X

Cara Mengurangi Leads yang Tidak Bernilai

Sumber : www.cchydrosonics.com

Bagaimana cara mengurangi leads yang tidak bernilai? Apakah Perusahaan Telah Mendapatkan Leads yang Bernilai?

Setelah anda bekerja dengan maksimal menggunakan berbagai cara untuk mendapatkan leads. Serta berusaha mati – matian mengubah leads menjadi klien yang benar – benar akan membeli produk atau jasa anda. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah leads tersebut memiliki nilai untuk suatu perusahaan?

Leads merupakan hal yang paling penting bagi perusahaan. Karna leads yang tidak bernilai sama saja dengan membuang – buang anggaran perusahaan untuk upaya menggaet pelanggan yang sia – sia.

Menurut sebuah survey, disebutkan bahwa sekitar 86 persen dari para pebisnis masih menganggap bahwa inisitaif mendapatkan prospek leads yang mereka lakukan masih di bawah rata – rata.

Sebelum anda mengetahui cara mengurangi leads yang tidak bernilai, anda mungkin perlu mengevaluasi terlebih dahulu bagaimana cara anda dalam mendapatkan lead itu sendiri. Mulailah Analisa dengan siapa target yang ingin anda tuju dan bagaimana cara anda dalam mengatasi perbedaan karakteristik dari pelanggan itu sendiri.

Mengingat bahwa Lead bukan penentu bahwa kostumer akan benar – benar membeli produk anda, maka mendapatkan lead sebanyak mungkin sama saja dengan memperbesar kemungkinan produk anda akan diminati oleh banyak pelanggan.

Jika strategi lead generation memang telah berjalan sempurna di bisnis anda, hal ini dapat mempermudah aliran leads yang tertarik dengan produk atau jasa anda. Setelah semua hal tersebut selesai dilakukan, barulah anda bisa menginjak Langkah selanjutnya. Menjaga agar lead anda tidak hanya sekedar banyak – namun juga memiliki nilai yang maksimal bagi perusahaan.

Proses tersebut dinamakan dengan Lead Nurturing. Anda bisa mengartikannya sebagai sebuah proses membangun hubungan dengan klien yang prospective melalui berbagai tahapan yang berbeda – beda dari proses pembelian itu sendiri.

Sumber : yourstory.com

Cara Mengurangi Leads yang Tidak Bernilai Melalui Proses Segmentasi

Kesuksesan sebuah bisnis kecil bisa dilihat dari bagaimana mereka me – manage cash flow perusahaan. Atau bagaimana mereka mampu meminimalisir pengeluaran dan memaksimalkan waktu serta sumber daya yang ada. Ketika anda memaksimalkan nilai dari leads tersebut, anda bisa mengidentifikasi mana jenis tawaran ayng ‘berguna’. Mana yang mampu memberikan layanan yang telah dipersonalisasi dengan keunggulan agar membuat pelanggan puas. Serta merekomendasikan produk anda kepada keluarga atau teman mereka.

Faktanya, 47 persen pembelian berjumlah besar berasal dari strategi Nurturing Lead dan bukan dari suatu proses pembelian secara mendadak atau kebetulan. Mengambil Langkah untuk memaksimalkan nilai leads anda. Akan membantu perusahaan dalam meningkatkan setiap metrics yang ada di organisasi itu sendiri. Mulai dari management cash flow hingga alokasi sumber daya. Strategi yang baik dapat meningkatkan ‘kesehatan’ seluruh bidang dalam bisnis anda serta memberikan anda kesempatan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.

Dalam ulasan kali ini, kita akan membahas mengenai cara mengurangi leads yang tidak bernilai – salah satunya adalah dengan Langkah – Langkah memaksimalkan nilai dari leads and aitu sendiri.

Membagi Daftar Prospektive Pelanggan

Mengirim sebuah penawaran kepada orang yang tepat di waktu yang tepat merupakan kunci dari kemenangan suatu proses jual beli. Mengirim informasi yang telah ditargetkan kepada beberapa daftar segmentasi pelanggan akan meningkatkan respon pelanggan hingga 4 sampai 10 kali lebih besar. Daripada memberikan informasi secara umum kepada audience yang juga terlalu luas.

Permasalahannya sekarnag, bagaimana cara anda mengetahui apa yang harus dikirim dan untuk siapa?

Segmentasi, atau pengorganisiran dan sorting merupakan Langkah terbaik dalam mendapatkan seorang klien yang potensial dan menganalisa cara untuk mendapatkan lead dari kostumer tersebut.

sumber : www.reallylist.com

Tidak Ada yang Namanya Produk yang Cocok Untuk Semua Jenis Pelanggan

Bahkan meskipun anda hanya menjual satu produk atau satu jasa saja, anda nantinya akan dihadapkan dnegan berbagai macam kriteria pelanggan. Manusia itu unik. Mereka memiliki masalahnya masing – masing, pengalaman yang berbeda – beda dan passion yang tidak sama pula. Yang mana hal ini berarti, tidak aka nada jenis produk atau jasa yang selalu cocok untuk setiap jenis pelanggan. Begitupun dengan pesan pemasaran yang akan anda gunakan.

Coba pikirkan sebentar. Bayangkan anda seorang agen real estate yang memiliki tanggung jawab untuk menolong para pembeli rumah baru. Pesan yang anda kirimkan harus berbeda – beda bagi masing – masing individu tergantung dari bagaimana karakter masing – masing pelanggan itu sendiri. Jika yang akan membeli rumah tersebut adalah seornag single dan belum berkeluarga. Maka mereka memiliki pola pemikiran pembelian yang berbeda dari seorang pasangan muda yang akan segera memiliki momongan. Meskipun keduanya sama – sama berencana membeli rumah.

Ketika anda berbicara kepada orang – orang sebagai individu masing – masing. Serta menyediakan layanan pesan yang menjunjung tinggi keadaan unik mereka. Anda akan mendapatkan yang namanya kepercayaan dari pelanggan – dan tentu saja penjualan akan meningkat setelahnya. Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mengenal siapa orang – orang yang berada di list potensial kostumer anda.

Sumber : oneplj.com

Karakteristik Pembeli

Anda bisa membagi kelompok pelanggan anda kedalam beberapa kombinasi. Bisa dimulai dari pembeli umum hingga yang paling spesifik sekalipun. Hal yang membatasi anda hanyalah imajinasi dan teknologi yang anda gunakan. Untuk lebih mengenal pembagian karakteristik pelanggan, anda bisa membaca kategori dasar karakteristik pelanggan sebagai berikut :

  • Demografi. Yang dimaksut demografi pelanggan antara lain adalah umur, jenis kelamin serta lokasi tempat tinggal pelanggan yang akan membantu anda untuk menawarkan barang atau jasa yang anda jual.
  • Psychographic. Informasi yang bersifat psychographics menyediakan pengetahuan – pengetahuan yang lebih mendalam seperti profiling dari bagaimana cara pembeli memilih produk anda hingga berapa yang mampu mereka keluarkan untuk membeli suatu produk atau jasa. Informasi psychographic antara lain adalah music favorit, brand yang sering mereka gunakan, kebiasaan belanja dan bagaimana cara pelanggan menggunakan keuangannya dalam membeli sesuatu.
  • Engagement. Engagement pelanggan terdiri dari detail – detail seperti kapan , dimana dan bagaimana pelanggan ‘bertemu’ dengan produk anda. Nilai penjualan bisa digunakan untuk menentukan seberapa suka atau tertariknya pelanggan terhadap merk yang anda tawarkan. Pelanggan yang memiliki nilai tinggi merupakan target yang tepat untuk menjadi seorang kostumer prospective. Sedangkan untuk pelanggan yang masih memiliki nilai penjualan yang rendah, anda bisa menawarkan produk anda dengan memberikan pengetahuan terlebih dahulu. Atau anda bisa meningkatkan brand awarness untuk menggaet mereka supaya bisa menjadi kostumer yang prospective.

Kesimpulan

Untuk mampu meningkatkan penjualan dari hasil meningkatkan leads serta mensortir leads yang benar – benar memiliki nilai untuk perusahaan. Anda atau perusahaan harus memiliki yang namanya sistem digital yang kuat. Apalagi di dunia yang semakin canggih seperti sekarang. Penggunaan Aplikasi digital sudah tidak bisa dihindarkan.

Termasuk, Aplikasi digital dalam pengelolaan anggaran untuk mendatangkan leads dan mendapatkan leads yang bernilai tersebut. Eits, anda tak perlu khawatir tengtang mekanismenya. Dijamin anti ribet dan mudah dibawa kemana – mana. Karena dengan menggunakan JojoExpense dari Jojonomic, aplikasi tersebut akan memudahkan kerja akuntansi dan HR anda. Tunggu Apa Lagi, Dapatkan Free Trialnya sekarang!

Hayyu Anindita:

This website uses cookies.