Bagi para pebisnis, menganalisis Return of Investment (ROI) payroll perusahaan merupakan hal yang sangat penting. Mengapa demikian? Berdasarkan kasus yang terjadi di lapangan, pengeluaran perusahaan itu banyak dihabiskan untuk kepentingan payroll atau penggajian karyawan. Apalagi, bagi perusahaan yang memiliki banyak karyawan atau pun mahasiswa magang yang harus diberi gaji.
Wah, sungguh pembahasan yang menarik bukan? Bagaimana payroll dapat berdampak besar bagi nilai ROI yang didapatkan oleh perusahaan, itulah mengapa banyak perusahaan beralih dari perhitungan gaji konvensional menjadi menggunakan software payroll untuk mendapatkan perhitungan yang akurat. Ayo, pahami lebih lanjut tentang apa itu ROI dan bagaimana cara menghitungnya, dengan menyimak artikel di bawah ini sampai habis!
Lalu, apa itu ROI? ROI merupakan rasio uang yang diperoleh perusahaan pada saat melakukan investasi bisnis. Jumlah uang yang diterima tersebut kemudian disebut bunga atau laba. Dengan kata lain, ROI juga dapat diartikan sebagai laba yang didapatkan oleh perusahaan berdasarkan investasi yang telah dikeluarkan.
Berbeda dengan laba perusahaan yang biasanya dapat dilihat dalam bentuk angka desimal, nilai ROI hanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Meski begitu, hal tersebut dapat dijadikan acuan bagi pihak manajemen perusahaan dalam membuat kebijakan yang bisa menguntungkan perusahaan di kemudian hari.
Manfaat Menganalisa ROI
Beberapa manfaat yang akan didapatkan oleh pemilik perusahaan saat melakukan analisa atau observasi terhadap nilai ROI, adalah sebagai berikut:
- Pemilik bisnis dapat mengukur efisiensi modal yang telah dikeluarkan perusahaan
- Menilai aktivitas produksi barang yang tengah berlangsung selama ini
- Mengevaulasi penjualan produk perusahaan apakah sudah benar atau belum
- Berguna untuk keperluan evaluasi dan kontrol anggaran perusahaan
- Dapat dijadikan acuan untuk perencanaan keuangan perusahaan
- Data pendukung jika perusahaan ingin membuat suatu kebijakan baru
Hal-hal yang Perlu Kamu Perhatikan Sebelum Menghitung ROI
Kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini sebelum menghitung ROI perusahaanmu:
Pastikan Software Payroll yang Kamu Gunakan Akurat
Pengeluaran perusahaan atas penggajian karyawan sangat berpengaruh besar terhadap nilai ROI yang akan diterima oleh perusahaan. Sehingga, hal ini sangat penting untuk dipastikan bahwa nilai besarannya sesuai dengan yang harus dibayarkan oleh perusahaan.
Kamu sebagai pemilik bisnis juga harus memastikan bahwa software payroll yang kamu gunakan untuk menggaji karyawanmu itu akurat, karena jika nilainya tidak akurat hal tersebut dapat membuat kerugian besar bagi perusahaan.
Kelengkapan Data Biaya Perusahaan yang Benar
Selain payroll, biaya lain yang telah dikeluarkan perusahaan juga tak kalah penting untuk kamu lengkapi, karena biaya-biaya tersebut juga akan berpengaruh terhadap perhitungan ROI di sebuah perusahaan. Misalnya saja, biaya produksi barang di perusahaan, biaya pengadaan fasilitas kantor, biaya outing, dan biaya lainnya yang membutuhkan dana perusahaan.
Hitung Ulang Hasil Penjualan Perusahaan
Hal yang juga tak kalah penting adalah menghitung ulang penjualan yang telah berhasil dilakukan oleh perusahaan. Hal ini merupakan bentuk pencegahan terhadap nilai ROI yang tidak tepat karena hasil penjualan yang kamu masukkan salah.
Cara Menghitung ROI
Tahukah kamu bagaimana cara menghitung ROI? Kamu tidak perlu khawatir akan menemukan kesulitan, menghitung nilai ROI tidak serumit membuat laporan keuangan akhir tahun lho! Berikut ini cara menghitung ROI yang harus kamu ketahui:
Pada prinsipnya, ROI dihitung dengan cara membandingkan laba bersih terhadap biaya pengeluaran perusahaan.
Rumusnya adalah
ROI = (Total penjualan – Investasi) : Investasi X 100%
Contoh Soal 1:
Perusahaan Cahaya Karya Abadi melakukan investasi bisnis sebesar Rp100.000.000. Di sisi lain, perusahaan Cahaya Karya Abadi berhasil melakukan penjualan sebesar Rp350.000.000. Sehingga, laba yang berhasil Cahaya Karya Abadi peroleh adalah Rp250.000.000
Jadi, persentase ROI perusahaan Cahaya Karya Abadi adalah sebagai berikut:
ROI = (Rp350.000.000– Rp100.000.000) : Rp100.000.000 X 100% = 2,5%
Jawaban dari contoh soal yang ada di atas menunjukkan bahwa tingkat ROI bisnis perusahaan Cahaya Karya Abadi adalah sebesar 2,5%.
Contoh Soal 2:
Pada bulan Mei perusahaan Maju Jaya Selalu melakukan investasi bisnis dengan membeli saham perusahaan Citra Kasih sebesar Rp150.000.000. Kemudian, perusahaan Maju Jaya Selalu telah berhasil melakukan penjualan perusahaan sebesar Rp750.000.000. Sehingga, laba yang berhasil kamu peroleh adalah Rp600.000.000
Jadi, persentase ROI perusahaan kamu adalah sebagai berikut:
ROI = (Rp600.000.000– Rp150.000.000) : Rp150.000.000 X 100% = 3%
Hasil dari contoh soal tersebut memperlihatkan bahwa tingkat ROI bisnis perusahaan Maju Jaya Selalu adalah sebesar 3%.
Kamu Bisa Melakukan Hal ini Setelah Mengetahui Persentase Nilai ROI
Kamu bisa melakukan hal-hal berikut ini setelah kamu mengetahui nilai ROI yang berhasil didapatkan oleh perusahaan tempat kamu bekerja:
Membuat Laporan
Laporan yang komprehensif merupakan hal yang sangat penting sebagai acuan pihak manajemen perusahaan untuk membuat kebijakan demi kemajuan perusahaan dan nilai keuntungan yang besar.
Menganalisis Intrumen Investasi Lain yang Lebih Menguntungkan
Jika nilai ROI yang diterima perusahaan kamu tidak begitu besar, kamu bisa menganilis instrumen investasi lain yang lebih menguntungkan perusahaan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaanmu bisa semakin berkembang pesat dan menjadi perusahaan yang semakin besar di masa depan.
Evaluasi Aktivitas Bisnis Perusahaan
Lakukanlah evaluasi secara menyeluruh terkait aktivitas perusahaanmu dengan melihat laporan nilai ROI dari periode-periode sebelumnya. Pelajarilah dengan seksama setiap besaran angka yang tertera pada dokumen tersebut.
Nantinya, kamu akan mengetahui aktivitas apa saja yang perlu diganti atau diubah cara kerjanya agar bisa berjalan dengan lebih baik. Hasil evaluasi ini kemudian dapat menjadi faktor pendukung pembuatan strategi bisnis yang baru di perusahaanmu.
Dengan begitu, bisnismu pun tidak monoton, karena kamu berhasil membuat inovasi baru yang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh perusahaan dan perkembangan jaman yang sedang berkembang saat ini, yaitu era teknologi dan digital.
Membuat Strategi Bisnis Baru Bagi Perusahaan
Untuk membuat sebuah perubahan yang besar, sebuah perusahaan harus berani mengambil resiko dengan mengubah kebijakan perusahaan . Di mana kebijakan tersebut merupakan upaya untuk mencapai tujuan atau visi misi perusahaan.
Strategi bisnis yang dibuat bisa berkaitan dengan proses produksi atau pun metode penjualan yang lebih efektif dan efisien. Sehingga perusahaan pun akan mendapatkan hasil laba yang lebih besar daripada periode sebelumnya.
Action Plan
Strategi baru yang telah berhasil dibuat oleh perusahaan bisa kamu breakdown dengan lebih detail dan terstruktur dalam bentuk action plan. Di mana, hal ini akan mempermudah kamu dalam mengeksekusi semua hasil diskusi dan rencana jangka panjang yang telah kamu susun. Bahkan, kamu bisa membuat timeline khusus untuk mengingatkan kamu tentang progres yang sudah kamu lakukan selama menjalankan strategi bisnis tersebut.
Bicara tentang besarnya pengaruh keakuratan software payroll bagi perusahaanmu, di mana hal tersebut akan berdampak pada nilai ROI yang akan kamu terima. Maka, kamu harus pandai memilih software yang benar di antara banyak pilihan yang ada.
Ingat, ketika kamu mempersiapkan segala sesuatunya dengan cermat dan usaha terbaik, usaha tidak pernah akan mengkhianatimu. Segala kerja keras yang kamu lakukan demi perusahaanmu akan terlihat hasilnya di kemudian hari.
Kamu pun, sebagai bagian dari perusahaan akan tersenyum bahagia melihat perusahaan tempat kamu bekerja menjadi perusahaan terbaik yang dipercaya oleh klien atau pun masyarakat umum yang merasakan langsung manfaat dari perusahaanmu.
Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir tentang itu karena kamu bisa menggunakan JojoPayroll sebagai solusi penggajian karyawanmu dengan tingkat keakuratan yang tidak perlu diragukan lagi. Tidak percaya? Coba buktikan sendiri sekarang juga!