Uang Saku Karyawan Magang, Ketahui Aturannya!

Tidak bisa dielakan lagi, kehadiran karyawan magang sangat membantu keberlangsungan tugas perusahaan. Bagi para karyawan magang, mereka juga menyenangi hal ini karena mereka dapat mengasah skill. Hal ini juga membantu menambah pengalaman di dunia kerja terutama untuk mereka lulusan baru (fresh graduate) atau yang sedang dipenghujung semester yang diwajibkan oleh kampus untuk mengambil magang. Namun, ada beberapa hal yang sering kali diabaikan oleh perusahaan yang memperkerjakan karyawan magang yaitu uang saku.

Banyak dari perusahaan yang masih memperkerjakan karyawan magang dengan percuma tanpa bayaran seperser pun. Padahal, jika dilihat dari beban tugas dan tanggung jawabnya hampir sama dengan mereka para karyawan tetap.

Sebenarnya, seperti apakah aturan mengenai uang saku karyawan magang, apa itu menjadi satu hal yang jadi kewajiban perusahaan dan hak karyawan magang? Mari kita simak dalam artikel ini!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pengertian Magang

Banyak sekali pengertian dari Magang, seperti salah satunya dijelaskan oleh WikiJob. Menurut WikiJob, magang adalah kesempatan yang ditawarkan oleh perusahaan untuk mereka para pekerja magang dalam waktu tertentu. Lebih lanjut, dijelaskan juga bahwa biasanya karyawan magang adalah mahasiswa tingkat akhir atau lulusan baru, dengan lamanya magang biasanya satu sampai tiga bulan.

Pengertian magang sendiri juga sudah tertuang dalam pasal 1 ayat 11 undang-undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang berbunyi:

“Pemagang adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi dan/atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu”

Dalam pasal tersebut juga dijelaskan bahwa dengan magang, karyawan harus dapat menguasai keterampilan tertentu sesuai dengan bidang pekerjaan.

Hak dan Kewajiban Karyawan Magang serta Perusahaan

Banyak yang mengabaikan perihal yang satu ini, padahal mengenai hak dan kewajiban telah tertuang dalam pasal 15 ayat (1) dan (2) serta pasal 16 ayat (1) dan (2) PerMenakertrans Nomor PER/22/MEN/IX/2009.

Karyawan magang memiliki hak untuk:

  • Memperoleh fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja selama mengikuti proses magang;
  • Memperoleh uang saku dan/atau uang transportasi;
  • Memperoleh perlindungan dalam bentuk jaminan kecelakaan kerja dan kematian, dan;
  • Memperoleh sertifikat pemagangan apabila dinyatakan lulus.

Sedangkan, karyawan magang punya kewajiban untuk:

  • Menaati perjanjian pemagangan;
  • Mengikuti program pemagangan sampai selesai;
  • Mentaati tata tertib yang berlaku di perusahaan penyelenggara pemagangan; dan
  • Menjaga nama baik perusahaan penyelenggara pemagangan.

Hak Perusahaan untuk karyawan magang adalah sebagai berikut:

  • Memanfaatkan hasil kerja peserta pemagang; dan
  • Memberlakukan tata tertib dan perjanjian pemagangan.

Kewajiban perusahaan untuk karyawan magang adalah:

  • Membimbing peserta pemagangan sesuai dengan program pemagangan;
  • Memenuhi hak peserta pemagangan sesuai dengan perjanjian magang;
  • Menyediakan alat pelindung diri sesuai dengan persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja (K3);
  • Memberikan perlindungan dalam bentuk asuransi kecelakaan kerja kepada peserta;
  • Mengevaluasi peserta pemagangan; dan
  • Memberikan sertifikat pemagangan bagi peserta yang dinyatakan lulus.

Uang Saku Karyawan Magang, Berapa besarnya?

Walaupun sudah jelas tertuang bahwa uang saku menjadi hak yang didapat para karyawan magang. Tapi masih banyak perusahaan yang memberlakukan magang secara cuma-cuma. Namun, banyak juga perusahaan yang sekarang sudah sadar dan memberlakukan uang saku bagi karyawan magang.

Memang, dalam undang-undang tidak dijabarkan secara jelas mengenai besaran yang wajib dikeluarkan oleh perusahaan mengenai uang saku. Namun, kamu sebagai perusahaan yang memperkerjakan pemagang dapat menghitung besaran yang mesti kamu keluarkan untuk uang saku berdasarkan jam dan beban kerja.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Dalam pelaksanaan magang, ada pembagian antara teori dan praktik. Kedua elemen teori dan praktik juga harus memiliki proporsi yang sesuai. Dimana teori atau simulasi yang diberikan maksimal 25% dari total waktu program pemagangan berlangsung. Sedangkan prakteknya minimal ada 75% dari total waktu.

Dari ketentuan ini dan mengukur tingkat kesulitan bekerja, kamu bisa punya gambaran berapakah uang saku yang layak untuk mereka para karyawan magang.

Karyawan magang yang mendapat uang saku sebenarnya sudah bukan hal yang baru dan tabu di luar negeri sana. Perusahaan di Amerika telah lama menerapkan uang saku karyawan magang, mulai dari perusahaan besar maupun nirlaba.

Uang saku yang didapat para karyawan magang juga beragam. Menurut data yang dikeluarkan oleh National Association of Colleges & Employers (NACE) uang saku para karyawan magang juga terus mengalami kenaikan sejak 2014 lalu dari $ 16,35 per jam menjadi $ 18,06 per jam pada tahun 2017. Dengan bidang teknik dan ilmu komputer menerima bayaran tertinggi, sedangkan untuk jurusan seperti seni, pendidikan, ilmu sosial mendapatkan uang saku yang lebih kecil.

Sistem pemberian uang saku ini juga tidak selalu diakhir bulan, ada perusahaan yang memberikan per minggu, per dua minggu sesuai aturan yang berlaku dan disepakati bersama.

NACE juga mencatat bahwa ada peningkatan jumlah perusahaan yang menggunakan karyawan magang mencapai 3,4% lebih banyak dari tahun sebelumnya.

Pedoman Penentuan Besaran Uang Saku Karyawan Magang Versi NACE

Jika kamu masih belum bisa meraba-raba berapa uang saku yang ideal untuk karyawan magang, mungkin pedoman dari NACE ini bisa membantu. NACE membagi dalam empat langkah yang bisa kamu coba, antara lain:

  1. Memahami klasifikasi karyawan magang — Pekerja magang biasanya masuk dalam kategori “tidak dikecualikan” karena sifat dari posisi mereka. Kamu bisa menghitung uang saku berdasarkan hari mereka masuk atau per hari selama masa magang mereka.
  2. Memiliki dasar untuk gaji — Banyak perusahaan yang menggunakan upah yang mereka berikan untuk karyawan lulusan baru sebagai acuan untuk uang saku karyawan magang. Tarifnya juga bervariasi, tiap jurusan punya besaran yang berbeda dan tentu saja lokasi juga menentukan besarnya uang saku.
  3. Membuat penyesuaian berdasarkan lokasi — Jika perusahaan kamu di perkotaan dengan biaya hidup yang tinggi. Ini juga bisa jadi acuan kamu untuk memikirkan besaran uang saku yang layak bagi pemagang.
  4. Menetapkannya tiap tahun — Tiap awal tahun, perusahaan akan memulai pembukuan baru untuk pengeluaran perusahaan, kamu dapat memasukan uang saku pemagang sebagai pengeluaran tahunan yang sudah ditentukan di awal.

Hal yang sulit bagi perusahaan dalam hal pembayaran gaji karyawan, karena tentu besaran gaji tiap karyawan berbeda-beda. Tentu itu menjadi “PR” besar bagian keuangan perusahaan kamu. Sekarang mungkin saatnya kamu untuk beralih dari sistem penggajian konvensional menjadi digital dengan JojoPayroll dari Jojonomic.

Penggajian menggunkan sistem JojoPayroll memberikan kamu banyak keuntungan. Kamu bukan hanya akan menghemat waktu pengerjaan yang biasa bisa menghabiskan waktu berhari-hari menjadi hitungan jam. Penghitungan pun lebih akurat dan kamu tidak perlu lagi dipusingkan menghitung BPJS dan PPh21, semua sudah diselesaikan oleh JojoPayroll. Dengan begitu tidak ada alasan lagi untuk mengabaikan kewajiban kamu untuk memberikan uang saku karyawan magang.