Technopreneur di Era Bisnis Revolusi 4.0

Technopreneur

Belakangan ini istilah Technopreneur (teknopreneur) menjadi trending topik di beberapa pembahasan dalam bisnis revolusi 4.0. Dalam wacananya, Kementerian Komunikasi dan Informatika akan mencanangkan program “Menuju Seribu Teknopreneur” untuk bisnis era digital. Bahkan dalam beberapa kesempatan, pihak Komenkominfo menjelaskan bahwasanya teknopreneur merupakan bagian dari ekomoni digital kreatif yang akan berkembang di era bisnis milenial.

Pengertian Technopreneur

Technopreneur

Apa sih teknopreneur itu? Pertanyaan ini seringkali muncul dalam benak kita sebagai orang awam yang belum mengerti tentang bisnis ini. Teknopreneur sendiri merupakan gabungan dari 2 kata, yakni Technology dan Entrepreneur yang dapat diartikan sebagai suatu peluang usaha atau bisnis yang memanfaatkan keberadaan teknologi dalam pengembangannya.

Pada era digitalisasi, perkembangan teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Pelaku usaha dituntut selalu melakukan peng-upgrade-an agar usaha yang dijalankan mampu berkembang dan bersaing dengan baik. Kondisi ini juga mendorong sektor industri dalam penggunaan Sumber Daya Manusia yang lebih kompetitif agar nantinya bisa mendukung perkembangan industri era revolusi 4.0.

Di Indonesia sendiri, keberadaan teknopreneur masih sangat minim. Bahkan bisa dikatakan bahwa negara kita masih banyak membutuhkan enterpreneur-enterpreneur yang siap bersaing dengan negara-negara maju di dunia untuk mengembangkan sektor perekonomian. Para lulusan muda dari perguruan tinggi pun mulai dituntut tidak hanya sekedar mencari pekerjaan. Mereka mulai diasah untuk menjadi wirausaha yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri.

Saat ini menjadi entrepreneur sudah jauh lebih mudah dibanding dulu. Mereka bisa memanfaatkan keberadaan teknologi sebagai media untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya. Daya konsumsi masyarakat yang terus meningkat juga menjadi alasan mengapa keberadaan teknopreneur sangat dibutuhkan di negara-negara berkembang seperti negara kita saat ini.

Perbedaan Teknopreneur dan Enterpreneur

Technopreneur

Sebelum membahas lebih lanjut, technopreneur dan enterpreneur memiliki perbedaan yang cukup mendasar. Dimana kedua kata ini memiliki arti yang berbeda satu sama lain. Teknopreneur adalah sebuah usaha yang dilakukan dengan mengoptimalkan teknologi yang ada. Sedangkan, entrepreneur adalah seorang yang melakukan aktivitas usaha atau yang lebih dikenal dengan istilah wirausahawan.

Dari pengertian tersebut jelas keduanya berbeda, meski memiliki tujuan yang hampir sama namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat jelas dari segi tugas yang diemban. Selain itu, perbedaan antara teknopreneur dan entrepreneur juga dapat dilihat dari segi motivasi bisnis yang harus digagas.

Motivasi merupakan hal yang penting dan harus dimiliki oleh setiap pelaku usaha, baik itu di bidang teknopreneurship maupun entrepreneurship. Meskipun demikian, namun motivasi di kedua bidang usaha ini pun juga memiliki perbedaan.

Pada teknopreneurship, setiap pelaku usaha dituntut untuk selalu revolusioner mengingat perkembangan dunia bisnis di bidang teknologi begitu pesat. Selain itu, bidang usaha ini juga sarat akan kompetisi dan resiko sehingga apabila ingin mendulang kesuksesan, maka setiap pelaku usaha harus mengekploitasi teknologi baru.

Sedangkan untuk entrepreneurship, setiap pelaku usaha dituntut untuk memberikan motivasi baik itu untuk dirinya sendiri maupun tim. Cara untuk mendulang kesuksesan dalam bidang usaha ini adalah dengan cara mengembangkan ide dan konsep bisnis agar mampu bersaing dengan para kompetitor. Selain itu, para entrepreneur juga dituntut untuk selalu mengeksploitasi setiap peluang demi mengalahkan pesaingnya.

Manfaat Teknopreneur

Seperti yang sudah dibahas dalam ulasan di atas, technopreneur bisa dikatakan sebagai incubator bisnis berbasis teknologi untuk menumbuh kembangkan jiwa kewirausahaan terutama di kalangan generasi muda saat ini. Dengan banyaknya generasi muda yang menjadi seorang usahawan maka hal itu bisa menjadi motor penggerak perekonomian suatu negara dengan terciptanya lapangan-lapangan kerja baru.

Disisi lain teknopreneur juga memberikan manfaat bagi pelaku usaha. Manfaat yang diperoleh pun tentu dapat meningkatkan perkembangan bisnis yang mereka kelola. Berikut manfaat teknopreneur bagi pelaku usaha:

  • Mampu meningkatkan penjualan
  • Keuntungan yang lebih tinggi dibanding sebelumnya
  • Dapat menggunakan teknologi dengan baik dan benar
  • Menciptakan lapangan pekerjaan baru
  • Memupuk jiwa kewirausahaan bagi generasi muda
  • Berani tampil dalam hal pengembangan dan pengelolaan usaha
  • Memiliki skill-based dalam bidang IT yang lebih memadai
  • Memperluas akses pembangunan network dalam dunia bisnis
  • Bagi pemula mereka akan memperoleh pencerahan mengenai profesi wirausahawan
  • Mengembangkan skill kretifitas diri pada bidang tertentu

Contoh Usaha Teknopreneur di Era Bisnis Revolusi Industri 4.0

Technopreneur

Usaha yang melibatkan seorang teknopreneur sebenarnya sudah banyak kita jumpai saat ini. Dimana perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat membuat pelaku usaha banyak yang memanfaatkan keberadaan teknologi dalam usaha mereka.

Dikutip dalam Buku Technopreneurship tahun 2018, menyebutkan bahwa usaha yang melibatkan seorang teknopreneur meliputi: pengelolaan di bidang pembuatan handphone, smartphone, laptop, gadget, dan alat-alat teknologi lainnya. Beberapa marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Traveloka, Gojek, dan lain-lain juga sering dijadikan sebagai contoh produk teknopreneur.

Untuk level global, sosok seperti Mark Zuckerberg, Dustin, Moskovitz, Chris Hughes, dan Eduardo Saverin menjadi contoh teknopreneur muda yang berhasil mengembangkan teknologi di bidang sosial media berbasis Facebook. Selain itu ada Steve Chen, Jawed Karim, dan Chad Hurley yang berhasil mengembangkan Youtube sebagai jejaring sosial berbasis video.

Sedangkan di Indonesia sendiri kita mengenal banyak generasi yang masuk dalam jajaran teknopreneur muda yang sukses dalam bidang usahanya, seperti Nadiem Markarim yang mengembangkan situs Gojek, Andrew Darwis yang berhasil mengembangkan situs KasKus, Achmad Zaky dengan situs marketplacenya Bukalapak, dan masih banyak lagi.

Cara Menjadi Technopreneur di Masa Sekarang

Dikutip dari laman Liputan6.com, disebutkan bahwa teknopreneur berarti membuat usaha atau bisnis berbasis teknologi dan industri. Munculnya berbagai star up yang digagas para teknopreneur  mampu menambah lapangan kerja baru untuk mengurangi angka pengangguran di suatu negara. Ada 3 hal yang dibutuhkan untuk menjadi seorang teknopreneur di masa sekarang, yaitu

  • Knowledge atau pengetahuan
  • Skill atau kemampuan
  • Attitude atau sikap

Pengetahuan bisa didapatkan dengan mudah dari berbagai bidang, mulai dari bangku sekolah hingga bangku kuliah, keikut sertaan dalam berbagai kegiatan seminar dan workshop, dan lain sebagainya. Namun dari 3 hal penting di atas yang tidak mudah didapatkan adalah dari hal attitude atau sikap. Dimana sikap yang diperlukan untuk seorang teknopreneur tidak bisa didapat dari bangku sekolah dan semacamnya, melainkan harus dididik sejak dini.

Menjadi teknopreneur di masa sekarang bukan hal yang sulit, asalkan mampu mengembangkan skill yang dimiliki serta fokus pada bidang yang dikuasai,  generasi muda mampu menjadi teknopreneur yang sukses. Menjadi seorang teknopreneur juga tak cukup hanya sebatas memiliki skill semata, Anda juga harus pandai memanfaatkan keberadaan teknologi yang ada. Bersama JojoTimes, Anda akan lebih mudah mengelola dan meningkatkan kinerja perusahaan yang Anda miliki. Anda bisa mengelola administrasi secara otomatis, memonitor aktivitas karyawan, hingga penentuan tarif lembur yang bisa didapat dengan perhitungan cepat. Tunggu apalagi? Kelola bisnis Anda dengan cara yang lebih mudah, akurat, dan hemat waktu mulai dari sekarang.

Jojo Times