Mengenal Sejarah Revolusi Industri dan Tahap-tahapnya

sejarah revolusi industri

Dahulu, sebagian besar penduduk dunia melakukan aktivitasnya dengan cara tradisional dan manual selama ribuan tahun. Namun, hal tersebut berubah karena adanya Revolusi Industri. Perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan besar-besaran tersebut terjadi pertama kali pada 250 tahun yang lalu di Eropa, tepatnya di Inggris. Sejarah Revolusi Industri mulai dirasakan oleh masyarakat yang hidup sekitar tahun 1760-1840, mereka menjadi saksi penemuan dan perkembangan mesin-mesin yang akhirnya membawa dunia ke dalam proses Industrialisasi.

Sejarah revolusi industri identik dengan kehidupan urban di mana mesin uap, kereta api, dan listrik mengambil alih kendali dalam berbagai aktivitas dan mengubah tatanan masyarakat. Perubahan tersebut memengaruhi banyak bidang, seperti ekonomi, politik, sosial, dan juga budaya. Proses produksi atau jasa yang awalnya sulit, memakan waktu yang lama, tenaga yang besar, dan biaya yang mahal menjadi lebih mudah, cepat, dan murah. Sehingga, tenaga, waktu, dan biaya yang dibutuhkan dapat diminimalisir dan dialihkan ke hal lain. Sampai saat ini, tercatat setidaknya ada 4 Revolusi Industri yang sudah terjadi, berikut Jojonomic berikan penjelasan lengkapnya:

Tahapan Revolusi Industri 

1. Sejarah Revolusi Industri Pertama (Penemuan Mesin Uap dan Produksi Massal)

Mesin Uap

Sebelum Revolusi Industri 1.0, manusia mengandalkan tenaga otot, air, dan angin untuk memproduksi barang dan jasa. Dari sisi produktivitas, dapat dikatakan bahwa produktivitas masyarakat pada era ini rendah. Sumber daya, metode, dan peralatan yang terbatas menjadi penyebab tidak efisiennya proses produksi. Manusia memerlukan istirahat berkala untuk memulihkan tenaganya sebelum dapat melanjutkan proses produksi. Sedangkan tenaga air dan angin hanya dapat dimanfaatkan di tempat dan waktu tertentu seperti di dekat air terjun atau daerah berangin pada musim tertentu,

Hal tersebut berubah ketika James Watt menemukan mesin uap. Mesin uap mengubah proses produksi menjadi lebih efisien dan murah. Setelah ditemukannya mesin uap, kemudian dikembangkan menjadi kereta api jarak jauh, kapal, dan mesin-mesin produksi yang menggeser peranan tenaga manusia. Selain mesin uap, pada Revolusi Industri 1.0, industri besi dan tekstil juga memainkan peran yang besar. Cara produksi serta teknik perdagangan dan pertanian berubah secara masif kemudian berdampak pada adanya migrasi penduduk rural ke wilayah urban.

Di samping benefitnya sebagai kesempatan untuk peningkatan standar hidup, dari segi Sosiologis, Revolusi Industri yang memunculkan sistem pabrik ini juga membawa masalah bagi masyarakat tertentu. Karena Revolusi Industri 1.0 lah, sistem Kapitalisme muncul, para kapitalis industri menggeser pemilik lahan agraria menjadi penguasa Inggris. Padahal sebelumnya, para penguasa adalah mereka yang memiliki lahan agraria (Feodal). Urbanisasi, persoalan terhadap lingkungan juga sangat mungkin menimbulkan masalah baru. Selain itu, adanya eksploitasi kelas pekerja, tumbuhnya materialisme dan konsumerisme pada zaman itu berdampak pada kebangkitan Sosialisme dan Marxisme.

2. Sejarah Revolusi Industri 2.0 (Revolusi Teknologi, Transportasi, dan Berbagai Penemuan)

mobil

Revolusi Industri 2.0 terjadi pada tahun 1850-1914. Sebelum Revolusi Industri 2.0, proses produksi memang sudah efisien, namun masalah lain muncul, yaitu diperlukannya alat transportasi untuk mengangkut barang dan hasil produksi. 

Perakitan alat transportasi pada zaman tersebut harus dilakukan di tempat yang sama dan memerlukan waktu yang lama. Pada Revolusi Industri 2.0 muncullah “Lini Produksi” dengan menggunakan “Ban Berjalan”, yang mengubah proses produksi alat transportasi dimana sebelumnya hanya satu tukang menyelesaikan perakitan mobil dari awal hingga akhir, menjadi beberapa tukang dilatih untuk menjadi spesialis, misalnya dalam hal pemasangan ban. Sehingga pada Revolusi Industri 2.0 produksi mobil meningkat dan pesawat terbang juga mulai diproduksi. 

Selain itu, Revolusi Industri 2.0 juga disebut sebagai periode penuh penemuan, ditandai dengan ditemukannya listrik, telepon, bola lampu, piringan hitam, mesin pembakaran internal, telegraf, morse, surat kabar dan masih banyak lagi.

3. Sejarah Revolusi Industri 3.0 (Sistem Komputasi Data)

computing

Pada Revolusi Industri 3.0, manusia digantikan dengan mesin yang bergerak yang mampu berpikir secara otomatis, komputer, dan robot. Aktivitas menghitung, menyimpan dokumen dilakukan oleh komputer. Revolusi ini bekerja tidak hanya pada bidang industri, namun juga di bidang informasi. 

Digitalisasi ini mempermudah aktivitas dan pekerjaan manusia sehingga manusia dapat mengerjakan hal lainnya untuk mengoptimalkan kemampuan dan keahliannya seperti mengembangkan pemikiran, kepemimpinan, menciptakan suatu karya, dan lain sebagainya. 

Hal ini didukung oleh perkembangan komputer, dimana pada zaman dahulu untuk mengoperasikan komputer dibutuhkan daya yang besar, ruangan yang luas, dengan kapasitas penyimpanan yang terbatas. Hari ini, kita dapat menikmati fasilitas tersebut hanya dengan perangkat seukuran buku.

4. Sejarah Revolusi Industri 4.0 (Otomasi, Pertukaran Data, Siber Fisik)

ilustrasi artificial intelligence

Diskursus Revolusi Industri 4.0 pertama kali dimunculkan oleh para ahli berbagai bidang dari Jerman pada 2011 di Hannover Trade Fair. Dalam acara tersebut, para ahli memaparkan bahwa saat ini, proses produksi sudah berubah pesat. Wacana tersebut dianggap serius oleh pemerintah dan dibentuklah kelompok khusus untuk membahas Revolusi Industri 4.0.

Revolusi Industri 4.0 bekerja dengan konsep otomatisasi oleh mesin tanpa tenaga manusia. Hal tersebut menjadi aspek vital yang dibutuhkan oleh para pelaku industri agar proses produksinya berjalan secara efisien, meminimalisir penggunaan waktu, tenaga kerja, dan biaya. Revolusi Industri 4.0 dikenal dengan istilah Smart Factory. 

Pengambilan ataupun pertukaran data juga dapat dilakukan secara real time dengan memanfaatkan jaringan internet. Sehingga proses produksi dan pembukuan di pabrik dapat dipantau oleh pihak yang berkepentingan kapan saja dan dimana saja selama terhubung dengan internet. Pada Revolusi Industri 4.0 ditemukan Internet of Things (IoT), Big Data, percetakan 3D, Artificial Intelligence (AI), kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetika, robot dan mesin pintar.

Penutup

Jojo Payroll

Nah, itulah tadi informasi mengenai sejarah revolusi industri mulai dari 1.0 hingga yang terbaru saat ini 4.0. Ada begitu banyak perubahan ke arah progresif yang bermunculan di dunia industri itu sendiri. Salah satunya di era yang serba digital seperti saat ini, banyak software atau aplikasi perangkat lunak yang bermunculan untuk mempermudah kinerja manusia dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.

Salah satunya adalah Jojo Payroll yang merupakan sebuah aplikasi penggajian yang dapat dihubungkan secara otomatis dengan mesin absensi perusahaan. Dengan perangkat ini, perhitungan gaji dapat dilakukan secara otomatis dengan hasil yang lebih akurat. Selain itu, Anda juga bisa menggaji banyak karyawan secara bersamaan dengan tepat waktu.

Anda juga tak perlu lagi khawatir soal menghitung komponen tambahan seperti THR, tunjangan, bonus, lembur dan lain-lain. Karena dengan aplikasi ini seluruh kebutuhan tersebut dapat dilakukan dengan lebih praktis.

Jojo Payroll juga dilengkapi fitur perhitungan komponen lain di luar gaji seperti BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, pajak pph 21, reimbursement dan masih banyak lagi lainnya. Software ini juga dapat menghasilkan slip gaji secara otomatis yang dapat dikirim ke email masing-masing karyawan sehingga Anda bisa menghemat penggunaan kertas di kantor. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Payroll dan  permudah cara Anda dalam menggaji karyawan sekarang juga!