Rumus Likuiditas : Jenis Dan Kegunaannya Untuk Pengembangan Bisnis

Likuiditas memang bukanlah sesuatu yang asing dalam segi keuangan. Terutama bagi perusahaan, aspek likuiditas sangat penting untuk menilai kepatuhan melunasi kewajiban utang. Artinya, likuiditas perusahaan dapat dikatakan baik jika  mampu mengembalikan utang lancarnya. Begitupun sebaliknya.

Beberapa fenomena yang cukup mewakili permasalahan ini salah satunya adalah persoalan gagal bayar yang dilakukan perusahaan asuransi. Di titik ini perusahaan berada dalam kondisi likuiditas yang tidak baik. Munculnya kasus demikian tentunya dilatarbelakangi oleh beberapa penyebab. Salah satunya bisa jadi karena perhitungan yang keliru atau salah aplikasi.

Jangan sampai hal ini terjadi juga pada perusahaan anda. Sebab tingkat likuiditas akan sangat berpengaruh terhadap reputasi perusahaan di mata pihak luar. Oleh karena itu, sebaiknya ketahui lebih dalam tentang rumus likuiditas yang tepat. Meskipun hal ini adalah tugas utama tim keuangan, namun tentu tak ada salahnya untuk ikut memahami.

Untuk itu, Jojonomic sudah menyiapkan semua rumus likuiditas bagi setiap jenisnya. Perhatikan dengan baik karena komponen-komponennya cukup berbeda satu sama lain. So, simak terus, ya.

Rumus Likuiditas

Rumus Likuiditas

Sebagaimana pengertiannya, rumus likuiditas merupakan konsep perhitungan untuk mencari angka rasio. Dari rasio inilah diketahui tingkat likuiditas atau kemampuan melunasi utang lancar.

Penerapan rumusnya pun berbeda-beda menurut jenis rasionya. Mengapa? Ini dikarenakan masing-masing rasio memiliki variabel pengukuran tersendiri yang mempengaruhi perhitungannya. Sehingga sebelum mulai menghitung harus dipastikan terlebih dahulu rasio jenis apa yang akan dicari. Kemudian memilih variabel yang sesuai dengan rumus dasar jenis tersebut.

Untuk memahami lebih lanjut, maka berikut ini adalah rumus setiap jenis rasio likuiditas.

Rumus Rasio Lancar

Rumus Likuiditas

Pada perhitungan rasio ini, artinya anda akan mencari angka perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban utang. Rumus bisa digambarkan seperti ini:

Rasio Lancar : Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar

Aktiva lancar dapat dipersamakan dengan aset lancar. Yaitu aset perusahaan yang mudah dikonversi menjadi kas. Dan perlu diingat, aset dapat dikatakan lancar apabila pencairannya hanya membutuhkan waktu di bawah atau maksimal 1 tahun. Beberapa aset yang termasuk antara lain surat berharga, piutang, persediaan dan wesel tagih.

Hasil yang muncul sangat dipengaruhi dari angka input. Maka untuk rasio yang tinggi tentunya nilai aktiva lancar harus lebih besar dibandingkan nilai kewajiban lancar. Umumnya semakin tinggi nilai rasio, semakin baik pula likuiditas lancar perusahaan. Begitupun sebaliknya. Dengan angka yang terlampau tinggi juga tidak merefleksikan kondisi yang sangat sehat. Khusus hal ini akan dibahas lebih lanjut dalam ulasan di bawah.

Rumus Rasio Cepat

Rumus Likuiditas

Perbedaan paling mendasar antara rasio cepat dengan rasio lancar terletak pada aset lancarnya. Dapat dibandingkan rasio lancar memasukkan semua bentuk aset lancar dalam perhitungan. Sedangkan pada rasio ini, hanya aset lancar yang dapat dicairkan secara cepat yang diperhitungkan. Antara lain adalah seluruh aset lancar kecuali persediaan. Sehingga dalam rumus pun akan tergambar hal yang serupa.

Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Kewajiban Lancar

Mungkin anda masih bertanya-tanya mengapa persediaan tidak termasuk dalam hitungan. Ini dapat dijelaskan dengan sifat persediaan itu sendiri yang tergolong kurang likuid. Atau dengan kata lain membutuhkan waktu lebih banyak untuk mencairkannya menjadi kas dibandingkan aset lancar lainnya.

Agar rasio yang dihasilkan memuaskan, maka upaya pengalokasian bentuk aset harus mulai diantisipasi sedari awal. Selalu usahakan agar aktiva lancar non-persediaan lebih banyak, sehingga nilainya pun lebih besar dibandingkan persediaan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Selain itu, rasio tinggi hanya akan terjadi apabila hasil pengurangan di ruas atas lebih besar dibandingkan kewajiban yang dimiliki. Artinya aset lancar non-persediaan perusahaan lebih besar dari pada utang lancar. Namun, tetap saja tingginya rasio tidak boleh terlalu fantastis. Konsep ini pun akan dijelaskan pada bagian selanjutnya.

Rumus Rasio Kas

Rumus Likuiditas

Rasio cepat memang tidak memasukkan aset non-likuid. Akan tetapi, rasio kas justru tergolong lebih cepat. Hal ini karena rumus hanya memperhitungkan aset berjangka waktu likuidasi lebih cepat dibandingkan aset lainnya. Yaitu dalam bentuk kas dan setara kas, yang tergambar dalam rumus ini :

Rasio Kas = (Kas + Setara Kas) / Kewajiban Lancar

Mungkin anda sudah cukup memahami cakupan kas yang menjangkau uang tunai hingga saldo tabungan atau rekening giro. Lantas, bagaimana dengan setara kas?

Setara kas merupakan aset dalam bentuk investasi dengan tingkat likuiditas sangat tinggi. Sehingga dapat dicairkan dalam bentuk kas dalam waktu yang sangat cepat. Inilah mengapa lebih dikenal dengan istilah ‘setara kas’ karena melihat sifat likuidnya. Beberapa jenis setara kas diantaranya adalah cek, deposit bank, surat perintah bayar, dan bon kas kecil. Jumlah pencairannya pun tidak harus seluruh nominal yang ada. Anda tetap dapat melikuidasi sebagian nominal untuk menutupi utang lancar.

Rumus Rasio Perputaran Kas

Rumus Likuiditas

Tahap untuk menghitung rasio ini bisa dikatakan terjadi setelah menghitung berbagai rasio di atas. Tujuannya adalah untuk mencari rasio seberapa besar kas akan kembali setelah digunakan untuk menutupi kewajiban utang. Bentuk yang kembali masuk didapatkan dalam bentuk hasil penjualan. Oleh karenanya, rumus rasio ini akan memperhitungkan penjualan bersih besama modal, yang tergambar seperti berikut :

Rasio Perputaran Kas = Penjualan Bersih / Modal Kerja Bersih

Sebelum menghitung rasio, sebaiknya cari terlebih dahulu hasil dari modal kerja bersih. Caranya adalah dengan mengurangi seluruh aktiva lancar dengan total utang lancar.

Secara sekilas mungkin perhitungan rumus likuiditas ini tidak selaras dengan maksud dari rasio likuiditas. Akan tetapi, bagi perusahaan yang harus dalam kondisi keuangan stabil dan seimbang, perhitungan ini menjadi penting. Karena dengan melihat besaran kas yang didapatkan juga akan membantu tim menganalisis kesehatan keuangan perusahaan. Semakin baik kesehatan perusahaan tentunya kelangsungan perusahaan tetap terjaga.

Bandingkan Hasil Perhitungan Dengan Standar Industri

Setelah menemukan hasil, maka tugas tim selanjutnya adalah menganalisis angka. Semakin tinggi rasio yang didapat mengindikasikan kemampuan membayar utang lancar yang juga besar. Dan belaku sebaliknya.

Tinggi atau rendahnya perolehan rasio tentu hanya dapat diketahui setelah dibandingkan dengan suatu tolok ukur. Dalam konsep rasio likuiditas, tolok ukurnya adalah standar industri yang khusus berlaku pada rasio likuiditas. Untuk setiap jenis rasio memiliki angka standar yang berbeda, seperti berikut ini :

  1. Lancar : 2 kali (200%)
  2. Cepat : 1.5 kali (150%)
  3. Kas : 1 kali (100%)
  4. Perputaran Kas (10 kali (1000%)

Dengan demikian rendahnya rasio hanya akan diketahui jika memang menunjukkan angka di bawah standar masing-masing. Meskipun sebetulnya standar ini tidak berlaku mutlak, akan tetapi cukup penting untuk mengetahui secara pasti posisi likuiditas perusahaan anda.

Apabila setelah rasio dibandingkan menunjukkan angka yang terlalu tinggi melebihi standar, bukan berarti kondisi likuiditas juga aman. Artinya, masih banyak aset lancar yang menumpuk dan tidak dimanfaatkan dalam bentuk investasi. Ada baiknya untuk periksa kembali aset lancar agar rasio tetap pada angka yang wajar.

Penutup

Setelah mengetahui rumusnya, anda sebagai pemilik pun juga tetap bisa mengetahui secara pasti kondisi likuiditas perusahaan. Berdiskusi bersama tim keuangan membahas secara konsisten akan sangat membantu pengambilan keputusan. Dengan demikian, reputasi perusahaan di mata pihak lain pun juga ikut terjaga.

Setelah mendapatkan hasil yang pasti, saatnya mencantumkan ke dalam laporan keuangan. Inilah tugas yang cukup kompleks di tahap selanjutnya, karena harus mengumpulkan dan menganalisis semua data keuangan. Nah, lain ceritanya jika perusahaan memilih Jojo Expense sebagai partner keuangan. Seluruh data keuangan akan terintegrasi cukup dalam satu platform dan membantu tim keuangan menyusun laporan di akhir periode.

Jojo Expense

Agar keakuratan data selalu terjamin, Jojo Expense melengkapi layanannya dengan Real-Time Reporting dan Capture Expense khusus untuk perusahaan anda. Sinergi kedua fitur tersebut membuat setiap transaksi terekam dalam sistem sesuai dengan fakta di lapangan. Menjadikan bukti transaksi dalam bentuk data elektronik pun tak memakan waktu lama. Sistem otomatis yang terintegrasi akan langsung mengumpulkan bukti-bukti sehingga dapat dipantau kapanpun dan dimanapun.

Tak ketinggalan juga fitur Auto Reimbursement akan menjadi media yang sangat efektif untuk segera mengganti biaya yang dikeluarkan karyawan. Jangan sampai hak mereka tertunda hanya karena alur persetujuan yang panjang sehingga menghabiskan waktu.

Cukup satu sentuhan jari, semua urusan keuangan perusahaan selesai dalam waktu singkat. Yuk, tunggu apa lagi, buktikan sendiri keandalan Jojo Expense untuk operasional perusahaan anda sekarang juga!