X

5 Pertimbangan Sebelum Menerima Tawaran Kerja

Menerima tawaran kerja bisa jadi sesuatu yang membingungkan. Ini karena, pekerjaan adalah sesuatu yang dibutukan untuk menunjang kehidupan. Selain dari sana bisa mendapatkan upah atau gaji, sekaligus juga sebagai aktualisasi diri menerapkan pengetahuan dan keterampilan.

Seringkali, setelah beberapa waktu bekerja untuk sebuah  perusahaan, kita mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan yang lain. Biasanya karena melihat track record yang baik (perusahaan biasanya juga punya mata-mata), entah karakter maupun kinerja kita. Saat itu terjadi, bisa jadi kita memutuskan untuk berpindah kerja.

Sebenarnya, hampir setiap orang pernah berganti pekerjaan. Rerata orang bekerja 3 – 4 kali, sebelum kemudian memilih menetap di pekerjaannya tersebut sampai pensiun. Jadi, tidak ada salahnya dalam beganti pekerjaan. Pertimbangannya bisa karena gaji atau yang lain. Paling tidak, sebelum memilih menerima tawaran kerja, pertimbangkan 5 hal ini.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • 0 of 500 max characters

1.      Apakah Gaji yang Akan Didapat Lebih Baik?

Tak dapat dipungkiri bahwa gaji atau upah masih menjadi pertimbangan utama dalam menerima tawaran kerja. Ini mengingat kebutuhan hidup setiap waktu semakin bertambah dan inflasi juga kian meningkat. Maka, mendapatkan gaji yang lebih baik daripada di tempat kerja sebelumnya adalah pilihan yang tepat.

Namun, beberapa hal mengenai gaji juga perlu dipertimbangkan. Misalnya, apakah gaji tersebut hanya pokoknya saja, atau sudah beserta tunjangan-tunjangan lain? Jika ada bonus, apa saja syarat-syarat mendapatkan bonus tersebut? Apakah syaratnya memungkinkan atau masuk akal? Bagaimana jika dibandingkan dengan skema di perusahaan yang lama?

Meskipun tampak detail, ini memang perlu ditanyakan. Ini sama sekali bukan tentang keserakahan, melainkan profesionalitas kerja. Tujuannya, jangan sampai dengan menerima tawaran kerja baru tersebut, ujung-ujungnya nanti kita menyesal. Karena, terkadang ada perusahaan yang memang kurang menghargai nilai karyawannya.

2.      Rekam Jejak Perusahaan

Mendapatkan tawaran kerja dari perusahaan lain tentu sesuatu yang menyenangkan. Itu pertanda bahwa selama ini kerja keras Anda mendapatkan apresiasi dan perhatian. Apalagi jika tawaran tersebut memiliki nominal kontrak yang lebih besar daripada sebelumnya. Ibarat tertimpa durian montok, ini merupakan sebuah keberuntungan yang besar.

Namun, perlu juga diingat bahwa nominal tersebut hanya akan mampu dibayar jika perusahaannya dapat diandalkan. Maka sebelum menerima tawaran kerja, pastikan cari tahu dulu, apakah perusahaan tersebut memang profesional.

Anda dapat mencari tahu orang-orang yang pernah atau masih bekerja di sana. Bagaimana sistem pembayaran gaji atau upah di perusahaan tersebut. Apakah pengupahan tersebut berjalan dengan lancar beserta bonus-bonusnya? Adakah penundaan gaji terhadap karyawan dari perusahaan itu. Lebih jauh lagi, apakah perusahaan tersebut akan tetap ada 5 – 10 tahun yang akan datang?

Rekam jejak dan proyeksi ini tentu saja penting. Karena dari sana kita bisa memperkirakan bagaimana kehidupan kita juga. Kalau setelah menerima tawaran kerja mereka, ternyata manajemen perusahaan bobrok, tentu rugi kita. Apalagi kalau tak lama kemudian, perusahaan malah gulung tikar. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, rugi kuadrat.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • 0 of 500 max characters

3.      Menerima Tawaran Kerja dengan Beban Tertentu

Beban kerja dapat menjadi pertimbangan selanjutnya sebelum Anda memutuskan menerima sebuah tawaran kerja. Untuk ini, Anda harus memahami dengan detail deskripsi pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan. Tidak perlu sungkan untuk bertanya, karena semakin jelas gambaran pekerjaan tersebut, semakin jernih untuk mengambil  keputusan.

Dari gambaran pekerjaan tersebut, Anda dapat menyimpulkan apakah pekerjaan tersebut termasuk ke dalam kriteria idaman Anda. Kalaupun tidak, dapatakah Anda mengerjakan pekerjaan tersebut secara optimal? Jika dikaitkan dengan upah, apakah pekerjaan tersebut layak dikerjakan dengan nominal yang ditawarkan?

Bandingkan juga dengan pekerjaan yang lama, apakah pekerjaan baru  tersebut akan lebih banyak menyita tenaga? Atau merampas lebih banyak waktu dan pikiran? Apaka pekerjaan itu mengharuskan Anda belajar yang baru? Bisakah Anda mempelajarinya dengan cepat dan berkualitas?

Berhenti sejenak untuk mempertimbangkan hal tersebut dapat menjadi sebuah keputusan yang bagus. Daripada, Anda memaksakan diri untuk langsung bergerak, kemudian mendapati diri sedang tersesat jalan. Lebih baik berhenti sejenak, dan mempertimbangkannya beberapa saat dengan pikiran yang tenang.

4.      Karir Kerja yang Terbuka

Ketika menerima deskripsi pekerjaan yang akan Anda terima, Anda dapat memperkirakan, apakah ini promosi  atau demosi. Promosi berarti kenaikan jabatan dan kewenangan, yang biasanya  diikuti dengan peningkatan tanggung jawab dan upah. Demosi adalah lawan dari promsi, bermakna penurunan, baik dari segi jabatan kewenangan, tanggung jawab, dan upah.

Dalam menerima tawaran kerja, promosi atau demosi memang seringkali relatif, tergantung besar atau kecilnya perusahaan. Jabatan tinggi dalam perusahaan yang kecil, bisa jadi memiliki tanggung jawab dan upah yang lebih rendah ketika di perusahaan besar. Jadi, perbandingan ukuran perusahaan juga dapat dijadikan acuan.

Namun, pertanyaan dasarnya adalah, apakah di perusahaan yang baru tersebut, Anda tetap dapat bertumbuh dan berkembang? Apakah setelah itu karir Anda tetap memiliki ruang untuk peningkatan? Karena tanpa kesempatan tersebut, keadaan akan sangat berat. Anda tentu tidak ingin menghabiskan waktu di tempat dan posisi yang sama untuk bertahun-tahun ke depan.

Untuk itu, Anda perlu juga menggali informasi tentang kesempatan peningkatan jenjang karir. Cari tahu juga bagaimana bentuk dukungan perusahaan terhadap karyawannya. Jika perusahaan tersebut menyokong karyawan dengan baik, maka tak perlu ragu. Jika tidak, maka berpikirlah 10 kali sebelum memutuskan untuk menerima tawaran kerja.

5.      Dukungan Keluarga terhadap Tawaran Kerja

Dukungan keluarga sering  tidak menjadi masalah besar jika Anda adalah seorang laki-laki dan masih lajang. Ciri paternalistik agaknya masih diikuti oleh banyak keluarga di Indonesia. Laki-laki masih memiliki ruang yang lebih lapang untuk bekerja dan berkarya di  luar rumah. Keluarga juga relatif lebih permisif kepada laki-laki dibanding perempuan.

Namun, jika Anda sudah menikah dan memiliki anak, pertimbangan keluarga perlu diperhatikan. Apakah pekerjaan tersebut akan mengurangi waktu Anda bersama dengan keluarga? Bisakah Anda memberikan waktu yang berkualitas untuk keluarga di posisi pekerjaan tersebut? Jika tidak, bisakah keluarga Anda menerima konsekuensi tersebut?

Untuk itu, Anda perlu mendiskusikannya dengan pasangan, jika Anda sudah berkeluarga. Jika Anda perempuan dan berkeluarga, diskusikan dengan orang tua. Karena seringkali orangtua akan sangat khawatir terhadap anak perempuannya. Ingat bahwa ridho orangtua dan pasangan akan berpengaruh besar kepada jalan rezeki kita.

Mengintip Rekam Jejak Secara Digital

Bagi Anda pemilik perusahaan, jika ada karyawan yang menerima tawaran kerja dari perusahaan lain, maka perlu ada interview. Sebelum interview tersebut, Anda perlu tahu bagaimana rekam jejak karyawan tersebut. Seperti apa integritas, kinerja, dan sumbangsih karyawant tersebut bagi perusahaan.

Jika kinerjanya buruk, maka lepaskan dengan segera. Jika rekam jejaknya bagus, maka beri  tawaran yang lebih baik dan masuk akal untuk mempertahankannya. Tidak sulit melihat rekam jejak tersebut. Dengan JojoTimes, sistemnya akan lebih mudah.

Karena, JojoTimes dilengkapi fitur terbaru biometrik, geolokasi, dan integrasi terpadu. Anda dapat melihat laporan kinerja dan absensi secara akurat dan cepat. Dipadukan dengan JojoExpense dan JojoPayroll, Anda jadi lebih mudah mendeteksi apakah biaya yang dikeluarkan perusahaan efektif dan efisien. Coba demo gratisnya di sini.

Bivisyani Questibrilia:

This website uses cookies.