Belajar Investasi Melalui Buku Populer The Intelligent Investor

the intelligent investor

Dalam dunia investasi Benjamin Graham dikenal sebagai Bapak Value Investing. Benjamin dalam buku karangannya yang berjudul The Intelligent Investor. The Intelligent Investor membahas teknik dalam berinvestasi, menurutnya tidak dibutuhkan IQ yang tinggi, informasi orang dalam atau keberuntungan, melainkan hanya diperlukan intelektual yang cukup untuk membuat keputusan serta kemampuan mengendalikan emosi yang dapat merusaknya.

Filosofi inilah yang mengawali modernisasi value investing/berinvestasi di bawah harga wajarnya yang diterapkan oleh para pengelola dana investasi. Imbal hasil dari dana kelolaan Graham adalah sekitar 20% per tahun sejak 1936 hingga 1956. Saat itu indeks hanya bisa mencapai pertumbuhan 12.2% per tahun. 

Kenapa buku The Intelligent Investor Populer ?

Bagi Anda pemain saham dan investasi, buku The Intelligent Investor menghadirkan kerangka berpikir dan logika yang akan membantu Anda menjaga emosi terkendali. Filosofi investasinya sendiri menekankan pada psikologi investor, investasi beli-tahan, analisis fundamental, membeli dengan margin of safety, dan pola pikir kontrarian.

Bahkan Warren Buffet, sang investor nomor satu dunia, mengatakan bahwa sejauh ini buku Benjamin Graham adalah buku investasi saham yang terbaik.  Tidak hanya itu beberapa legenda saham seperti Sir John Templeton bahkan menyebut bukunya sebagai buku investasi terbaik selama 100 tahun terakhir. Prestasinya dengan pertumbuhan portofolio 20% hingga 50% per tahun membuatnya mustahil untuk diabaikan.

the intelligent investor

Ringkasan buku The Intelligent Investor

Graham selalu mengingatkan bahwa selembar saham adalah bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Harga saham yang naik turun seringkali tidak mencerminkan nilai yang sesungguhnya.

Biasanya harga saham terbentuk dari transaksi yang dibayangi optimisme dan pesimisme para pelaku pasar. Untuk itu Graham menyarankan hanya memegang saham yang dapat diperkirakan stabil 10 tahun dari sekarang tanpa mengindahkan fluktuasi harganya. Ketika Anda memegang saham yang Anda ketahui betul performanya, Anda jangan terbawa emosi. Namun ketika pasar menawarkan diskon Anda bisa mbil kesempatan itu, namun sayangnya seringkali berkebalikan.

Saat semuanya baik-baik saja artinya saham-saham dihargai premium, justru pada saat itu saham dianggap sebagai investasi yang bagus. Sebenarnya investasi yang bagus tidak lebih dari beli saat murah dan jual saat harganya mahal dan bukannya sebaliknya.

Cara berinvestasi sebagai Investor Defensif

Menurut Graham ada dua tipe investor di dunia ini yaitu defensif/pasif dan agresif/aktif. Jika waktu dan tenaga Anda terbatas untuk melakukan investasi maka Anda masuk ke dalam golongan investor defensif. Untuk menjadi investor yang tetap bisa mendapatkan keuntungan meski Anda masih harus bekerja.

Menurut Graham Anda harus menjadi defensif dalam arti Anda harus memiliki saham dan obligasi sebagai investasi. Dengan demikian beban Anda akan berkurang. Anda akan memperoleh kupon dari obligasi dan Anda  juga bisa mengharapkan keuntungan dari saham. Graham menyarankan Anda untuk melakukannya secara rutin ketimbang membeli saham dan obligasi sekaligus. Strategi ini disebut dengan Dollar Cost Averaging. Keuntungannya secara jangka panjang, dengan pembelian mencicil akan memberikan keuntungan yang memadai tanpa mengganggu pekerjaan Anda.

Jika Anda ingin berfokus pada saham saja, berikut saran penyaringan dari Graham untuk investor defensif :

Dengan cara diversifikasi, yaitu Anda disarankan untuk tidak bertumpu pada satu saham di satu industri saja, cukup 10-30 saham saja.

Hal ini dikarenakan sifat saham yang kebanyakan menguat dan melemah dalam siklus. Di saat properti menguat misalnya, maka emiten batubara akan berada pada siklus terlemah. Sehingga disarankan memiliki saham di sektor-sektor yang berbeda

Cara Berinvestasi Sebagai Investor Agresif

Jika Anda ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih besar yang diterima oleh para investor defensif maka Anda diharuskan punya banyak waktu. Anda bisa menjadi investor agresif yang secara aktif memantau, belajar dan bertransaksi secara aktif. Investor agresif adalah mereka yang sudah bisa berinvestasi secara purnawaktu.

Berikut adalah saran untuk menyaring saham dari Graham untuk para investor agresif, yaitu :

  1. Tidak perlu banyak diversifikasi. Cukup 5 saham saja untuk menjadi agresif.
  2. Belilah saham-saham kecil yang performanya bagus sehingga labanya cepat meningkat setiap tahunnya.
  3. Beli saham yang memiliki Rasio Lancar sebesar 1.5x.
  4. Dividen tidak perlu rutin dibagikan.
  5. Tidak terjadi penurunan pendapatan selama 5 tahun terakhir.
  6. Ada ppertumbuhan pendapatan setiap tahunnya selama 5 tahun terakhir.
  7. Pilih saham yang murah.
  8. Tentukan sendiri harga saham per pendapatan

Sebagai investor agresif Anda dibebaskan untuk filter saham unggulan karena diasumsikan Anda punya waktu untuk memantau laporan keuangannya secara rutin.

the intelligent investor

Margin of Safety

Graham menekankan bahwa untuk menekan risiko kita harus berinvestasi di saham-saham yang memiliki margin of safety (MOS). MOS adalah selisih harga saham saat ini dengan harga wajarnya. Misalnya dengan perhitungan valuasi yang kita lakukan.

Selama harga saat ini dianggap lebih murah dari harga wajarnya maka Graham menilai bahwa kita bisa dengan aman berinvestasi tanpa takut harga naik-turun tak terkendali.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Cara Benjamin Graham Screening sahamnya

Benjamin Graham ketika menulis buku The Intelligent Investor di tahun 1949. Pada saat itu belum ditemukan komputer maupun internet seperti yang sudah kita miliki saat ini. Jadi beliau harus menilai saham tersebut dari majalah yang merangkum informasi perusahaan-perusahaan publik di USA. Untuk menganalisanya juga harus membaca laporan dalam media cetak .

Ternyata cukup simpel dan masih sangat efektif di jaman ini. Berikut adalah beberapa poin-poin penting yang beliau berikan dan beberapa pertanyaan-pertanyaan yang bisa anda pikirkan sambil menganalisa hasil screening tersebut, yaitu :

Performa perusahaan apakah mengecewakan ?

Perjalanan perusahaan tidak akan selalu mulus, dalam artian omzet dan keuntungan tidak akan selalu meningkat setiap tahunnya. Akan ada masanya laba perusahaan itu menurun, kadang karena ada masalah internal atau karena pengaruh eksternal. Maka sangat penting untuk menganalisa performa perusahaan secara historis (5-10 tahun kebelakang) dan melihat keadaan perusahaan saat ini.

the intelligent investor

Apakah manajemen mengakui penurunan ini ?

Ada kalanya manajemen tidak mau mengakui permasalah tersebut, biasanya dengan memutar-balikkan angka. Bukannya menulis laba turun 15% dibanding tahun lalu, manajemen malah memberikan apresiasi karena laba bersih berhasil mencapai 80% dari target. Bila manajemen mengakuinya, apakah beliau menyebutkan penyebab kejadian tersebut? Apakah beliau menyalahkan faktor eksternal, internal, atau malah menyalahkan pihak yang tidak bersangkutan?

Apa solusi perusahaan untuk mengatasinya?

Perusahaan dan manajemen yang bagus akan mempunyai “Plan B” untuk mengatasi hal ini. Tentu kadang rencana itu tidak berhasil, namun rencana yang tidak berhasil lebih bagus dibanding tidak ada rencana sama sekali.

Apakah perusahaan sedang tidak populer ?

Tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa sektor yang mood-moodan. Kadang dicintai pasar, kadang dibuang oleh pasar seolah-olah sudah tidak punya masa depan. Beruntungnya, kondisi di mana suatu sektor itu dibenci akan membuat banyak harga perusahaan-perusahaan bagus di dalamnya juga turun. Di sini akan muncul peluang membeli perusahaan bagus di harga yang murah.

Apa alasannya sektor tersebut dibenci ? 

Kadang industri itu tidak disukai karena memang tidak ada pertumbuhan, atau mayoritas perusahaan di dalamnya mengalami penurunan laba. Namun, ada kalanya impresi negatif itu disebabkan oleh isu-isu yang tidak jelas juga. Bila kita benar-benar memperhatikan secara kualitatif dan kuantitatif, maka isu seperti itu tidak ada dasar konkritnya.

Kenapa perusahaan tersebut tidak diminati ? 

Seperti layaknya industri, ada juga perusahaan yang sedang tidak diminati oleh pasar. Tentu saja penurunan kinerja perusahaan terus-menerus mengakibatkan turunnya pamor perusahaan, investor pun sebaiknya menghindari berinvestasi di sini. Namun, bila penurunan itu hanyalah isu belaka, sedangkan angka kinerjanya tetap baik, maka saham perusahaan ini bisa menjadi peluang yang baik.

Apakah hanya karena kondisi pasar? 

Walaupun sangat jarang, ada kondisi dimana pasar saham secara keseluruhan dinilai kurang menarik oleh para investor dan trader. Misalnya seperti krisis keuangan 2008 atau krisis Covid-19 2020 ini. Bila pasar menurun drastis, maka mayoritas harga saham juga akan turun, tidak peduli sektor ataupun perusahaan. Bila kita percaya bahwa kondisi pasar akan membaik di masa depan, maka disinilah peluang terbesar akan muncul.

the intelligent investor

Semua perusahaan pasti memiliki potensi, namun tidak semuanya bisa memiliki kemampuan untuk mewujudkan potensi itu. Perhatikan beberapa faktor pendukung yang bisa mewujudkan potensi tersebut. Misalnya saja perusahaan kecil membutuhkan manajemen hebat untuk membawa perusahaan itu ke tingkat yang lebih tinggi.

Untuk itu cara cepat agar cepat naik kelas adalah dengan dibantu oleh pihak yang jauh lebih jago atau lebih besar dibanding kita. Seperti quote dari Isaac Newton “If I have seen further it is by standing on the shoulders of Giants“. Namun Anda perlu hati-hati, terkadang pemain besar itu bisa menguntungkan kalau banyak memberikan resources dan knowledge, tapi juga bisa merugikan kalau ternyata perusahaan ini hanya digunakan sebagai Cash Cow saja.

the intelligent investor

The Intelligent Investor mengingatkan kita bahwa perusahaan publik yang paling kecil itu masih lebih besar dibanding banyak perusahaan privat lainnya. Untuk itu kita tidak boleh meremehkan perusahaan tersebut hanya karena valuasinya yang rendah. Bagaimanapun untuk menjadi perusahaan publik itu tidak mudah.

Perlu adanya pengelolaan yang baik untuk menjadi perusahaan yang stabil dan memiliki manajemen keuangan yang baik. Tidak hanya SDMnya yang berkualitas tetap juga perlu performa yang lebih cepat, salah satunya adalah dengan bantuan software aplikasi keuangan terbaik.

Software Jojonomic berbasis Cloud yang mampu menaikan performa manajemen keuangan perusahaan Anda agar selalu terjaga keamananya dari fraud atau penyelewengan dana.

JojoExpense
Solusi Manajemen Pengeluaran Perusahaan yang Fleksibel, JojoExpense memudahkan staf keuangan untuk memantau disbursement perusahaan secara real-time dan akurat. Hemat waktu hingga 77% dengan proses pelaporan pengeluaran otomatis!

FITUR POPULER

hanya dengan sentuhan jari JojoExpense mampu membuat laporan keuangan yang valid dan detail.

  • Monitor disbursement uang panjar kerja di manapun kapan pun
  • Proses pelaporan dan pengarsipan reimbursement otomatis dan dapat disesuaikan
  • Peraturan budget yang disesuaikan untuk reimbursement dan Cash Advance

Buktikan kinerja aplikasi manajemen keuangan JojoExpense dengan klik tautan berikut Coba Gratis Sekarang