Wholesale, Distributor, dan Metode Pricingnya

Wholesale adalah salah satu rantai penting distribusi barang dalam dunia usaha. Umumnya dalam dunia dunia usaha siklus penjualan dimulai dari produsen yang memproduksi barang ataupun jasa, lalu didistribusikan oleh supplier atau bisa juga melalui wholesaler, diteruskan kepada retailer yang berakhir ditangan konsumen sebagai pengguna akhir.

Pada artikel ini kita akan membahas secara lebih mendalam tentang wholesale sacara keseluruhan. Wholesaler bisa kamu anggap sebagai supplier dan bisa juga kamu anggap sebagai pembeli, tergantung dari sudut pandang apa kamu melihatnya.

Jika kamu seorang produsen barang maka kamu akan melihat wholesaler sebagai pembeli, tapi jika kamu membeli dari wholesaler maka kamu akan memandangnya sebagai suppliermu. Yuk, langsung saja kita bahas apa itu wholesale secara lebih mendalam.

Oops! We could not locate your form.

Wholesale Vs Distributor

Sebenarnya kalau kita lihat secara singkat mungkin kita beranggapan keduanya tidak memiliki perbedaan sama sekali. Antara wholesale dengan distributor keduanya merupakan supplier bagi industri retail.

Namun sebenarnya ada perbedaan mendasar yang membedakan antara wholesale dengan distributor. Penjelasan mengenai perbedaannya adalah sebagai berikut.

Wholesale

Wholesale adalah kegiatan yang dilakukan dengan membeli barang dengan jumlah besar (bulk) langsung dari produsen ataupun distributor yang kemudian disortir berdasarkan jenis dan kualitasnya, lalu dipecah kembali menjadi unit-unit yang lebih kecil.

Unit-unit tersebut lalu didistribusikan dan dijual kembali ke retailer, industri, komersial, institusi, ataupun bisnis profesional.

Distributor

Sedangkan distributor adalah seseorang atau perusahaan yang memliki hubungan bisnis secara langsung dengan perusahaan manufaktur. Terkadang seorang distributor juga merepresentasikan perusahaan manufaktur itu sendiri sebagai “distributor resmi.”

Seorang distributor sering kali mendapat akses dan kontrak eksklusif dalam memndapatkan harga barang dari produsen atau perushaan manufakturnya. Kontrak eksklusif tersebut biasanya memuat lokasi spesifik distributor untuk mendistribusikan produk dan jasanya.

Contoh sederhananya distributor resmi indonesia, distributor resmi pulau jawa, dan semacamnya yang menjadi entry point bagi produsen untuk memasarkan produknya. Distributor sebagai supplier sangat jarang dan hampir tidak pernah menjual produknya kepada konsumen akhir, melaikan menjualnya kepada wholesale ataupun perusahaan retailer.

Jenis Wholesaler

Sesuai stratagi yang digunakan dan rantai kegiatan yang dijalani, model bisnis wholesale dapat dikelompokan menjadi tiga jenis secara umum. Merchant wholesale, agents/broker, divisi distribusi manufaktur. Pembahasan lebih kanjut tentang ketiga jenis wholesale adalah sebagai berikut.

Merchant Wholesale

Merchant wholesale adalah seseorang yang membeli produk secara besar-besaran dengan harga yang jauh lebih murah melalui distributor resmi, langsung ke perusahaan manufaktur, ataupun wholesaler lain.

Kemudian barang-barang tersebut di kemas ulang menjadi unit-unit yang lebih kecil dengan harga yang lebih mahal. Wholesale bisa memfokuskan penjualannya terhadap satu atau dua industri khusus, bisa juga melakukan penjualan ke berbagai industri atau instansi.

Agen/Broker

Selanjutnya adalah agen/broker yang bekerja dalam industri wholesale memiliki tugas utama yaitu, secara aktif mencari supply barang dari banyak sumber, baik distributor ataupun perusahaan manufaktur secara langsung sehingga wholesaler mendapatkan barang dengan harga dan kualitas terbaik.

Seorang agen/broker merupakan wholesaler bagi wholesaler lainnya meskipun cara kerjanya mirip dengan dropshiper. Hanya saja seorang agen/broker memiliki kontrol terhadap stok supply yang ditawarkan karena deal-deal bisnis yang telah dibuat, baik dengan distributor ataupun perusahaan manufaktur.

Distributor Resmi Perusahaan Manufaktur

Seorang distributor bisa menjadi wholesaler, tapi seorang wholesaler belum tentu seorang distributor melainkan supplier. Seperti penjelasan sebelumnya bahwa seorang distributor umumnya mendapatkan akses dan kontrak eksklusif dari perusahaan manufaktur untuk memasarkan barangnya.

Akses eksklusif ini lah yang tidak dimiliki oleh seorang wholesaler. Seorang distributor mendapatkan harga yang tentunya lebih rendah dari harga pasaran yang ada.

Mark Up Wholesale dalam Mendapatkan Keuntungan

Untuk mendapatkan keuntungan cara yang dilakukan oleh wholesale adalah dengan melakukan mark up pada harga pokok pembelian. Sama halnya dengan distributor ataupun industri retail pada umumnya.

Perbedaan besaran mark up tergantung dari jenis industri dan barang yang dijual. Mark up harga jual dari produsen hingga konsumen akhir bisa berada di kisaran 100-400% atau bahkan lebih, tergantung dari dimana barang di produksi, kelangkaan, volume permintaan, dan lain sebagainya.

Macam-Macam Metode Pricing (Penentuan Harga Jual)

Menentukan harga yang sesuia agar barang-barang dapat segera terjual dan bisnis terus mengalir dengan lancar dibutuhkan metode atau cara yang benar untuk menentukan harga (pricing). Untuk mengetahui metode pricing yang ada, akan dijabarkan dan dijelaskan sebagai berikut.

Manufacturer Suggested Retail Price (MSRP)

MSRP sederhananya adalah harga usulan yang diberikan oleh perusahaan manufaktur kepada pihak wholesaler dalam menjual produknya. Perusahaan manufaktur biasanya sudah melakukan perhitungan sesuai dengan skala dan lokasi wholesaler, agar harga pasaran produknya tetap kompetitif.

Keuntungannya adalah pihak wholesale tidak perlu dipusingkan lagi dalam menghitung harga jual yang menguntungkan. Namun, kelemahannya adalah bila ada kompetitor dalam hal ini wholesaler lain ataupun distributor yang menawarkan produk dengan harga yang lebih kompetitif.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Keystone Pricing

Cara sederhana menentukan harga bagi seorang wholesale adalah dengan menggandakan biaya pembelian barang wholesale. Tentu saja bagi perusahaan ritel harga menjadi terlalu mahal, sehingga penting untuk wholesale melakukan penyesuaian harga.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besaran harga seperti biaya pengiriman, kelangkaan barang, tinggi rendahnya permintaan, dan lain sebagainya.

Multiple Pricing

Multiple pricing adalah cara yang bisa dilakukan wholesaler dengan melakukan pengemasan ulang produk dengan sistem bundle (bundel). Untuk satu bundel kamu bisa mengemas 4 unit, 6 uni, atau 12 unit produk secara bersamaan.

Konsumen akan berasumsi bahwa mereka mendapatkan harga lebih murah dibanding membeli satuan.

Discount Pricing

Discount pricing adalah pemberian potongan harga dari harga “normal” yang diberikan kepada konsumen. Sebenarnya harga tersebut sudah di mark up terlebih dahulu, sehingga penjual tidak mengalami kerugian, hanya margin keuntungannya saja yang lebih kecil.

Hal ini merupakan strategi marketing untuk situasi dan musim tertentu untuk menarik jumlan konsumen yang lebih besar, yang akan berdampak pada meningkatnya penjualan secara keseluruhan.

Contoh diskon hari raya besar keagamaan ataupun hari besar lainnya, dimana umumnya seseorang memiliki uang lebih seperti idul fitri, natal, dan tahun baru.

Above the Competition Pricing

Cara penentuan harga lainnya adalah dengan memberikan harga sedikit lebih mahal dari kompetitormu yang memiliki produk yang sama. Hal ini dilakukan untuk menciptakan asumsi konsumen bahwa produk yang kamu tawarkan memliki kualitas lebih bagus.

Tentu saja ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan agar cara ini berhasil seperti, persepsi masyarakat terhadap penjual ataupun merk produk yang ditarkan, jenis produk, produk subtitusi, volume permintaan, tren, dan lain sebagainya.

Below the Competition Pricing

Penentuan harga lebih murah dengan kompetitor yang menawarkan barang dan produk yang sama. Agar metode ini berhasil tentu saja kamu harus mendapatkan harga beli yang lebih murah dari kompetitormu.

Fungsi dan Kegiatan Wholesaling

Seperti apa sih kegiatan dan fungsi dari wholesale? Apa saja fungsi dan kegiatannya adalah sebagai berikut.

Bulk Breaking

Salah satu fungsi dari wholesale, dimana barang yang dibeli secara besa (bulk) dipecah menjadi unit-unit kecil.

Assorting

Setelah barang dipecah menjadi unit kecil, kemudian barang tersebut dikelompokan berdasarkan jenis dan volume permintaannya.

Warehousing, wholesale

Merupakan depot barang dari produsen/distributor untuk dijual kepada perusahaan ritel ataupun konsumen akhir.

Financing

Barang-barang yang dibeli oleh perusahaan ritel bisa dilakukan secara piutang. Perusahaan ritel tidak diharuskan membayar secara langsung, namun bisa melakukan pembayaran dengan jangka waktu yang telah ditentukan.

Risk bearing

Wholesale menanggung resiko kerusakan dan kerugian lainnya sebagai pemilik barang.

Source Information

Seorang wholesale bisa memberikan informasi mengenai ketersediaan barang, perubahan harga barang, dan informasi penting lainnya yang bermanfaat bagi perusahaan ritel dan konsumennya.

Management and Counseling Service

Untuk menjaga agar bisnis berjalan dengan lancar seorang wholesaler memastikan kelancaran bisnis konsumennya. Seorang wholesale akan berusaha memberi jalan bagi konsumennya baik melalui kredit ataupun informasi, demi kelancaran bisnis konsumennya.

Layaknya seorang wholesale memastikan kelancaran bisnis konsumennya. JojoExpense memastikan kamu mengelola keuangan perusahaan dengan cermat dan mudah. Jika kamu menggunakan aplikasi ini, dipastikan efisiensimu dan produktifitasmu akan meningnkat hingga 76%.

Selain itu fiturnya dilengkapi dengan sistem yang dapat mendeteksi dan mencegah terjadinya penipuan keuangan yang masih terjadi di banyak perusahaan. Informasi penting dan relevan juga disajikan agar kamu lebih mudah menganalisa transaksi yang terjadi secara lebih mendalam.