X
    Categories: Akuntansi

Faktur Penjualan Adalah: Manfaat,Tujuan dan Komponen Pentingnya

Faktur Penjualan Adalah: Manfaat, dan Tujuannya – Dalam bisnis tentu kita mengenal yang namanya faktur penjualan. Sedikit banyak hal ini harus diketahui oleh para petugas yang berada di bidang keuangan. Tanpa memahami faktur penjualan tentu akan sulit untuk memastikan bisnis berjalan teratur, akurat dan detil. Tercatat dengan sempurna dan mudah untuk dilacak dari dan kemana.

Sayangnya pada kenyataannya banyak pengusaha masih awam juga tentang hal tersebut, sehingga banyak yang buta akan bagaimana langkah membuat faktur penjualan. Termasuk memahami manfaat dan tujuannya. Jika Anda adalah pebisnis pemula, tidak ada salahnya mencoba untuk mendalami lebih jauh dan lebih dalam tentang hal tersebut. Simak lebih jelas lagi mengenai faktur penjualan berikut ini.

Definisi faktur penjualan

Faktur penjualan adalah bukti faktur yang diterbitkan oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) bagi konsumen yang banyak membeli Barang / Jasa Kena Pajak (BKP / JKP). Faktur penjualan biasanya diterbitkan setelah penyerahan BKP atau setelah konsumen menerima JKP. Dalam kehidupan sehari-hari, faktur penjualan sering kita jumpai.

Misalnya saat membeli alat tulis, perlengkapan kantor, buku atau seseorang yang menggunakan jasa laundry. Setelah pembayaran dan penerimaan barang, atau setelah melakukan pekerjaan layanan, penjual atau penyedia layanan akan menerbitkan faktur penjualan. Faktur penjualan adalah dokumen yang sangat penting. Jika konsumen memiliki keluhan tentang produk yang dibeli, bahkan dapat dijadikan sebagai bukti.

Faktur penjualan dan buku besar

Faktur penjualan adalah pendapatan yang diterima perusahaan Anda. Menggunakan akuntansi akrual, yang berarti bahwa penjualan dianggap pendapatan sebelum Anda benar-benar dibayar, dan faktur penjualan adalah item yang akan dimasukkan dalam bagian “pendapatan” buku besar. Pendapatan bisnis total Anda adalah angka yang mencakup jumlah semua faktur penjualan untuk periode waktu tertentu, serta pendapatan lain yang diterima perusahaan dari penjualan atau sewa-guna properti bisnis.

Faktur penjualan dan piutang

Akuntansi keuangan Anda juga harus menyertakan sistem untuk melacak faktur penjualan mana yang dibayar oleh pelanggan dan perwakilan transaksi mana yang masih perlu mengumpulkan pendapatan. Piutang adalah istilah akuntansi yang menjelaskan penjualan atau transaksi yang dilakukan bisnis Anda tetapi masih harus dibayar. Melacak piutang memungkinkan Anda menagih pelanggan yang buruk secara efektif dan juga dapat memberikan informasi tentang apakah kekurangan arus kas disebabkan oleh penjualan yang rendah atau pembayaran pelanggan yang lambat.

Faktur penjualan dan pembuatan faktur

Faktur adalah proses akuntansi keuangan yang digunakan untuk memberikan laporan saldo terutang kepada pelanggan dan memberikan informasi kepada pelanggan tentang saldo terutang mereka dan apakah saldo mereka sudah jatuh tempo. Proses penagihan membantu pelanggan Anda dengan memberi mereka informasi yang jelas tentang saldo yang belum dibayar, dan membantu perusahaan Anda dengan mendorong dan memfasilitasi pembayaran pelanggan. Jika bisnis Anda melacak faktur penjualan dan piutang, menyiapkan sistem penagihan relatif mudah.

Faktur penjualan dan penganggaran

Faktur penjualan adalah alat penting dalam penganggaran akuntansi keuangan karena memberi Anda informasi tentang berapa banyak penghasilan yang Anda harapkan di masa mendatang. Jika Anda memiliki jumlah faktur penjualan yang mengejutkan, sebaiknya bisnis Anda merencanakan pembelian inventaris atau penambahan modal dalam jumlah besar, karena Anda kemungkinan besar akan mendapatkan penghasilan dari faktur yang belum dibayar untuk menutupi pengeluaran ini.

Tentang Faktur Penjualan

Pertama-tama pahami dulu apa yang dimaksud dengan faktur penjualan. Seperti apa bentuknya serta bagaimana langkah penyusunannya. Hal ini sangat penting supaya nantinya tidak terjadi kekeliruan dalam hal ini. Oleh sebab itu memahami secara umum mengenai hal tersebut adalah poin yang jangan dilewatkan begitu saja.

Faktur penjualan ini pada dasarnya yaitu bukti tagihan yang dibuat dan dikeluarkan dalam sebuah transaksi jual beli. Faktur ini dibuat oleh penjual yang berisi catatan barang yang berhasil dijual dalam kurun waktu tertentu. Umumnya faktur tersebut dicatat dan didokumentasikan secara rapi dalam suatu sistem atau buku sehingga mudah untuk diakses dan dilihat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Untuk menfaat dan tujuan lebih lanjut dari faktur yang satu ini, berikut penjelasan lengkapnya.

Dasar hukum untuk faktur penjualan

Secara khusus, tidak ada undang-undang atau peraturan yang mengatur faktur penjualan. Namun, dari perspektif perpajakan, faktur penjualan adalah bagian dari faktur pajak sederhana. Petunjuk tentang persyaratan faktur pajak sederhana dapat ditemukan dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-58 / PJ / 2010.

Sedangkan invoice pajak sederhana adalah invoice pajak yang diterbitkan oleh PKP, yang dapat dikirim atau diterima secara eceran untuk BKP / JKP. Anda dapat menemukan faktur penjualan sebagai bagian dari faktur pajak di Pasal 4 (1). Oleh karena itu, faktur penjualan juga dapat digunakan sebagai voucher pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang diajukan oleh masing-masing BKP dan JKP. Oleh karena itu, faktur penjualan merupakan bukti sah dari laporan pajak.

Manfaat Faktur Penjualan

Membuat faktur penjualan ini tentu dapat memberikan berbagai macam manfaat bagi sebuah perusahaan. Terutama bila perusahaan yang dijalankan cukup besar dan merupakan objek pajak bagi negara. Dengan adanya faktur tersebut, akan lebih mudah untuk melihat berapa besarnya pendapatan atau omzet yang diperoleh setiap bulan ataupun tahunnya. Sehingga pada akhirnya dapat lebih mudah pula untuk menentukan besarnya pajak yang perlu dibayarkan pada pemerintah secara berkala.

Dengan faktur ini maka perusahaan juga secara tidak langsung memperoleh bukti sah untuk pemungutan pajak. Lebih tepatnya dalam hal ini Pajak Pertambahan Nilai. Oleh sebab itu pengeluaran faktur penjualan ini lebih bersifat wajib dan harus dilaksanakan pada perusahaan wajib pajak yang harus membayarkan PPN tersebut kepada negara secara berkala.

Penggunaan faktur penjualan

Faktur penjualan memiliki banyak tujuan, termasuk:

  1. Informasi tentang BKP / JKP yang dibeli oleh nasabah. Poin ini dimaksudkan sebagai bukti dokumenter tentang kuantitas dan harga barang.
  2. Informasi tentang nilai tagihan yang harus dibayar konsumen.
  3. Buktinya, BKP yang diajukan memenuhi perintah. Jika terjadi kesalahan, konsumen dapat menggunakan faktur penjualan untuk mengajukan keluhan.
  4. Dapat digunakan sebagai dokumen referensi bagi konsumen untuk membeli barang. PKP dapat menampilkan faktur penjualan yang dikeluarkan sehingga konsumen mengetahui harganya.
  5. Faktur penjualan adalah bukti efektif untuk menyiapkan laporan keuangan.
  6. Faktur penjualan juga merupakan bukti laporan pajak yang sah.

Tujuan Pembuatan Faktur Penjualan

Tidak berbeda jauh dengan manfaatnya, tujuan dari pembuatan faktur penjualan juga masih sama dan sejalan. Dalam membuat faktur tersebut, tentu umumnya perusahaan berharap bisa melaksanakan beberapa tujuan seperti misalnya:

  • Membantu memberikan informasi yang lengkap dan detail kepara para pelanggan tentang barang dan produk yang dibeli secara akurat. Terutama dalam hal besarnya kuantitas dan harga yang perlu dibayarkan. Faktur ini sekaligus sebagai bukti pembelian yang rinci dan sesuai dengan sejumlah produk yang didapatkan oleh konsumen.
  • Faktur ini juga bertujuan menyatakan besarnya tagihan yang harus dibayarkan oleh konsumen. Sehingga akan lebih mudah untuk meminta pembayaran dari pihak konsumen sesuai dengan jumlah dan harga produk yang disepakati.
  • Faktur ini juga bertujuan untuk memastikan kesesuaian produk yang diterima oleh konsumen dengan yang diberikan oleh pihak pengusaha. Sehingga saat terjadi kekeliruan dapat dilakukan revisi sesuai dengan yang tercatat pada faktur.

Tujuan Lain

  • Tujuan lain untuk menentukan nilai dan besarnya pajak yang akan dikenakan kepada konsumen. Sehingga lebih rinci dan sesuai tanpa ada kesalahan perhitungan atau penilaian dan tafsiran pajak yang tidak berdasar.
  • Tujuan lain sebagai bukti dan dasar dalam pelaporan keuangan perusahaan. Dengan adanya faktur akan lebih mudah untuk mencatatkan besarnya omzet yang diterima oleh perusahaan saat itu. Sehingga resiko kesalahan transaksi dapat diminimalkan.
  • Faktur ini juga dapat menjadi bukti pemotongan dan pelaporan pajak setiap tahunnya. Dengan adanya faktur yang valid maka akan lebih mudah untuk memvalidasi nilai besarnya pajak yang harus dibayarkan kepada negara.
    Langkah Membuat Faktur
    Tentu saja membuat faktur penjualan bukan hal yang mudah bagi orang awam. Sehingga kebanyakan pengusaha pemula mengalami kesulitan dalam hal tersebut. Pada dasarnya hal ini bisa dipahami dengan mudah. Pembuatan faktur saat ini selain bisa dilakukan secara manual bisa juga secara otomatis. Ada banyak fitur dan produk yang sanggup membantu pengeluaran faktur penjualan secara efektif dan efisien. Sehingga tidak perlu ada banyak waktu terbuang serta minim resiko kesalahan dibanding melakukannya secara manual.

Contoh Faktur Penjualan

Oleh sebab itu sebagai pengusaha pemula sebaiknya carilah produk yang paling tepat dan sesuai yang akan mempermudah dalam proses pembuatan faktur. Sehingga catatan faktur ini akan dapat didokumentasikan dengan baik. Hal ini sangat penting untuk menghindari resiko yang mungkin terjadi di kemudian hari. Termasuk pembayaran yang tidak dilakukan atau pemotongan pajak yang berlebihan. Dengan catatat dan rekam jejak penjualan yang baik, maka tentu sistem keuangan perusahaan juga jauh lebih optimal dan tidak mengalami resiko penipuan maupun kasus penggelapan.

Formulir faktur penjualan

Meskipun digunakan sebagai bukti hukum dalam laporan pajak, tidak ada format standar untuk faktur penjualan. Ini berbeda dengan faktur pajak format standar, dan memiliki nomor seri faktur pajak (NSFP) yang dikeluarkan oleh Administrasi Perpajakan Negara (DJP). DJP sendiri tidak mengatur secara khusus format standar faktur penjualan. PER-58 / PJ / 2010 juga menyebutkan bahwa bentuk dan ukuran faktur pajak sederhana termasuk faktur penjualan telah disesuaikan dengan kepentingan PKP. Artinya setiap PKP berhak mendesain berbagai bagian faktur penjualan sesuai dengan persyaratan PKP.

Komponen Penting

Dalam pembuatan faktur penjualan baik secara manual maupun otomatis, perlu diperhatikan komponen penting yang menyusun faktur tersebut. Beberapa komponen yang sebaiknya jangan sampai terlewatkan di antaranya yaitu sebagai berikut:

  • Nama perusahaan yang mencakup nama, logo serta alamat perusahaan.
  • Nama konsumen atau pelanggan yang bertransaksi, lengkap dengan alamat.
  • Nomor transaksi yang disusun berdasarkan kebutuhan untuk membedakan transaksi satu dengan yang lain.
  • Tanggal faktur untuk memberikan informasi kapan transaksi dijalankan.
  • Detail transaksi dan produk yang ditransaksikan.
  • Nominal yang perlu dibayarkan oleh konsumen beserta besarnya transaksi yang diperlukan untuk pungutan PPN.
  • Nama dan tanda tangan kasir berikut nama dan tanda tangan konsumen.

Memastikan pembuatan faktur penjualan yang sistematis dan mudah diakses adalah hal penting yang harus dilakukan setiap perusahaan. Sehingga semua penjualan tercatat dengan baik dan tidak ada yang terlewatkan.

Komponen faktur penjualan

Meski tidak ada format standar, bukan berarti DJP tidak mengatur pengaturan faktur penjualan. PER-58 / PJ / 2010 bahkan menetapkan komponen yang harus dicantumkan pada faktur penjualan. Komponen-komponen tersebut meliputi:

  • Kirimkan nama, alamat dan nomor pokok wajib pajak (NPWP) BKP.
  • Jenis BKP yang diserahkan.
  • Harga jual sudah termasuk dalam jumlah pajak pertambahan nilai (PPN) atau pajak pertambahan nilai.
  • Dipungut Pajak Usaha Mewah (PPnBM).
  • Kode, nomor seri dan tanggal faktur.

Detail Informasi Komponen Faktur Penjualan

Namun, DJP tidak mengontrol atau menerbitkan bagian seperti kode faktur penjualan dan nomor seri. Masih belum jelas tentang komponen faktur penjualan? Berikut adalah detail informasi dan deskripsi dari setiap komponen pada faktur penjualan:

  1. Nama perusahaan atau status PKP. Bagian ini mencakup nama, logo, dan alamat perusahaan.
  2. Nama konsumen atau pelanggan. Bagian ini memuat nama dan alamat kantor konsumen yang menggunakan PKP untuk bertransaksi. Keberadaannya sangat penting sebagai bukti nyata adanya transaksi antara dua pihak. Namun, PKP yang bergerak di bidang ritel BKP tidak mensyaratkan sebagian status konsumen.
  3. Nomor seri / nomor transaksi. Faktur penjualan biasanya memiliki kode transaksi yang disusun sesuai dengan persyaratan PKP yang menerbitkan faktur. Fungsinya untuk membedakan transaksi satu sama lain.
  4. Tanggal faktur penjualan. Bagian ini memberikan informasi tentang kapan transaksi dijalankan sehingga PKP dapat mencatat buku harian harian berdasarkan faktur penjualan.
  5. Detil transaksi. Pada faktur penjualan, biasanya terdapat kolom yang cukup besar untuk mencatat detail transaksi.
  6. Bayar dengan nama. Harga nominal yang tertera pada faktur penjualan sudah termasuk subtotal dari masing-masing BKP, pajak pertambahan nilai yang dipungut dan total harga yang harus dibayar konsumen. Bagian ini penting karena konsumen dapat mengetahui bahwa transaksi yang dilakukan termasuk biaya PPN.
  7. Tanda tangan kasir dan konsumen. Faktur penjualan juga memuat kedua pernyataan tersebut sebagai bukti bahwa transaksi telah selesai dan disetujui oleh kedua belah pihak. Jika BKP tidak sesuai dengan pesanan, konsumen dapat mengadu kepada orang yang identitasnya tertera pada faktur penjualan. Namun, jika bisnis PKP adalah produk eceran, jarang diperlukan nama dan tanda tangan konsumen.

Kesimpulan

Demikian halnya sistem penggajian karyawan juga harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak ada yang terlewat dan salah dalam perhitungan. Oleh sebab itu sebaiknya gunakan produk yang tepat untuk mendukung sistem payroll yang sesuai tersebut. Salah satunya melalui penggunaan produk JojoPayroll yang dapat memberikan berbagai macam manfaat mulai dari penggajian karyawan tepat waktu yang sistematis dan otomatis. Selain itu bisa juga memberikan manfaat berupa pemotongan pajak dan tunjangan yang sesuai tanpa harus melakukan secara manual. Belum lagi koneksi dengan absensi serta akses yang mudah untuk dilakukan.

Tentunya semua manfaat ini bisa didapatkan berkat fitur menarik dalam JojoPayroll. Seperti misalnya fitur Additional Feature Customization, Direct Bank Transfer, Report Customization, Loan Management, Maintenance Support, serta beberapa fitur lain yang bisa digunakan sepenuhnya. Oleh sebab itu jangan merasa ragu lagi. Segera gunakan produk yang satu ini dan dapatkan pula coba gratis JojoPayroll di perusahaan Anda. Lihat dan saksikan sendiri betapa mudahnya pembayaran payroll karyawan dengan produk yang satu ini. Segera coba yuk!

Hayyu Anindita:

This website uses cookies.