6 Strategi HR yang Wajib Kamu Lakukan di Perusahaan Mu!

HR

Pengembangan sebuah perusahaan berkaitan langsung dengan kualitas sumberdaya manusia. Biasanya divisi yang menangani ini adalah divisi Humas Resource atau biasa di sebut HR. Management SDM sangat diperlukan agar kegiatan dan tujuan perusahaan bisa dicapai dengan baik. Strategi HR menjadi salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk memanajemen SDM perusahaan.

Perencanaan terhadap startegi HR dalam manajemen SDM menjadi hal yang terpenting untuk membentuk SDM perusahaan menjadi baik. Ada beberapa startegi yang bisa dilakukan HR dalam membangun SDM perusahaan yang berkualitas. yuk, kita simak penjelasannya lebih lanjut!

Pengertian Strategi HR

Strategi HR adalah metode rencana yang dipilih divisi HR untuk membawa keinginan dan tujuan perusahaan di masa depan, contohnya tujuan dari solusi bagi masalah. Secara umum, strategi dapat dianggap berbeda dari kebijakan, bahkan didefinisikan sebagai tindakan pasti.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Strategi diperlukan perusahaan dalam merencanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan proses bisnis perusahaan. Perusauhaan khususnya divisi HR perlu membuat strategi atas apa yang akan dilakukan di masa depan demi kemajuan perusahaan. Startegi HR juga berguna sebagai acuan HR dalam menjalankan fungsinya agar tujuan bisa tercapai sesuai dengan harapan perusahaan.

Ada beberapa cara atau strategi yang bisa dilakukan oleh HR agar operasional perusahaan bisa berjalan dengan baik, hal tersebut antara lain:

Startegi HR dalam Menjalankan Operasional Perusahaan

Menempatkan SDM sesuai keahlian

Sumber daya manusia yang direkrut oleh perusahaan merupakan SDM yang memang diperlukan di beberapa bidang di perusahaan. Penempatan yang SDM sesuai pada tempatnya merupakan hal yang sangat penting. Ketika seseorang memiliki keahlian maka seorang tersebut akan ahli dan mampu dalam memberikan hasil yg terbaik bagi perusahaan. Divisi HR harus mampun untuk menempatkan calon karyawannya sesuai dengan keahliannya masing-masing

Penempatan karyawan sebagai salah satu strategi HR harus dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan terhadapa karyawan tersebut dan juga tidak melupakan keahlian dan kompetensi yang dimiliki orang karyawan.

Penempatan yang tepat bagi karyawan yang sesuai dengan keahlian dan kompetensinya akan berdampak positif dengan pengembangan perusahaan. Karyawan yang ditempatkan sesuai dengan keahliannya akan banyak menciptakan ide-ide yang bisa digunakan perusahaan untuk pengembangan bisnis perusahaan.

Mengefisiensikan SDM dalam pekerjaan

Melakukan efisiensi disini berarti mengusahakan input yang dikeluarkan perusahaan harus menghasilkan output yang maksimal. Efisiensi SDM dalam pekerjaan bukan dengan memforsir pekerjaan karyawan tetapi bagaimana divisi HR bisa mengotimalkan tenaga dan produktivitas para karyawan sesuai dengan kemampuan. Divis HR juga harus memastikan bahwa setiap apa yang dilakukan oleh perusahaan harus seefisien mungkin dengan hasil dan produktivitas yang maksimal dan memuaskan.

Agar efisiensi dalam operasional perusahaan berjalan dengan baik maka divisi HR harus melakukan perancangan sistem yang  bisa mendorong efisiensi. HR diharuskan untuk bisa merancang sistem agar segala input yang dikeluarkan oleh perusahaan bisa menghasilkan output yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Hal yang bisa dilakukan HR untuk mencapai hal tersebut adalah dengan melakukan pengaorganisasian terhadap sistem yang ada di perusahaan. Pengorganisasian tersebut harus disusun dan direncanakan dengan baik sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang ada diperusahaan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Membangun komunikasi yang baik

Komunikasi menjadi hal yang terpenting dalam mengelola Sumberdaya manusia. Membangun komunikasi yang baik antar karyawan menjadi hal yang patut untuk diperhitungkan. Hal ini bisa dilakukan HR dengan membangun sistem informasi dan komunikasi yang terstruktur dan mudah di aplikasikan.

Jika HR tidak membangun komunikasi dan terstruktur maka dikhawatirkan akan menyebabkan distorsi pada aliran komunikasi yang bisa menyebabkan miskomunikasi. Jika hal itu terjadi, maka bisa menyebabkan hubungan kerja tidak bisa berjalan dengan baik. Membuat komunikasi dua arah antara pimpinan dan karyawan yang harmonis dan intens akan dapat mengurangi miskomunikasi.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh HR dalam meminimalisir kesalahan komunikasi adalah memberikan pengetahuan komunikasi kepada karyawan. Divisi HR sudah pasti memiliki kemampuan komunikasi yang baik karena pekerjaannya yang selalu berhadapan langsung dengan SDM di perusahaan.

Divisi HR dipercaya memiliki kemampuan untuk membangun kapabilitas karyawan maupun perusahaan, menangani permasalah SDM yang ada diperusahaan dan menangangi operasional dan produktivitas karyawan.

Memfasilitasi kebutuhan karyawan

Persaingan yang ada diluar menjadikan perusahaan harus berpikir lebih kreatif dan out of the box. Pengembangan sebuah perusahaan harus diikuti dengan fasilitas penunjang bagi karyawan. Lingkungan kerja yang nyaman dan pekerjaan yang menyenangkan bisa menjadi dampak langsung terhadap pengembangan perusahaan.

Karyawan sebagai salah roda penggerak kemajuan sebuah perusahaan harus lah diperhatikan keinginan dan kebutuhannya. Perusahaan sebisa mungkin memenuhi kebutuhan karyawan, agar karyawan memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Karyawan yang sudah memiliki loyalitas yang tinggi akan memberikan produktivitas yang tinggi pula. Produktivitas inilah yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk dapat memajukan bisnisnya.

Untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam perusahaan, fasilitas kerja yang lengkap tentu sangat dibutuhkan. Di sini peran HR sebagai salah satu divisi yang menangai SDM perusahaan agar bisa mengerti kebutuhan karyawan. HR harus bisa melakukan analisa kebutuhan karyawan dan bisa menyedikan apa yang dibutuhkan oleh karyawan. Memenuhi kebutuhan karyawan tetap berasaskan tujuan perusahaan.

Kebutuhan karyawan bukan hanya terkait kebutuhan di kantor saja, tetapi perusahaan perlu memikirkan kehidupan personal karyawannya. Memberikan kelonggaran kepada karyawan jika ada anggota keluarga yang kesusahan atau terkena musibah bisa menjadi salah satu cara perusahaan untuk memenuhi kebutuhan personal karyawan. Selain itu, memberikan cuti yang sepadan juga bisa menjadi salah satu caranya tidak memforsir pekerjaan dengan membuat karyawan untuk lembur setiap saat. Lembur bisa menyebabkan karyawan berkurang waktunya untuk istirahat dan keluarga.

Mengembangkan SDM

Karyawan sebagai salah satu komponen terpenting dalam perusahaan harus menjadi salah satu roda penggerak terbaik perusahaan. Perusahaan wajib memberikan fasilitas pengembangan SDM agar SDM yang dimiliki memiliki kualitas produktivitas yang mumpuni. Keterampilan dan keahlian harus selalu di asah agar karyawan memiliki ide-ide yang out of the box. Dengan tersedianya banyak ide baru, maka kesempatan perusahaan untuk memenangkan kompetisi pasar akan terbuka lebar.

Management Trainee Fresh Graduate

Merekrut fresh graduate menjadi salah satu hal yang banyak dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dilakukan karena saat ini banyak SDM memiliki skill yang berbeda-beda. Skill atau kemampuan yang berbeda-beda ini menjadi salah satu sasaran perusahaan agar dengan skill yang ada para karyawannya bisa mengembangankan perusahaan menjadi yang terdepan. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan maka biasanya para fresh grudate ini dilatih lagi agar kemampuan yang mereka miliki sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Hal ini yang biasanya dinamakan program Management Trainee, dengan program ini perusahaan bisa membentuk tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sesuai kemampuan yang dimiliki oleh calon karyawan tersebut.

Pendisplinan Karyawan

Strategi selanjutnya yang bisa dilakuakn oleh HR agar opersional perusahaan bisa berjalan dengan semestinya dengan efisiensi yang tinggi adalah dengan membuat karyawan disiplin. Disiplin di sini adalah dengan membuat aturan terkait kehadiran dan kontribusi karyawan terhadap perusahaan.

Kesalahan HR yang Patut Dihindari

Peran HR dalam sebuah perusahaan sangatlah besar. Ia bertanggung jawab terhadap keberlangsungan sebuah perusahaan. Secara umum, HR memiliki dua tugas penting yaitu meningkatkan dan menganalisis kinerja karyawan, serta menjaga komitmen karyawan saat bekerja. Apabila seorang HR tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka perusahaan yang akan dirugikan. Nah, berikut ini adalah beberapa kesalahan yang sering dilakukan HR. Jika tidak mau merugikan karyawan lain dan perusahaan, penting nih bagi HR untuk menghindari kesalahan-kesalahan berikut.

Mengabaikan Permasalahan yang Dilaporkan oleh Pegawai

Seorang HR sudah semestinya menerima laporan kinerja pegawai, entah itu baik ataupun buruk. Selain itu, HR menjadi pusat aduan bagi karyawan ketika ada masalah selama bekerja. Masalah tersebut dapat berupa persaingan tidak sehat antar karyawan, perlakuan yang tidak etis dari seorang atasan, hingga keluarnya beberapa karyawan dalam kurun waktu bersamaan. Demi menghindari terhambatnya operasional perusahaan, tentu kamu sebagai seorang HR harus mendengarkan dengan seksama masalah apa yang sedang terjadi. Dengan demikian, mampu memberikan solusi yang tepat demi tercapainya tujuan perusahaan.

Permasalahannya, banyak kasus terjadi di lapangan, dimana HR enggan bahkan tidak peduli dengan masalah yang timbul. Setahu karyawan, keluhannya sudah disampaikan oleh HR, namun tidak diproses lebih lanjut oleh HR. Tentu saja, hal tersebut merugikan karyawan dan mengabaikan tugas yang semestinya diampu. Jika dibiarkan secara terus-terusan, maka kesalahan HR akan menghambat pengembangan diri dari para karyawannya sendiri.

Hanya Terpaku pada Proses Interview, Tanpa Menggali Lebih Dalam Informasi dari Calon Pegawai

Saat melamar pekerjaan, sudah sewajarnya seorang calon pekerja melampirkan CV dan portofolio yang dimiliki untuk diperlihatkan pada perusahaan. Akan tetapi, kesalahan yang sering terjadi pada HR adalah mengabaikan tersebut. Kebanyakan HR hanya berfokus proses rekruitmen saat interview saja tanpa menggali lebih dalam potensi yang dimiliki oleh calon pegawai. Padahal, seorang HR harus memeriksa betul-betul detail calon pegawai sebelum interview. Tanpa persiapan yang matang, sangat disayangkan kandidat yang memang berpotensi harus tersisihkan oleh kandidat yang besar omongannya saja saat wawancara kerja.

Kenaikan Gaji Tanpa Disertai Alasan yang Jelas

Sudah sewajarnya setiap karyawan menerima gaji setiap bulan sesuai posisi yang dimiliki. Biasanya, setiap awal tahun gaji seluruh karyawan akan naik mengingat UMR setiap daerah juga mengalami kenaikan. Ada juga beberapa faktor mengapa karyawan mendapatkan kenaikan gaji, diantaranya performa yang melampaui target awal, penambahan beban kerja, dan perusahaan yang sedang berkembang. Perubahan jabatan yang lebih tinggi juga alasan mengapa seseorang mendapatkan kenaikan gaji.

Akan tetapi, faktanya HR sering menaikkan gaji karyawan tanpa disertai alasan yang jelas. Bahkan, ada pula HR yang meningkatkan gaji pada sebuah departemen yang memang tidak sepantasnya menerima gaji tersebut. Itulah yang sering menimbulkan perpecahan antar karyawannya sendiri. Tanpa pemberian alasan yang jelas, kenaikan gaji hanya akan menimbulkan pertanyaan hingga akhirnya rasa iri sesama karyawan. Untuk itu, para HR yang ingin kinerja karyawan tetap optimal, berusahalah untuk adil. Lakukan evaluasi dan pengawasan secara menyeluruh supaya setiap karyawan mendapatkan haknya secara adil.

Manajemen Trainee yang di Bawah Standar

Manajemen training adalah sebuah langkah perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja karyawannya. Dalam sebuah perusahan, proses MT dipegang oleh HR. Akan tetapi, seringkali HR hanya asal-asalan melakukan tugas Manajemen Training atau memberikan kualitas MT di bawah standar. Hal tersebut berdampak pada kinerja dan kualitas karyawannya yang tidak berkembang. Nah, jika kamu berniat mengembangkan kemampuan karyawan, sebaiknya rancang program MT sebaik-baiknya dan alokasikan uang perusahaan dengan baik.

Tindakan Disipliner yang Tiba-tiba

Setiap karyawan yang bekerja memang tidak luput dari kesalahan. Mereka bisa saja berbuat salah tanpa disengaja. Meski demikian, sebagai HR yang bijaksana tidak dibenarkan menghukum karyawan yang bersalah secara tiba-tiba. Apalagi, tanpa memberikan kesempatan pada karyawan tersebut untuk menjelaskan alasannya. Tindakan yang sebaiknya kamu lakukan sebagai HR yang adil adalah memberikan surat peringatan terlebih dulu. Baru, ketika kesalahan diulangi kembali, hukuman diberikan.

Kebiasaan HR yang langsung menghukum karyawan sangatlah tidak efektif. Hal tersebut hanya akan menimbulkan rasa takut, ketidakadilan, bahkan perlawanan dari karyawannya sendiri. Selagi masih dipercaya sebagai HR, mengapa tidak memanfaatkan sebaik-baiknya untuk menjunjung rasa nyaman saat bekerja bagi karyawannya? Toh, dampaknya akan terasa demi perusahaan itu sendiri.

Tidak Berperan sebagai Mediator

Pernahkah kamu mengalami masalah dalam sebuah perusahaan, dimana sebuah perselisihan antar karyawan tidak kunjung selesai karena peran HR tidak maksimal? Ya, disini tugas HR adalah sebagai mediator atau problem solver atas permasalahan yang ada. Mulai dari perselisihan antar karyawan ataupun masalah antara karyawan dengan manajemen perusahaan. Seorang HR tidak diperbolehkan untuk memihak ketika terjadi konflik. Pandangannya harus objektif. Jika tidak, permasalahan bukannya selesai, malah tambah menjadi-jadi.

Skill yang Seharusnya Dimiliki HR Profesional

Seorang HR dipilih karena kemampuannya yang lebih daripada yang lain. Apa sajakah itu? Ya, seorang HR sudah sewajarnya memiliki skill berikut untuk mengarahkan perusahaan menjadi lebih baik.

Multitasking

Pertama, HR harus mampu melakukan pekerjaan lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan. Disinilah, strategi HR diperlukan untuk multitasking. Misalnya saja, menit ini ada karyawan yang mengeluh akan masalah pribadinya dan alasan mengapa tidak bekerja optimal di kantor. Selanjutnya, HR harus mengatasi klaim biaya meeting yang diajukan karyawan lainnya. Pada waktu yang bersamaan, HR harus memikirkan bagaimana strategi rekruitmen karyawan baru yang tepat. Bagi HR yang tidak profesional, ia akan merasa marah ketika dan stress ketika pekerjaannya bertumpuk terus menerus. Sebaliknya, HR yang profesional, akan mengatasi setiap masalah dengan solusi yang tepat. HR harus terbiasa memutuskan masalah dengan pemikiran yang kilat namun bertanggung jawab.

Discretion and Business Ethics

Seorang HR yang profesional adalah hati nurani dari sebuah perusahaan. Artinya, selain menjaga rahasia penting, kamu juga harus memastikan setiap karyawan mendapatkan privasinya tetap terjaga.

Dual Focus

Seperti multitasking di atas, seorang HR profesional harus mampu berdiri di tengah kepentingan dan kebutuhan karyawan dengan manajemen perusahaan. Sebab, HR adalah pusat aduan dimana karyawan menyampaikan keluh kesah tentang pekerjaan dan pusat pengontrol manajemen perusahaan sudah berjalan dengan baik. Apabila HR tidak menjaga hubungan yang baik antara keduanya, berarti adalah salah satu pihak yang menjadi korbannya. Setiap keputusan yang diambil harus bijaksana dan diterima oleh kedua belah pihak.

Employee Trust

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, HR adalah tempat dimana karyawan menyampaikan masalah yang terjadi di perusahaan. Disinilah harapan karyawan satu-satunya, supaya aspirasi dapat didengarkan. Sementara itu, HR dituntut untuk mendukung kebijakan dari Top Manajemen. Dengan berpihak pada kedua kutub yang sama-sama membutuhkan tangan kamu, maka kepercayaan dari kedua belah kutub akan kamu dapatkan.

JojoTImes

Kini HR tidak perlu lagi pusing memikirkan bagaimana mencatat kehadiran karyawan. Aplikasi JojoTimes dari Jojonomic bisa membantu HR dalam masalah absensi karyawan yang dilakukan secara online. Aplikasi JojoTimes bisa meningkatkan kinerja tim hingga 100% dengan sistem monitoring aktivitas real-time, anti-fraud dan pengelolaan administrasi HR otomatis.