Mengenal Theory of Constraint dan Peran Pentingnya dalam Perusahaan

Teori Kendala

Teori Kendala atau yang lebih akrab disebut dengan Theory of Constraint merupakan sebuah istilah yang merujuk pada teori dalam dunia bisnis dan berkaitan langsung dengan proses pencapaian keuntungan (laba) dengan melakukan identifikasi terhadap kendala yang biasanya dialami oleh sebuah perusahaan. Setelah mengetahui kendala yang dialami, perusahaan harus menyediakan juga solusi untuk mengatasinya agar dapat dengan mudah survive melewati kendala tersebut.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Dr. Eliyahu M. Goldratt lewat bukunya yang berjudul “The Goal”. Konsep ini kemudian berkembang dan menjadi salah satu komponen penting dalam dunia ilmu manajemen bisnis.

Tujuan dari Theory of Constraint

Tujuan Theory of Constraint

Tujuan utama dari konsep teori ini adalah untuk mencapai target sebuah perusahaan dengan menghasilkan keuntungan atau profit yang maksimal. Caranya adalah dengan mengatasi setiap faktor risiko atau hambaan yang ada.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa teori TOC lebih berfokus pada aspek peningkatan penjualan serta laba yang harus didapat oleh sebuah bisnis untuk mempertahankan operasionalnya.

Satu hal penting yang harus diketahui dalam konsep ini adalah setiap perusahaan pasti memiliki kendala yang harus segera diatasi. Tujuannya tentu agar bisnis tersebut berhasil survive melewatinya. Tanpa mengatasi permasalahan atau kendala yang ada, hal ini bisa berdampak pada keuntungan atau omset yang Anda dapatkan.

Kendala yang kerap kali dialami biasanya berkaitan dengan produksi atau operasional dalam perusahaan tersebut. Namun hal ini juga bisa juga dipengaruhi oleh faktor eksternal lain seperti permintaan pasar, trend ataupun kondisi masyarakat yang sedang dalam situasi krisis ekonomi.

Jenis-jenis Kendala dalam Teori Of Constraint

Jenis kendala dalam theory of constraint

1. Internal Constraint

Internal constraint merupakan sebutan untuk sebuah kendala yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan seluruh aspek yang ada di dalamnya. Mulai dari keterbatasan jam kerja karyawan, mesin produksi yang digunakan hingga kurangnya fasilitas perusahaan yang mumpuni untuk mendukung setiap operasional produksi. Dengan demikian, kendala inilah yang membuat hasil produksi menjadi terhambat atau tidak maksimal.

2. External Constraint

Berkebalikan dari internal. External constraint merupakan kendala yang faktornya berasal dari luar perusahaan. Sebut saja keterbatasan jumlah supplier bahan baku hingga kualitas produk yang kurang konsisten sehingga dapat mempengaruhi minat dan daya beli konsumen.

Konsep Dasar Manajemen Constraint

Kosnsep dasar TOC

Terdapat empat konsep dasar dalam manajemen constraint (Theory of Constraint), antara lain:

1. Manajemen yang berfokus pada 3 ukuran kinerja perusahaan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk bisa menghasilkan dan mempraktikkan manajemen constraint secara optimal, manajer harus berfokus pada 3 ukuran dari kinerja utama manajemen yaitu :

a) Throughput adalah sebuah tingkatan kemampuan dari suatu perusahaan dalam menghasilkan uang atau keuntungan melalui teknik pemasaran yang tepat.

b) Persediaan merupakan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengubah bahan baku yang ada menjadi throughput melalui proses produksi yang ada dalam perusahaan.

c) Beban operasi ini merupakan total seluruh biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan di dalam proses mengubah persediaan menjadi output throughput.

Maka dengan kata lain, tujuan dari manajemen ini adalah meningkatkan throughput, menurunkan beban operasi perusahaan, serta juga meminimalkan persediaan yang ada dalam perusahaan. Dengan dilakukannya hal tersebut, maka nantinya akan tercapai peningkatan dari kinerja keuangan perusahaan, yaitu pengembalian terhadap investasi akan terus meningkat serta keuntungan perusahaan yang juga terus meningkat dan juga arus kas perusahaan yang semakin baik.

2. Menurunkan persediaan dengan tujuan mendapatkan produk yang lebih baik

Jika Anda menginginkan produksi barang dengan kualitas terbaik. Mulailah untuk mengurangi atau menghentikan produksi dari produk yang sudah lama dirilis. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko di mana biasanya produk lama tersebut sudah kurang diminati oleh pasar. Sehingga akan sangat berisiko tidak laku untuk dijual.

Alih-alih memproduksi produk lama yang kurang diminati. Anda bisa menciptakan produk baru dengan inovasi yang lebih progresif dan impresif.

Dengan cara menurunkan persediaan produksi, maka produk baru perusahaan bisa segera dipasarkan sehingga kedepannya juga bisa meminimalisir pesaing yang mengeluarkan produk serupa.

3. Harga yang kompetitif

Dengan cara menurunkan biaya operasi dan investasi maka margin dari tiap-tiap produk akan meningkat sehingga dapat berakibat pada penetapan harga produk yang lebih fleksibel mengikuti pasar.

Harga yang kompetitif tersebut dapat tercapai bila kondisi persaingan pasar tidak memotong harga atau menetapkan harga jauh di bawah harga produk yang telah diubah oleh perusahaan.

4. Daya tanggap perusahaan yang lebih kompetitif

Alat kompetisi yang baik adalah ketika suatu perusahaan mampu untuk mengirim produk secara tepat waktu sehingga bisa mengurangi waktu tunggu dari produksi barang. Hal itu kemudian diharapkan bisa berakibat pada planning perusahaan yang bisa memperkirakan waktu yang harus diperlukan oleh perusahaan ketika memproduksi barang sampai barang sampai ditangan konsumen.

Hal diatas dapat dicapai dengan cara menurunkan persediaan dari perusahaan yang disebabkan oleh waktu tunggu aktual yang yang berhubungan dengan timeline pemesanan dari konsumen sendiri

Faktor Kendala yang Dialami dalam Perusahaan

Faktor kendala

1. Resource Constraint

Hal ini biasanya disebut juga dengan sebutan kendala dari sumber daya yang ada, meliputi faktor input dari produksi yang dijalankan tersebut seperti bahan baku, jam kerja mesin, serta jam kerja pada karyawan.

2. Market Resource Constraint

Hal ini sering juga disebut dengan kendala pasar di mana sering terdapat perbedaan tingkat penjualan dari satu periode ke periode berikutnya.

3. Balanced Constraint

Hal ini merupakan suatu kendala yang asalnya dari faktor keseimbangan perusahaan itu sendiri yang dapat diidentifikasi selama masa siklus produksi dari sebuah perusahaan.

Tahapan Dasar Theory of Constraint

Tahapan dasar theory of constraint

Theory of Constraints sendiri, seperti yang telah dijelaskan diatas memberikan metode spesifik dalam  mengidentifikasi serta menghilangkan kendala-kendala yang ada dalam sebuah proses yang terjadi dalam sebuah perusahaan atau organisasi yang berfokus pada Five Focusing Steps atau 5 Langkah Dasar dalam TOC yaitu:

1. Mengidentifikasi kendala

Berbagai kendala yang terjadi dalam perusahaan bisa diidentifikasikan serta diklasifikasikan secara spesifik. Baik itu kendala dalam (internal) perusahaan ataupun juga kendala luar (eksternal) perusahaan.

2. Mengeksploitasi kendala

Eksploitasi kendala adalah suatu upaya dalam perbaikan cepat yang dilakukan oleh perusahaan terhadap seluruh kendala yang muncul. Hal ini dilakukan dengan cara memanfaatkan seluruh atau sebagian sumber daya yang ada di dalamnya.

3. Sinkronisasi kendala

Merupakan aktivitas seperti melakukan peninjauan terhadap sberbagai aktivitas yang terjadi di dalam proses manajemen sebuah perusahaan tersebut dengan tujuan untuk memastikan bahwa ada keselarasan yang terjadi dalam menghadapi dan mengatasi kendala-kendala yang ada tersebut.

4. Mengangkat kendala yang mengikat

hal ini adalah suatu aktivitas program perbaikan dengan cara mengurangi keterbatasan pada kendala perusahaan.

5. Evaluasi ulang terhadap tiap prosesnya

Langkah yang terakhir ini berupa pengingat perusahaan atau organisasi untuk terus memperbaiki kendala yang muncul lalu berfokus pada perbaikan kendala yang muncul selanjutnya.

Kesimpulan

Dengan berbagai penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Theory Of Constraint sangat perlu dipelajari dan didalami oleh perusahaan. Karena hal ini berkaitan langsung dengan penanganan kendala-kendala yang terjadi pada setiap proses yang terdapat dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Kendala-kendala yang ada dapat terjadi dari mana saja, termasuk dari dalam perusahaan itu sendiri seperti tingkat kehadiran dari karyawan perusahaan. Karyawan yang sering telat atau tidak on time sering menjadi kendala terhambatnya sebuah produksi.

Karenanya, untuk mengatasi hal tersebut Anda dapat menggunakan JojoTimes sebagai aplikasi yang memudahkan Anda dalam memantau kehadiran karyawan hanya lewat smartphone.

Perusahaan dapat memantau kehadiran karyawan, memonitor aktivitas yang dilakukan oleh karyawan serta banyak fitur lainnya yang pastinya sangat bermanfaat bagi Anda dan operasional usaha.

So, tunggu apalagi? Anda bisa menggunakan JojoTimes sekarang juga untuk mengurangi kendala yang terjadi berhubungan dengan absensi karyawan!