengan lancar dan tidak sesuai dengan harapan perusahaan tentu akan memberikan dampak yang cukup buruk bagi karyawan. Diantaranya adalah adanya efektivitas para tenaga kerja yang semakin menurun. Sebab buruknya manajemen SDM akan membuat para karyawan tidak mengalami pengelolaan dengan baik. Tentu saja hal ini berpengaruh terhadap kinerja SDM di perusahaan. Kinerja SDM di perusahaan menjadi tidak terarah dan pencapaian tujuan perusahaan tidak dapat dicapai. Kondisi yang demikian tidak akan memberikan kontribusi bagi perusahaan. Bahkan bisa saja secara lambat laun perusahaan akan mengalami kemunduran sehingga timbullah kerugian yang dialami oleh perusahaan.

Struktur organisasi tidak jelas

Seharusnya manajemen SDM di sebuah perusahaan menimbulkan adanya struktur organisasi yang tepat. Sebab struktur organisasi ini berpengaruh secara langsung pada kinerja SDM dari perusahaan tersebut. Struktur organisasi yang ada di perusahaan seharusnya bbisa berfungsi dengan baik. Fungsi ini didukung pula dengan adanya penempatan setiap karyawan secara tepat pada suatu posisi jabatan di perusahaan. Dengan adanya penempatan yang tepat maka struktur organisasi perusahaan dapat berfungsi dengan baik. Namun bila manajemen SDM tidak berjalan dengan baik maka penempatan setiap posisi pada organisasi perusahaan bisa saja melenceng. Karyawna bisa saja merasa ditempatkan di posisi yang  tidak tepat sehingga kinerjanya semakin menurun dan bahkan merugikan bagi perusahaan.

Pengeluaran meningkat

Umumnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka sebuah perusahaan akan mempekerjakan berbagai karyawan yang dinilai berpotensial dan bisa memberikan kontribusi bagi perusahaan. Tentu saja proses perekrutan ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Maka dalam hal ini dibutuhkan manajemen SDM yang dapat berfungsi dengan baik. Divisi SDM sudah seharusnya dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam hal penerimaan karyawan baru. Namun jika manajemen SDM kacau dan tidak dapat berfungsi dengan baik maka tentunya proses perekrutan akan menjadi kacau. Proses perekrutan bahkan bisa saja membutuhkan lebih banyak biaya sehingga perusahaan tidak bisa melakukan penghematan dalam hal biaya pengeluaran perusahaan.

Kesejahteraan karyawan terganggu

Divisi atau departemen SDM pada suatu perusahaan biasanya memiliki deskripsi pekerjaan yang berkaitan dengan para tenaga kerja di perusahaan. Termasuk pula dalam hal ini adalah sistem penggajian atau pemberian upah dari perusahaan kepada para tenaga kerja. Dalam melakukan tugasnya tentunya divisi SDM harus selalu memusatkan fokus dan bekerja seoptimal mungkin sehingga sistem penggajian dan pengupahan karyawan bisa berlangsung dengan baik. Bahkan penggajian dan pemberian upah ini tidak boleh sampai ada kesalahan di dalamnya karena hal ini dapat merugikan karyawan. Namun adanya manajemen SDM yang buruk bisa saja berpengaruh pada sistem penggajian atau pengupahan. Bisa saja perhitungan gaji atau upah mengalami kesalahan sehingga merugikan karyawan dengan tidak tercapainya kesejahteraan hidup karyawan.

Kacaunya pengelolaan masalah

Setiap perusahaan tentu pernah dirundung sebuah masalah yang datangnya berasal dari karyawan. Namun dengan adanya manajemen SDM yang tidak tepat tentunya setiap masalah yang diadukan oleh karyawan tidak dapat ditangani dengan baik. Padahal di sebuah perusahaan selalu besar peluang timbulnya masalah seperti misalnya masalah kecelakaan kerja atau kesalahan perhitungan upah atau mungkin masalah cuti dan izin serta masalah lainnya. Permasalahan ini bisa saja tidak dikelola dengan baik sehingga tidak ada solusi yang kondusif bagi karyawan. Maka bisa saja pada akhirnya karyawan memberikan tuntutan pada perusahaan hanya karena sistem manajemen yang kacau.

Indikator Resiko Manajemen SDM

Rasio pelamar dan jumalah SDM yang dibutuhkan

Rasio ini bisa dihitung dengan cara membandingkan jumlah pelamar dan jumlah tenaga kerja di perusahaan. Dengan adanya perhitungan rasio ini maka perusahaan nantinya bisa melakukan antisipasi. Selain itu perusahaan bisa lebih mempersiapkan adanya proses perekrutan untuk karyawan baru.

Varians pelamar

Perusahaan juga bisa melakukan perbandingan pada jumlah pelamar dengan jumlah pekerja yang resign dari perusahaan. Pekerja yang resign juga bisa dicari penyebab atau alasannya. Dengan adanya hal tersebut maka perusahaan bisa lebih mempersiapkan perencanaan proses rekrutmen selanjutnya.

Rasio staf pendukung

Rasio staf pendukung juga bisa menjadi salah satu indikator untuk mengetahui resiko manajemen SDM. Perhitungan rasio staf pendukung ini bisa digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi HRD perusahaan untuk bertindak. Setidaknya HRD bisa mempertimbangkan jalannya proses perekrutan yang selanjutnya.

Persentase pekerja

Yang dimaksus persentase pekerja adalah jumlah pekerja di setiap departemen dibandingkan dengan jumlah pekerja secara keseluruhan. Beberapa departemen yang biasanya ada di perusahaan yaitu departemen keuangan dan perusahaan serta departemen IT dan lainnya.

Indeks produktivitas pekerja

Indeks ini dapat digunakan untuk mengetahui budaya kerja di suatu perusahaan. Indeks ini sebenarnya sangat berpengaruh pada kapabilitas suatu perusahaan. Namun data yang ada pada indeks bisa digunakan untuk melakukan analisis resiko pada manajemen SDM.

Penanganan Yang Tepat

Resiko manajemen SDM sebenarnya bisa ditangani dan bahakn juga bisa dicegah. Namun untuk melakukannya tentu saja diperlukan beberapa langkah. Dimulai dari adanya tim manajemen yang kuat pada sebuah perusahaan sehingga pengelolaan SDM nantinya bisa dilakukan dengan baik dan tepat. Selain itu pengelolaan SDMsebisa mungkin diusahakan agar tetap berjalan dengan baik. Tidak boleh ada tumpang tindih pada satu jabatan sehingga setiap karyawna bisa bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing. Setiap karyawan harus bekerja dengan semaksimal mungkin agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Selain itu komunikasi juga perlu ditinggkatkan sehingga terjalin hubungan kerja yangs emakin efektif.

Hal ini sebenarnya sama pentingnya dalam memilih sistem absensi terbaik dalam perusahaan. Misalnya dengan jalan memilih untuk beralih pada JojoTimes. Dengan produk yang satu ini maka sistem absensi karyawan dapat dipantau lebih baik dari mana saja dan kapan saja. Bahkan sistem absen ini dapat diintegrasikan dengan produk HR lainnya. Semua berkat fitur yang terdapat dalam JojoTimes. Sebut saja fitur pengenalan wajah biometris dengan geo-locator yang akurat, mengelola laporan kehadiran, perizinan cuti dan jam kerja, tarif lembur yang dapat disesuaikan, maupun terintegrasi dengan sistem absensi yang sekarang, serta pengaturan izin cuti dan advance. Karena itu segera daftarkan live demo JojoTimes di perusahaan Anda sekarang juga. Yuk, jangan ketinggalan!