Salary History Ban: Peraturan yang Melarang Menanyakan Gaji!

Gaji/pendapatan seseorang kadang dianggap sebagai hal yang personal. Beberapa orang merasa sungkan/tidak nyaman jika dirinya ditanya tentang pendapatannya, bahkan ada beberapa orang yang sangat tidak suka bahkan tersinggung jika ditanya mengenai gaji mereka.  Walau ada beberapa orang yang merasa keberatan, tetapi biasanya (walau tidak semua) perihal gaji apalagi di tempat bekerja sebelumnya akan ditanyakan oleh pewawancara.

Untuk menghargai privasi dan hak personal para pelamar kerja, Amerika Serikat mengeluarkan sebuah kebijakan dengan nama “Salary History Bans”. Kenapa sih peraturan ini bisa tercipta? Yuk coba kita bahas.

Latar Belakang Salary History Bans

Gaji

Salary history bans adalah sebuah peraturan yang melarang pewawancara dari sebuah perusahaan menanyakan rekam jejak gaji  yang pernah diterima oleh pelamar kerja dengan cara apapun. Di Amerika Serikat peraturan ini dibuat dengan maksud melindingi hak pekerja. Perusahaan terkadang memiliki tendensi untuk mempekerjakan orang dengan gaji seminimal mungkin. Dengan melarang menanyakan gaji yang diterima sebelumnya, pencari kerja akan memiliki peluang untuk mendapatkan bayaran yang lebih baik.

Terkadang perusahaan hanya menawarkan pencari kerja perbedaan gaji yang tidak terlalu jauh dengan perusahaan sebelumnya, hal ini jamak terjadi terutama kepada perempuan. Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih kepada pencari kerja baik laki-laki, perempuan, dan kaum minoritas untuk mendapatkan bayaran yang sama.

Peraturan ini bisa dikatakan sebuah peraturan yang baru, karena peraturan ini baru efektif berlaku terhitung semenjak tanggal 6 Januari 2020, selain itu belum semua negara bagian di Amerika Serikat menerapkan peraturan ini.

Apa yang Menjadi Point dari Peraturan History Salary Bans?

Peraturan ini tidak hanya melarang pewawancara untuk menanyakan gaji yang sedang diterima/pernah diterima kepada pelamar pekerjaan. Secara umum peraturan ini juga melarang pewawancara untuk mencari informasi mengenai gaji pencari kerja yang bersangkutan melalui agen atau sumber lain seperti perusahaan terdahulu. Berikut ini adalah poin-poin yang dilarang dalam peraturan ini.

  • Secara umum merujuk pelarangan dengan cara komunikasi langsung dalam bentuk apapun kepada pencari kerja, baik itu kuisioner ataupun pernyataan.
  • Tempat pencari kerja bekerja sekarang/dulu
  • Karyawan perusahaan yang kenal dengana pelamar
  • Agen pencari kerja atau karyawan agen tempat pencari kerja yang bersangkutan dengan pelamar pekerjaan, baik secara tertulis atau apapun dengan maksud mendapatkan riwayat gaji pebcari pekerjaan
  • Mencari melalui dokumen atau laporan public yang tersedia dengan maksud untuk mendapatkan riwayat gaji pencari kerja yang bersangkutan

Meskipun dimaksudkan untuk melarang, tetapi pewawancara tetap diperbolehkan untuk menanyakan kepada pencari kerja mengenai gaji yang diinginkan ataupun ekspektasi gaji. Dengan begini pewawancara dapat memutuskan apakah mereka dapat memenuhi permintaan gaji tersebut dan menjadikannya pegawai.

Sekarang mari kita bahas bagaimana jika kebijakan ini jika diberlakukan di Indonesia.

Penerapan History Salary Bans di Indonesia

Di indonesia sendiri menanyakan gaji kepada orang lain sebenarnya ada di daerah yang abu-abu. Beberapa orang menganggap pendapatan dan gaji adalah sebuah hal yang bersifat pribadi dan rahasia. Tetapi ada juga orang yang terang-terangan menunjukkan gajinya sebagai sebuah kebanggan tersendiri.

Beda Amerika Serikat, beda juga Indonesia. Di Indonesia terkadang masih ada perusahaan yang menanyakan riwayat gaji pencari pekerjaan. Hal ini terkadang bisa menjadi sumber perdebatan beberapa mengatakan bahwa hal ini bukanlah sebuah hal yang etis, tetapi ada juga yang menyatakan bahwa hal tersebut adalah wajar. Mereka berargumen bahwa menanyakan gaji adalah salah satu cara dalam menentukan seberapa kompeten pelamar kerja tersebut di bidangnya.

Jika peraturan ini ingin diterapkan di Indonesia untuk menghapuskan kesenjangan pembayaran dan gaji hal ini sangat mungkin dapat dilakukan. Karena pada di Indonesia sendiri terkadang masih terjadi pembedaan pembayaran upah terhadap laki-laki dan perempuan. Jika Peraturan seperti ini diterapkan di Indonesia ada beberapa hal yang mungkin harus lebih diperhatikan, misalnya bagaimana pengimplementasiannya dan sanksi yang akan dikenakan jika terdapat perushaan yang masih menanyakan gaji karyawannya.

Mensiasati Perihal Pertanyaan Gaji

internal job interview

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari pertanyaan tentang gaji saat melakukan wawancara/mewawancarai orang, berikut ini adalah beberapa caranya:

Pencari Kerja

Jika kamu adalah seorang pencari kerja yang tidak menghendaki untuk ditanya gajinya, kamu bisa melakukan beberapa cara untuk berkelit dari pertanyaan itu. Cara yang paling mudah adalah dengan menjawab bahwa kamu baru akan bersedia menjawab hal yang berkaitan dengan gaji jika sudah ada penawaran terlebih dahulu.

Pewawancara/Perusahaan

Jika kamu adalah bagian HRD dan merasa tidak enak hati untuk menanyakan rekam gaji pencari kerja kamu bisa melakukan beberapa hal ini.

  • Pastikan penanyaan gaji bukan sebuah SOP interview perusahaan anda
  • Cek kembali apakah gaji sebelumnya ditanyakan pada saat pelamar mengisi formulitr untuk melamar
  • Apakah pencari pekerjaan sudah mencantumkan range gaji yang diinginkan
  • Lebih berfokus bertanya tentang pengalaman atau prestasi yang sudah dicapai

Sebenarnya untuk menilai pencari kerja yang diterima di sebuah perusahaan tidak perlu menanyakan gaji atau fasilitas pada pekerjaan sebelumnya. Anda cukup melihat performa dan pencapaiannya saja. Anda bisa melakukan ini dalam masa probation karyawan tersebut, karena pada saat ini karyawan akan menunjukkan segala upayanya untuk lulus dari tahapan ini dengan mengeluarkan seluruh kemampuannya. Cara paling mudah untuk mengukur performa karyawan adalah dengan melihat bagaimana karyawan tersebut datang dan pulang kerja.

Jika hal ini dilakukan secara manual pastinya akan repot karena harus merekap banyak data secara satu persatu. Tapi jika anda menggunakan JojoTimes, anda bisa mempercepat pekerjaan tersebut. Dengan JojoTimes anda bisa memeriksa data tersebut secara ringkas, bahkan hanya dengan HP anda!

Absen lebih Mudah dengan JojoTimes!

JojoTimes adalah sebuah solusi absensi digital dari Jojonomic. Dengan Jojotimes anda tidak perlu repot untuk melakukan pemindaian dokumen terkait absensi. JojoTimes adalah sistem absensi digital yang memiliki database yang terintegrasi memungkinkan anda untuk merubah data karyawan secara online.

Dengan menggunakan JojoTimes, anda tidak perlu repot mengisi data fingerprint/absensi manual, karena JojoTimes dapat dipakai di perangkat genggam karyawan. Absensi lebih mudah karena hanya menggunakan foto. Dengan JojoTimes kita bisa melihat waktu kedatangan, posisi karyawan, hingga mengontrol karyawan yang sedang bekerja secara remote.

Selain itu JojoTimes memiliki sebuah keunggulan lain, yaitu kemudahan untuk pengajuan, penyetujuan, dan pengaturan cuti secara online. Karyawan dapat mengajukan cuti secara online melalui aplikasi JojoTimes yang terinstall di gawainya. Aplikasi JojoTimes juga membagi cuti-cuti tersebut ke dalam beberapa kategori, seperti cuti sakit, jatah cuti tahunan, hingga izin setengah hari bekerja.

Dengan anti fraud sistem, biometric face recognition, dan geotagging yang sudah teruji, anda tidak perlu khawatir akan kecurangan yang akan dilakukan oleh karyawan, sistem kami dapat mendeteksi hal tersebut! Permudah urusan absensi perusahaan anda dengan JojoTimes!