Cara agar menjadi Self-Employed yang Bahagia

Self employed adalah seseorang yang tidak bekerja untuk perusahaan tertentu yang memberikan gaji atau upah konsisten.

Masing-masing individu yang self employed, atau lebih dikenal dengan sebutan wiraswasta memperoleh penghasilan dengan melakukan perdagangan atau bisnis.

Dikarenakan self employer tak terikat kontrak dengan sebuah perusahaan, tidak ada perantara yang akan membayarkan pajak mereka.

Oleh karena itu, tanggung jawab membayar pajak harus mereka tuntaskan sendiri dengan perhitungan yang tentunya juga berbeda.

Orang yang bekerja sendiri mungkin terlibat dalam berbagai pekerjaan, tetapi, umumnya mereka sangat terampil pada jenis pekerjaan tertentu.

Jenis pekerjaan yang biasa dilakukan oleh para self employer penulis, pedagang, investor, pengacara, wiraniaga, dan agen asuransi.

Di sisi lain, menurut The Balance SMB, Internal Revenue Service Amerika Serikat menyatakan bahwa pekerja yang self employed adalah mereka yang menjalankan perdagangan atau bisnis sebagai pemilik tunggal atau kontraktor independen.

IRS juga menganggap pekerja self employed sebagai seorang wiraswasta jika mereka memiliki perjanjian sebagai mitra bisnis, atau bila mereka sedang menjalankan bisnis sendiri.

Jenis-Jenis Self Employment

Seperti yang sudah Glints jelaskan, beberapa pekerja self employed memiliki keterampilan pada bidang-bidang tertentu.

Kendati demikian, tak semua bidang pekerjaan itu cukup menguntungkan. Oleh karena itu, hanya ada beberapa pekerjaan yang terus dikembangkan.

Nah, berikut ini adalah jenis self employment yang sering dijadikan pilihan oleh para milenial. Yuk, disimak!

1. Consumer products

Menurut Simplicable, jenis pekerjaan self employed ini adalah salah satu opsi yang paling diminati oleh para milenial.

Pada bidang ini, self employer berfokus untuk membuat atau memasarkan produk yang dapat digunakan oleh para konsumer.

Contohnya adalah bisnis kedai kopi yang belakangan ini sedang naik daun dan banyak ditemukan di kota-kota besar.

Tujuan bidang ini cukup simpel, yaitu untuk menawarkan produk terbaik agar dapat dikenal oleh masyarakat luas.

2. Creative services

Pada bidang creative services, pekerjaan para karyawan self employed adalah untuk menciptakan dan menawarkan produk kreatif untuk perusahaan dan customer.

Namun, jangan salah, tanggung jawab mereka berbeda lho dengan para freelancer.

Jika freelancer terikat perjanjian dengan berbagai perusahaan, self employer di bidang creative services umumnya memiliki bisnis sendiri.

Mereka akan membuat produk berdasarkan ide dan konsep tersendiri. Tentunya setelah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat luas.

3. Media and publishing

Nah, bidang satu ini berbeda dengan creative services. Pada sektor creative services, pekerja lebih berfokus dengan materi desain untuk keperluan produk.

Sementara itu, pada media and publishing, pekerja self employed lebih mengandalkan kemampuan mereka untuk menulis dan menjual konten ciptaan mereka.

Mulai dari copywriting hingga konten dalam blog atau media sosial lain, pekerjaan di bidang satu ini juga tengah menjadi sorotan publik, khususnya bagi mereka yang gemar membaca.

4. Value added reseller

Tidak sekadar menjual ulang sebuah produk yang kini menjadi incaran banyak orang, pekerja self employed di bidang satu ini akan menambahkan sebuah value sebelum kembali menjual item.

Contohnya adalah bisnis sablon atau desain khusus jaket jeans.

Nilai kreativitas, estetika, dan orisinalitas yang ditambahkan secara langsung meningkatkan harga dari produk.

Intinya, bidang satu ini menonjolkan sisi kreatif dari pekerja self employed.

5. Events

Ya, daripada bergabung dengan sebuah event management, pekerja milenial kini lebih memilih untuk merancang konsep acara secara mandiri.

Mulai dari merencanakan, mempromosikan, hingga menjalankannya, banyak milenial kini yang tengah membuat bisnis manajemen event.

Kelebihan Self Employed

Selayaknya jenis pekerja yang lain, self employment tentu memiliki kelebihannya tersendiri.

Nah, keunggulan yang dimiliki oleh pekerja self employed adalah seperti berikut ini.

1. Jam kerja yang fleksibel

Melansir Lifehack, salah satu keuntungan pekerja self employed adalah jam kerja yang cukup fleksibel.

Mereka dapat mengatur jadwal bekerja sesuai lini waktu yang dimiliki. Karena jam yang lebih fleksibel ini, work life balance mereka pun juga lebih teratur.

2. Mengikuti passion

Dengan adanya kebebasan tanpa terikat peraturan sebuah kantor, pekerja self employed dapat bekerja sesuai dengan minat mereka.

Tak jarang lho bisnis kecil yang dibangun berdasarkan passion pemiliknya. Oleh karena itu, bila kamu ingin mengejar minat, self employment bisa menjadi opsi untuk kamu.

3. Upah yang adil

Menurut Brooksonone, salah satu keunggulan lain dari pekerja self employed adalah upah yang sebanding dengan kinerja.

Tidak sedikit karyawan perusahaan yang tidak mendapatkan gaji utuh. Terkadang, jumlah upah tidak sesuai dengan kerja keras mereka.

Konsep self-employed pada dasarnya serupa dengan bekerja freelance, kamu bekerja untuk dirimu sendiri, tanpa berada di bawah ikatan perusahaan mana pun. Hanya saja pekerja self-employed biasanya punya bisnis sendiri, sedangkan freelancer menerima pekerjaan dari banyak klien. Jenis pekerjaan ini sangat cocok untuk kamu yang ingin punya jam kerja fleksibel atau sekadar ingin keluar dari title “bawahan”.

Nah, kalau kamu mau self-employed, ini 5 pekerjaan yang bisa kamu coba.

  1. Desainer grafis

Pekerjaan di bidang kreatif ini adalah salah satu bidang yang sedang banyak dicari dan juga banyak diminati. Untuk sukses di bidang ini, kamu harus selalu kaya akan ide. Karena kamu nggak bekerja untuk suatu perusahaan tertentu atau bertanggung jawab pada seorang atasan, kamu yang harus aktif mencari bisnis baru dan membangun hubungan yang baik dengan klien. Pekerjaan ini fleksibel dengan gaji yang memuaskan. Sebagai acuan, di Indonesia, gaji seorang desainer grafis di perusahaan adalah sekitar 5-8 juta/bulan (Qerja.com).

2. Tutor

Tutor pribadi juga adalah pekerjaan mandiri yang menjanjikan. Pastinya, semakin kamu menguasai subjek yang diajarkan, semakin tinggi bayaran yang bisa kamu pasang. Kalau mengambil pekerjaan ini, kamu harus bersedia berpergian dan mendatangi klienmu. Ada banyak bidang yang bisa kamu incar dalam pekerjaan ini, salah satunya adalah tutor bahasa Indonesia untuk warga asing. Gaji rata-rata tutor di Indonesia di bawah perusahaan sebesar 4-10 juta per bulan (Indeed.com).

3. MUA (Makeup Artist)

Untuk kamu yang suka dunia kecantikan, kamu bisa jadikan hobimu itu sumber pundi-pundi uang. Untuk menjadi MUA, kamu harus mempersiapkan diri sering bekerja pada akhir pekan, dari subuh hingga malam. Sukses di bidang ini juga perlu konsisten membangun reputasi. Kamu juga harus siap mendatangi klien yang mungkin berada di luar kota. Kalau sudah profesional dan punya nama baik, pendapatan seorang MUA bisa mencapai 20 juta!

4. Fotografer

Sama seperti MUA, menjadi fotografer yang bisa bermula dari kegemaran ini membutuhkan waktu untuk membangun reputasi. Pada awalnya, pendapatan yang diperoleh mungkin nggak akan langsung tinggi, tapi saat namamu sudah banyak dikenal, seorang fotografer bisa mendapatkan gaji sekitar 5-9 juta (Indeed.com)

5. Pemilik online shop

Tentunya, kalau kamu mau terlepas dari perusahaan, tapi tetap mendapatkan keuntungan yang memuaskan, berbisnis online shop adalah salah satunya caranya. Pasti, kamu sudah sering mendengar kisah anak SMA atau mahasiswa yang sambil kuliah memperoleh keuntungan hingga ratusan juta dari berbisnis online shop. Untuk mendapatkan angka itu memang nggak instan dan harus konsisten. Tapi, bisnis ini adalah salah satu yang paling menjanjikan di era digital seperti sekarang.

Kumpulkan data secara otomatis, tingkatkan produktivitas dan cegah penipuan keuangan serta pegang kendali penuh anggaran perusahaan dengan mudah dan kapanpun dimanapun dengan JojoExpense. Lebih cepat, mudah, tanpa perlu repot. Mulai sekarang, kendali penuh di tangan Anda. Kelola seluruh anggaran perusahaan hanya dengan ponsel Anda. Setujui maupun tolak pengajuan reimbursement dan cash advance kapanpun dimanapun. Pantau pula penggunaan budget karyawan.