Dwi Endaru – Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management https://www.jojonomic.com Tue, 16 Mar 2021 07:00:55 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=5.4.7 https://www.jojonomic.com/wp-content/uploads/2020/05/cropped-cropped-jojo-300x300-1-32x32.png Dwi Endaru – Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management https://www.jojonomic.com 32 32 Sistem Budgeting : Mengetahui Sistem, Pengertian Hingga Manfaat https://www.jojonomic.com/blog/sistem-budgeting/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=sistem-budgeting https://www.jojonomic.com/blog/sistem-budgeting/#respond Sun, 28 Feb 2021 08:15:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=7281 Kita sering mendengar, wejangan dari para orangtua, “Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pendapatan.” Terkadang kita tidak menyadari, dengan mudahnya menghabiskan uang bahkan sampai berhutang. Hal tersebut sangat mungkin kita kendalikan dan kita hindari, kalau kita punya rencana dan pengelolaan keuangan yang baik, salah satunya melalui sistem budgeting. Baik seseorang apalagi perusahaan, budgeting sangat diperlukan. […]

Artikel Sistem Budgeting : Mengetahui Sistem, Pengertian Hingga Manfaat pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Kita sering mendengar, wejangan dari para orangtua, “Jangan sampai lebih besar pengeluaran daripada pendapatan.” Terkadang kita tidak menyadari, dengan mudahnya menghabiskan uang bahkan sampai berhutang. Hal tersebut sangat mungkin kita kendalikan dan kita hindari, kalau kita punya rencana dan pengelolaan keuangan yang baik, salah satunya melalui sistem budgeting.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Baik seseorang apalagi perusahaan, budgeting sangat diperlukan. Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari budgeting. Tentunya terkait keuangan kita ataupun perusahaan. Namun sebetulnya apa sih yang membuat budegeting itu penting, sampai kita sebagai individu atau perusahaan harus melakukannya? Berikut akan coba kita bahas.

Pengertian sistem budgeting

Pertama kita akan mulai dengan penjelasan terkait pengertian atau definisi dari budgeting. Asal katanya adalah budget atau dalam bahasa Indonesia berarti anggaran. Banyak pakar yang menuliskan pengertian terkait budgeting, sekarang kita akan coba bahas satu persatu.

Kata budgeting dapat diartikan sebagai perencanaan perbelanjaan yang sistematis dan formil. Ditujukan bagi manajemen untuk melaksanakan tanggung jawabnyadalam berbagai aspek. Diantaranya dalam aspek perencanaan (planning), koordinasi (coordination) dan pengawasan (control).

Dalam arti yang lebih sempit, budgeting dapat diartikan sebagai perencanaan keuangan. Kegiatannya mencakup pencatatan setiap penerimaan, pengeluaran dan sisa uang di akhir periode. Periode tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhanmu, misal harian, bulanan atau tahunan.

Ada satu lagi pengertian dari budgeting. Budgeting dapat dikatakan juga penganggaran belanja. Pengertian darinya adalah proses pembuatan keputusan dalam penganggaran kegiatan suatu perusahaan atau organisasi.

Singkatnya, budgeting adalah proses penganggaran atau perencanaan terkait keuangan. Dengan mencatat kebutuhan, arus keuangan masuk dan keluar selama satu periode tertentu. Disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhanmu.

Bagi sebuah perusahaan, kegiatan budgeting harus mencakup semua kegiatan perusahaan atau lembaga terkait. Mulai dari pembelanjaan, promosi, produksi, administrasi, hingga personalia. Isinya adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi (khususnya keuangan) di masa yang akan datang.

Kenali lebih dalam tentang sistem budgeting

Masalah sistem anggaran kembali mengemuka di awal tahun 2000-an, ketika beberapa regulasi yang dikeluarkan pemerintah mengharuskan penggunaan sistem anggaran kinerja. Sistem ini telah diusulkan untuk diganti dengan sistem sebelumnya yaitu sistem anggaran tradisional yang diduga memiliki banyak kelemahan sehingga terjadi pemborosan dan pengrusakan anggaran. Memang, sebagian orang beranggapan bahwa karena alasan tertentu, penggunaan sistem penganggaran berbasis kinerja di departemen pemerintah sebenarnya tidak tepat. Diantaranya, kinerja dalam bentuk hasil tidak bisa dilihat dalam satu atau dua tahun, sehingga yang bisa dilihat dalam periode itu hanya keluaran.

Masalah mendasar lainnya adalah hasil kegiatan pemerintah biasanya tidak dapat diukur dalam satuan kuantitatif, sehingga tidak mudah untuk mengukur kinerja produk kegiatan pemerintah. Satu-satunya yang bisa dilakukan adalah mencari ukuran yang sama, atau sekadar mengatur hal-hal yang bisa diukur dari produk kegiatan pemerintah tersebut.

Tidak seperti kegiatan sektor swasta atau swasta, produk kegiatan usaha sektor swasta lebih mudah diukur. Misalnya, departemen pemasaran suatu perusahaan dapat menetapkan anggaran pemasaran tertentu dengan tujuan menyumbangkan pendapatan dalam jumlah tertentu. Oleh karena itu, jelas terdapat hubungan antara sejumlah aktivitas pemasaran biaya dan tujuan yang ingin dicapai (seperti tingkat penjualan tertentu). Perlu diperhatikan bahwa kegiatan pemasaran tahun ini tidak serta merta terkait langsung dengan pencapaian tingkat penjualan pada tahun yang sama. Bisa jadi kegiatan pemasaran yang intens tahun ini akan berdampak positif pada penjualan di tahun mendatang.

Tujuan sistem budgeting

Setelah memahami pengertian diatas, kita akan coba bahas secara singkat terkait tujuan ketika kamu melakukan budgeting. Hal ini agar kamu bisa meyesuaikan kebutuhanmu dengan kegiatan ini.

Sebagai Barometer

Maksud dari barometer disini adalah alat ukur pihak manajemen dalam membuat perencanaan keuangan di masa yang akan datang.

Acuan Otorisasi Keuangan

Kedua, budgeting dapat menjadi acuan otorisasi keuangan, hal tersebut karena adanya perencanaan keuangan yang dilakukan.

Pengukur Target

Dengan melakukan anggaran, sebuah perusahaan dapat mengukur target dan pencapaiannya dalam satu periode tertentu.

Macam-macam sistem budgeting

Pada praktiknya, kamu harus tahu bahwa budgeting tidak hanya ada satu. Budgeting memiliki setidaknya dua jenis. Hal itu berdasarkan bentuk dan fungsi dari masing-masing proses penganggaran ini. Kita akan coba bahas satu persatu.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Menurut Pakar Ekonomi, Rowan dan Campo dalam buku Dasar-dasar Manajemen Keuangan Pemerintah Daerah: Konsep dan Praktek menyebutkan, bahwa budgeting setidaknya dibagi dalam dua jenis, yaitu line item budgeting dan performance atau programme budgeting.

Line Item Budgeting

Jenis penganggaran yang pertama ini merupakan penganggaran dengan pendekatan tradisional. Menurut para pakar tersebut, jenis ini merupakan jenis penganggaran yang masih banyak digunakan oleh sejumlah negara dalam membuat anggarannya. Orientasi penganggaran ini adalah pengendalian input dengan pengendalian yang sangat rinci dan dengan/atau peraturan perundangan yang sangat kaku.

Budgeting ini mengandalkan arus keluar dan masuknya keuangan. Penganggaran jenis ini saat diaplikasikan dalam kegiatan pemerintahan, biasanya tidak memperhatikan hal-hal yang menjadi isu kunci atau tujuan pemerintah. Penganggaran ini juga tidak memperhatikan anggaran dan keterikatannya dengan kegiatan pemerintah.

Performance atau Programme Budgeting

Kedua adalah jenis performance atau programme budgeting yang dilakukan dengan pendekatan rasional. Jenis ini akan melakukan penganggaran melalui pendekatan kinerja. Melalui kinerja, akan terlihat tujuan pembiayaan. Nantinya, pembiayaan program kegiatan akan sesuai dengan tujuan kegiatan yang bersangkutan.

Dalam praktiknya, jika kamu ingin menggunakan jenis ini dalam membuat sebuah anggaran, kamu perlu tahu turunannya lagi. Karena ternyata, jenis ini masih memiliki dua turunan, yaitu:

Zero Base Budgeting

Turunan pertama ini dikatakan juga dengan penganggaran berbasis nihil, Dapat dikatakan juga sebagai sistem penganggaran yang penyusunannya dimulai dari nol. Maksud dari nol adalah, anggaran akan dibuat berdasarkan perencanaan satu tahun mendatang (periode dapat disesuaikan), tanpa melihat kegiatan tahun lalu. Nantinya setiap kegiatan direncanakan akan dievaluasi secara terpisah

Planning, Programming dan Budgeting System

Sedangkan turunan yang kedua, merupakan sistem penganggaran yang berorientasi pada kinerja yang akan dicapai pada masa yang akan datang. Biasanya dalam sistem akan ada dua hal yang menjadi cirinya, pertama kegiatan pemerintah atau lembaga akan dibagi menjadi fungsi utama, program, kegiatan dan unsur biaya.

Kedua, indikator kinerja dan biayanya akan ditetapkan di awal, termasuk juga mengukur implementasinya dan melaporkan hasilnya.

Manfaat sistem budgeting

Sebelum kamu melakukan kegiatan penganggaran atau budgeting ini, tentu kamu harus mengetahui manfaatnya terlebih dahulu. Dengan mengetahui manfaat, kamu bisa mengimplementasikannya dengan lebih sesuai dan lebih baik. Berikut manfaat yang bisa kamu dapat ketika melakukan budgeting.

Sebagai Pedoman Kerja

Dengan melakukan penganggaran atau budgeting ini, kamu bisa sekaligus membuat pedoman kerja. Karena manajer dapat melakukan kegiatan sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Baik dalam jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Hal ini akan membantumu dan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menjadi Alat Evaluasi

Kedua, manfaat yang bisa kamu dapat dari kegiatan budgeting adalah memiliki alat untuk mengevaluasi. Seperti manfaat pertama, yaitu untuk pedoman kegiatan perusahaan, dengan begitu, budgeting juga dapat digunakan untuk bahan evaluasi. Perusahaan dapat melihat anggaran dan rencana yang telah dibuat dan dibandingkan dengan kegiatan yang terjadi. Untuk kemudian disesuaikan dengan tujuan perusahaan.

Memeriksa Keuntungan

Salah satu manfaat dari budgeting adalah memeriksa keuntungan. Melalui budgeting, dapat melihat produktifitas dan keuntungan yang didapat perusahaan, berdasarkan perencanaan dan hasil yang didapat dalam satu periode yang telah ditentukan.

Dapat Membantu Koordinasi Kerja

Perencanaan di awal yang dilakukan oleh semua bagian di perusahaan, akan membantu semua bagian untuk saling mengontrol dan berkoordinasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.

Melakukan Kegiatan sistem budgeting

Jika kamu sudah membaca dengan seksama dan merasa perlu melakukan kegiatan ini, kamu bisa saja langsung melakukannya. Namun, akan lebih baik ketika kamu mengetahui beberapa hal ini. Hal-hal yang perlu kamu perhatikan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensimu saat akan melakukan kegiatan budgeting.

  • Buat anggaranmu berdasarkan divisi. Nantinya masing-masing divisi harus membuat rancangan anggaran dan menuliskan rencana kegiatannya untuk satu periode mendatang.
  • Kamu bisa melakukan evaluasi terlebih dahulu pada anggaran tahun sebelumnya, sebelum atau saat akan membuat anggaran yang baru.
  • Pisahkan anggaran untuk kegiatan atau proyek yang tengah dikerjakan, dengan proyek yang dikerjakan di masa yang akan datang.
  • Adakan pengawasan yang jelas dan baik untuk mengawasi semua perencanaan kegiatan maupun anggaran.
  • Buat laporan keuangan dan laporan analisa
  • Lakukan evaluasi terhadap efisiensi dan pencapaian dari budgeting yang telah kamu lakukan.

Sistem Budgeting adalah solusi

Hasil gambar untuk unsplash budgget

Jika anggaran belanja cenderung meningkat dari tahun ke tahun, dengan kata lain biasa disebut incremental system, maka kesulitan tersebut sebenarnya terkait dengan anggaran pendapatan. Periksa struktur anggaran dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Padahal, kita memilih sistem anggaran defisit jangka panjang, sehingga defisit itu harus ditutup dengan kegiatan pembiayaan tertentu (termasuk utang luar negeri). Oleh karena itu, jika arah pengeluaran masih bertahap, tidak tepat mengabaikan utang luar negeri.

Persoalan lain yang harus segera diselesaikan adalah, sejauh ini pemerintah pusat dan daerah belum memiliki standar pelayanan minimal (SPM) yang dapat dijadikan dasar penetapan target hasil minimal. Padahal, konsep teoritis sistem anggaran berbasis kinerja mensyaratkan adanya SPM dan analisis biaya standar (ASB). Bahkan dengan SPM, itu hanya berlaku untuk beberapa departemen.

Belum lagi masalah ASB. Tampaknya tidak ada satupun unit kerja pemerintah yang memiliki ASB standar. Hal ini beralasan, karena salah satu landasan dalam mempersiapkan ASB adalah adanya sistem akuntansi yang baik. Saat ini praktik akuntansi pemerintah pusat dan daerah masih dalam tahap pengembangan sehingga data akuntansi yang dihasilkan dapat digunakan untuk merumuskan standar biaya kegiatan pemerintah masih diragukan.

Hal ini berbeda dengan praktik saat ini di sektor swasta atau swasta, di sektor swasta atau swasta, harga standar dapat dihitung berdasarkan data masa lalu yang dihasilkan oleh sistem akuntansi yang ada setelah dilakukan penyesuaian berdasarkan faktor-faktor lain. Anggaran disusun oleh berbagai sistem yang dipengaruhi oleh ide-ide dasar metode tersebut. Sistem yang sering digunakan dalam anggaran adalah:

Sistem anggaran tradisional.

Merupakan suatu metode penyusunan anggaran yang tidak didasarkan pada pemikiran dan analisis rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penataannya lebih didasarkan pada kebutuhan belanja.

Dalam sistem ini, perhatian lebih difokuskan pada sistem pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran di bidang akuntansi, meliputi pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran, dan penyusunan buku rekening. Pengelompokan pos anggaran berdasarkan objek belanja, dan alokasi anggaran berdasarkan kuota masing-masing departemen / organisasi.

Sistem pertanggungjawaban hanya menggunakan penerimaan pengeluaran dan tidak mengecek dan mengecek apakah dana digunakan secara efektif / efektif. Pertama, pemerintah mengalokasikan dana ke setiap departemen organisasi, kemudian masing-masing departemen / lembaga menerima alokasi dana tersebut dan menggunakannya untuk melaksanakan kegiatan hingga habis. Setelah dana habis, masing-masing departemen / instansi melaporkan bahwa dana tersebut telah habis. Oleh karena itu kriteria untuk mengukur keberhasilan anggaran adalah hasil kerja, artinya jika anggaran berimbang (berimbang) maka anggaran dapat dikatakan berhasil, tetapi jika anggaran defisit atau surplus berarti bahwa anggaran gagal.

Jelas, sistem anggaran tradisional menekankan pada sistem pertanggungjawaban keuangan (dana) dari sudut pandang akuntansi, tetapi belum lulus uji efisiensi penggunaan dana tersebut. Anggaran hanya ditetapkan sebagai alat dan sebagai dasar dasar legalitas (verifikasi), berapa belanja negara yang dimiliki pemerintah negara dan berapa pendapatan yang dibutuhkan untuk menutupi belanja tersebut.

Sitem Anggaran kinerja

Sistem anggaran kinerja dirancang untuk menggunakan dana yang tersedia secara efisien untuk memperoleh hasil terbaik dari kegiatan yang dilakukan. Sistem anggaran tidak hanya didasarkan pada pengeluaran dalam “anggaran tradisional”, tetapi juga berdasarkan tujuan atau rencana tertentu, perlu untuk merumuskan dan melaksanakan tujuan atau rencana tersebut atau memiliki anggaran yang cukup dan dukungan biaya. / Dana yang digunakan harus dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Oleh karena itu, dalam sistem penganggaran kinerja ini, kita tidak hanya harus mempertimbangkan seberapa banyak yang kita belanjakan, tetapi juga mempertimbangkan rencana kegiatan, tujuan yang ingin dicapai, proyek yang akan dilaksanakan dan bagaimana mengalokasikan biaya untuk penggunaan yang efektif.

Sistem sudah mulai fokus pada pengendalian manajemen guna memeriksa efisiensi penggunaan dana dan hasil kerjanya dalam sistem. Pengelompokan pos anggaran didasarkan pada kegiatan dan menetapkan patokan berupa standar biaya dan hasil kerja. Salah satu syarat utama untuk mengimplementasikan sistem ini adalah menggunakan sistem akuntansi biaya sebagai alat untuk menentukan biaya setiap rencana, dan menggunakan akuntansi biaya sebagai alat untuk mengukur efisiensi pengeluaran.

Tolok ukur keberhasilan sistem anggaran adalah mencapai atau mencapai tujuan atau hasil anggaran melalui penggunaan dana yang efektif.

Sistem Penganggaran Pemrograman Perencanaan (PPBS).

Dalam PPBS ini, perhatian besar diberikan pada penyusunan rencana dan prosedur. Membuat perencanaan berdasarkan tujuan nasional adalah untuk mensejahterakan rakyat, karena pemerintah bertanggung jawab atas produksi dan distribusi barang dan jasa serta pendistribusian sumber daya ekonomi lainnya. Dari perspektif dampak jangka pendek dan jangka panjang dari dana pada seluruh lingkungan, ukur manfaat penggunaan dana. Pengelompokan item anggaran didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Mengenai proses persiapan PPBS ini telah melalui tahapan sebagai berikut:

  1. Tentukan tujuan yang ingin dicapai;
  2. Meneliti pengalaman masa lalu;
  3. Melihat prospek perkembangan masa depan;
  4. Kembangkan rencana keseluruhan untuk diterapkan.

Tips Sukses Mengelola Sistem Budgeting

Biar penyusunan anggaran dalam perusahaan kamu berjalan dengan lancar, berikut ini tips pengelolaan sistem budgeting yang perlu diperhatikan.

Menetapkan Prioritas Anggaran

Pengeluaran perusahaan tentu diperuntukkan memenuhi keperluan perusahaan itu sendiri. Tujuan perusahaan yang bisa dilihat melalui visi misi membantu perusahaan itu sendiri untuk fokus terhadap apa yang akan dicapai. Misalnya, perusahaan kamu berkomitmen untuk memberikan pelayanan pelanggan. Namun, pada faktanya perusahaan hanya memiliki anggaran dasar sedikit untuk kegiatan pelatihan atau membuat staf hotline pelanggan. Semenatara, anggaran dasar banyak difokuskan pada pemenuhan fasilitas perusahan. Jika demikian, maka karyawan akan benar-benar tahu apa komitmen kamu sebenarnya.

Participative budgeting

Kondisi ini merupakan keanehan bisnis tradisional yang menunjukkan anggaran dana dari departemen keuangan. Anggaran terbaik harus menunjukkan input pengeluaran dan fokus terhadap setiap fungsi bisnis perusahaan dari bawah ke atas. Anggaran ini mencerminkan pemikiran orang-orang yang paling tahu dengan perusahaan dan bagaimana akan benar-benar menghabiskan uangnya. Nah, untuk menyusun anggaran yang sesuai dengan proyeksi visi misi perusahaan, pertimbangkan masukan dari pihak-pihak yang berpengaruh.

Seorang manajer senior harus paham dalam memasukkan angka-angka ke dalam anggaran. Sebab, penganggaran yang baik memerlukan proses yang interaktif. Orang-orang tidak akan bertanya tentang perubahan pernyataan misi, melainkan berdebat tentang perubahan pengeluaran yang diijinkan. Anggaran harus selalu dirancang dan dibandingkan dengan pengeluaran aktual tahun sebelumnya, sehingga sumber daya dan dana bisa dioptimalkan dengan baik.

Lalu, bagaimana anggaran bisa mulai disusun? Anggaran ini bisa langsung disiapkan ketika kamu mendapatkan arahan tentang visi, misi, dan tujuan dari perusahaan itu sendiri. Selanjutnya, tuangkan pada sistem budgeting apa saja yang akan dicapai sesuai visi, misi, dan tujuan perusahaan, dimana perwujudannya memerlukan biaya pengeluaran perusahaan.

Tentu ada prioritas disetiap pemenuhan kebutuhan perusahaan. Nah, dari anggaran ini dapat terlihat manakah tujuan yang diperbolehkan guna mencapai tujuan perusahaan. Selanjutnya, anggaran akan dimasukkan dalam laporan keuangan terkait pengelolaan dana perusahaan yang nantinya bisa ditunjukkan pada direktur, investor, hingga pemberi pinjaman perusahaan.

Tahu Kapan Harus Berhenti

Memang, menciptakan anggaran yang benar-benar berkualitas sesuai kebutuhan dan tujuan perusahaan memerlukan lebih banyak waktu. Namun, ketika sudah selesai, segera kembali ke aktivitas bisnis sehari-hari. Sebab, hal terpenting yang harus dilakukan adalah mengukur kenyataan, bukan menyusun anggaran yang sempurna. Terlebih, anggaran yang realistis harus selalu diperbarui setiap waktu. Misalnya, anggaran 12 bulan sebelumnya setidaknya harus diperbarui setiap triwulan. Hal ini memungkinkan untuk melakukan penganggaran yang akurat. Ingat, keuangan sangat berperan penting dalam operasional dan analitik.

Perencanaan untuk Hutang atau Piutang

Pertimbangkan kembali untuk mengajukan sebuah pinjaman jika perusahaan memang tidak mampu untuk membayarnya. Memang, ada yang mengatakan bahwa pinjaman modal digunakan untuk mengembangkan bisni semakin maju. Namun, lihat kembali profit yang diperoleh perusahaan. Apakah diperkirakan mampu membayar tagihan setiap bulannya? Beberapa usaha mengalami gulung tikar karena perencanaan piutang yang tidak matang. Logikanya, jangan beli barang secara COD jika memang tidak ingin membeli lagi. Toh, ambisi terhadap suatu hal memang sulit untuk dikontrol jika tidak pertimbangkan ulang secara baik-baik.

Anggaran untuk Item Besar

Jenis penganggaran lain yang perlu diperhatikan perusahaan adalah penganggaran untuk barang-barang yang besar dan bisa didepresiasi seiring berjalannya waktu. Depresiasi ini memungkinkan perusahaan mengambil biaya item besar dalam catatan sehingga diperlukan gambaran laba yang lebih merata setiap tahun. Contoh dari item besar ini adalah real estate, bangunan, sistem komputer, dan lainnya yang disebut belanja modal. Anggarkan pengeluaran ini secara terpisah karena tidak termasuk dalam laporan laba rugi. Sementara, laporan laba rugi yang dimaksudkan adalah laporan yang mewakili pendapatan dan pengeluaran dari operasi reguler, bukan terhadap pembelian satu kali dengan nominal yang luar biasa.

Rencana untuk Keuntungan

Bagi perusahaan, perolehan untung merupakan poin utama yang harus diperhatikan dan direncanakan. Sebab, ada suatu masa ketika perusahaan memiliki lebih banyak pengeluaran daripada pendapatan, terutama saat pertama merintis bisnis. Terlepas dari penganggaran yang cermat, sebenarnya pendapatan seringkali tidak mencapai target, sementara pengeluaran selalu lebih dari yang diharapkan. Mengetahui hal ini, tentu anggaran cukup dari kelebihan guna memungkinkan margin of error dan memastikan keuntungan secara wajar.

Set Kontrol Keuangan

Pada dasarnya, perusahaan selalu memiliki rahasia untuk disimpan bagi karyawan dengan posisi tertentu. Nah, proses penganggaran dan berbagi informasi seringkali terjadi sesama karyawan. Namun, kegiatan tersebut tidak lantas melonggarkan kendali atas kontrol terhadap keuangan dan pemeriksaan. Ada banyak kasus diluar sana berupa pencurian karyawan yang merugikan perusahaan. Untuk itu, selalu waspada terhadap penipuan dan penggelapan yang mungkin terjadi.

Anggaran untuk Insentif Karyawan

Tantangan bagi perusahaan dalam hal keuangan ini memang sulit. Kamu harus berada dalam kendali perencanaan keuangan tanpa peduli hal-hal lainnya. Salah satu yang perlu dipertimbangkan terkait pemberian karyawan insentif. Sebenarnya kondisi ini berupa pilihan yang menimbulkan dilema. Disatu sisi, Anda bermaksud menghargai kinerja karyawan dengan bentuk insentif yang layak. Namun, disisi lain kamu harus berani mengeluarkan anggaran untuk ini. Namun, pengeluaran untuk poin ini bukanlah hal yang perlu diragukan lai. Sebab, anggaran insentif berperan penting dalam menjamin loyalitas serta semangat kerja. Jika demikian, maka berbagai tindakan penipuan atau penggelapan dari pihak dalam bisa dicegah.

Kesalahan yang Umum Terjadi saat Melakukan Sistem Budgeting

Tanpa disadari, kesalahan tersebut sering terjadi dalam penyusunan anggaran perusahaan. Nah, biar tidak menyebabkan kerugian, pastikan untuk tidak mengulanginya lagi diwaktu mendatang.

Proyeksi yang Berlebihan

Salah satu kesalahan tersebut adalah praktik perusahaan dalam melakukan proyeksi secara berlebihan tanpa mempertmbangkan potensi keuntungan di waktu mendatang. Salah satu contohnya adalah Enron. Akan tetapi, proyek tersebut tidak berjalan sesuai rencana.

Investor selalu tergiur oleh angka-angka yang diproyeksikan selama jangka pendek yang menyebabkan perusahaan yang didanai mengalami kemunduran. Namun, kamu harus tetap fokus menetapkan proyeksi yang realistis guna mempertahankan pencarian dana secara jangka panjang. Sementara, dana yang sudah dialirkan ke perusahaan harus selalu berfungsi untuk mewujudkan rencana-rencana menguntungkan untuk beberapa tahun ke depan.

Mengabaikan Kebutuhan Anggaran secara Utuh

Perhatikan ilustrasinya berikut ini. Perusahaan memerlukan dana sebesar US$50 ribu untuk menghasilkan produk yang siap untuk dipasarkan. Nah, dalam pengajuan modal, jangan tulis senilai US$30 ribu saja. Tentu, para investor ataupun bankir akan bertanya-tanya terkait alasan mengapa harus mendanai proyek yang pasti gagal.

Berasumsi Pendapatan Memiliki Aliran Kas Positif

Poin ini terjadi ketika bisnis mengalami masalah aliran kas yang serius. Artinya, perusahaan banyak menghabiskan dana yang bahkan belum dimiliki. Untuk itu, perlu kebijaksanaan untuk menangani kelangsungan dari perusahaan itu sendiri, terutama dalam hal penyusunan anggaran.

Ada banyak kasus dan kejadian dimana perusahaan mengalami kemunduran akibat pengelolaan dana yang keliru. Maka, pastikan perhatikan lebih sistem budgeting perusahaan supaya tetap bertahan dan terus berkembang.

Kesimpulan

Jika hal-hal ini sudah kamu pahami, kamu juga sudah menyiapkan hal-hal yang kamu butuhkan untuk melakukan budgeting, kamu bisa mulai sekarang juga. Pastikan semua pihak di perusahaanmu mengetahui dan memahami kegiatan budgeting ini. Agar nantinya apa yang kamu rencanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Jojo Expense

Untuk mengelola keuangan perusahaanmu, seperti pencatatan anggaran dan pengawasan terhadap uang masuk dan keluar, kamu bisa menggunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic. Melalui aplikasi ini, kerja perusahaan, khususnya dalam hal keuangan akan lebih mudah dan efisen. Selamat mencoba!

Artikel Sistem Budgeting : Mengetahui Sistem, Pengertian Hingga Manfaat pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/sistem-budgeting/feed/ 0
Laporan Perubahan Modal dan Panduan Lengkapnya https://www.jojonomic.com/blog/laporan-perubahan-modal/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=laporan-perubahan-modal https://www.jojonomic.com/blog/laporan-perubahan-modal/#respond Sat, 27 Feb 2021 23:59:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=5701 Membangun usaha tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dibuat. Mulai dari modal, pekerja, hingga alur keuangan. Perusahaan yang besar, tentu memiliki kondisi dan pencatatan keuangan yang baik. Data dan catatan keuangan perusahaan biasanya tertulis dalam laporan keuangan, salah satunya adalah laporan perubahan modal. Sebetulnya seperti apa sih laporan perubahan modal? Melalui artikel ini, […]

Artikel Laporan Perubahan Modal dan Panduan Lengkapnya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Membangun usaha tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan dan dibuat. Mulai dari modal, pekerja, hingga alur keuangan. Perusahaan yang besar, tentu memiliki kondisi dan pencatatan keuangan yang baik. Data dan catatan keuangan perusahaan biasanya tertulis dalam laporan keuangan, salah satunya adalah laporan perubahan modal.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Sebetulnya seperti apa sih laporan perubahan modal? Melalui artikel ini, akan dibahas satu persatu, mulai dari definisi, hingga cara pembuatannya. Penting banget nih, baik kamu yang akan membangun usaha, maupun yang ingin maintaining perusahaanmu. Langsung aja, yuk kita bahas tentang laporan ini!

Apa itu Laporan Perubahan Modal?

Sebelum membahas lebih lanjut, pertama-tama kita perlu mengetahui apa sih laporan perubahan modal itu? Laporan ini dapat didefinisikan sebagai laporan yang menggambarkan perubahan modal.

Perubahan tersebut terjadi dalam satu periode tertentu. Disamping itu,  ada juga yang mengistilahkan laporan perubahan modal sebagai jembatan antara laporan rugi laba dan neraca.

Laporan perubahan modal dapat juga dikatakan sebagai laporan yang berisi modal perusahaan jasa maupun manufaktur. Laporan tersebut bisa berubah, sesuai dengan penambahan atau pengurangan modal dalam satu periode akutansi.

Terdapat beberapa sebab yang mengakibatkan perubahan dalam laporan ini. Sebagai informasi tambahanmu, berikut akan disebutkan beberapa hal yang menjadi faktor yang menyebabkan adanya perbedaan pada laporan perubahan modal:

  • Adanya tambahan pada penanaman modal.
  • Terdapat perubahan laba dan rugi yang diperoleh perusahaan.
  • Adanya pengambilan harta perusahaan untuk kebutuhan pribadi (prive). 

Kenapa Perusahaan Harus Membuat Laporan Perubahan Modal?

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan laporan perubahan modal, selanjutnya yang dibahas adalah mengapa perusahaan harus membuat laporan ini.

Salah satu alasannya adalah karena laporan ini bertujuan untuk mencatat perubahan keuangan yang terjadi di perusahaan dalam satu periode akutansi (satu tahun). Hal ini tentu akan memudahkan perusahaan dalam proses kinerjanya.

Selain itu, laporan perubahan modal juga memiliki tujuan dan fungsi serta manfaat bagi perusahaan yang menggunakan jenis laporan keuangan ini. Untuk lebih jelasnya, disimak yuk, tujuan dan fungsi serta manfaat dari pembuatan laporan perubahan modal di bawah ini.

Tujuan dan Fungsi

Satu diantara banyaknya fungsi laporan keuangan adalah sumber data keuangan yang dimiliki oleh perusahaan agar kinerja dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Namun, apa saja sih tujuan dan fungsi khusus yang dimiliki oleh laporan perubahan modal? Terdapat dua tujuan dan fungsi dari dibuatnya laporan ini yang harus kamu ketahui, yaitu:

  • Untuk mengikhtisarkan aktiva pembayaran dan investasi. Selain itu juga mengikhtisarkan dana yang diperoleh dalam satu periode akutansi
  • Menyajikan data perubahan modal kerja.

Jika kamu merasa ada laporan keuangan atau keuangan perusahaanmu mengalami perubahan, mungkin kamu dapat dikatakan sebagai orang yang butuh membuat laporan ini. Perhatikan tujuan dan fungsinya, dan perhatikan juga kebutuhanmu.

Manfaat Pembuatannya

Selain dua fungsi yang ditulis diatas, ada beberapa manfaat yang bisa kita peroleh ketika membuat laporan perubahan modal.

Satu hal yang pasti, laporan ini dapat melengkapi laporan konsolidasi dalam sebuah laporan keuangan. Tentunya juga menjadi data keuangan yang berguna bagi perusahaan.

Berikut beberapa manfaat yang juga mungkin didapat dari pembuatannya, yaitu:

  • Dapat memperlihatkan modal masuk dari beberapa jenis pinjaman baru, modal wajar, atau peminjaman aset
  • Menyediakan wawasan luas dalam pelaksanaan keuangan, stabilitas, dan informasi ke depan
  • Menjadi acuan analisis dan evaluasi keuangan perusahaan

Melihat tujuan dan manfaat yang dimiliki oleh laporan ini, tidak mengherankan bahwa perusahaan kerap kali menerapkannya dalam laporan keuangan perusahaan.

Kemudian, bagaimana cara membuatnya? Untuk menjawab rasa penasaranmu, langsung aja yuk scroll artikel ini untuk mendapatkan jawabannya!

Membuat Laporan Keuangan Perubahan Modal

Apakah sekarang kamu sudah merasa harus membuat laporan ini? Untuk membantumu, selanjutnya yang akan dibahas adalah bagaimana cara membuatnya.

Banyak hal yang perlu diketahui dan perlu dipersiapkan sebelum membuat laporan ini. Nah, sekarang, kita akan membahas beberapa unsur yang dibutuhkan dalam proses pembuatannya, yaitu:

Apa Saja yang Harus Ada di Dalamnya?

Pada bagian ini akan dibahas tentang isi wajib sebuah laporan perubahan modal. Jika tidak ada hal-hal di bawah ini, maka laporanmu kurang bisa dikatakan valid. Lalu, apa saja sih unsur yang harus ada pada laporan ini? Yuk, lihat penjelasannya di bawah ini!

Modal awal

Modal awal yang dimaksud dalam laporan ini, yaitu modal awal tahun yang dimiliki perusahaan

Penambahan investasi pemilik

Selanjutnya adalah penambahan investasi pemilik yang dapat diartikan sebagai setoran modal yang berasal dari pemilik. Modal tersebut berada dalam satu periode akuntansi

Pendapatan laba atau rugi

Bagian ini berisikan catatan terkait pendapatan laba bersih dan rugi bersih suatu perusahaan. Sama seperti bagian sebelumnya, pendapatan laba atau rugi juga dihitung dalam satu masa periode akuntansi.

Sebagai tambahan informasi buat kamu, catatan atau laporan terkait laba bersih yang ada dalam laporan perubahan modal ini, harus sama dengan jumlah laba bersih yang ada di laporan raba atau rugi, lho!

Jika terdapat perbedaan, maka kamu harus melakukan pengecekan ulang, karena akan berdampak pada laporan kondisi keuangan perusahaanmu. Jadi, pastikan keduanya sama ya!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pengurangan atau pengambilan pribadi

Biasa disebut dengan prive, pada bagian ini maksudnya adalah pengambilan uang untuk kebutuhan pribadi pemilik perusahaan yang juga dihitung dalam satu masa periode akutansi

Modal Akhir

Selain ada modal awal, dalam laporan ini juga ada modal akhir. Modal akhir dapat diartikan sebagai modal yang diperoleh di akhir tahun.

Ketika kamu sudah mengetahui apa saja isi dari laporan ini, tentunya saat proses pembuatan, kita harus mempersiapakan data-data yang sesuai. Di mana kita harus mencarinya?

Berikut ada beberapa poin terkait sumber data untuk membuat laporan perubahan modal yang akan dibahas lebih lanjut di bawah ini

Sumber Data Laporan Perubahan Modal

Untuk memudahkanmu dalam pembuatan laporan perubahan modal, berikut ini akan dijelaskan tentang sumber-sumber datanya. Di mana saja sih, kamu bisa menemukannya? Yuk, kita lihat bersama!

Modal Awal

Data pertama yang kamu butuhkan adalah modal awal. Modal awal ini, dapat kamu lihat pada neraca saldo ya!

Penambahan nilai investasi

Jika dalam laporanmu terdapat penambahan nilai investasi, kamu bisa mengambilnya dari lajur penyesuaian sebelah kredit

Laba Bersih

Untuk bagian laba bersih, bisa kamu lihat di neraca lajur kolom laba atau rugi sebelah debit.

Data pengambilan pribadi

Selanjutnya adalah prive atau data pengambilan pribadi. Kamu dapat mengambil data untuk bagian ini dari neraca lajur kolom neraca sebelah debit ya!

Rugi atau laba perusahaan

Terakhir, untuk mengetahui rugi atau laba yang diperoleh perusahaan, bisa kamu ambil dari lajur laba atau rugi sebelah kredit. Hasil dari penghitungan yang bersumber dari laporan laba atau rugi juga bisa kamu jadikan sumber data dari bagian ini.

Setelah semua data terkumpul, kamu bisa mulai membuat laporan perubahan modal ini. Dalam penyusunannya, ada beberapa poin yang harus kamu buat atau tulis, yaitu:

  • Nama perusahaan yang akan dibuat laporan perubahan modalnya
  • Kemudian nama laporan yang akan dibuat (Laporan perubahan modal)
  • Terakhir adalah periode laporan yang akan dibuat

Jika sudah, maka kamu bisa melanjutkan untuk mengisi laporannya. Biasanya, isi laporan akan berupa modal awal pemilik dan ada juga tambahan modal yang diperoleh dari laba perusahaan.

Terdapat juga pengurangan modal yang diakibatkan oleh kerugian perusahaan. Bisa juga pengurangan akibat pengambilan dana pribadi oleh pemiliki perusahaan atau prive.

Contoh Laporan Perubahan Modal

Seperti penjelasan sebelumnya, untuk mulai menulis laporan perubahan modal, kita perlu menulis nama perusahaannya, misalkan PD. Maju Jaya. Kemudian nama laporan, dan periodenya, sebut saja Desember 2018 dan  kita tulis laporannya. Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat contoh bentuk laporan perubahan modal di bawah ini:

PD. Maju Jaya

Laporan Perubahan Modal

Desember 2018

Modal awal Rp. 17.770.000
Laba bersihRp. 7.230.000 
PriveRp. 1.200.000 
Modal Akhir Rp. 23.800.000

Laporan tersebut mencatat pemasukan dan pengeluaran. Pemasukan dan pengeluaran tersebut dicatat karena berpengaruh pada perubahan modal.

Berdasarkan pada contoh di atas, dapat dilihat bahwa modal awal dari perusahaan dagang Maju Jaya adalah Rp17.770.000. Kemudian terdapat laba bersih, itu berarti ada pemasukan yang berpengaruh pada penambahan modal.

Maka ditambah dengan Rp7.230.000. Namun, setelah itu terdapat prive. Di mana pemilik perusahaan mengambil uang dari kas perusahaan untuk kepentingannya.

Maka dikurang-lah hasil sebelumnya dengan Rp1.200.000. Setelah itu, kamu akan menemukan modal akhir sebesar Rp23.800.000. Modal tersebut adalah modal akhir, karena telah dihitung dengan berbagai perubahannya selama satu masa akutansi.

Tips Menyusun Laporan Perubahan Modal atau Ekuitas dengan Mudah

Setiap perusahaan wajib menyusun laporan perubahan modal. Sesuai namanya, maka laporan ini berisi susunan daftar modal perusahaan disertai perubahannya. Fungsinya untuk menyajikan progres suatu perusahaan untuk memahami pemilik memahami modal yang dimiliki dan kaitannya dengan laba rugi. Lalu, bagaimanakah cara membuat laporan perubahan ekuitas ini? Simak selengkapnya pada ulasan berikut.

Pahami Unsur Penting dalam Laporan Perubahan Ekuitas

Langkah awal yang perlu kamu lakukan sebelum menyusun laporan perubahan ekuitas adalah memahami setiap unsur-unsur yang berkaitan dengan laporan keuangan jenis ini. Perlu diketahui, ada beberapa unsur yang harus dipenuhi, yaitu modal awal yang dimiliki dan perubahan kebijakan akuntansi perusahaan. Selain itu, ada nominal saldo yang ditampilkan untuk diatribusikan terhadap pemilik saham, dividen, perubahan modal saham awal, dan perhitungan laba rugi yang sudah kamu hitung. Pemahaman unsur-unsur ini sangat penting untuk memudahkan proses penyusunan informasi dari perubahan modal. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai unsur-unsur yang terdapat dalam laporan perubahan ekuitas.

Dividen

Maksud unsur dividen dalam laporan perubahan ekuitas ini adalah pembagian laba perusahaan kepada setiap pemegang saham. Sementara, besaran dividen berbeda-beda tergantung nominal saham yang dimilikinya.

Laba Netto

Selanjutnya, laba netto atau laba bersih yang berarti laba perusahaan yang diperoleh dari usaha pokok atau diluar usaha pokok selama periode waktu tertentu, setelah dikurangi jumlah pajak penghasilan.

Laba Tidak Dibagi

Retained earnings atau laba tidak dibagi merupakan laba yang diperoleh perusahaan dan tidak akan dibagikan kepada seluruh pemegang saham diawal periode tertentu sebagai dividen. Akan tetapi, laba tidak dibagi (retained earnings) bisa digunakan sebagai modal tambahan bagi perusahaan.

Laba Tidak Dibagi per Akhir Periode

Sementara, pengertian dari laba tidak dibagi per akhir periode adalah besaran laba perusahaan yang memang tidak akan dibagi pada pemegang saham diakhir periode.

Ketahui Nilai Modal Awal Usaha Kamu

Setelah paham terhadap berbagai hal tentang unsur laporan perubahan ekuitas, maka langkah selanjutnya yaitu ketahui modal awal usaha kamu. Bagaimana caranya? Modal awal terdiri beberapa hal diantaranya perhitungan laba bersih dan laba kotor. Lalu, bagaimana dengan dana masuk dari investor? Nah, dana tersebut akan masuk dalam modal investasi. Kemudian, cantumkan seberapa banyak pengeluaran pribadi yang sudah digunakan, jumlah modal akhir, sera laba bersih perusahaan.

Faktor yang Berpengaruh terhadap Besaran Nilai

Langkah selanjutnya yang harus kamu perhatikan adalah mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi besaran nilai, diantaranya tambahan investasi untuk modal awal yang dimiliki. Penting pula untuk memperhatikan adanya kerugian atau laba yang diperoleh dari usahamu. Perhatikan pula saat situasi mendesak dan keputusanmu untuk mengambil modal terwujudkan. Jika kamu sudah memahami beberapa faktor tersebut, artinya sudah siap untuk menyusun laporan perubahan ekuitas dengan baik.

Pahami Format

Tentu saja, setiap laporan memiliki formatnya masing-masing, tak terkecuali format laporan perubahan ekuitas atau modal. Sebagai referensi, penulisan laporan ini bisa diawali dengan nilai dan saldo awal yang dimiliki oleh perusahaan dalam satu periode. Pastikan, kerugian dan keuntungan yang sudah dialami dimasukkan. Angka dividen dan penarikan modal juga harus jelas. Terakhir, pastikan lagi jumlah atau nilai saldo diakhir periode usahamu. Nantinya, kamu bisa cek selisih dari penambahan dan pengurangan modalnya pada bagian kesimpulan.

Dengan kata lain, modal akan bertambah apabila terjadi selisih positif antara penambahan dan pengurangan modal. Sementara, perusahaan akan mengalami pengurangan modal, apabila terjadi selisih negatif antara penambahan dan pengurangan modal. Pada intinya, perusahaan kecil hingga besar sekalipun memerlukan laporan perubahan ekuitas atau modal untuk mengukur sejauh mana kesehatan perusahaan itu sendiri.  

Awali dengan Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan

Nah, sebenarnya kamu bisa mengawali tahapan proses pembuatan laporan perubahan ekuitas dengan cara membuat laporan laba rugi perusahaan terlebih dulu. Caranya mudah yaitu melalui software yang sudah digunakan oleh perusahaan. Berikut ini contoh dari Laporan Laba Rugi Butik Warna.

Pada periode akhir tanggal 31 Desember 2019, modal awal yang dimiliki perusahaan senilai Rp40 juta. Pada transaksi yang berlangsung selama satu tahun, tidak prive setor, perolehan laba bersih usaha senilai Rp10 juta dan prive ambil senilai Rp2,5 juta. Dengan demikian, dapat diketahui penambahan modalnya Rp7.5 juta dan modal akhir sebesar Rp47,5 juta.

Menulis Laporan Perubahan Modal atau Ekuitas

Terakhir, tulis laporan perubahan ekuitas atau modal berdasarkan contoh di atas. Pastikan, seluruh unsur dan komponen dalam laporan ini telah dimasukkan. Berikut ini daftar komponennya, yaitu modal awal usaha, tambahan investasi perusahaan jika ada, laba bersih, perubahan kebijakan pada akuntansi perusahaan, pengaruh koreksi laporan keuangan sebelumnya yang disajikan didata terpisah, dividen, perubahan revaluasi, data prive, kerugian yang dialami perusahaan, dan saldo akhir. Pelajari lagi pengertiannya masing-masing pada ulasan di atas.

Mengapa Terjadi Perubahan Modal?

Mungkin pertanyaan ini sempat terlintas dalam benak kamu ketika harus mengerjakan laporan perubahan ekuitas yang memusingkan. Ya, setiap perusahaan pasti memiliki modal yang selalu berubah. Bagaimana bisa? Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa modal perusahaan selalu berubah, sehingga penting untuk menuliskan laporan tersebut.

  • Alasan pertama, aktiva tetap suatu perusahaan sudah pasti selalu mengalami penurunan yang dibarengi dengan penambahan aktiva lancar.
  • Kedua, saat aktiva tetap mengalami penurunan bahkan kerusakan, maka pemilik perusahaan harus segera menindaklanjuti dengan membeli atau menambahkan aktiva tetap.
  • Ada kalanya, pemilik perusahaan mengambil barang atau uang perusahaan untuk digunakan kepentingan pribadi. Nah, pada bagian ini pasti tidak semua pihak mengetahuinya jika tidak ada laporan dari yang bersangkutan. Solusi terbaiknya, sudah jelas pemilik perusahaan harus memisahkan antara kepentingan pribadi dengan kebutuhan perusahaan. Jangan sampai, perusahaan dijadikan korbannya yang berakibat pada kesejahteraan karyawan.
  • Alasan keempat karena ada pemisahan aktiva lancar atau pembentukan dana untuk tujuan tertentu selama jangka waktu yang panjang.
  • Selanjutnya, perusahaan mengalami kerugian sehingga berpengaruh terhadap perubahan modal.
  • Ketika sektor modal mengalami kenaikan yang diperoleh dari tambahan modal investasi pemilik perusahaan, modal saham yang dikeluarkan, atau modal yang diperoleh dari laba.
  • Alasan modal selalu mengalami perubahan lainnya karena utang jangka panjang yang mengalami penambahan dan dibarengi aktiva lancar mengalami penambahan.

Pentingnya penulisan laporan perubahan ekuitas ini lantas tidak mengesampingkan laporan akuntansi lainnya. Sebab, laporan ini hanyalah satu jenis dari sekian macam laporan keuangan. Lebih lanjut, laporan keuangan yang baik merupakan faktor penting bagi keberlangsungan perusahaan. Misalnya, menentukan nasib usaha dimasa mendatang. Jika kamu mengaku tidak mampu membuat laporan ini karena tidak tahu cara menyusunnya, lebih baik pelajari lagi contoh dan strukturnya di atas. Jika masih bingung, jangan sungkan untuk bertanya atau berkonsultasi pada ahlinya.

Solusi Mudah Penulisan Laporan Perubahan Modal

Bagaimana, sudah mengerti kan soal laporan perubahan modal? Atau mungkin juga sudah bisa untuk membuat dan mengimplementasikannya di perusahaan kamu? Jangan ragu untuk mencoba, agar laporan keuangan dan arus kas perusahaan kamu menjadi lebih baik.

Nah, kamu bisa mulai mengumpulkan data-data yang dibutuhkan untuk membuat laporan ini. Kamu juga bisa mulai menulis dan membuat draft-nya untuk meringankan bebanmu.

Ditambah, pada era digital seperti saat ini, banyak software untuk membantumu dalam mengelola keuangan.

Jojonomic

Salah satunya, kamu bisa mengandalkan pengolahan dan penyimpanan data keuangan perusahaan melalui JojoExpense. Dengan menggunakan aplikasi ini, laporan keuanganmu akan tersusun dengan lebih rapi. Pekerjaanmu akan lebih ringan, dan kondisi perusahaan akan lebih baik. Ayo beralih pada manajemen keuangan digital!

Artikel Laporan Perubahan Modal dan Panduan Lengkapnya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/laporan-perubahan-modal/feed/ 0
Kas kecil: Definisi, Manfaat, dan Metode yang Perlu Kamu Ketahui! https://www.jojonomic.com/blog/kas-kecil/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=kas-kecil https://www.jojonomic.com/blog/kas-kecil/#respond Sat, 27 Feb 2021 23:17:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=10084 Pencatatan keuangan merupakan hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Hal ini dapat menunjukkan jumlah uang yang dimiliki oleh perusahaan baik dari transaksi kredit maupun debit. Bahkan, pencatatan keuangan yang baik dapat dijadikan sebuah indikator untuk mengatur sebuah strategi pada level manajemen perusahaan. Apakah kamu selalu mencatat setiap uang yang dikeluarkan oleh perusahaan meski […]

Artikel Kas kecil: Definisi, Manfaat, dan Metode yang Perlu Kamu Ketahui! pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Pencatatan keuangan merupakan hal yang sangat penting di dalam sebuah perusahaan. Hal ini dapat menunjukkan jumlah uang yang dimiliki oleh perusahaan baik dari transaksi kredit maupun debit. Bahkan, pencatatan keuangan yang baik dapat dijadikan sebuah indikator untuk mengatur sebuah strategi pada level manajemen perusahaan. Apakah kamu selalu mencatat setiap uang yang dikeluarkan oleh perusahaan meski nominal yang dikeluarkan hanya sedikit? Jika tidak, mungkin kamu belum mengetahui betapa pentingnya kas kecil bagi perusahaan. Bacalah ulasan tentang kas kecil berikut ini untuk lebih memahaminya!

Definisi Kas Kecil

Dalam melakukan sebuah transaksi bisnis, perusahaan tidak melulu mengeluarkan dana yang besar untuk membayar suatu hal. Tanpa disadari, perusahaan juga bisa mengeluarkan uang dengan nominal yang relatif kecil tetapi kuantitasnya banyak. Meski jumlahnya kecil, setiap uang yang keluar perlu dibuat sebuah pembukuan untuk mempermudah seorang akuntan perusahaan dalam pencatatan keuangan perusahaan.

Nah, pembukuan itu nantinya akan digunakan untuk mencatat setiap pengeluaran yang dilakukan perusahaan dalam nominal yang tidak terlalu banyak, kemudian disebut kas kecil atau petty cash. Petty cash biasanya digunakan untuk pembiayaan operasional perusahaan atau pun hal-hal yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Manfaat Kas Kecil

Namanya memang petty cash, namun ia memiliki manfaat yang besar bagi perusahaan. Berikut ini beberapa manfaat yang bisa dirasakan perusahaan dengan adanya petty cash:

Mempermudah Akuntan Perusahaan dalam Pencatatan Keuangan

Seorang akuntan perusahaan memiliki beban yang cukup berat karena bertugas untuk membuat laporan keuangan setiap bulannya. Ia harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dan juga sisi analisis yang kuat untuk mendapatkan laporan keuangan yang tepat dan akurat. Adanya petty cash tentu saja akan sangat membantu seorang akuntan dalam pencatatan keuangan. Nantinya, ia hanya menyatukan data-data pengeluaran dari setiap divisi di perusahaannya.

Bisa Digunakan untuk Meningkatkan Pelayanan Perusahaan

Dalam dunai bisnis, rapat di kantor atau di sebuah tempat makan merupakan hal yang biasa. Apa lagi jika kamu berada pada divisi yang sering berkaitan dengan pihak eksternal perusahaan seperti misalnya divisi event. Tentu saja kamu perlu menyiapkan dana untuk menyediakan makanan yang layak demi meningkatkan pelayanan perusahaan di mata orang-orang yang bekerjasama dengan perusahaanmu.

Dana Darurat bagi Perusahaan

Di divisi general affair, terkadang banyak sekali kebutuhan divisi lain yang harus dipenuhi dengan sesegera mungkin. Bayangkan jika seorang general affair tidak punya uang tunai dan harus melakukan pengajuan terlebih dahulu kepada divisi keuangan untuk melakukan transaksi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan? Maka hal tersebut tentu saja akan menghambat kinerja dan aktivitas-aktivitas karyawan dalam sebuah perusahaan.

Berbeda halnya jika seorang general affair mempunyai uang tunai yang bisa digunakan sebagai dana darurat ketika divisi lain meminta sesuatu hal secara mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya. Sehingga dinamika yang terjadi di dalam perusahaan pun akan segera teratasi dengan mudah.

Pembayaran Relatif Praktis dalam Sebuah Transaksi

Regulasi yang mudah membuat keberadaan petty cash sangat membantu setiap elemen dalam sebuah perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Kamu tidak perlu khawatir dengan sistem pembayaran yang ribet. Mengapa demikian? Karena petty cash sangat praktis digunakan untuk melakukan pembayaran-pembayaran dalam nominal yang kecil.

Adanya Anggaran untuk Keperluan Harian

Berbagai macam fasilitas biasanya disediakan oleh kantor demi meningkatkan produktivitas atau pun membuat karyawannya merasa bahagia saat bekerja di kantor. Salah satu fasilitas yang biasanya selalu ada dalam setiap perusahaan adalah dapur.

Petty cash ini juga sangat berguna dalam memenuhi kebutuhan harian karyawan. Misalnya saja ketika teh di dapur tiba-tiba habis, kamu tidak perlu khawatir karena kamu tinggal menggunakan kas kecil untuk membeli teh.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Metode Kas Kecil

Ternyata banyak juga ya manfaat petty cash, lalu bagaimana metode pencatatan kas kecil yang biasanya digunakan oleh perusahaan? Yuk simak beberapa metode yang digunakan untuk pencatatan petty cash!

Metode Tetap atau Imprest Fund System

Metode tetap adalah metode pembukuan kas kecil di mana rekening petty cash jumlahnya selalu tetap karena besarnya penggantian sebanding dengan pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo petty cash selalu tetap seperti semula. Pengeluaran yang dilakukan oleh kasir petty cash juga tidak dibuat dalam jurnal secara langsung, tetapi kamu hanya perlu mengumpulkan bukti transaki dari pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Ciri-ciri Metode Tetap

Beberapa ciri-ciri dalam penerapan metode tetap dalam kas kecil yang perlu kamu ketahui:

  1. Kamu cukup mengumpulkan bukti-bukti dalam setiap transaksi yang telah kamu lakukan sebelumnya. Nantinya, bukti-bukti tersebut bisa kamu jadikan sebagai bukti untuk meminta uang ganti kepada pihak keuangan perusahaan.
  2. Setiap dana dari petty cash berasal dari penarikan uang yang sama jumlahnya dengan dana kas kecil yang sudah dikeluarkan. Sehingga, saldo petty cash selalu tetap seperti sebelumnya.
  3. Pada saat proses penggantian terjadi kasir akan mencatat bukti-bukti yang diberikan oleh-mu akan dicatat dalam jurnal pengeluaran petty cash atas penggunaan dana kas kecil yang dilakukan olehmu.

Metode Fluktuasi atau Fluctuating Fund System

Metode fluktuasi dalam petty cash adalah sebuah metode pengisian dan pengendalian keuangan di mana jumlahnya selalu berubah. Dalam metode fluktuasi pengisian saldo kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan. Hal itulah yang menyebabkan saldo petty cash selalu berubah-ubah. Berbeda dengan metode tetap, pada metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat di dalam sebuah jurnal.

Ciri-ciri Metode Fluktuasi

Beberapa ciri-ciri yang perlu kamu ketahui tentang metode fluktuasi dalam kas kecil:

  1. Pengisian kembali oleh kasir kas kecil dilakukan di bagian dana debit dalam akun petty cash.
  2. Setiap bukti-bukti transaksi yang dilaporkan oleh perusahaan kepada kasir kas kecil akan selalu dicatat dalam sebuah jurnal pembukuan kas kecil.
  3. Besarnya jumlah dana akan terus berubah-ubah atau tidak tetap karena disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan yang berkaitan dengan penggunaan dana pada petty cash.

Tujuan Pencatatan Kas Kecil (Petty Cash)

Secara garis besar, keberadaan petty cash memudahkan arus uang masuk dan keluar perusahaan, terutama tugas akuntan. Pembuatan petty cash ini sendiri bukan tanpa alasan. Sebab, keberadaannya sangat penting dalam sebuah bisnis. Bahkan, perusahaan besar sekalipun tetap memerlukan adanya petty cash untuk memenuhi beberapa tujuan penting berikut ini.

  • Menghindari beberapa prosedur yang memang tidak efisien dan tidak ekonomis saat diperlukan pengeluaran mendadak dalam nominal yang relatif kecil. Bagi kamu yang sudah berkecimpung didunia bisnis, pasti sangat paham bahwa proses pengajuan uang untuk keperluan tertentu sangat sulit dan memerlukan waktu lama. Padahal, keperluan tersebut harus segera dipenuhi dan untuk kebaikan perusahaan itu sendiri.
  • Memudahkan para karyawan maupun staff untuk melakukan pelayanan yang optimal, tetapi terkendala oleh beberapa hal. Nah, adanya kas kecil sangat penting untuk menjaga hubungan antara perusahaan dengan mitra.
  • Mempercepat realisasi sebuah kegiatan atau aktivitas yang memerlukan dana secara cepat dan mendadak, tanpa ada perencanaan sebelumnya.
  • Masalah perlengkapan ataupun kebutuhan kantor yang memang sudah habis, namun belum segera dipenuhi. Nah, adanya petty cash bisa dijadikan sumber aliran dana keluar sementara untuk memenuhi kebutuhan tersebut dalam waktu relatif cepat. Jika sudah mendapat gantinya, kamu bisa mengembalikannya pada kas kecil tersebut.

Dokumen yang Perlu Dipersiapkan dalam Kas Kecil

Pembuatan petty cash ini memang tidak sembarangan. Harus ada beberapa dokumen penting yang harus ada supaya catatan petty cash tidak diragukan kebenarannya. Begitupula dengan sinkronisasi antara catatan dengan uang real yang ada harus sesuai. Nah, untuk memenuhi hal tersebut, setiap pihak yang terlibat dalam penggunaan uang petty cash harus memberikan bukti konkrit pada setiap transaksi. Tujuannya tidak lain untuk mencegah penyelewengan keuangan dan alat evaluasi keuangan kedepannya. Beberapa dokumen yang diperlukan dalam pencatatan petty cash diantaranya sebagai berikut.

Bukti Kas Keluar

Salah satu syarat dokumen penting yang harus ada dalam sebuah kas kecil adalah bukti kas keluar. Dokumen ini diperlukan supaya saat ada perintah pengeluaran kas, maka bisa langsung ditunjukkan untuk mengetahui pergerakan keuangan dari kas kecil. Pada sistem ini, fungsi bukti kas keluar juga bisa digunakan untuk bahan evaluasi dan saat akan melakukan pengisian ulang saldo yang dimiliki.

Cek

Selain bukti kas keluar, ada dokumen lain yang perlu dimiliki dalam kas kecil yaitu cek. Cek adalah dokumen penting yang biasa digunakan supaya bank bersedia membayarkan sejumlah uang tertentu kepada badan atau individu dengan membawa cek ini. Cek tersebut bisa dikatakan sebagai pembayaran oleh perusahaan melalui jasa bank terlebih dulu. Penggunaan cek ini lebih disukai karena pembayaran secara tunai yang dinilai kurang efisien.

Permintaan Pengeluaran Kas Kecil

Ada kalanya, jumlah uang yang tersedia di kas kecil sangat sedikit sehingga tidak sesuai dengan kebutuhan. Nah, jika demikian, maka pengguna bisa langsung mengajukan permintaan pengeluaran pada perusahaan. Namun, proses pengajuannya harus disertai dokumen dan rincian kebutuhan yang rasional serta benar-benar diperlukan. Lebih lanjut, pengisian kembali baru bisa diajukan ketika dokumen permintaan sebagai bukti pengeluaran sebagai bahan pertimbangan tersebut disetujui atau tidak.

Bukti Pengeluaran

Penggunaan dana kas kecil memang sangat membantu banyak pihak. Akan tetapi, meskipun nominalnya kecil, setiap pihak yang menggunakan dana petty cash harus mempertanggungjawabkannya terhadap atasan. Dokumen berupa bukti pengeluaran sangat diperlukan sebagai bukti konkrit terkait apa saja pengeluaran yang kamu lakukan dan bagaimana penggunaannya. Contoh lampiran bukti pengeluaran tersebut seperti nota.

Permintaan Pengisian Kas Kecil

Saat dana petty cash menipis atau dana yang dimiliki tidak lagi mencukupi kebutuhan, maka pemegang dana kas kecil harus segera mengajukan pengisian lang. Nah, keberadaan dokumen ini berfungsi sebagai bukti supaya akuntan yang berkaitan dengan hutang bisa segera memberikan sejumlah kas keluar untuk pengisian dana petty cash.

Itulah beberapa dokumen penting yang harus disertakan pada laporan petty cash. Diharapkan, pemegang dana kas kecil ini benar-benar bertanggung jawab dalam mencatat transaksi yang berlangsung disertai dokumen pendukungnya. Semakin baik catatan keuangan sebuah perusahaan, maka perusahaan tersebut akan semakin terus berkembang.

Cara Mengelola Dana Petty Cash

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, inti dari catatan petty cash adalah transaksi yang berlangsung dengan lampiran bukti uang keluar. Berikut ini cara pengelolaan uang kas kecil dalam sebuah perusahaan supaya tercatat dengan rapi dan sistematis.

Penetapan Batas Saldo pada Petty Cash

Bagi perusahaan yang telah menetapkan pembentukan kas kecil, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan jumlah saldo kas kecil yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional perusahaan selama jangka waktu tertentu, misalnya satu bulan. Nah, penentuan jumlah saldo kas kecil bisa dilakukan melalui metode pencatatan. Terdapat dua macam metode pencatatan kas kecil yaitu metode tetap dan metode berubah yang sudah dijelaskan di atas.

Penggunaan Petty Cash

Meskipun sedari awal penggunaan petty cash untuk kebutuhan apapun yang berkaitan dengan pekerjaan, namun ada batasannya. Penggunaan kas kecil hanya diperbolehkan untuk pembayaran pembelian barang/jasa yang telah disetujui oleh Finance Controller. Jadi, sebagai pemegang kas kecil yang ditunjuk harus selalu mencatat segala pengeluaran di dalam buku kas kecil dengan bukti pengeluaran seperti kwitansi, faktor, dan lain-lain. Keseluruhan dokumen tersebut selanjutnya dijadikan arsip atau disimpan.

Setiap selesai melakukan transaksi, tugas pemegang kas kecil harus selalu menghitung saldo kas kecilnya secara fisik untuk dicocokkan dengan catatan yang dibuat. Hal ini penting mengingat transaksi kas kecil juga akan diperiksa oleh Financial Controller. Pemeriksaan oleh financial controller yaitu mencocokkan saldo kas fisik dengan catatan yang ada untuk menghindari adanya kecurangan.

Pengisian Kembali Kas Kecil

Bagaimana jika petty cash sudah hampir habis? Nah, jika pemegang petty cash merasa saldo menipis, maka segera lakukan pengisian ulang pada pihak Finance Controller atau bendahara kas. Langkah awalnya, pemegang petty cash harus mengajukan permintaan pengisian kembali kepada bendahara kas. Selanjutnya, pemegang petty cash juga harus menyiapkan daftar pencatatan pengeluaran dengan dilampiri bukti transaksinya. Jika sudah, pihak bendahara kas akan memberikan bukti tanda terima yang harus ditandatangani pemegang petty cash dan bukti tanggung jawab terhadap saldo yang diberikan. Jika sudah, bendahara kas akan mengirimkan saldo petty cash sesuai nominal yang diajukan menggunakan metode tetap atau metode fluktuatif.

Meskipun penggunaan dana petty cash tergolong mudah, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengelola petty cash, diantaranya:

  • Menggunakan petty cash sesuai batasannya yang telah ditetapkan sebelumnya. Ingat, meskipun bisa mengajukan pengisian ulang, pemakaian petty cash tidak boleh melebihi batas yang sudah ditentukan.
  • Petty cash tidak boleh digunakan untuk memberikan pinjaman pada karyawan.
  • Pengeluaran yang akan dilakukan harus disetujui dulu oleh bendahara kas dengan bukti tanda tangan untuk menghindari penyalahgunaan petty cash.

Setelah membaca artikel ini, apakah sekarang kamu sudah mengerti tentang definisi, manfaat, dan metode yang ada dalam kas kecil? Ternyata kas kecil itu memiliki banyak manfaat ya bagi perusahaan jika pengelolaannya bisa dialkukan dengan baik dan benar. Dalam hal ini, kas kecil tentu saja berkaitan dengan pengeluaran perusahaan dengan nominal yang kecil, jika kamu masih bingung bagaimana mengaturnya kamu bisa menggunakan produk kami yang bernama JojoExpense.

JojoExpense

JojoExpense dapat membantumu meningkatkan efisiensi manajemen pengeluaran perusahaan kamu hingga 76%! Sehingga kamu bisa meminimalisir biaya pengeluaran perusahaan tempat kamu bekerja dengan lebih efisien dan hemat waktu. Jika kamu menggunakan JojoExpense, dijamin pengeluaran perusahaanmu akan tercatat dengan baik dan terhindar dari penipuan keuangan. Penasaran dengan JojoExpense? Kamu bisa mencoba JojoExpense secara gratis untuk mempelajari lebih lanjut. Selamat mencoba!

Artikel Kas kecil: Definisi, Manfaat, dan Metode yang Perlu Kamu Ketahui! pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/kas-kecil/feed/ 0
Ragam Jenis Aktiva Tetap Dan 6 Cara Memperolehnya https://www.jojonomic.com/blog/aktiva-tetap/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=aktiva-tetap https://www.jojonomic.com/blog/aktiva-tetap/#respond Sat, 27 Feb 2021 21:32:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=5811 Setelah mempelajari revaluasi aset pada beberapa artikel sebelumnya, kali ini kita akan membahas ragam dan jenis aktiva tetap, serta 6 cara memperolehnya. Sebelum membahasnya, kita harus tahu sebenarnya apa sih aktiva tetap itu? Secara garis besar, aktiva tetap bisa disebut juga aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Kemudian apakah kegunaannya kita mengetahui informasi ini? Simak […]

Artikel Ragam Jenis Aktiva Tetap Dan 6 Cara Memperolehnya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Setelah mempelajari revaluasi aset pada beberapa artikel sebelumnya, kali ini kita akan membahas ragam dan jenis aktiva tetap, serta 6 cara memperolehnya. Sebelum membahasnya, kita harus tahu sebenarnya apa sih aktiva tetap itu? Secara garis besar, aktiva tetap bisa disebut juga aset tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Kemudian apakah kegunaannya kita mengetahui informasi ini? Simak tulisan di bawah ini yuk!

Pengertian Aktiva Tetap Menurut Dua Sumber

Menurut PSAK, pengertian aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Sedangkan, pengertian aktiva tetap menurut Ikatan Akuntansi Indonesia adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual, dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Jenis Aktiva Tetap

asset

Aset tetap dibagi menjadi dua jenis, yaitu aset berwujud apabila mempunyai wujud fisik yang nyata dan dapat dilihat, seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan pabrik, kekayaan alam dan lain-lain. Sedangkan, aktiva tetap tidak berwujud adalah aset tetap yang tidak nampak fisiknya, merupakan hak yang istimewa yang mempunyai nilai dan dimiliki oleh perusahaan, seperti hak paten, hak cipta, merk dagang, dan lain-lain. Nilai dari dari suatu aset tetap yang dimiliki oleh suatu perusahaan terkandung dalam wujud fisik yang dimiliki aktiva tersebut, untuk itu perlu adanya pengelompokan aktiva.

Golongan-Golongan Aktiva Tetap Berwujud

Pengelompokan aset tetap berwujud terbagi dalam tiga golongan masa penggunaaanya, yaitu:

  1. Tidak terbatas, aktiva seperti ini tidak mengalami penyusutan atas harga perolehannya, karena manfaatnya tidak akan berkurang dalam menjalankan fungsinya selama jangka waktu yang tidak terbatas, seperti tanah untuk bangunan perusahaan.
  2. Terbatas dan dapat diganti dengan aktiva sejenis bila masa kegunaannya telah berakhir. Contoh aktiva ini antara lain bangunan, mesin, alat pabrik, kendaraan, dan lain-lain.
  3. Terbatas dan tidak dapat diganti dengan aktiva sejenis apabila masa kegunaannya telah habis, misalnya sumber lain seperti pertambangan. Maka, harga perolehan aktiva sumber alam harus dialokasikan kepada periode dimana sumber itu memberikan hasil.

Jenis-Jenis Aktiva Tetap

Adapun aset tetap diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu:

  1. Dicantumkan atas harga perolehannya tanpa adanya penyusutan (depreciation) atau deplesi (depleted), misalnya tanah, dimana gedung atau kantor didirikan.
  2. Disusutkan, misalnya gedung, gudang, mesin-mesin, peralatan pabrik atau kantor dan lain-lain.
  3. Diplesi, misalnya tanah atau barang tambang lainnya.

Jenis Aktiva Tetap Dari Berbagai Sudut

Jenis aset tetap juga bisa dibagi dari berbagai sudut, yakni:

Sudut subtansi

  • Tangible Assets atau aktiva berwujud, seperti lahan, mesin, gedung dan peralatan.
  • Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti goodwill-patents, copyright, hak cipta franchise dan lain-lain.

Sudut disusutkan atau tidak

  • Depreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang disusutkan seperti bangunan, peralatan, mesin, inventaris, jalan dan lain-lain.
  • Undepreciated Plant Assets yaitu aset tetap yang tidak disusutkan seperti tanah.

Aktiva Tetap Berdasarkan Sifat dan Contohnya

Aset tetap terbagi menjadi dua sifat, yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tetap tak berwujud. Lebih lanjutnya akan dijelaskan di bawah ini.

Aktiva Tetap Berwujud

Aktiva tetap berwujud ialah aset tetap yang mempunyai bentuk fisik. Ada 3 jenis dari aktiva tetap berwujud, diantaranya ialah:

  • Aktiva yang memiliki sumber penyusutan atau juga depresiasi misalkan seperti bangunan ataupun gedung, peralatan, inventaris, kendaraan, mesin-mesin produksi dan yang lainnya.
  • Aktiva yang mempunyai sebuah sumber dari deplesi ataupun penyusutan, misalkan seperti tambang mineral, mineral deposits ataupun sumber daya alam lainnya. Sumber daya alam ataupun tambang bisa habis dengan kegiatan-kegiatan eksploitasi kepada sumber-sumber tersebut. Oleh sebab itu, sumber alam harus bisa dialokasikan pada periode-periode, yang mana sumber daya alam ataupun tambang bisa membuahkan hasilnya.
  • Aktiva yang tidak mengalami sebuah penyusutan ataupun tidak mengalami deplesi, misalnya seperti tempat ataupun tanah yang diatasnya didirikan sebuah bangunan perusahaan dan yang lain sebagainya.

Aktiva tetap tidak berwujud

Ini adalah aktiva yang tidak mempunyai wujud fisik, meski begitu mempunyai manfaat yang besar bagi perusahaan yang dinyatakan ke dalam bentuk jaminan tertentu, misalnya seperti hak cipta, hak monopoli, hak paten, merk dagang dan lain sebagainya.

Karakteristik Aktiva Tetap

Ahli yang berbeda-beda menyebutkan karakteristik yang beragam pula untuk aktiva tetap. Berikut adalah beberapa karakteristik tersebut berdasarkan ahli masing-masing:

Jerry J. Weygandt

  • Memiliki bentuk fisik (bentuk dan ukuran yang jelas)
  • Digunakan dalam kegiatan operasional
  • Tidak untuk dijual ke konsumen

Soemarso S.R

  • Masa manfaatnya lebih dari satu tahun
  • Digunakan dalam kegiatan perusahaan
  • Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan
  • Nilainya cukup besar

6 Cara Perolehan Aktiva Tetap

buying

Setelah mempelajari ragam dan jenis aset tetap. Lalu, ada 6 cara memperoleh aset tetap. Apa sajakah itu? Akan dijelaskan di informasi yang tertera di bawah ini.

Pembelian Tunai

Diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan. Jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperolehnya termasuk harga yang tercantum di faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar siap dipakai.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Apabila dalam pembelian aktiva tetap ada potongan tunai, maka potongan tunai tersebut merupakan pengurangan terhadap harga faktur, tidak memandang apakah potongan itu didapat atau tidak. Dan apabila dalam suatu pembelian diperoleh lebih dari satu macam aset tetap, maka harga perolehan harus dialokasikan pada masing-masing aset tetap.

Misalnya dalam pembelian gedung beserta tanahnya maka harga perolehan dialokasikan untuk gedung dan tanah. Dasar alokasi yang digunakan sedapat mungkin dilakukan dengan harga pasar relatif masing-masing aktiva, yaitu dalam hal pembelian tanah dan gedung, maka dicari harga pasar tanah dan harga pasar gedung, masing-masing harga pasar ini dibandingkan dan menjadi dasar alokasi harga perolehan.

Pembelian Angsuran

Didapat dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aset tetap tidak boleh termasuk bunga. Bunga selama masa angsuran baik jelas-jelas dinyatakan atau tidak dinyatakan tersendiri, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dibebankan sebagai biaya bunga.

Cara pencatatannya adalah pembayaran setiap tahun dibuat jurnal yang mengurangi utang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi dan mendebit biaya bunga untuk tahun yang bersangkutan dan kreditnya kas sebesar angsuran.

Ditukar dengan Surat-surat Berharga

Diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku besar sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi itu tidak diketahui, maka harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut.

Apabila harga pasar surat berharga dan aset tetap yang ditukar tidak diketahui, maka dalam keadaan seperti ini nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan pimpinan perusahaan. Nilai pertukaran ini dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat berharga yang dikeluarkan.

Pertukaran aset tetap dengan saham atau obligasi perusahaan akan dicatat dalam rekening Modal Saham atau Utang Obligasi sebesar nilai nominalnya, selisih nilai pertukaran dengan nilai nominal dicatat dalam rekening Agio/Disagio.

Bila dalam pertukaran ini perusahaan menambah dengan uang muka harga perolehan mesin adalah jumlah uang yang dibayarkan ditambah dengan harga pasar surat berharga yang dijadikan penukar.

Ditukar dengan Aktiva Tetap yang lain

Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar menukar atau istilah populernya “tukar tambah”. Aktiva lama digunakan untuk membayar aktiva baru, baik seluruhnya atau sebagian di mana kekurangannya dibayar tunai. Kondisi seperti ini prinsip harga perolehan tetap harus digunakan, yaitu aktiva baru dikapitalisasikan dengan jumlah sebesar harga aktiva lama ditambah uang yang dibayarkan (kalau ada), atau dikapitalisasikan sebesar harga pasar aktiva baru yang diterima.

Diperoleh dari Hadiah atau Donasi

Didapat dari hadiah atau donasi pencatatannya bisa dilakukan menyimpang dari prinsip harga perolehan. Untuk menerima hadiah seringkali juga dikeluarkan biaya, namun biaya-biaya tersebut jauh lebih kecil dari nilai aset tetap yang diterima. Bila aktiva tetap dicatat sebesar biaya yang sudah dikeluarkan, maka hal ini akan menyebabkan jumlah aktiva dan modal terlalu kecil, juga beban depresiasi menjadi terlalu kecil. Untuk mengatasi keadaan ini maka aktiva yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya. Depresiasi atau penyusutan aset tetap yang diterima dari hadiah dihitung dengan cara yang sama dengan aktiva tetap yang lain.

Aktiva yang Dibuat Sendiri

Melalui pertimbangan tertentu perusahaan seringkali membuat sendiri aset tetap yang diperlukan seperti gedung, alat-alat, dan perabot.

Pembuatan aktiva ini biasanya dengan tujuan untuk mengisi kapasitas atau karyawan yang masih idle. Semua biaya yang dibebankan untuk pembuatan aktiva sendiri seperti bahan, upah langsung, dan factory overhead langsung tidak menimbulkan masalah dalam menentukan harga pokok aktiva tetap yang dibuat. Tapi untuk biaya factory overhead tidak langsung menimbulkan sebuah pertanyaan tentang berapa besar yang harus dialokasikan untuk aktiva yang sedang dibuat itu? Ada 2 cara untuk membebankan biaya factory overhead yaitu:

– Kenaikan biaya factory overhead yang dibebankan pada aktiva yang dibuat.

– Biaya factory overhead dialokasikan dengan tarif untuk pembuatan aktiva dan produksi.

Pencatatan Aktiva Tetap

Pada saat pengakuan awal, perusahaan harus mencatat aktiva tetap sebesar biaya perolehan awal yang meliputi beberapa unsur di bawah ini.

  • Harga beli yang mencakup pajak pembelian dikurangi potongan serta diskon pembelian.
  • Biaya yang dikeluarkan, seperti biaya pengangkutan barang dari lokasi awal sampai tujuan.
  • Perkiraan awal biaya pembongkaran dan perakitan aset hingga siap untuk digunakan.
  • Dalam kegiatan pembelian tanah dan bangunan, pencatatan wajib dilakukan secara terpisah dengan harga masing-masing.

Faktor Penyebab Penyusutan pada Aset Tetap

Apapun jenis asetnya, baik aktiva tetap ataupun aktiva tidak tetap sekalipun pasti mengalami penyusutan. Tentu saja penyusutan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini dua faktor penyebab penyusutan aset tetap yang dibagi menjadi dua, yaitu faktor fisik dan fungsional.

Faktor Fisik

Penyusutan aset tetap secara fisik ini terjadi ketika aset digunakan secara terus menerus, terjadi kerusakan, ataupun usia barang yang memang sudah tua. Contohnya, Anda memiliki meja kerja yang sudah lama digunakan sejak beberapa tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, tentu saja semakin lama digunakan, meja tersebut akan semakin berkurang nilai asetnya.

Faktor Funsional

Selanjutnya, faktor kedua yang mempengaruhi penyusutan aset tetap adalah fungsional. Kondisi ini terjadi ketika ketidakmampuan aset dalam memenuhi kebutuhan produksi, sehingga perlu penggantian aset yang baru. Sebagai contoh, perusahaan memiliki aset komputer yang sudah lama digunakan. Nah, semakin tinggi kebutuhan perusahaan dan semakin lama usia komputer, biasanya komputer tersebut tidak mampu untuk diajak kerjasama. Dengan kata lain, komputer tersebut tidak bisa memenuhi kebutuhan perusahaan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Biaya Penyusutan

Secara umum, biaya penyusutan aktiva ini akan dibebankan kepada perusahaan disetiap periodenya. Dimana, setiap biaya yang dicantumkan merupakan sebuah taksiran atau estimasi saja. Besaran nominalnya tersebut secara akurasi nantinya tergantung pada ketelitian perhitungan. Berikut ini merupakan tiga faktor yang memengaruhi penyusutan terhadap aset tetap.

Harga Perolehan (Acquisition Cost)

Salah satu faktor penting yang paling berpengaruh terhadap penyusutan biaya aktiva adalah acquisition cost atau harga perolehan. Harga ini mengacu pada biaya total pembelian aset dan menjadi dasar dari besarnya depresiasi yang tercatat oleh perusahaan dalam pembukuan akuntansi. Perlu Anda ketahui, harga perolehan ini bukan hanya sekedar harga atas pembelian aset, melainkan juga biaya pengiriman, bea cukai, pajak penjualan, biaya persiapan lokasi, pamasangan, dan biaya pengujian. Contohnya, ketika Anda mendapatkan properti sebagai aset tetap, maka harga perolehan aset tersebut bisa Anda dapatkan dengan mudah melalui survei dan lainnya.

Nilai Residu (Salvage Value)

Selanjutnya, nilai residu atau nilai jual kembali suatu aktiva tetap juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi biaya penyusutan. Hal ini perlu Anda perhatikan lagi pada masa akhir manfaatnya. Nah, untuk menentukan jumlah biaya aset yang disusutkan tersebut, nilai residu dikurangi dengan biaya aset tetap. Dengan demikian, nilai yang Anda peroleh menjadi bagian dalam perhitungan penyusutan.

Umur Ekonomis Aktiva (Economic Life)

Faktor terakhir adalah umur ekonomis aktiva atau bisa dikatakan sebagai periode aset bisa berguna bagi perusahaan. Umur aset tetap ini berbeda-beda dari umur aktual. Tugas penting yang harus Anda lakukan saat ini untuk pengelolaan aset perusahaan yang baik adalah menentukan dan memperkirakan umur aset. Dengan menentukan umur ekonomis suatu aset tersebut, maka Anda bisa mengambil keputusan kapan waktu paling tepat untuk berinvestasi dan mengalokasikan dana untuk membeli aset baru.

Strategi untuk Menjaga Aset Perusahaan Biar Tetap Maksimal

Aset tetap maupun tidak tetap harus selalu dijaga oleh perusahaan. Pasalnya, tanpa adanya aset, maka kegiatan operasional perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Mulai dari pembayaran gaji karyawan, pembelian barang, hingga penjualan yang dapat meningkatkan aset pun bisa terhambat. Nah, diperlukan strategi mendasar untuk menjaga aset perusahaan diantaranya sebagai berikut.

Pahami Histori Aset

Setiap perusahaan yang berkembang dengan baik sudah sepatutnya mengetahui histori aset atau sejarah perkembangan aset tersebut. Mulai dari tahap perencanaan, pengadaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Dengan mengetahui dan memahami histori dari tahapan-tahapan set, merupakan salah satu upaya bagi perusahaan untuk menjaga aset tetap utuh dan maksimal.

Asuransikan Bisnis

Ternyata, asuransi tidak hanya sebatas untuk diri sendiri ataupun karyawan saja, melainkan juga aset bisnis. Cobalah untuk mengatur ulang anggaran perusahaan dalam mengasuransikan bisnis Anda pada asuransi yang tepat. Dengan adanya asuransi, diharapkan akan memberikan kemudahan pada Anda ketika mendapatkan masalah dalam bisnis. Pastikan untuk memiliki polis asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan untuk menunjang bisnis maupun aset.

Pilih Entitas yang Tepat

Perlu Anda tahu, sebuah bisnis dengan kepemilikan tunggal bukanlah sebuah pilihan terbaik terutama dalam hal menjaga aset. Sebab, ketika perusahaan tercatat dengan kepemilikan tungga, maka aset pribadi juga akan terkena dampak gugatan potensial dari departemen perpajakan. Untuk itu, pastikan untuk menyiapkan entitas, seperti perseroan terbatas (PT) sebagai langkah penting untuk menjaga aset sekaligus pengembangan bisnis.

Pisahkan Rekening Pribadi dengan Perusahaan

Strategi ini sebenarnya sangat penting untuk kebaikan berbagai sektor. Misalnya, memudahkan pengelolaan arus kas dan yang pasti menjaga aset perusahaan biar tetap maksimal. Tidak hanya rekening pribadi, sebenarnya perlu Anda pertimbangkan pula untuk memiliki buku cek khusus untuk bisnis. Penggunaan nama perusahaan pada setiap dokumen dan catatan bisnis lain sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan itu sendiri.

Terapkan Sistem Kontrak yang Tepat

Beberapa kasus terjadi berkaitan dengan kreditur dan perusahaan yang bermasalah. Tahukah Anda, bahwa kreditur bisa dengan mudah menjatuhkan perusahaan sekaligus asetnya karena bersifat lengah? Hal tersebut bisa terjadi ketika kreditur membuat sistem kontrak dengan kecurangan didalamnya. Untuk itu, sangat penting bagi pengusaha untuk membaca kontrak terlebih dulu secara teliti supaya tidak terjebak. Sebuah perjanjian kontrak untuk kerjasama harus dibuat berdasarkan prosedur yang tepat. Ingat, jangan sekali-kali percaya terhadap perjanjian yang diucapkan dimulut. Jika perlu, sewa notaris atau penasihat hukum sebagai saksi dan penerjemah dari makna perjanjian kontrak bagi kedua belah pihak biar tidak terjadi kesalahpahaman.

Lakukan Aset Tracking Secara Periodik

Sama halnya dengan persediaan barang dagang, aset tetap juga perlu dilakukan pengecekan secara berkala. Pasalnya, setiap aset yang Anda miliki bisa membebani pajak, asuransi, pembelian, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengecekan aset menggunakan teknologi seperti barcode atau kode ID pada setiap aset. Dengan demikian, berapapun aset yang dimiliki bisa terlacak dengan mudah. Kode barcode tersebut kemudian ditempelkan pada set dan dilakukan scanning untuk mengetahui identitas sekaligus histori asetnya.

Gunakan Teknologi Solusi Manajemen Aset Otomatis Seiring berkembangnya jaman, tentu akan memakan waktu lama jika harus menerapkan sistem manajemen aset secara manual. Biar lebih cepat, gunakan sistem manajemen aset otomatis melalui sebuah aplikasi atau software. Jangan lupa, pastikan sistemnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda.

Jojonomic

Diatas sudah dijelaskan mengenai ragam jenis aset tetap dan 6 cara memperolehnya. Aktiva tetap atau aset tetap ini sangat bermanfaat untuk menambah pundi-pundi keuangan kita. Nah, setelah kita mengetahui informasi diatas selain memelihara aset tetap perusahaan kita juga bisa loh memanajemen pengeluaran perusahaan dengan menggunakan aplikasi JojoExpense. Aplikasi ini berfungsi sebagai manajemen reimburse dan cash advance. Jadi, jika kita ingin reimburse atau meminta dana di awal (cash advance) secara cepat dan pencairan yang cepat bisa digunakan loh aplikasi ini. Karena apa? Karena aplikasi ini dapat diakses kapan pun dan dimana pun yang memudahkan penggunaan.

Artikel Ragam Jenis Aktiva Tetap Dan 6 Cara Memperolehnya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/aktiva-tetap/feed/ 0
Pengertian dan Jenis-Jenis Akuntansi Biaya https://www.jojonomic.com/blog/akuntansi-biaya/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=akuntansi-biaya https://www.jojonomic.com/blog/akuntansi-biaya/#respond Sat, 27 Feb 2021 20:50:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=6085 Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah akuntansi kan? Akuntansi ini sangat penting berperan pada peroses pengelolaan keuangan perusahaan lho, salah satunya akuntansi biaya. Tanpa akuntansi, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengawasi aliran keuangannya dan juga sebagai salah satu cara mengontrol keuangan, data-data yang  penting dalam menentukan strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan akuntansi penjabaran […]

Artikel Pengertian dan Jenis-Jenis Akuntansi Biaya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah akuntansi kan? Akuntansi ini sangat penting berperan pada peroses pengelolaan keuangan perusahaan lho, salah satunya akuntansi biaya.

Tanpa akuntansi, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengawasi aliran keuangannya dan juga sebagai salah satu cara mengontrol keuangan, data-data yang  penting dalam menentukan strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan akuntansi penjabaran dan pencatatan informasi keuangan juga bisa dicatat dengan cara sistematis.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Nah, apa yang dimaksud dengan akuntansi biaya itu?  Yuk, kita baca penjelasannya lebih lanjut!

Pengertian Akuntasi Biaya

Akuntansi biaya adalah salah satu cara dari akuntansi dalam merekam, menganalisa, mengklasifikasi biaya produksi perusahaan. Setiap biaya produksi yang dibutuhkan perusahaan dalam proses produksinya akan direkam diakuntansi biaya. Mulai dari biaya bahan mentah sampai kepada depresiasi mesin yang digunakan untuk produksi.

Nah, hal yang pertama kali yang perlu kamu lakukan yaitu menghitung dan mencatat setiap biaya yang diperlukan satu persatu. Kemudian, kamu akan bisa melihat perbandingan besaran biaya yang dibutuhkan dengan produk yang telah dihasilkan. Dengan hasil biaya akuntasi perusahaan juga bisa menganalisa kesehatan dan performa keuagan mereka dalam hal produksi.

Membedah Akuntasi Biaya

Kamu sudah tahu belum kalau biaya akuntansi memiliki manfaat yang sangat besar dalam menentukan besaran anggaran yang diperlukan oleh perusahaan? Selain itu dengan memanfaatkan cara ini perusahaan juha dapat menentukan strategi produksi, yang nantinya akan memberikan margin keuntungan yang lebih besar dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, yang dimaksud dengan pembuatan laporan biaya akuntansi adalah alat yang digunakan dalam proses internal produksi mereka, sehingga tingkat kerumitan akuntansi biaya tergantung pada perusahaan itu sendiri. Pelajari siklus akuntansi perusahaan dagang

Ada beberapa jenis biaya yang penting kamu tahu nih dalam pembuatannya. Apa saja ya jenis-jenis biaya  yang ada dalam biaya akuntansi?

jenis-biaya
Jenis-Jenis Biaya

Nah, di dalam akuntansi, biaya ini merupakan sumber ekonomis yang bisa diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Akuntansi biaya juga bisa digolongkan dengan berbagai macam cara yang ditentukan atas dasar tujuan yang mau kamu capai. Beberapa jenis akuntansi biaya yang wajib kamu ketahui, yaitu:

Fixed cost (Biaya tetap)

Biaya yang akan selalu konstan alias tidak akan berubah, terlepas dari besar kecilnya volume produksi yang dihasilkan. Contoh biaya tetap itu seperti biaya sewa bangunan, utilitas, gaji karyawan. Biaya-biaya tersebut harus dibayar oleh perusahaan, meskipun dalam kasus yang parah, perusahaan sama sekali tidak memproduksi barang atau produknya.

Variabel cost (Biaya variabel)

Biaya satu ini kebalikan dari biaya tetap (Fixed cost). Variabel cost sangat tergantung dari besaran volume produksi yang dilakukan oleh perusahaan, semakin tinggi volume dan tingkat kesulitan produksinya semakin tinggi biaya variabelnya dan berlaku juga sebaliknya. Biaya variabel itu contoh sederhananya biaya bahan mentah yang dibutuhkan dalam proses produksi.

Operating cost (Biaya operasional)

Pengeluaran yang dilakukan perusahaan agar dapat beroperasi sehari-hari. Biaya ini bisa berupa variabel cost bisa juga fixed cost. Operating cost dapat kamu ketahui dengan menambahkan total barang yang terjual dengan total pengeluaran (Operating cost : Total barang yang telah terjual + pengeluaran operasional). 

Direct cost (Biaya langsung)

Biaya yang secara khusus berhubungan dengan proses produksi barang ataupun jasa. Jenis dari direct cost tergantung dari jenis produk yang dihasilkan. Sebagai contoh jika sewa bangunan yang dilakukan perusahaan adalah sebuah pabrik yang secara khusus melakukan produksi maka biaya sewa ini bisa masuk kedalam direct cost. Tetapi kalau biaya sewa gedung yang dibutuhkan untuk proses administrasi bisa jadi bukan termasuk direct cost. Karena tidak berkaitan langung dengan proses produksi.

Setelah kamu mengetahui jenis-jenis biaya apa saja berhubungan dengan biaya akuntansi, sekarang kita akan sama-sama cari tahu jenis atau metode apa saja yang ada pada akuntansi biaya.

Jenis-Jenis Akuntansi Biaya

Untuk mengetahui lebih jelas apa saja sih jenis-jenis biaya akuntansi,kamu bisa lihat ulasannya dibawah yah.

Standard Cost Accounting

Standard cost accounting ini digunakan untuk mengukur efisiensi dari tenaga kerja yang dibutuhkan dan bahan yang digunakan untuk produksi. Jenis biaya akuntansi ini juga menghitung rata-rata direct cost yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam proses produksinya.

Karena sekarang ini perusahaan dalam proses produksinya juga sudah menggunakan bantuan mesin agar lebih efisien. Maka perhitungan standard cost accounting juga menghitung efisiensi antara waktu yang dibutuhkan oleh mesin yang ada dan produk yang dihasilkan.

Activity Based Accounting

Nah, kalau activity based accounting ini seperti judulnya, untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan dengan hasil produksi, bahan yang digunakan dalam aktivitas produksinya. Degan jenis akuntansi biaya ini akan dapat memudahkan pemahaman tentang biaya dan keuntungan yang didapat pada produk-produk yang mereka hasilkan.

Karena activity based accounting biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak ditempatkan menjadi satu wadah besar melainkan sesuai aktivitas yang dilakukan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Jenis akuntansi biaya ini berdasarkan dari aktivitas produksi, jadi sangat berkaitan dengan overhead cost (pengeluaran operasional), seperti pekerja yang hadir, biaya pemasangan mesin produksi, mendesign produk, dan aktivitas lainnya yang memang berkaitan dengan proses produksi barang. Baca juga proses manufaktur 

Cost-Volume-Profit (CVP)

Salah satu dari jenis akuntansi biaya lainya adalah cost-volume profit (CVP).  CVP ini menghitung besaran dari biaya-biaya yang ada dengan volume produksi yang dihasilkan. Cara perhitungannya dibuat dengan asumsi bahwa harga pokok jual barang, fixed cost, sama biaya variabelnya tidak berubah-ubah. Dengan cost volume profit ini kamu akan mengetahui titik volume penjualan yang mulai menghasilkan keuntungan atau lebih dikenal dengan istilah break even point.

Break Even Point

Break even point itu sangat simpel kok, yaitu di titik mana perusahaan atau bisnis kamu mendapatkan keuntungan dalam penjualannya. Penggunaan break even point pada akuntansi biaya dapat membantu menganalisa di titik volume berapa perusahaan akan mendapatkan keuntungan.

Garis hijau di gambar itu total pengeluaran yang dikeluarkan dan yang kuning itu adalah total pendapatan yang diperusahaan. Kalau kamu lihat gambarnya pasti sudah ada gambaran dititik apa perusahaan mulai mendapatkan keuntungan. Info tambahan yang mungkin untuk kamu tahu, dititik break even poin itu perusahaan belum mendapatkan keuntungan yah, cuma tidak akan mengalami kerugian saja. Semakin bergerak kekanan maka semakin besar keuntungan yang didapat oleh perusahaan.

Oh kalau kamu mau tahu garis hijau muda yang mendatar itu adalah fixed cost atau biaya tetap.

Contribution Margin (Kontribusi margin)

Kontribusi margin adalah dasar penting dalam analisa break even point. Nah, kontribusi margin itu fungsinya membantu membandingkan antara biaya tetap fixed cost yang digunakan dengan keuntungan yang dihasilkan. Maksudnya?

Jadi sebagai contoh pemasangan mesin untuk produksi itu kan biayanya tetap. Mau kamu produksi banyak atau sedikit tidak akan menambah biaya karena biaya pemasangan hanya dilakukan sekali. Jadi semakin banyak kamu memproduksi biaya tetap (fixed cost) akan semakin berkurang untuk setiap unit yang diproduksi.

Akuntansi Biaya Vs. Akuntansi Keuangan

Jangan salah lho, akuntansi biaya dan akuntansi keuangan memiliki beberapa perbedaan untuk perhitungan pengeluaran perusahaan. Apa saja ya  perbedaan akuntansi biaya dan akuntansi keuangan?

Akuntansi Biaya

  • Menghitung biaya yang dibutuhkan untuk produksi. Selain itu juga dapat menganalisa dan mengontrol biaya produksi yang dapat memungkinkan pengurangan biayanya.
  • Fungsinya lebih ke arah internal perusahaan dalam membuat keputusan, sesuai dengan kondisi keuangan dan infrastruktur yang ada dalam urusan produksinya.
  • Bebas disusun sesuai kebutuhan perusahaan.
  • Memisahkan biaya tergantung informasi yang dibutuhkan di level manajemen

Akuntansi Keuangan

  • Merekam dan menghitung hasil dan setatus terkini sebuah perusahaan seperti untung rugi perusahaan dan neraca keungan perusahaan.
  • Fungsi sebagai laporan bisnis perusahaan yang biasanya dibutuhkan oleh pemerintah ataupun investor.
  • Memiliki aturan atau standard dalam penyusunannya.
  • Tergantung dari jenis transaksi

Intinya, akuntansi biaya itu digunakan dalam urusan manajemen perusahaan, membantu dalam menentukan strategi produksi terbaik. Tidak semua akuntansi biaya itu relevan untuk semua perusahaan.

Sebagai contoh kalau perusahaan proses produksinya tidak terlalu rumit atau singkat mungkin akuntansi biaya menjadi kurang bermanfaat. Tapi sebaliknya jika perusahaan yang melakukan produksi dengan jumlah besar akuntansi dapat menjadi bagian penting dalam mengelola produksinya.

Fungsi Akuntansi Biaya

Peran akuntansi biaya bagi perusahaan sangat penting untuk diterapkan. Hal ini dikarenakan akuntansi biaya menjadi jaminan terhadap keteraturan pencatatan keuangan dengan fungsi-fungsi tertentu. Berikut ini adalah beberapa fungsi dari jenis akuntansi biaya perlu kamu ketahui.

Menghitung Biaya Pokok Produk

Fungsi pertama dari akuntansi ini menghitung berbagai biaya pokok produksi. Tujuannya sudah pasti untuk mengetahui besarnya biaya yang telah dikeluarkan, sehingga bisa dikalkulasi untuk penentuan harga pokok suatu produk atau jasa. Lebih lanjut, pencatatan akuntansi biaya untuk mengetahui untung atau rugi di awal tahun sebelum produknya mulai didistribusikan. Sebab, jika biaya produksi tidak dihitung sedari awal, perusahaan akan kebingungan dalam menentukan harga jual sekaligus memastikan profit yang akan diperoleh.

Merinci Harga Pokok Produk

Fungsi kedua dari akuntansi ini yaitu untuk merinci dengan cermat terkait harga pokok suatu produk. Telah disinggung sebelumnya bahwa proses akuntansi biaya untuk menghitung besarnya biaya produksi. Apabila aktivitas ini berjalan dengan baik, bukan hanya harga produk saja yang secara umum ditemukan, melainkan memastikan bahwa harga tersebut sudah sesuai dengan harga setiap unsur produksi.

Dalam akuntansi jenis ini, pencatatan harga pokok setiap bahan yang diperlukan dirinci dari yang terkecil hingga terbesar. Dengan demikian, kesalahan pemberian harga pada produk tidak mungkin terjadi jika pencatatan biayanya dilakukan secara tepat dan teliti.

Sebagai Informasi Dasar terkait Perencanaan Biaya dan Beban

Nah, apabila fungsi pertama dan kedua terpenuhi dengan baik, maka pencatatan akuntansi ini sebagai informasi dasar dalam perencanaan biaya dan beban. Perlu kamu ketahui, segala jenis biaya produksi ataupun distribusi perusahaan harus melalui proses perencanaan terlebih dulu.

Dari perencanaan ini memerlukan argumen yang valid dan tertulis biar pelaksanaan (action) sesuai dengan harapan perusahaan. Disinilah pencatatan biaya diperlukan sebagai bahan argumen yang valid mengapa suatu kebijakan harus diputuskan atau diabaikan.

Sumber Data Proses Penyusunan Anggaran

Peran akuntansi ini lebih lanjut untuk dasar data yang diperlukan pada proses penyusunan anggaran. Secara umum, setiap anggaran yang dibuat harus dirinci terlebih dulu terkait apa yang harus disediakan dan berapa total biaya yang diperlukan. Apabila tidak ada pencatatan biaya secara terperinci dan benar, maka anggaran pun tidak bisa langsung dibuat. Sebab, uang perusahaan tidak bisa dikeluarkan karena tidak ada kebutuhan produksi yang perlu untuk dibeli.  

Ada pula kasus lain dimana tersedia rincian kebutuhan produk yang bisa dibeli, tetapi harganya tidak tercatat. Maka, uang yang terdapat dalam anggaran pun tidak bisa untuk digunakan karena dianggap data yang diberikan kurang lengkap. Ketidaklengkapan data tersebut dikhawatirkan menimbulkan penyalahgunaan dana. Tak heran jika catatan akuntansi ini harus secara lengkap dan jelas.

Sebagai Sumber Informasi Biaya untuk Pengendalian

Fungsi terakhir dari akuntansi ini sebagai informasi pembiayaan yang akan dilaporkan pada pihak atasan atau manajemen. Dengan demikian, bagian pemangku kebijakan atau stakeholder perusahaan bisa melakukan serangkaian pengendalian dan semacamnya.

Apabila catatan pembiayaan nominal yang diperlukan terlalu besar, maka pihak manajemen bisa menurunkannya dan sebaliknya. Tentu saja, hal ini tidak akan pernah bisa terwujud tanpa adanya pencatatan biaya produksi ataupun distribusi produk.

Penerapan Akuntansi Biaya pada Jenis Bisnis yang Berbeda

Perlu kamu tahu, dalam penerapan akuntansi ini tidak boleh sembarangan. Sebab, pencatatan ini berkaitan dengan total keuntungan perusahaan dari produksi yang dihasilkan. Berikut ini akan dijelaskan penerapan akuntansi bisnis pada setiap perusahaan yang berbeda.

Perusahaan Dagang

Keberadaan akuntansi biaya sangat diperlukan bagi perusahaan dagang. Namun, penerapan akuntansi ini di perusahaan dagang hanya terbatas pada analisa produk masuk dan keluar. Pada dasarnya, perusahaan dagang hanya menjualkan produk yang diperoleh melalui supplier, bukan memproduksi sendiri.

Nah, jika dipetakan lebih khusus, maka penerapan terkait akuntansi atau pembukuan biaya di perusahaan dagang diantaranya melakukan pencatatan dan analisis akun-akun tertentu. Misalnya, akun promosi, potongan pembelian, beban pemasaran, persediaan, dan sebagainya.

Badan Usaha yang Bergerak di Bidang Manufaktur

Berbeda dengan akuntansi biaya pada perusahaan dagang, maka penerapan akuntansi ini dibidang manufaktur terlihat lebih kompleks. Hal ini karena perusahaan ini tidak sekedar menyalurkan produk, melainkan juga membuat produk sendiri. Oleh karena itu, beberapa poin yang perlu dimasukkan dalam akuntansi biaya yaitu biaya tenaga kerja, biaya overhead produksi, harga pokok bahan baku, dan lain-lain.

Pengelolaan pembukuan pada bisnis manufaktur memerlukan lebih banyak upaya untuk mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Apalagi jika proses pembukuan dilakukan secara manual, maka akan memakan lebih banyak waktu lagi.

Karakteristik Akuntansi Biaya

Dipakai secara Berkesinambungan

Peran akuntansi biaya sangat penting untuk mematok harga suatu produk supaya tidak kurang dari biaya produksi yang dikeluarkan. Catatan akuntansi ini diasumsikan akan selalu digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan komersial guna mendapatkan laba secara berkesinambungan. Dengan kata lain, penggunaan data akuntansi tidak sekedar berjalan selama satu periode, melainkan terus menerus selama perusahaan tersebut beroperasi. Apabila biaya untuk melakukan kegiatan tersebut bertambah seiring berjalannya waktu, maka perubahan pembaharuan juga terjadi pada siklus akuntansi biaya tersebut.

Sesuai Periode Akuntansi

Karakteristik lain dari akuntansi ini yaitu diterapkan oleh para akuntan atau bagian keuangan sesuai periode akuntansinya yaitu 12 bulan atau 1 tahun. Proyeksi selama satu tahun ini sesuai fungsi dari akuntansi biaya itu sendiri, sehingga kesalahan yang dikhawatirkan tidak akan terjadi pada penetapan anggaran biaya.

Bersifat Objektif

Selanjutnya, akuntansi biaya bersifat objektif. Apakah artinya? Jadi, segala pencatatan transaksi yang ada dalam akuntansi ini didasarkan atas dokumen asli. Sebab, setiap transaksi yang tertulis selalu dilengkapi dengan bukti berupa kwitansi, nota, bon, dan bukti serupa lain tanpa ada unsur rekayasa.

Sesuai Satuan Uang

Dalam ilmu akuntansi, segala transaksi yang dilakukan harus dinyatakan dalam nilai uang. Negara Indonesia sendiri memiliki mata uang Rupiah yang artinya, segala keterangan pendapatan atau pengeluaran harus ditulis menggunakan nominal Rupiah.

Memiliki Perbandingan yang Sesuai antara Beban dan Pendapatan

Secara umum, memang konsep akuntansi biaya ini menekankan hubungan antara perbedaan biaya dan beban dengan pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama. Jadi, beban operasional yang dikeluarkan pada tahun 2015, harus dibandingkan dan disesuaikan dengan pendapatan pada tahun 2015, bukan tahun yang lain.

Segala hal yang berkaitan dengan uang termasuk dalam kategori akuntansi. Akuntansi biaya ini sendiri sangat penting dalam membantu pembuatan laporan keuangan. Dengan demikian, unsur-unsur laporan keuangan ini tidak akan luput dari kesalahan pencatatan. Maka dari itu, untuk mendukung pencatatan yang terstruktur dan rapi, diperlukan SMD accounting yang profesional. Jangan sampai ada satu pun pengeluaran atau pemasukan berkaitan dengan modal atau penghasilan yang terlewatkan karena akan berdampak pada segala aspek dalam perusahaan.

Apa pendapat kamu tentang akuntansi biaya?

Jojonomic

Tahu gak kalau ada aplikasi keren dari Jojonomic yang dapat membantu kamu mengelola pengeluaran menjadi efisien? Dengan JojoExpense mengurus keuangan tidak perlu repot repot lagi. Soalnya, JojoExpense dilengkapi dengan fitur-fitur seru, selain untuk mengontrol dan mengelola keuangan, juga ada fitur informasi keungannya. Memudahkan kamu menganalisa jenis pengeluaran yang terjadi dan meningkatkan produktifitas kamu sampai 76%. Mau coba sekarang?

Artikel Pengertian dan Jenis-Jenis Akuntansi Biaya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/akuntansi-biaya/feed/ 0
Pengertian Goodwill dan Cara Penghitungannya https://www.jojonomic.com/blog/goodwill/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=goodwill https://www.jojonomic.com/blog/goodwill/#respond Sat, 27 Feb 2021 16:21:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=10300 Tahukah kamu bahwa merger dan akuisi yang terjadi pada suatu perusahaan ternyata dapat menimbulkan  goodwill atau aset tidak berwujud dalam neraca keuangan perusahaan. Keberadaannya yang tidak terlihat atau tidak nampak secara fisik oleh mata itulah yang membuatnya menjadi aset yang tidak berwujud. Pengetahuan tentang goodwill bagi perusahaan yang melakukan merger atau akuisi sangat penting untuk dipahami […]

Artikel Pengertian Goodwill dan Cara Penghitungannya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Tahukah kamu bahwa merger dan akuisi yang terjadi pada suatu perusahaan ternyata dapat menimbulkan  goodwill atau aset tidak berwujud dalam neraca keuangan perusahaan. Keberadaannya yang tidak terlihat atau tidak nampak secara fisik oleh mata itulah yang membuatnya menjadi aset yang tidak berwujud.

Pengetahuan tentang goodwill bagi perusahaan yang melakukan merger atau akuisi sangat penting untuk dipahami karena goodwill dapat memengaruhi keadaan perusahaanmu di masa yang akan datang. Yuk, kita cari tahu lebih dalam tentang goodwill dan cara penghitungannya!

Apa itu Goodwill?

Sebelum memahami tentang cara penghitungan goodwill, kita terlebih dahulu perlu memahami tentang pengertian goodwill untuk memudahkan kita dalam penghitungan goodwill nantinya. Goodwill atau aset tidak berwujud adalah selisih angka yang berasal dari kelebihan harga beli (purchase price) di atas harga pasar (fair market value) atas pembelian atau pembayaran sebuah transaksi perusahaan, seperti misalnya merger dan akuisi. Aset tidak berwujud ini nantinya akan masuk ke dalam neraca keuangan perusahaanmu.

Oops! We could not locate your form.

Manfaat Goodwill di Masa Mendatang

Beberapa manfaat yang bisa perusahaanmu dapatkan dengan adanya goodwill di masa mendatang:

  1. Pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang atau jasa yang dimiliki perusahaan
  2. Penghematan biaya atau efisiensi pengeluaran perusahaan dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan
  3. Pendapatan yang diperoleh dari penyewaaan yang dilakukan oleh perusahaan lain
  4. Pemberian lisensi perusahaan lain yang dibeli atau dibayar oleh perusahaanmu
  5. Peningkatan kualitas dalam layanan yang lebih cepat dari perusahaan untuk orang-orang yang bekerjasama dengan perusahaanmu
  6. Penurunan jumlah tenaga kerja atau karyawan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan tugas atau fungsi dalam perusahaanmu

Penghitungan Goodwill

Setelah mempelajari tentang pengertian dan manfaat yang kamu rasakan berkat adanya goodwill, saatnya kamu memahami lebih dalam tentang cara penghitungan goodwill bagi perusahaanmu. Yuk, simak cara penghitungannya sebagai berikut!

Seperti yang kita ketahui bersama, goodwill hanya akan timbul jika terjadi merger atau akuisisi yang dilakukan oleh perusahaan tempat kamu bekerja. Di mana selisih harga beli perusahaan lebih besar dari harga kekayaan bersih atau nilai buku perusahaan. Hal inilah yang kemudian disebut dengan goodwill.

Namun, jika selisih harga beli perusahaan lebih kecil dari harga kekayaan bersih atau nilai buku perusahaan maka hal ini disebut sebagai goodwill negatif. Tidak perlu bingung membedakannya, karena sebenarnya secara nalar sama saja tinggal dibolak-balik saja kok!

Contoh Kasus

Berikut ini contoh kasus yang bisa kamu pelajari dalam penghitungan goodwill:

Doni merupakan pemilik perusahaan A di bidang transportasi berbasis aplikasi online di kawasan Jakarta Utara, kemudian ia berniat untuk membeli perusahaan B yang dimiliki oleh Dona. Perusahaan B merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi untuk membuat sebuah sistem aplikasi yang terletak di Jakarta Selatan.

Perusahaan Dona memiliki total aset sebesar Rp1000.000.000 dengan total liabilitas Rp350.000.000 dan total equity RP650.000.000, karena lokasinya yang strategis, Dona ingin menjual perusahaannya dengan harga yang tinggi. Akhirnya Doni membeli perusahaan Dona dengan harga Rp850.000.000.

Total aset bersih atau nilai buku perusahaan yang dimiliki Dona adalah RP650.000.000, namun Doni membelinya dengan harga Rp850.000.000, ada selisih angka Rp200.000.000. Selisih angka inilah yang selanjutnya kita sebut dengan goodwill. Meski selisihnya cukup besar, namun ini bukanlah sebuah kerugian, karena perusahaan Dona yang lokasinya strategis diprediksi akan mengalirkan keuntungan bagi perusahaan di masa depan.

Dalam pencatatan akuntansinya akan seperti ini:

Aset                                       Rp1.000.000.000

Goodwill                              Rp200.000.000

Kas                                        Rp850.000.000

Lialibiltas                            Rp350.000.000

Amortisasi Pada Aset Tak Berwujud

Penyusutan aset perusahaan bukan hanya dialami oleh aset yang berwujud atau nilai fisiknya terlihat dalam sebuah perusahaan. Kamu juga perlu mengetahui bahwa penyusutan juga terjadi dalam goodwill atau aset yang tak berwujud.  Penyusutan yang terjadi pada aset tak berwujud dinamakan amortisasi.

Dalam Standar Akuntansi keuangan (SAK) atau buku petunjuk bagi pelaku akuntansi yang berisi pedoman tentang segala hal yang berkaitan dengan bidang akuntansi, dinyatakan bahwa amortisasi ini adalah alokasi jumlah aset yang tersusutkan secara sistematis.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Metode Pencatatan Amortisasi dalam Aset Tak Berwujud

Dalam pencatatan amortisasi untuk aset tak berwujud yang umum dilakukan di Indonesia, menurut sistem akuntansi, ada dua jenis metode. Kedua metode tersebut adalah metode garis lurus dan metode saldo menurun.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang pajak penghasilan, metode dan penilaian amortisasi aset tak berwujud dikelompokkan berdasarkan masa manfaatnya.

Kelompok Aset Tak Berwujud Masa Manfaat Tarif Amortisasi
Garis Lurus Saldo Menurun
Kelompok 1 4 Tahun 25% 50%
Kelompok 1 8 Tahun 12,5% 25%
Kelompok 1 16 Tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 1 20 Tahun 5% 10%

Metode Garis Lurus dalam Amortisasi

Berikut adalah metode garis lurus yang perlu kamu ketahui ketika melakukan pencatatan amortisasi:

Metode penyusutan garis lurus merupakan sebuah metode yang dilakukan untuk mengalokasikan beban biaaya, dimana jumlah biaya yang dialokasikan selalu sama. Sehingga, nilai biaya penyusutannya selalu stabil atau tetap setiap tahunnya.

Mulai dari tahun perolehan sampai dengan tahun terakhir masa manfaatnya. Sebagai contoh, perusahaan kamu membeli lisensi Gaudi untuk produksi baju dengan masa manfaat selama 5 tahun sebesar Rp500.0000.000, maka perhitungan amortisasi per tahunnya adalah:

Beban amortisasi tahunan:

1/5xRp500.000.000 =Rp100.0000

Dari perhitungan di atas, maka setiap tahunnya perusahaan kamu harus melakukan amortisasi lisensi Gaudi sebesar Rp100.000.000, sehingga perhitungan akuntansinya ketika ditutup dalam buku akhir tahun adalah:

Beban amortisasi                           Rp.100.000.000

Aset tak berwujud                          Rp.100.000.000

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Metode Saldo Menurun dalam Amortisasi

Berikut adalah metode saldo menurun yang perlu kamu ketahui ketika melakukan pencatatan amortisasi:

Metode penyusutan saldo menurun adalah sebuah metode untuk mengalokasikan beban biaya, dimana jumlah biaya yang dialokasikan semakin menurun tiap tahunnya seiring bertambahnya masa manfaatnya. Dan pada tahun akhir masa manfaatnya, dilakukan penyusutan sekaligus atas nilai sisa buku yang ada.

Dalam metode ini, pada tahun perolehan biaya penyusutan akan lebih besar dan tahun berikutnya biaya penyusutan akan semakin kecil. Jika mengikuti contoh kasus Gaudi diatas, maka penghitungan amortisasinya adalah:

1. Amortisasi lisensi Gaudi tahun pertama

50% x Rp100.000.000 = Rp50.000.000

2. Amortisasi lisensi Gaudi tahun kedua

50% x (Rp100.000.000 – Rp50.000.000) = Rp25.000.000

3. Amortisasi lisensi Gaudi tahun ketiga

50% x (Rp50.000.000 – Rp25.000.000) = Rp12.500.000

4. Amortisasi lisensi Gaudi tahun keempat

50% x (Rp25.000.000 – Rp12.500.000) = Rp6.500.000

5. Amortisasi lisensi Gaudi tahun kelima

Tahun kelima adalah masa akhir manfaat lisensi, maka pada pembukuannya adalah dengan melakukan debet pada sisa nilai ke dalam akun beban amortisasi dan kredit akun aset tak berwujud atau akun lisensi. Dari perhitungan di atas, maka sisa nilai lisensi yang harus dibukukan adalah sebesar Rp6.500.000.

Cara Perhitungan Goodwill

Seringkali perusahaan memiliki goodwill dengan nilai yang tidak bisa ditentukan. Goodwill atau aset tak berwujud ini bisa berupa kekayaan intelektual, merek, lokasi, dan faktor lainnya. Aset ini mengacu pada premi terhadap harga wajar perusahaan yang dibayar oleh pembeli. Nah, premi ini dilekatkan pada benda tak berwujud, berupa reputasi, pertumbuhan dimasa depan, popularitas merek, dan sumber daya manusia. Nilai bisnis tersebut tidak bisa diatribusikan pada aset bisnis lainnya. Metode perhitungan goodwill yang tepat bisa digunakan untuk membenarkan nilai pasar bisnis lebih tinggi daripada nilai bukunya.

Ada beberapa cara menghitung goodwill, namun yang paling sering digunakan adalah metode berbasis laba. Penting diketahui bahwa goodwill muncul hanya ketika nilai yang dibayar oleh pembeli, memperoleh aset melebihi nilai aset tersebut. Berikut ulasan mengenai metode menghitung goodwill yang perlu Anda ketahui.

Perhitungan Goodwill dengan Laba Rata-rata

Pahami cara penerapan laba rata-rata

Metode pertama menggunakan data laba rata-rata. Langkah awal yang perlu Anda pahami adalah cara penerapan laba rata-ratanya. Pada metode ini, nilai goodwill sama saja dengan laba rata-rata selama periode waktu tertentu, lalu dikali jumlah tahun. Cara ini paling sederhana dan umum untuk menghitung goodwill.

  • Ringkasnya, perumusan goodwill ini bisa dituliskan menjadi sebagai berikut.

Goodwill = laba rata-rata x jumlah tahun

  • Contoh penerapannya, Anda menggunakan laba tahunan rata-rata selama tahun 2010 hingga 2014. Nah, kalikan dengan jumlah tahun 5 untuk mendapatkan goodwill.

Sesuaikan angkanya dulu sebelum lanjut ke perhitungan.

Langkah berikutnya yaitu lakukan beberapa penyesuaian terlebih dulu. Setelah itu, baru hitung laba rata-ratanya. Berikut tahapan perhitungannya.

  • Semua laba abnormal harus dikurangi dari laba bersih pada tahun perolehannya.
  • Semua rugi abnormal harus ditambah ke laba bersih di tahun terjadinya.
  • Laba nonoperasi atau laba dari investasi ini harus dikurangi dari laba bersih pada tahun perolehannya.

Hitung goodwill

Langkah perhitungan goodwill ini diawali dengan menentukan laba rata-rata pada tahun yang sedang dihitung. Caranya, dengan menjumlahkan laba di setiap tahun terkait, lalu membaginya dengan jumlah tahun.

Contoh penerapan perhitungan goodwill

Katakanlah bahwa perusahaan X menghasilkan laba secara urut pada tahun 2010 sebesar Rp200 juta; tahun 2011 sebesar Rp220 juta, tahun 2012 sebesar Rp190juta, dan tahun 2013 sebesar Rp210 juta. Jika dijumlahkan, maka keseluruhan laba total perusahaan tersebut yaitu Rp820 juta. Bagaimana langkah selanjutnya?

  • Bagikan total laba yang diperoleh dengan jumlah tahunnya. Misalnya, Rp820 juta dibagi 4 yaitu Rp205 juta. Dari perhitungan ini diperoleh laba rata-rata pada tahun tersebut yaitu Rp205 juta.
  • Dari perhitungan ini, dapat dikatakan bahwa goodwill sama nilainya dengan laba rata-rata dalam periode waktu tertentu, dimana dikalikan dengan jumlah tahun terkait. Pada contoh kali ini, goodwill perusahaan X adalah Rp820 juta. Sementara, goodwill hanyalah akumulasi total laba di tahun-tahun terkait. Pada kenyataannya nilai goodw banyak tidak sesuai karena dipengaruhi oleh biaya dan laba abnormal.

Tambahkan Goodwill pada nilai pasar wajar bisnis

Pada saat Anda melakukan penawaran pada calon pembeli atau suatu bisnis, maka jumlah goodwill yang diperoleh harus ditambah ke nilai pasar wajar bisnis atau aset dikurangi dengan liabilitas. Pada kasus ini, goodwill yaitu premi terhadap nilai pasar wajar bisnis. Nilai goodwill mencerminkan laba rata-rata bisnis selama periode waktu tertentu.

Metode perhitungan Goodwill dengan Super Profit

Beberapa tahapan cara penerapan perhitungan goodwill dengan hasil super profit diantaranya sebagai berikut.

Temukan laba rata-rata

Langkah awal perhitungan yang harus Anda pahami adalah laba rata-rata perusahaan dari tahun-tahun sebelumnya. Jumlahkan laba-laba tersebut dan bagikan dengan jumlah tahunnya. Perhatikan contohnya berikut.

  • Perusahaan menghasilkan laba Rp200 juta pada tahun 2010; laba Rp220 juta pada tahun 2011; laba Rp190 juta pada tahun 2012; dan laba Rp210 juta pada tahun 2013. Jika semua laba tersebut dijumlahkan, maka diperoleh total laba senilai Rp820 juta. Bagikan total laba dengan jumah tahunnya, dalam kasus ini yaitu 4. Hasilnya, Rp820 juta dibagi 4 sama dengan Rp205 juta. Jadi, laba rata-ratanya Rp205 juta.

Kurangi laba asli dengan laba rata-rata

Laba super atau super profit ini merupakan laba yang diperoleh ketika besarnya melebihi laba rata-rata. Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang laba super, cari laba asli perusahaan pada tahun ini dan kurangi laba rata-rata pada tahun sebelumnya. Perhatikan contoh berikut ini.

  • Katakanlah perusahaan Y memiliki laba rata-rata senilai Rp200 juta. Pada tahun berikutnya, laba bersih perusahaan Y adalah Rp230 juta. Nah, selisih laba perolehan bersih dengan laba rata-rata disebut laba super. Dalam kasus ini, maka besarnya laba super adalah Rp30 juta.

Pelajari rumus laba super untuk perhitungan goodwill

Pada metode perhitungan goodwill kedua ini, diperoleh dari penjumlahan laba super pada tahun tertentu, lalu dikali dengan jumlah tahun pembelian yang telah disepakati. Ringkasnya, berikut rumusnya.

Goodwill = laba super x jumlah tahun

Cermati lagi cara penerapan modelnya

Lebih jelasnya, langsung saja pada contoh penerapan model goodwill melalui rumus laba super.

  • Suatu perusahaan memiliki laba rata-rata tiap tahun senilai Rp200 juta. Namun, laba asli perusahaan tersebut dalam rentang waktu empat tahun adalah Rp210 juta pada tahun 2010, Rp230 juta pada tahun 2011, Rp210 juta pada tahun 2012, dan Rp200 juta pada tahun 2013.
  • Setelah itu, hitung laba super yang bisa dicari dengan menghitung selisih dari laba asli dengan laba rata-rata. Misalnya, tahun 2010 laba supernya adalah Rp10 juta, tahun 2011 senilai Rp30 juta, tahun 2012 senilai Rp10 juta, dan pada tahun 2013 tidak diperoleh laba super.
  • Selanjutnya, hitunglah total laba super dalam kurun waktu tertentu. Pada soal ini, maka jumlah laba supernya yaitu Rp10 juta+ Rp30 juta+ Rp10 juta+ 0= Rp50 juta.
  • Langkah terakhir, laba super yang diperoleh dikali dengan jumlah tahunnya. Sesuai rumus di atas, goodwill = Rp50 juta x 4 = Rp200 juta.

Jumlahkan goodwill dengan nilai pasar wajar bisnis

Pada kasus ini, goodwill yang diperoleh berdasarkan perhitungan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam meraup lebih banyak laba. Nah, dengan menjumlahkan laba super dengan nilai pasar wajar unit bisnis, maka harga pembeliannya menunjukkan kemampuan perusahaan tersebut untuk menciptakan laba.

Ada satu lagi nih perhitungan goodwill lainnya yaitu memakai kapitalisasi laba dengan rumus sebagai berikut.

Goodwill = nilai kapitalisasi laba rata-rata / super – modal terpakai.

Peroleh modal terpakai berasal dari aset dikurangi dengan liabilitas.

Sebenarnya, ada banyak rumus untuk menghitung nilai goodwill. Hanya, saja, ketiga metode di atas yang paling sering digunakan oleh pebisnis untuk mendapatkan harga terbaik. Sekali lagi, informasi ini sekedar referensi bagi Anda. Apabila masih belum paham, jangan ragu untuk bertanya pada ahlinya ya!

Nah, sekarang kamu sudah mengerti kan tentang pengertian dan cara penghitungan goodwill dalam sebuah perusahaan? Ataukah kamu masih bingung bagaimana mengatur pengeluaran perusahaanmu atas pembelian perusahaan lain? Tidak perlu risau atau bingung karena kamu bisa menggunakan JojoExpense untuk membantumu mengatur pengeluaran perusahaan. Dengan sistem digital yang terotomatisasi, perusahaanmu sudah tidak perlu lagi khawatir akan adanya dana-dana bayangan. Semuanya terekam aman di cloud yang mudah diakses untuk keperluan dokumen apa pun. Ayo segera coba demo gratisnya JojoExpense!

 

Artikel Pengertian Goodwill dan Cara Penghitungannya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/goodwill/feed/ 0
General Ledger, Hal Penting yang Harus diperhatikan oleh Akuntan https://www.jojonomic.com/blog/general-ledger-akuntan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=general-ledger-akuntan https://www.jojonomic.com/blog/general-ledger-akuntan/#respond Sat, 27 Feb 2021 06:48:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=11310 Sebelumnya kamu sudah mengetahui belum apa itu general ledger? Apa masih terdengar asing di telinga kamu? Jika kamu ingin menjadi seorang akuntan kamu harus mengetahuinya lho. Kalau begitu yuk kita bahas secara detail apa itu general ledger. General Ledger Sebagai seorang akuntan kamu harus tidak asing mendengar pembukuan. Nah pengertian dari general ledger adalah pembukuan […]

Artikel General Ledger, Hal Penting yang Harus diperhatikan oleh Akuntan pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Sebelumnya kamu sudah mengetahui belum apa itu general ledger? Apa masih terdengar asing di telinga kamu? Jika kamu ingin menjadi seorang akuntan kamu harus mengetahuinya lho. Kalau begitu yuk kita bahas secara detail apa itu general ledger.

General Ledger

Sebagai seorang akuntan kamu harus tidak asing mendengar pembukuan. Nah pengertian dari general ledger adalah pembukuan besar yang merupakan dari kumpulan akun-akun yang dipakai dalam sebuah perusahaan dan akun-akun tersebut harus disusun secara teratur sesuai dengan klasifikasi akun.

Akun yang masuk dalam klasifikasi adalah akun asset, liabilities, dan ekuitas, nah akun inilah yang dilaporkan dalam pembukuan besar atau general ledger. Akun yang dilaporkan dalam klasifikasi ini juga bisa disebut sebagai akun ril. Nah setiap klasifikasi ini masih bisa dikelompokkan ke dalam pos-pos akun sebagai berikut:

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Aset

Secara definisi aset itu adalah kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Kekayaan ini dimiliki suatu perusahaan dengan jumlah yang cukup banyak. Oleh sebab itu, aset dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Aset Lancar

Yang dimaksud dari aset lancar adalah aset yang berupa uang tunai yang cepat menjadi uang atau menjadi biaya dalam waktu kurang dari satu tahun. Contoh dari aset ini adalah kas, surat yang berharga, piutang dagang, persediaan barang dagang, pendapatan yang harus ditagihkan, pembayaran uang muka atau biasanya dibilang DP.

Investasi Jangka Panjang

Selain aset lancar, investasi jangka panjang juga merupakan sebuah aset. Investasi jangka panjang yang dimaksud sebagai aset adalah aset yang  berbentuk saham atau obligasi dalam jangka satu tahun atau lebih, investasi ini dilakukan dengan cara memberikan aset ke perusahaan lain.

Investasi yang berupasa saham bertujuan untuk mengontrol perusahaan lain dan untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen. Sedangkan investasi yang berupa obligasi mendapatkan asetnya lewat bunga tetap.

Aset Tetap

Kemudian ada yang namanya sebagai aset tetap, aset tetap adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dipakai lebih dari satu tahun atau yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun yang berupa aset tetap berwujud. Nilai yang ada dalam aset tetap adalah sebesar dari harga perolehan. Aset ini juga dapat mengalami pengurangan nilai dari harga beli atau jual. Contoh dari aset tetap adalah tanah, gedung, mesin, dan kendaraan.

Aset tak Terwujud

Yang terakhir adalah aset tak terwujud, aset ini mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun dan tidak mempunyai bentuk fisik yang nampak. Nilai yang tercatat sebesar harga perolehan, berkurangnya nilai aset tetap tak terwujud dapat dicatat langsung mengurangi harga perolehan aset tersebut. Contoh dari aset ini adalah goodwill, hak paten, trade mark.

Liabilities

Nah tadi kan kita udah bahas tentang aset nih, sekarang kita bahas liabilities yuk. Jadi liabilities adalah hutang kepada pihak lain yang harus dibayarkan. Liabilities juga dibagi menjadi 2 kelompok. Apa saja kah itu? Yuk kita lihat di bawah ini.

Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek adalah hutang kepada pihak lain yang pembayarannya kurang dari satu tahun. Contohnya seperti hutang dagang, utang wesel, biaya yang wajib harus dibayarkan, pembayaran muka saat penyewaan.

Hutang Jangka Panjang

Hutang kepada pihal yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih, biasanya jangka waktunya minimal satu tahun. Contoh pada hutang jangka panjang ini adalah hutang hipotik, hutang obligasi, kredit investasi, dan kartu ekuitas.

Ingat loh hutang ini bukan dilakukan oleh seseorang, tetapi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Biasanya, perusahaan yang baru mulai masuk ke dunia bisnis akan terlibat hutang terlebih dahulu agar perusahaannya mempunyai modal yang cukup untuk bersaing.

Ekuitas

Terakhir yang dimasukkan dalam klasifikasi pembukuan besar atau general ledger adalah ekuitas. Ekuitas ini adalah hak pemilik perusahaan yang ditanamkan dalam perusahaan. Ekuitas ini terdiri dari setoran pemilik dan sisal aba yang ditahan.

Jadi ketiga itulah yang akan dimasukkan ke dalam klasifikasi general ledger ini adalah akun yang akan diolah. Kamu sebagai akuntan jangan sampai mengelolah ketiga hal itu saat membuat general ledger yha!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Fungsi General Ledger

Nah, sekarang kita bahas yuk fungsi dari general ledger itu apa. Sebagai seorang akuntan kamu harus tahu fungsi dari apa yang kamu kerjakan. Jadi kamu juga mengerti apa yang harus kamu kerjakan. Yuk kita bahas fungsi dari general ledger biar kamu lebih tahu!

Pertama, untuk mencatat semua transaksi akuntansi secara akurat fungsi dari ini untuk memastikan bahwa data yang ada itu benar.

Kedua, untuk memposting transaksi – transaksi tersebut pada akun yang sesuai. Fungsi ini bertujuan untuk menjaga transparansi yang ada.

Ketiga, untuk menjaga keseimbangan debit dan kredit pada akun – akun tersebut.

Keempat, Mengkomodasi pencataan jurnal penyesuaian.

Kelima, Membuat laporan keuangan yang handal dan tepat waktu pada setiap periode akuntansi.

Jadi saat penyusunan general ledger, kamu harus menjalankan fungsi-fungsi tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan. Pelajari lebih dalam ya jika kamu ingin menyusun general ledger.

Tujuan General Ledger

Selain fungsi, kamu juga harus mengetahui tujuan dalam penysunan pembukuan besar ini. Berikut tujuan dalam penyusunan pembukuan besar.

Pertama, Mencatat transaksi akuntansi secara akurat dan tepat waktu.

Kedua, Memposting transaksi ke akun yang sesuai.

Ketiga, Menjaga keseimbangan debet dan kredit untuk masing-masing akun.

Keempat, Mengakomodasikan jurnal penyesuaian, serta

Kelima, Menyediakan laporan keuangan yang handal dan tepat waktu dalam setiap periode akuntansi.

Aktivitas General Ledger

Sekarang kamu sudah tahukan fungsi dari tujuan penyusunan pembukuan besar ini. Tapi tidak cukup sampai disitu saja nih, kita juga harus mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan oleh seorang akuntan dalam penyususnan pembukuan besar. Mungkin pembahasan ini akan lebih mengarah ke praktik langsung ketika kamu sudah menjabat sebagai akuntan. Yuk kita lihat apa aja aktivitasnya!

Update General Ledger

Update general ledger ini dibagi menjadi dua sumber. Apa aja sih sumbernya? Kalian pasti ingin tahukan! Yuk kita lihat ke bawah.

Accounting Subsystem

Secara teori general ledger bisa diperbaharui untuk tiap-tiap transaksi individual, namun pada prakteknya, variasi subsistem akuntansi bisa memperbahuri general ledger dengan rangkuman jurnal, yang menampilkan hasil dari semua transaksi yang terjadi selama periode tertentu.

Treasurer

Bagian ini menghasilkan catatan jurnal individual untuk memperbaharui general ledger bagi transaksi tidak rutin seperti penjualan atau pembelian surat berharga penanaman modal.

Post Adjusting Entries

Kedua ada aktivitas post adjusting entries, aktivitas ini berasal dari pengendali setelah trial balance disisipkan. Trial balance sendiri adalah laporan yang berisi keseimbangan untuk semua akun general ledger. Adjustin entries dijadikan menjadi lima kategori dasar. Apa saja kah kelima kategori itu? Mari kita bahas!

Accruals

Mewakili catatan-catatan yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menggambarkan transaksi yang telah terjadi namun kas belum diterima atau belum dibayar. Contohnya pencatatan pendapatan sewa.

Defferals

Mewakili catatan-catatan yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menggambarkan pertukaran dari kas yang dibayar dimuka untuk pelaksanaan dari kejadian yang berhubungan.

Estimates

Mewakili catatan-catatan yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menggambarkan pertukaran dari kas yang dibayar dimuka untuk pelaksanaan dari kejadian yang berhubungan.

Revalutions

Mewakili catatan-catatan yang dibuat untuk menggambarkan perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai yang tercatat dari suatu asset atau perubahan prinsip akuntansi. Contohnya perubahan metode yang digunakan untuk menilai persediaan.

Corrections

Mewakili catatan-catatan yang dibuat untuk menggambarkan perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai yang tercatat dari suatu asset atau perubahan prinsip akuntansi. Contohnya perubahan metode yang digunakan untuk menilai persediaan.

Prepare Financial Statements

Aktivitas ketiga ada prepare financial statements. Aktivitas ini memerlukan closing entries dengan nilai penjualan dan biaya sama dengan nol, kemudian dilakukan transfer net invoice atau loss ke retained earnings.

Cara dari aktivitas ini adalah kalian menyiapkan laporan keuangan pertama kali dimulai dengan income statement yang datanya diambil dari penjualan, nilai biayanya ada pada adjusted trial balance. Kemudian dilanjutkan dengan balance sheet.

Laporan Manajerial

Aktivitas terakhir dari pembukuan ini bertujuan untuk menghasilkan laporan manajerial yang final ke dalam general ledger dan reporting system. Hasil laporan akan digunakan untuk memverifikasi akurasi proses posting.

Cara Membuat General Ledger Sederhana bagi Pebisnis Pemula

Pembukuan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan. Tidak hanya perusahaan skala besar yang telah berkembang, general ledger akuntan juga perlu dilakukan bagi pebisnis pemula sekalipun. Pada intinya, berbagai hal yang berkaitan dengan aliran uang masuk harus tercatat dengan rapi sebagai acuan pengambilan keputusan perusahaan. Bisa dikatakan pula bahwa kunci usaha bisa berhasil dipengaruhi oleh pembukuan yang benar.

Bagi perusahaan-perusahaan besar yang telah berkembang pesat, urusan pembukuan tak perlu diragukan lagi karena telah dipegang oleh jasa akuntan. Persaingan bisnis yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu rapi dalam menulis laporan keuangan. Lain halnya dengan pebisnis pemula yang masih tahap awal berkembang. Proses pembukuan masih sederhana, bahkan masih dipegang oleh pengusaha itu sendiri. Meski demikian, hal tersebut bukanlah masalah asalkan tujuannya untuk bisnis ke arah yang jelas dan berkembang secara optimal.

Pembukuan tidak lepas dari ilmu akuntansi. Artinya, ada empat aktivitas sederhana dalam siklus akuntansi yaitu pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pembukuan. Waktu yang tepat untuk membuat pembukuan adalah saat tahap opening. Disini, Anda perlu mencatat berbagai hal penting seperti kewajiban, harta, penghasilan, biaya, dan pendapatan secara kontinu guna menyusun neraca maupun laporan laba rugi.

Lebih jelasnya, berikut tahap demi tahap pembuatan pembukuan sederhana bagi pebisnis pemula.

Buat Buku Catatan Pengeluaran

Saat awal mula membuka usaha, Anda harus menyiapkan sebuah buku khusus secara terpisah untuk mencatat pengeluaran saja. Jadi, segala jenis pengeluaran atau belanja yang berkaitan dengan bisnis pastinya, catat pada buku catatan pengeluaran. Contohnya, operasional, bahan baku, hingga gaji karyawan. Ingat, tulis secara jelas dan kontinu.

Catatan pengeluaran ini akan membuat pengusaha tahu besarnya modal yang telah dikeluarkan untuk kebutuhan operasional sehari-hari. Jika sudah Anda ketahui, maka akan mudah memutuskan suatu kebijakan atau target, serta merencanakan kapan modal tersebut bisa kembali.

Buat Buku Catatan Pemasukan

Langkah selanjutnya yaitu membuat buku catatan pemasukan. Seperti halnya buku catatan pengeluaran, di buku catatan pemasukan ini Anda diharapkan untuk selalu mencatat semua transaksi yang berkaitan dengan uang masuk. Misalnya, ada pemasukan dari sejumlah penjualan produk per hari atau piutang yang sudah dibayarkan. Maka, jumlah uang perusahaan akan meningkat. Jangan lupa, lakukan kegiatan ini setiap hari biar memudahkan dalam membuat pembukuan bulanan. Baik buku catatan pengeluaran dan pemasukan harus secara tertib diupdate guna mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh setiap hari.

Buat Buku Kas Utama

Cara membuat pembukuan sederhana selanjutnya yaitu dengan membuat buku kas utama. Maksud dari buku kas ini yaitu penggabungan antara transaksi buku kas pemasukan dengan pengeluaran. Penggabungan kedua jenis transaksi ini bertujuan untuk mengetahui dengan jelas berapa keuntungan ataupun kerugian perusahaan.

Melalui buku kas utama ini pula, pengusaha bisa mengetahui besaran anggaran perusahaan yang berkaitan dengan uang masuk dan keluar. Estimasi uang kas memiliki peranan penting dalam perencanaan dan penyusunan strategi perusahaan di hari mendatang ketika ada biaya tak terduga harus dikeluarkan.

Misalnya, ketika diperoleh estimasi kekurangan dari uang kas perusahaan, maka Anda bisa membuat solusi menaikkan target ataupun mengurangi biaya pengeluaran. Biar hasil dari pencatatan arus kas utama berdampak baik, maka perlu dilakukan secara teliti, seksama, dan yang pasti kontinu.

Sediakan Buku Stok Barang

Pembukuan sederhana juga harus dilengkapi dengan buku stok barang. Tidak hanya catatan arus uang yang keluar masuk, buku ketersediaan stok juga tidak kalah penting. Secara tidak langsung, transaksi yang berkaitan dengan barang akan berpengaruh terhadap uang keluar masuk. Ingat, pencatatan buku stok barang harus dilakukan secara kontinyu setiap hari. Dari sini, pengusaha bisa menilai bagaimana pendapatan perusahaan. Misalnya, intensitas jumlah barang yang keluar dan masuk tinggi, maka tingkat penjualan juga meningkat.

Peran buku stok barang ini juga penting untuk memudahkan pengusaha dalam memonitor dan mengawasi persediaan barang di perusahaan. Apalagi jika owner tengah merencanakan pembukaan cabang di kota-kota berbeda. Selain itu, peran buku stok barang juga penting dalam menyusun manajemen gudang menjadi lebih baik dan optimal. Adanya buku stok barang membantu proses pengawasan, dimana kecurangan yang mungkin dilakukan supplier atau pegawai bisa terhindari.

Siapkan Buku Inventaris Barang

Satu lagi yang tak kalah penting yaitu buku inventaris barang. Anda perlu menambahkannya dalam pembukuan sederhana untuk perkembangan perusahaan ke arah yang lebih baik. Semua barang perusahaan harus dicatat, termasuk barang yang dibeli melalui anggaran belanja, hibah, atau sumbangan. Tujuan dari pencatatan inventaris barang ini untuk mengetahui dan menjaga aset yang dimiliki perusahaan sehingga tetap berada di bawah kendali.

Beberapa fungsi lain yang akan perusahaan peroleh dari buku inventaris barang diantaranya sebagai berikut.

  • Mempunyai buku tertulis terkait pengelolaan barang biar bisa dipertanggung jawabkan
  • Memudahkan proses mutasi ataupun penghapusan barang
  • Memudahkan kegiatan pengecekan barang
  • Mencegah kehilangan barang
  • Memudahkan fungsi pengawasan barang

Catatan Buku Laba Rugi

Dalam berbisnis, tentu laba dan rugi adalah dua istilah yang tidak bisa lepas. Jika tidak laba, maka perusahaan sudah pasti rugi. Begitu sebaliknya. Nah, pembukuan sederhana tidak boleh luput dari catatan laba rugi. Tujuan dari pencatatan laba rugi ini bermaksud untuk mengetahui jumlah pendapatan dan beban usaha pada periode waktu tertentu.

Pencatatan yang rapi dan kontinyu akan membuat pengusaha tahu bagaimana kondisi perusahaan. Apakah sedang profit atau justru rugi. Bagi perusahaan skala besar, laporan laba rugi ini berguna utuk menentukan jenis investasi dan memprediksi jumlah arus kas di masa mendatang.  Namun, bagi perusahaan kecil atau pemula, tetap disarankan membuat pembukuan laba rugi secara sederhana. Berikut ini merupakan fungsi lain dari buku laba rugi bagi perusahaan.

  • Dijadikan referensi untuk mengevaluasi strategi dan langkah yang perlu diambil oleh perusahaan pada periode mendatang
  • Mengetahui efektivitas strategi dan langkah yang telah ditempuh
  • Memberikan informasi penting terkait jumlah pajak yang harus dibayarkan oleh perusahaan
  • Mengetahui laba dan rugi secara pasti pada satu periode tertentu.

Membuat Laporan Perubahan Ekuitas

Yang dimaksud dari ekuitas merupakan modal atau kekayaan entitas, meliputi perusahaan, UKM, atau usaha lainnya. Ekuitas ini bisa diperoleh dari selisih jumlah aktiva atau aset yang telah dikurangi kewajiban atau pasive. Dalam laporan ini, memuat semua perubahan ekuitas dalam satu periode.

Pembuatan Neraca Keuangan

Terakhir, neraca keuangan. Bagi pengusaha pemula, penting untuk membuat pembukuan sederhana berupa neraca keuangan. Fungsi dari perangkat ini yaitu mengetahui posisi keuangan perusahaan pada periode waktu tertentu. Tujuan dari neraca ini untuk mengetahui nilai perusahaan setelah menjalankan beragam aktivitas yang berkaitan dengan uang. Beberapa unsur neraca diantaranya harta, kewajiban, dan modal.

Nah, itu dia serba-serbi dari general ledger atau dalam Bahasa Indonesianya pembukuan besar. Informasi ini sangat cocok lho untuk kamu yang ingin terjun ke dalam dunia akuntansi atau kamu yang sudah menjadi seorang akuntan. Jadi ketika kalian disuruh untuk membuat general ledger kalian akan mengetahui fungsi, tujuan, dan cara penyusunannya.

Oiya! Jangan lupa juga nih untuk mencoba aplikasi JojoExpense dari Jojonomic. Aplikasi yang dapat mengelolah keuangan perusahaan dengan baik dan mempermudah kalian yang sedang bekerja sebagai akuntan. Kerja dan sistem yang digital ini akan memudahkanmu. Kamu bisa kerja dimana saja dan kapan saja. Efisiensi kerjamu akan meningkat, bahkan hingga 76%. Ayo buruan untuk download aplikasi JojoExpense. Cari tahu lebih jauh tentang aplikasi ini dan selamat mencoba!

Artikel General Ledger, Hal Penting yang Harus diperhatikan oleh Akuntan pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/general-ledger-akuntan/feed/ 0
Pajak Penghasilan Badan: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya https://www.jojonomic.com/blog/pajak-penghasilan-badan/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=pajak-penghasilan-badan https://www.jojonomic.com/blog/pajak-penghasilan-badan/#respond Fri, 26 Feb 2021 21:30:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=9937 Setiap perusahaan atau badan usaha pastinya ingin mendapatkan keuntungan atau laba sebesar-besarnya, baik itu setiap bulan maupun setiap tahun, kan? Nah, ketika suatu perusahaan atau bisnis mendapatkan keuntungan atau tambahan kemampuan ekonomis, mereka wajib membayar pajak yang disebut Pajak Penghasilan Badan kepada pemerintah dengan jumlah tertentu. Hal ini supaya setiap warga negara membayarkan kewajibannya dan […]

Artikel Pajak Penghasilan Badan: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Setiap perusahaan atau badan usaha pastinya ingin mendapatkan keuntungan atau laba sebesar-besarnya, baik itu setiap bulan maupun setiap tahun, kan? Nah, ketika suatu perusahaan atau bisnis mendapatkan keuntungan atau tambahan kemampuan ekonomis, mereka wajib membayar pajak yang disebut Pajak Penghasilan Badan kepada pemerintah dengan jumlah tertentu. Hal ini supaya setiap warga negara membayarkan kewajibannya dan terbebas dari segala masalah saat melakukan bisnisnya.

Karena itu, kamu wajib tahu nih apa yang dimaksud dengan pajak penghasilan badan beserta jenis pasal dan cara menghitungnya. Yuk, cari tahu semuanya dibawah ini bersama-sama!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pengertian Pajak Penghasilan Badan

Kita mulai dari pengertiannya dulu ya. Pajak Penghasilan Badan (PPhB) adalah pajak negara yang dikenakan pada setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh Wajib Pajak dari suatu badan usaha, baik berasal dari dalam maupun luar negeri. Hal ini dapat menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan.

Nah, biasanya seluruh badan usaha di Indonesia baik yang berbentuk Perusahaan Terbatas (PT), Perusahaan Firma (Fa), dan Perseroan Komanditer (CV) yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) diwajibkan untuk membayar pajak penghasilan ini.

Pajak penghasilan badan dikenakan terhadap penghasilan orang pribadi dan badan usaha yang diterima selama satu tahun pajak. Tapi, selain perseorangan, pajak ini juga diberlakukan kepada perusahaan atas pengelolaan barang dan jasa yang menjadi bisnisnya.

Tapi, ada juga lho pihak-pihak yang dikecualikan atau tidak harus membayar pajak jenis ini, yaitu:

  • Badan perwakilan negara asing,
  • Organisasi internasional yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dengan syarat Indonesia menjadi anggota organisasi tersebut,
  • Tidak menjalankan usaha atau kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan dari Indonesia, selain pemberian pinjaman kepada pemerintah yang dananya berasal dari iuran para anggota, dan
  • Unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria;
    1. Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan undang-undang,
    2. Pembiayaannya bersumber dari APBN atau APBD, dan
    3. Penerimaannya masuk dalam anggaran pemerintah pusat atau daerah.

Jenis Pajak Penghasilan Badan

Dalam memenuhi kewajiban pajaknya, ada beberapa jenis pajak penghasilan badan yang dikenakan kepada Wajib Pajak, yaitu :

PPh Pasal 15

Pajak Penghasilan Pasal 15 merupakan laporan pajak yang berhubungan dengan Norma Perhitungan Khusus untuk golongan Wajib Pajak tertentu. Saat kamu memiliki badan usaha, maka kamu telah menjadi Wajib Pajak Penghasilan Badan yang berprofesi sebagai pengusaha. Karena itu, ada sejumlah pajak yang harus  kamu bayarkan.

Jenis pajak yang wajib kamu bayarkan tersebut biasanya tertera pada SKT (Surat Keterangan Terdaftar). Wajib Pajak yang bisa dikenakan Pajak Penghasilan Badan Pasal 15 diantaranya perusahaan dibidang:

  • Pelayaran atau penerbangan internasional,
  • Pelayaran dan penerbangan dalam negeri,
  • Asuransi luar negeri,
  • Pengeboran minyak, gas, dan panas bumi,
  • Dagang asing, dan
  • Investor dalam bentuk BOT (build, operate, and transfer)

Objek PPh Pasal 15

Objek Pajak Penghasilan 15 ini berupa semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diperoleh oleh badan atau perusahaan Anda berdasarkan perjanjian charter dari pengangkutan orang dan atau barang yang diangkut melalui pelabuhan-pelabuhan di Indonesia. Atau, bisa juga dari salah satu pelabuhan di Indonesia menuju pelabuhan lain di luar negeri.

Perhitungan PPh Pasal 15

Besarnya pajak ini harus disetor dan dipotong sendiri oleh perusahaan dengan mengalihkan tarif efektif dan peredaran bruto yang diterima berdasarkan perjanjian charter. Pemotongan pajak ini dilakukan saat terutangnya imbalan atau nilai pengganti.

Cara Pembayaran PPh Pasal 15

Setiap perusahaan Wajib Pajak harus memotong sendiri besaran PPh Pasal 15 berdasarkan tarifnya masing-masing. Penyetoran ini dilakukan oleh pencharter paling lambat setiap tanggal 10 pada bulan berikutnya. Jangan lupa, lampirkan bukti pemotongan kepada pihak yang menerima atau memperoleh penghasilan. Perlu Anda tahu, laporan SPT Masa juga perlu menyertakan bukti potong wajib pajak sebagai lampiran.

Perusahaan yang siap membayar PPh Pasal 15 harus menyetorkan sejumlah biayanya terhadap bank atau pos persepsi dengan menyampaikan SSP atau kode billing melalui teller bank atau pos persepsi, ATM, internet banking, mobile banking, EDC, atau sarana lainnya. Setelah selesai, Anda akan mendapatkan lembar bukti penerimaan negara sebagai bukti pembayarannya. Data yang tertera pada lembar bukti tersebut diantaranya identitas pembayar, jenis pajak, masa pajak, tahun pajak, dan NTPN.

Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 15

Pelaporan SPT masa wajib pajak ini dilakukan oleh wajib pajak paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya setelah melakukan penyetoran pajak. Berdasarkan aturan yang berlaku, pelaporan ini bisa berbentuk formulir kertas atau dokumen elektronik. Penyampaian SPT ini di tempat yang telah ditentukan DJP, seperti kantor Pos Indonesia, perusahaan ekspedisi, atau e-filing. Jangan lupa, perhatikan KAP dan KJS Anda ya!

PPh Pasal 21

Pajak Penghasilan Pasal 21 ini merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun.

Hal ini karena pajak penghasilan badan sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang diterima oleh Wajib Pajak dalam negeri atau karyawan dan harus dibayar setiap bulannya.

Perusahaan mengelola pemungutan pajak dengan memotong langsung penghasilan para karyawan dan menyetorkannya ke kas negara melalui bank persepsi. Sehingga para pekerja tidak perlu membayarkan sendiri jenis pajak ini.

Objek PPh Pasal 22

Lebih rinci, berikut ini objek PPh Pasal 22 yang perlu Anda perhatikan.

  • Impor barang dan ekspor dengan barang komoditas seperti tambang batubara, mineral logam, dan mineral bukan logam.
  • Pembayaran atas pembelian barang oleh bendahara pemerintah dan KPA sebagai pemungut pajak terhadap pemerintah pusat, pemerintah daerah, instansi atau lembaga pemerintah, dan lembaga negara lainnya.
  • Pembelian barang yang dilakukan dengan mekanisme Uang Persediaan (UP) oleh bendahara pengeluaran.
  • Pembayaran pembelian barang kepada pihak ketiga dengan mekanisme pembayaran langsung oleh KPA dan pejabat penerbit surat perintah membayar yang diberi delegasi KPA.
  • Pembayaran pembelian barang untuk BUMN karena kegiatan usahanya.
  • Penjualan hasil produksi terhadap distributor bagi badan usaha yang bergerak dibidang industri semen, kertas, baja, merupakan industri hulu, otomotif, dan farmasi.
  • Kendaraan bermotor oleh ATPM, APM, dan importir kendaraan bermotor yang dijual
  • Migas berupa bahan bakar minyak, bahan bakar gas, dan pelumas yang dijual
  • Pembelian bahan-bahan dari pedagang pengumpul yang bergerak di sektor kehutanan, perkebunan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
  • Penjualan barang yang tergolong sangat mewah oleh wajib badan pajak.

Perluasan Pemungutan PPh pasal 21

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 92/PMK.03/2019 tentang perubahan kedua atas PMK No.253/PMK.03/2008, maka wajib pajak yang berhak memungut PPh Pasal 22 diperluas. Selain itu, waktu pemungutan PPh Pasal 22 saat dilakukan penjualan barang tergolong mewah. Barang tergolong mewah berdasarkan PPh pasal 22 yaitu:

  • Pesawat terbang dan helikopter pribadi
  • Kapal pesiar, yacht, dan kendaraan lain yang sejenis
  • Rumah beserta tanahnya dengan harga jual lebih dari Rp30 miliar atau luas bangunan lebih dari 400 meter persegi
  • Apartemen, kondominium dan bangunan sejenisnya dengan nilai jual lebih dari Rp30 miliar atau luas bangunan lebih dari 150 meter persegi
  • Kendaraan bermotor roda empat dengan kapasitas pengangkutan kurang dari 10 orang, seperti jeep, SUV, MPV, minibus, dan sejenisnya dengan harga jual lebih dari Rp2 miliar atau kapasitas silinder lebih dari 3000 cc
  • Selain itu, kendaraan bermotor roda dua dan tiga dengan harga jual lebih dari Rp300 juta atau memiliki kapasitas silinder dari 250cc

PPh Pasal 22

Pajak Penghasilan Pasal 22 merupakan pemungutan pajak dari Wajib Pajak yang melakukan kegiatan impor atau dari pembeli atas penjualan barang mewah. Pihak pemungut tersebut terdiri dari:

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.
  • Bendahara Pemerintah Pusat atau Daerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya, berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang.
  • Badan-badan tertentu, baik badan pemerintah maupun swasta berkenaan dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.
  • Wajib Pajak Badan tertentu untuk memungut pajak pembeli atas penjualan barang mewah.

PPh Pasal 23

Pajak Penghasilan  Pasal 23 ini merupakan pajak yang dipotong oleh pemungut pajak dari Wajib Pajak. Saat transaksinya meliputi transaksi dividen, royalti, bunga, hadiah dan penghargaan, sewa dan penghasilan lain, yang terkait dengan penggunaan aset selain tanah atau bangunan.

Tarif PPh 23 dikenakan atas nilai Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau jumlah bruto dari penghasilan yang didapatkan.

Tarif 15% dari jumlah bruto ini terdiri dari:

  • Dividen, kecuali pembagian dividen terhadap orang pribadi dikenakan final.
  • Hadiah dan penghargaan, selain yang dipotong PPh 21.

Tarif 2% dari jumlah bruto terdiri atas:

  • Sewa dan penghasilan lain yang berkaitan dengan penggunaan harta, kecuali sewa tanah dan atau bangunan.
  • Imbalan jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi dan jasa konsultan.
  • Imbalan jasa lainnya dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 141/PMK.03/2015.

PPh Pasal 25

Pajak Penghasilan Pasal 25 ini merupakan angsuran pajak dan bisa dihitung dari jumlah Pajak Penghasilan terutang, menurut SPT Tahunan PPh dikurangi PPh yang dipotong serta PPh terutang di Luar Negeri,  yang boleh dikreditkan oleh Wajib Pajak.

PPh Pasal 26

Makna dari PPh Pasal 26 yaitu pajak yang dikenakan atas penghasilan bersumber dari Indonesia, dimana penghasilan tersebut diterima oleh Wajib Pajak luar negeri, selain bentuk usaha tetap (BUT) di Indonesia. Berdasarkan aturan ini,  besaran tarif umum PPh pasal 26 adalah 20%.

PPh pasal 26 merupakan bentuk penerapan dari asas sumber yang dianut sistem pemungutan pajak di Indonesia. Berdasarkan asas sumber ini, penghasilan yang bersumber dari Indonesia dan dinikmati oleh orang atau badan di luar Indonesia, tetap dikenakan pajak di Indonesia.

Jenis-jenis penghasilan yang dipotong oleh PPh pasal 26 diantaranya sebagai berikut.

  • Dividen
  • Bunga, termasuk diskonto, premium, serta imbalan yang berkaitan dengan jaminan pengembalian hutang.
  • Royalti, sewa, dan penghasilan lain yang berkaitan dengan penggunaan harta
  • Imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan, jasa dan kegiatan.
  • Hadiah atau penghargaan
  • Pensiun atau pembayaran berkala lainnya
  • Premi swap dan transaksi lindung nilai lain
  • Keuntungan karena pembebasan utang

PPh Pasal 29

Jenis Pajak Penghasilan lainnya yaitu PPh Pasal 29. Jadi pajak ini diperoleh dari nilai lebih pajak terutang atau pajak terutang dikurangi kredit pajak. Dengan kata lain, jumlah pajak terutang dari sebuah perusahaan dalam satu tahun pajak yang lebih besar dari jumlah kredit pajak setelah dipotong oleh pihak lain dan disetor sendiri. Iuran PPh ini harus dibayarkan oleh perusahaan sebelum SPT Tahunan PPh Badan itu sendiri dilaporkan.

Berikut ini besaran tarif PPh pasal 29 berdasarkan Wajib Pajak

Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu

PPh 25 yang sudah dilunasi = 0.75% dikali jumlah penghasilan  atau omset per bulan

PPh 29 yang harus dilunasi = PPh yang masih terutang dikurangi PPh 25 yang sudah dilunasi.

Wajib Pajak Badan

Angsuran PPh 25 =  PPh terutang tahun sebelumnya dikali 12

PPh 29 yang harus dilunasi = PPh yang terutang dikurangi angsuran PPh 25.

PPh Pasal 4 ayat (2)

Jenis PPh Pasal 4 ayat (2) ini merupakan penghasilan dipotong dari bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang negara (SUN), bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi, hadiah undian, transaksi saham dan sekuritas lain, serta transaksi lain yang diatur dalam peraturan. Maksud dari transaksi lainnya yaitu transaksi pengalihan harta berupa tanah dan atau bangunan, usaha jasa konstruksi, real estate, dan penyewaan tanah dan atau bangunan.

Selain transaksi saham dan sekuritas lain, PPh pasal 4 ayat (2) juga termasuk transaksi derivatif yang diperdagangkan bursa, transaksi penjualan saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan pasangan yang diterima oleh perusahaan modal ventura. Penghasilan yang dikenai pajak ini bersifat final atau tidak bisa dikreditkan.

Contoh dan Cara Menghitung Pajak Penghasilan Badan

Berikut ini rumus dan contoh cara menghitung pajak penghasilan badan yang harus kamu ketahui:

Pada tahun 2018, PT Maju Bersama memperoleh penghasilan kotor sebesar Rp 2 Miliar. Maka besar pajak penghasilan PT Maju Bersama yaitu:

50% x 25% x Rp5 Miliar = Rp625 juta

Tapi, ternyata selama periode tahun 2018, PT Maju Bersama telah menyetor pajak penghasilan karyawan ke kas negara sebesar Rp100 juta dan pajak PPh Pasal 23 sebesar Rp200 juta. Maka, pajak penghasilan terutang PT Maju Bersama adalah :

Rp 625 juta – Rp 100 juta – Rp 200 juta = Rp 325 juta

Rp 325 Juta adalah angka yang bisa dicicil oleh PT Maju Bersama ke kas negara atas penghasilan Badan Usaha di tahun 2018.

Karena itu, jumlah diatas merupakan sisa pajak yang dibayar PT Maju Bersama ke Kas Negara atas pajak penghasilan badan usaha di tahun 2018. Pajak ini bisa dicicil dengan meminta persetujuan dari kantor pajak setempat terlebih dahulu.

No Keterangan Jumlah
1 Penghasilan Kotor 2.000.000.000
2 Kredit Pajak PPh 21 100.000.000
3 Kredit Pajak PPh 23 200.000.000
4 Pajak Penghasilan Badan (50% x 25% Rp2 Miliar) 625.000.000
5 Pajak Penghasilan Terutang ((4)-(2)-(3)) 325.000.000

Hal yang perlu diingat bahwa pajak menjadi suatu kewajiban bagi seluruh warga negara. Tapi terkadang, masih saja banyak orang yang enggan atau lupa membayarnya. Karena itu, sebagai warga negara yang baik, kamu harus rutin membayar pajak penghasilan badan ini ya.

Supaya perusahaanmu menjadi Wajib Pajak yang taat, salah satu caranya adalah dengan pengelolaan keuangan yang baik. Agar saat akan bayar, perusahaanmu memiliki dananya.

Solusi Praktis Pengelolaan Keuangan Terbaik bagi Perusahaan

Nah, untuk mempermudah kamu mengatur pengeluaran dan pencatatan keuangan, yuk gunakan aplikasi JojoExpense dari Jojonomic ini! Kamu tidak perlu ribet lagi mencatatrus keuangan perusahaanmu, dan lebih menghemat waktu serta biaya kamu. Sehingga kamu bisa lebih produktif dengan sistem otomatisnya! Bisa kamu cek di gadget kamu setiap saat juga lho. Sangat praktis, kan?

Artikel Pajak Penghasilan Badan: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/pajak-penghasilan-badan/feed/ 0
Cara Membuat Jurnal Umum dalam Akuntansi https://www.jojonomic.com/blog/cara-membuat-jurnal/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=cara-membuat-jurnal https://www.jojonomic.com/blog/cara-membuat-jurnal/#respond Fri, 26 Feb 2021 20:46:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=8613 Di dalam dunia akuntansi, nama jurnal pasti sudah tidak asing lagi bagi seorang akuntan. Sebab jurnal sangat dibutuhkan dalam setiap pencatatan rinci setiap transaksi. Mulai dari nama transaksi, nominal transaksi sampai waktu transaksi berlansung. Cara membuat jurnal memiliki ketentuan yang perlu diperhatikan serta pemahaman tentang dasar-dasar akuntansi seperti persamaan dasar akuntansi dan juga siklus akuntansi. […]

Artikel Cara Membuat Jurnal Umum dalam Akuntansi pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Di dalam dunia akuntansi, nama jurnal pasti sudah tidak asing lagi bagi seorang akuntan. Sebab jurnal sangat dibutuhkan dalam setiap pencatatan rinci setiap transaksi. Mulai dari nama transaksi, nominal transaksi sampai waktu transaksi berlansung. Cara membuat jurnal memiliki ketentuan yang perlu diperhatikan serta pemahaman tentang dasar-dasar akuntansi seperti persamaan dasar akuntansi dan juga siklus akuntansi.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Materi dasar ini memang harus sangat dipahami karena jurnal umum adalah proses awal dalam menyusun laporan keuangan. Sebelum masuk ke dalam tata cara membuat jurnal umum, kamu harus memahami sedikit banyak tentang jurnal umum terlebih dahulu. Berikut akan kita bahas lebih luas mengenai jurnal umum, tahapan pembuatan, dan contoh cara membuatnya.

Apa itu Jurnal Umum?

Jurnal umum merupakan dasar dan pedoman dalam membuat laporan keuangan. Kegiatan menjurnal merupakan kegiatan pencatatan yang pertama kali dilakukan dalam siklus akuntansi. Artinya, sebelum menjurnal kita harus mengumpulkan data transaksi dan menganalisa data transaksi tersebut yang harus dilakukan terlebih dahulu. Tanpa data yang benar dan pasti, tidak akan mampu menghasilkan jurnal yang benar dan akurat. Oleh sebab itu, untuk menghasilkan jurnal yang benar, pastikan bukti transaksinya ada, datanya jelas dan benar (bisa dipertanggungjawabkan).

Jurnal umum akan mencatat transaksi secara rinci, mulai dari tanggal, nama transaksi, jumlah atau nominal, dan keterangan lainnya. Untuk membuat jurnal umum, kamu harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam persamaan dasar dan siklus akuntansi. Meskipun kamu hanya membuat contoh jurnal umum, tetap saja ketentuan persamaan dasar akuntansi perlu kamu terapkan. Jadi, tidak heran jika ada beberapa orang terutama yang tidak memiliki ilmu akuntansi akan merasa kesulitan untuk membuat jurnal umum. Oleh sebab itu, agar tidak membuat kesalahan saat membuat jurnal umum. Jurnal umum adalah tempat untuk mencatat semua transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu secara sistematis. Untuk membuat jurnal umum, kamu harus paham mengenai saldo normal masing-masing akun.

cara-membuat-jurnal

Lima Akun Dalam Akuntansi

Dalam akuntansi ada 5 (lima) akun yang perlu kamu tahu posisi saldo normalnya. Agar lebih mudah, lihat tabel saldo normal akun berikut:

Keterangan:

  • Pada saat aset atau harta atau aktiva kamu bertambah maka catatlah pada posisi debit, sementara jika aset berkurang maka catatlah pada posisi kredit. Adapun saldo normal akun aset berada pada debit.
  • Akun utang atau kewajiban berbanding terbalik dengan aset. Jika utang bertambah maka dicatat pada posisi kredit, sementara jika utang kamu berkurang dicatat pada posisi debit. Sehingga saldo normal akun utang atau kewajiban pada sisi kredit.
  • Akun modal sama dengan akun utang, jadi jika modal bertambah dicatat pada posisi kredit dan jika modal berkurang dicatat pada posisi debit. Saldo normal modal pada sisi kredit.
  • Akun pendapatan pun sama dengan akun utang dan modal. Jika pendapatan bertambah maka dicatat pada posisi kredit dan jika pendapatan berkurang catat pada posisi debit. Sehingga saldo normal pendapatan pun pada sisi kredit.
  • Pada akun beban pencatatan sama dengan akun aset. Jika beban bertambah dicatat pada posisi debit, sementara jika beban berkurang dicatat pada posisi kredit. Dan saldo normal beban juga berada pada posisi debit.

Setelah kamu mengerti cara menempatkan kredit dan debit untuk setiap akun. Sekarang kita akan membahas langkah-langkah yang harus kamu lakukan dalam tata cara membuat jurnal.

  • Identifikasi nama perkiraan dan kelompok akun apa yang berkaitan dengan transaksi.
  • Perhatikan saldo normal dan jenis transaksinya, serta identifikasi saldonya apakah menambah atau mengurangi.
  • Perhatikan juga nominal transaksi, dan harus teliti dalam penulisannya.

Tahapan Membuat Jurnal Umum

Sekarang kita akan mulai cara membuat jurnal.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.
  1. Pahami persamaan akuntansi. Untuk membuat jurnal umum dengan benar, maka langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami persamaan dasar akuntansi. Persamaan dasar akuntansi yakni: Aset = Utang + Modal Kemudian diperluas menjadi, Aset = Utang + Modal + (Pendapatan – Beban). Pemahaman persamaan dasar akuntansi yang dimaksud juga berkaitan dengan kelompok-kelompok akun yang masuk didalamnya. Misalnya, piutang usaha masuknya kelompok aset, persediaan juga masuk dalam aset dan lain sebagainya. Selain persamaan akuntansi dan kelompok akun lainnya, kamu juga harus memahami saldo normal dari setiap akun. Dengan begitu saat menemui sebuah transaksi, nantinya secara otomatis dapat langsung kamu lakukan pengelompokan.
  1. Kumpulkan Bukti Transaksi. Jika langkah pertama berupa pengetahuan, maka langkah kedua ini merupakan langkah langsung dalam praktik. Untuk dapat menuliskan transaksi pada jurnal maka kamu harus memiliki bukti transaksi. Bukti transaksi merupakan dasar yang sangat penting untuk pencatatan sebuah transaksi pada sebuah jurnal, karena tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat dicatat pada jurnal. Oleh karena itu, pastikan kamu memiliki bukti transaksi yang akan dicatat dalam jurnal umum. Adapun bukti transaksi dapat berupa nota, faktur, kuitansi, invoice dan lain sebagainya.
  2. Identifikasi Transaksi. Langkah selanjutnya mengidentifikasi transaksi. Tidak semua transaksi dapat dicatat, transaksi yang boleh dicatat yakni transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan dan dapat dinilai dengan satuan moneter. Oleh karena itu, kamu harus mengidentifikasi transaksi sebelum melakukan pencatatan sehingga hasil pencatatan nantinya benar. Setelah mengidentifikasi transaksi, tentukanlah pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Ingat dalam satu transaksi, sekurang-kurangnya dia akan memengaruhi dua akun. Untuk mempermudah, gunakanlah persamaan dasar akuntansi berikut ini: Aset = Utang + Modal
  3. Pencatatan Jurnal Umum. Terakhir adalah proses pencatatan dalam jurnal. Proses pencatatan transaksi kedalam jurnal disebut dengan penjurnalan. Sistem pencatatan yang dipakai yaitu double-entry system, maksudnya setiap transaksi yang dicatat akan berdampak pada dua posisi keuangan debit dan kredit dalam jumlah yang sama.

calculating

Contoh Membuat Jurnal Umum

Agar kamu lebih jelas, maka berikut akan disajikan ilustrasi soal untuk membuat contoh cara membuat jurnal satu ini, yaitu:

  • 5 Januari 2018, Pak Jaya menginvestasikan uangnya sebesar Rp500.000.000 pada perusahaannya PT Jaya Abadi.
  • 11 Januari 2018, dibayar uang sejumlah Rp20.000.000 untuk sewa kantor selama satu tahun.
  • 15 Januari 2018 membeli peralatan dan perlangkapan kantor masing-masing sebesar Rp10.000.000 dan Rp 5.000.000.
  • 20 Januari 2018 menerima pendapatan dari penjualan tunai sebesar Rp10.000.000.
  • 25 Januari 2018 membayar gaji pegawai untuk bulan Januari sebesar Rp20.000.000.

Analisis atau Identifikasi Transaksi

  1. Setoran modal membuat harta perusahaan bertambah dalam bentuk kas Rp500.000.000 (debit). Modal pak Jaya bertambah Rp500.000.000 pada sisi kredit.
  2. Harta perusahaan berupa kas berkurang Rp20.000.000 (kredit) untuk membayar sewa. Namun, perusahaan juga memiliki aset berupa sewa dibayar dimuka sebesar Rp20.000.000 (debit).
  3. Aset perusahaan berupa peralatan bertambah Rp10.000.000 dan berupa perlengkapan sebesar Rp5.000.000. Tetapi aset berupa kas perusahaan berkurang sebesar Rp15.000.000.
  4. Pendapatan dari penjualan membuat pendapatan bertambah pada sisi kredit sebesar Rp10.000.000. Aset perusahaan berupa kas bertambah Rp10.000.000 (debit).
  5. Beban gaji bertambah Rp25.000.000 (debit). Aset perusahaan berupa kas berkurang sebesar Rp25.000.000 (kredit).

Kesalahan-kesalahan Krusial dalam Penyusunan Laporan Keuangan

Proses cara membuat jurnal sangat penting karena berpengaruh terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan. Daftar aliran uang masuk dan uang keluar harus ditulis secara seksama, tidak boleh terlewat satu pun. Nah, seringkali ditemukan banyak kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan. Untungnya, masih bisa dikoreksi melalui jurnal koreksi. Baik sengaja atau tidak sengaja, laporan keuangan tersebut bisa diperbaiki. Biar tidak terulang lagi, berikut ini adalah daftar kesalahan umum yang harus diperbaiki, supaya data akuntansi yang dihasilkan benar. Dengan demikian, pengambilan keputusan penting dan strategis bisa lebih optimal.

Kesalahan Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Salah satu kesalahan umum cara membuat jurnal yang kerap terjadi dan berpengaruh terhadap laporan keuangan perusahaan adalah kesalahan pencatatan persediaan barang dagang. Coba perhatikan ilustrasi berikut ini.

Persediaan barang PT Rajawali tanggal 31 Desember 2018 terlalu kecil sebesar Rp30.000.000. Apabila kesalahan pencatatan nilai tersebut diketahui sebelum tutup buku tahun 2019, maka masih bisa diperbaiki. Bagaimana caranya? Yaitu dengan membuat jurnal koreksi. Penulisan jurnal koreksi persediaan barang dapat ditulis seperti berikut. Tulis uraian ‘Persediaan barang dagang’ pada bagian debit senilai Rp30.000.000. Kemudian, dibagian bawahnya tulis ‘Koreksi laba tahun lalu (laba tidak dibagi) pada bagian kredit senilai Rp30.000.000.

Namun, jika kesalahan tersebut baru diketahui setelah tutup buku tahun 2019, maka tidak perlu membuat jurnal koreksi. Mengapa? Sebab, kesalahan pencatatan yang terlalu kecil pada 31 Desember 2018 lalu sudah diperbaiki dengan kesalahan persediaan barang dagang yang terlalu besar diawal tahun 2019. Paham?

Kesalahan Pencatatan Pembelian dan Persediaan Barang Dagang

Langsung saja ke contohnya ya. Misalnya, sebuah perusahaan bernama Z mencatat persediaan barang dagang senilai Rp20.000.000 pada tahun 2019. Padahal, barang tersebut sudah dibeli sejak tahun 2018 lalu. Bagaimana cara memperbaikinya?

Nah, perlu diketahui dulu kapan kesalahan tersebut diketahui. Misalnya, kesalahan tersebut diketahui sebelum tutup buku tahun 2019, maka perusahaan Z perlu membuat koreksi persediaan barang seperti berikut. Tulis uraian ‘Persediaan barang dagang’ pada bagian debit senilai Rp20.000.000. Kemudian, tulis uraian ‘Pembelian’ pada bagian kredit senilai Rp20.000.000.

Beda lagi kasusnya jika kesalahan pencatatan tersebut diketahui setelah tutup buku periode 2019. Solusinya, perusahaan tidak perlu membuat jurnal koreksi. Mengapa? Alasannya, kesalahan persediaan barang dagang pada 31 Desember 2018, sudah diperbaiki otomatis melalui kesalahan persediaan barang dagang awal tahun 2019.

Kesalahan Mencatat Penjualan Barang

Berikut ini merupakan contoh kesalahan pencatatan penjualan barang yang umum terjadi. Misalnya, penjualan barang seharga Rp5.000.000 pada akhir Desember 2018, baru dicatat pada awal tahun 2019. Padahal, saat barang terjual akhir tahun 2018 berarti barang sudah dikirim dan tidak termasuk dalam persediaan akhir tahun 2018. Kesalahan tersebut berdampak pada neraca dan laporan laba rugi perusahaan seperti tampak pada cuplikan di bawah ini.

Pada laporan laba rugi, tahun 2018 penjualannya terlalu kecil dan laba bersih terlalu kecil. Sementara, pada tahun 2019 penjualannya terlalu besar dan laba bersihnya terlalu besar.

Lalu, neraca perdagangan pada tahun 2018 aktivanya terlalu kecil akibat piutang yang tidak tercatat dan laba tidak dibagi terlalu kecil. Sementara, tahun 2019 neracanya benar karena kesalahan pada tahun 2018 dibenarkan oleh kesalahan pada tahun 2019.

Bagaimana cara koreksinya? Tergantung kapan kesalahan tersebut diketahui. Apabila kesalahan diketahui setelah tutup buku tahun 2018, maka bisa dibuat jurnal koreksi seperti berikut. Tulis uraian ‘penjualan’ pada bagian debit senilai Rp5.000.000 dan tulis uraian “laba tidak dibagi” pada bagian kredit senilai Rp5.000.000.

Salah Mencatat Biaya Dibayar Dimuka

Sekelumit kesalahan yang umum terjadi pada bagian ini adalah sebagai berikut. Misalnya, perusahaan X membuat perjanjian asuransi kebakaran pada 1 Januari 2018 untuk jangka waktu 5 tahun dengan premi Rp500.000 dibayar dimuka. Nah, pembayaran premi tersebut didebit ke rekening Biaya Asuransi tahun 2018 dan dibuat penyesuaian pencatatan Asuransi Dibayar di Muka senilai saldo per 31 Desember 2019.

Kesalahan ini bermula ketika akhir tahun 2018 tidak dibuat penyesuaian premi asuransi, sehingga mengakibatkan kesalahan laporan laba rugi dan neraca sebagai berikut.

Pada laporan laba rugi tahun 2018, biayanya terlalu besar karena tidak ada penyesuaian asuransi dibayar dimuka dan laba bersih terlalu kecil. Sementara, pada tahun 2019 biaya dan laba bersihnya sudah benar.

Lalu, dampak kesalahan neraca tahun 2018 aktiva terlalu kecil karena tidak ada asuransi dibayar dimuka dan laba tidak dibagi terlalu kecil. Sementara, pada tahun 2019 aktiva sudah benar dan laba tidak dibagi terlalu kecil karena kesalahan tahun 2018.

Bagaimana cara perbaikannya? Nah, jika kesalahan diketahui sebelum tutup buku 2019, maka dapat dibuat jurnal koreksi berikut ini. Tulis pada uraian ‘Asuransi Dibayar di Muka” pada bagian debit senilai Rp300.000, ‘Biaya Asuransi” pada bagian debit senilai Rp100.000, dan ‘Koreksi laba tahun lalu’ pada bagian kredit senilai Rp400.000.

Namun, jika kesalahan tersebut baru diketahui pada akhir tahun 2019, maka tidak perlu dibuat jurnal pencatatan biaya dibayar dimuka. Sebagai gantinya, Anda bisa menulis jurnal koreksinya sebagai berikut. Tulis uraian ‘Asuransi dibayar dimuka” pada bagian debit senilai Rp300.000 dan ‘Koreksi laba ditahun lalu’ pada bagian kredit senilai Rp300.000.

Salah Mencatat Utang Biaya

Sekilas, kesalahan pencatatan utang biaya ini bisa dilihat pada contoh berikut. Misalnya, perusahaan B memiliki bunga yang harus dibayar akhir tahun 2018 senilai Rp100.000 dan tidak tercatat. Dampaknya akan memengaruhi neraca dan laporan laba rugi seperti berikut.

Laporan laba rugi tahun 2018, biayanya terlalu kecil akibat bunga yang tidak tercatat. Sementara, laba bersih yang diperoleh terlalu besar. Kemudian, tahun 2019 biayanya terlalu besar karena bunga 2018 yang belum tercatat dan bunga bersih yang terlalu kecil.

Lalu, pada neraca tahun 2018, utangnya terlalu kecil karena utang yang tidak tercatat dan laba tidak dibagi terlalu besar. Sementara, tahun 2019 neracanya sudah benar karena kesalahan tahun 2018 sudah otomatis benar oleh kesalahan tahun 2019.

Bagaimana cara memperbaiki kesalahan tersebut? Apabila kesalahan diketahui sebelum tutup buku 2019, maka perlu dibuat jurnal koreksi seperti berikut. Tulis uraian ‘Koreksi laba tahun lalu’ pada bagian debit senilai Rp100.000 dan ‘biaya bunga’ pada bagian kredit senilai Rp100.000. Namun, jika kesalahan tersebut sudah diketahui setelah tutup tahun 2019, maka tidak perlu dibuat jurnal koreksinya. Sebab, kesalahan pencatatan biaya bunga yang terlalu kecil tahun 2019 sudah otomatis betul karena kesalahan biaya bunga 2019 yang terlalu besar.

Masih ada lagi kesalahan-kesalahan perhitungan yang berpengaruh terhadap akuntansi perusahaan, diantaranya salah mencatat piutang pendapatan, salah mencatat pendapatan diterima dimuka, kesalahan dalam kapitalisasi biaya, taksiran umur, hingga perhitungan kerugian piutang. Pada intinya, setiap pihak yang terlibat harus senantiasa teliti dan hati-hati supaya terhindar dari kesalahan berulang kali.

Itulah beberapa penjelasan mengenai contoh jurnal umum dan tahapan pembuatannya. Jika kamu masih merasa kesulitan dalam membuat jurnal umum secara manual.

JojoPayroll

Kamu dapat memanfaatkan JojoExpense. Dengan JojoExpense tingkatkan efisiensi manajemen pengeluaran perusahaan kamu hingga 76%. Kumpulkan data secara otomatis, tingkatkan produktivitas dan cegah penipuan keuangan serta pegang kendali penuh anggaran perusahaan dengan mudah dan kapanpun dimanapun dengan JojoExpense. Lebih cepat, mudah, tanpa perlu repot.

Artikel Cara Membuat Jurnal Umum dalam Akuntansi pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/cara-membuat-jurnal/feed/ 0
Perencanaan SDM: Pengertian, Manfaat, dan Tahapan Proses https://www.jojonomic.com/blog/perencanaan-sdm/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=perencanaan-sdm https://www.jojonomic.com/blog/perencanaan-sdm/#respond Fri, 26 Feb 2021 18:49:00 +0000 https://jojonomic.com/?p=5725 Oke, kali ini kita akan membahas Human Resource Planning  (HRP) atau artinya adalah Perencanaan Sumber Daya Manusia (Perencanaan SDM). Apa sih perencanaan SDM itu? Bagaimana perusaahaan mengelola perencanaan SDM? Dan apa manfaatnya bagi perusahaan? Sebenarnya secara singkat, perencanaan SDM adalah sebuah proses perencanaan strategis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Lebih lengkapnya […]

Artikel Perencanaan SDM: Pengertian, Manfaat, dan Tahapan Proses pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
Oke, kali ini kita akan membahas Human Resource Planning  (HRP) atau artinya adalah Perencanaan Sumber Daya Manusia (Perencanaan SDM). Apa sih perencanaan SDM itu? Bagaimana perusaahaan mengelola perencanaan SDM? Dan apa manfaatnya bagi perusahaan?

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HR Suites hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Sebenarnya secara singkat, perencanaan SDM adalah sebuah proses perencanaan strategis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Lebih lengkapnya simak yuk artikel dibawah ini!

Pengertian dan Manfaat Perencanaan SDM

Perencanaan SDM merupakan proses perencanaan sistematis untuk memaksimalkan sumber daya manusia sebagai aset utama perusahaan.

Tujuan dari perencanaan SDM ini adalah untuk memastikan kesesuaian antara tenaga kerja dan pekerjaan, baik dari segi jumlah maupun kualitas yang dibutuhkan. Proses ini didasari oleh supply dan demand dalam konteks SDM perusahaan.

Perencanaan SDM bermanfaat bagi perusahaan dalam berbagai hal, yaitu:

  • Membantu HR mengantisipasi kebutuhan tenaga kerja dengan berbagai kualifikasi di kemudian hari.
  • HR bisa bekerja secara proaktif dalam menemukan kandidat yang sesuai.
  • Sesuai dengan tujuan masing-masing perusahaan, perencanaan SDM memungkinkan HR untuk mengidentifikasi, memilih, dan mengembangkan kompetensi atau tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Proses Perencanaan SDM

Secara garis besar, proses perencanaan SDM dibagi menjadi 4 langkah yang meliputi:

Persediaan Tenaga Kerja Saat Ini

Langkah paling awal yang bisa dilakukan dalam memulai perencanaan SDM yaitu menilai ketersediaan sumber daya manusia yang ada di perusahaan.

Penilaian ini termasuk studi komprehensif dari berbagai aspek SDM, seperti jumlah, skill, kompetensi, kualifikasi, pengalaman, usia, jabatan, kinerja, kompensasi, dan lain sebagainya.

Dalam tahap ini, HR juga bisa melakukan wawancara dengan manager tim untuk memahami tantangan dari sisi SDM yang sedang dihadapi, serta kualifikasi yang dirasa penting untuk dimiliki oleh karyawan tim tersebut.

Kebutuhan SDM di Masa Mendatang

Langkah selanjutnya dari perencanaan SDM yaitu menganalisa kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang. Dalam langkah ini, berbagai variabel HR seperti pengurangan SDM, lowongan yang akan dibuka, promosi jabatan, mutasi karyawan, dan lain sebagainya perlu dimasukkan ke dalam pertimbangan.

Selain itu, variabel tidak terduga seperti pengunduran diri serta pemecatan juga perlu dijadikan bahan pertimbangan dalam analisa.

Perkiraan Permintaan SDM

Kemudian, HR bisa mencocokkan tenaga kerja yang ada saat ini dengan perkiraan kebutuhan tenaga kerja di kemudian hari dan membuat demand forecast (perkiraan permintaan).

Dalam langkah ini, penting juga untuk mengetahui strategi dan objektif bisnis jangka panjang, agar perkiraan permintaan bisa sesuai untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.

Strategi dan Implementasi Pencarian SDM

Setelah mengetahui kekurangan yang dibutuhkan dari evaluasi supply dan demand SDM, HR bisa mengembangkan strategi berdasarkan perkiraan permintaan SDM yang sudah dibuat.

Strategi yang dibuat tentunya harus bisa memberikan solusi bagi kekurangan masalah SDM di perusahaan. HR bisa melakukan relokasi, rekrutmen, outsourcing, pelatihan, manajemen SDM, hingga melakukan perubahan kebijakan terkait SDM.

Perusahaan juga bisa menggunakan jasa konsultan untuk meminimalisir reaksi negatif, terutama mengenai masalah hukum dan legal.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Perencanaan SDM

Pertumbuhan (Growth)

Beda perusahaan, beda juga tingkat pertumbuhannya. Dalam melakukan perencanaan SDM, penting juga bagi para HR untuk mempertimbangkan faktor pertumbuhan finansial dan kebutuhan perusahaan.

Apakah perusahaan memiliki budget? Apakah perusahaan akan melakukan ekspansi dan membutuhkan banyak SDM?

Perubahan (Change)

Perubahan bisa terjadi kapan pun. Ketika perusahaan sedang mengalami perubahan, usahakan agar HR memiliki fleksibilitas agar bisa memenuhi kebutuhan perusahaan dengan lebih baik.

Teknologi (Technology)

Di era yang didominasi oleh teknologi ini, penting bagi HR untuk memahami pentingnya fungsi dan peran teknologi dalam operasional perusahaan.

Jika diperlukan, HR juga bisa merencanakan pelatihan untuk karyawan mempelajari fitur ataupun perangkat yang digunakan dalam perusahaan.

Tahapan Perencanaan SDM

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa Perencanaan SDM adalah sebuah proses atau aktivitas yang membantu perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang tepat pada pekerjaan yang tepat dalam waktu dan jumlah yang tepat juga.

Oleh karena itu, diperlukan tahapan yang sistematis untuk mencapai tujuan tersebut. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh manajemen perusahaan (dalam hal ini adalah manajer SDM) pada proses Perencanaan Sumber Daya Manusia atau Human Resource Planning ini.

Menganalisis Tujuan Organisasi

Tahap Pertama dalam Perencanaan SDM adalah menganalisis tujuan yang ingin dicapai oleh organisasinya. Tujuan organisasi disini dapat diurai menjadi tujuan yang lebih fokus pada tujuan yang ingin dicapai oleh unit kerja atau bagian tertentu.

Seperti bagian produksi, bagian pemasaran ataupun bagian keuangan. Tujuan-tujuan tersebut kemudian ditetapkan sebagai tujuan fungsional atau tujuan departemen.

Oops! We could not locate your form.

Pemisahan tujuan dan rencana keseluruhan ini menyediakan penilaian kebutuhan sumber daya manusia untuk setiap departemen dan kegiatan.

Dengan mengetahuinya tujuan dan arah organisasi ini, akan memberikan ide ataupun gambaran tentang pekerjaan apa yang harus dilakukan dalam organisasi.

Apabila tujuan organisasi adalah pertumbuhan dan perluasan yang cepat, maka dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja di semua kegiatan fungsional dan departemen untuk memenuhi tantangan peningkatan pangsa pasar, keuangan, ukuran aset, pasar baru, inventaris dan riset produk baru.

Strategi pertumbuhan baru organisasi membutuhkan sejumlah besar tenaga kerja terampil. Departemen Sumber Daya Manusia perlu melakukan rekrutmen dan pelatihan cepat untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia organisasi.

Melakukan Inventarisasi Sumber Daya Manusia Saat Ini

Setelah mengetahui Pekerjaan yang tersedia melalui analisis tujuan organisasi, tahap selanjutnya adalah mengetahui informasi-informasi tentang sumber daya manusia yang tersedia saat ini.

Mulai dari jumlah tenaga kerja, kapasitas dan kemampuan, latar belakang pendidikan, kinerja hingga potensi-potensi mereka. Inventarisasi SDM ini tidak hanya pada SDM yang ada pada internal organisasi saja (sumber internal) tetapi juga harus mempertimbangkan SDM yang berasal dari sumber eksternal.

Seperti kandidat-kandidat yang dapat direkrut sebagai karyawan dan juga kandidat dari agen penyedia tenaga kerja.

Perkiraan Permintaan dan Pasokan Sumber Daya Manusia

Setelah memiliki inventaris sumber daya manusia yang lengkap, tahap selanjutnya adalah memperkirakan tenaga kerja yang diperlukan untuk masa yang akan datang.

Organisasi atau perusahaan akan mempertimbangkan apakah perlu adanya penambahan tenaga kerja, apakah perlu meningkatkan produktivitas dan kemampuan karyawan saat ini.

Ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pengembangan keterampilan baru dan apakah ada kandidat-kandidat yang berpotensi untuk direkrut menjadi karyawan untuk mengisi pekerjaan-pekerjaan tersebut.

Memperkirakan Kesenjangan Sumber Daya Manusia

Perbandingan antara Permintaan dan Pasokan Sumber Daya Manusia ini akan menghasilkan “kelebihan” atau “kekurangan” terhadap SDM yang diperlukan.

Apabila terjadi kekurangan SDM, maka yang harus dilakukan adalah melakukan pengrekrutan karyawan baru atau melakukan peningkatan produktivitas dan kinerja dengan menggunakan karyawan yang tersedia pada saat ini.

Namun apabila terjadi kelebihan SDM, maka organisasi atau perusahaan harus melakukan pemutusan hubungan kerja atau PHK terhadap karyawannya.

Merumuskan Rencana Tindakan Sumber Daya Manusia

Rencana tindakan SDM ini tergantung pada hasil perkiraan kesenjangan SDM yaitu kelebihan ataupun kekurangan dalam organisasi. Apakah diperlukan perekrutan baru, pelatihan, mutasi atau transfer antar departemen atau bahkan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Pemantauan, Pengendalian dan Umpan Balik

Setelah menerapkan rencana tindakan SDM, inventaris atau persediaan SDM harus diperbaharui selama periode tertentu. Rencana aksi ini harus dipantau dan mengidentifikasikan kelemahan-kelemahannya untuk diambil tindakan selanjutnya.

Perbandingan antara Rencana SDM dengan penerapan aktual harus dilakukan untuk memastikan tindakannya sesuai dengan ketersediaan jumlah karyawan yang diperlukan untuk berbagai pekerjaan pada organisasi yang bersangkutan.

Penting, Inilah Strategi Perencanaan SDM untuk Peroleh Karyawan Berkualitas

Mencari pegawai baru bisa dikatakan gampang-gampang sulit tergantung prospek kerja di perusahaan tersebut. Bisa saja perusahaan dengan mudah memperoleh karyawan baru, namun karena tidak prospek, banyak karyawan yang tidak betah dan keluar. Akhirnya, siklus tersebut terus berulang dan tidak efektif karena harus training pegawai baru. Berbeda lagi jika perusahaan prospektif mencari karyawan. Saking banyaknya, harus selektif dalam memilah karyawan baru supaya tidak salah target. Jangan sampai, karena analisis yang kurang tepat, akhirnya Anda membuang calon pegawai berkualitas dan memilih yang kurang kompeten. Berikut strategi rekrutmen pegawai yang perlu Anda terapkan untuk mendapatkan SDM terbaik.

Analisis Informasi Pekerjaan

Langkah pertama yang perlu Anda terapkan untuk merekrut SDM baru adalah menganalisis informasi pekerjaan. Jadi, ketahui dengan pasti pekerjaan apa yang akan dilakukan oleh calon karyawan baru tersebut. Dengan demikian, akan diperoleh poin-poin penting, seperti tugas, tanggung jawab, keahlian, asil, dan lingkungan kerja yang akan dilakoni. Fungsi informasi tersebut sangatlah penting guna mengembangkan deskripsi pekerjaan bagi karyawan baru. Deskripsi tersebut bisa membantu merencanakan strategi perekrutan karyawan secara tepat.

Susun Strategi Rekrutmen Karyawan Baru

Setelah selesai merumuskan pekerjaan bagi karyawan baru, maka langkah selanjutnya yaitu melakukan meeting dengan seorang karyawan yang bertugas melakukan proses rekrutmen karyawan baru. Pada tahap ini, akan disusun strategi perekrutan karyawan dan waktu pelaksanaannya. Akan lebih baik lagi, jika Anda membuat daftar atau checklist untuk proses rekrutmen nanti.

Perlu Anda tahu, proses rekrutmen ini juga harus melibatkan beberapa pihak yang berkepentingan. Artinya, selain karyawan yang bertugas, libatkan pula manager pada rapat rekrutmen tersebut. Dengan demikian, segala masukan dan saran bisa diberikan guna perbaikan dan kelancaran proses seleksi. Tidak seperti dulu, kini proses rekrutmen telah menggunakan teknologi canggih. Jadi, proses pendaftaran bisa dilakukan via email. Bagi tim rekrutmen yang sudah pernah melakukannya pasti tidak akan bingung. Namun, bagi tim yang masih baru, perlu belajar lebih giat supaya proses rekrutmen tidak ada kendala.

Jaga Hubungan yang Baik dengan Kandidat Potensial

Sebelum merekrut karyawan, biasanya ada serangkaian proses yang harus dilalui oleh masing-masing peserta. Nah, sembari menunggu perekrutan final, biasanya ada waktu luang yang bisa Anda manfaatkan untuk mengenal kandidat terbaik. Semakin Anda menemukan banyak kandidat terbaik, maka bisa Anda alokasikan untuk posisi penting lainnya. Dengan demikian, posisi yang kosong bisa diisi oleh kandidat terbaik dengan kemampuan sesuai kualifikasi.

Cek CV dan Surat Lamaran dengan Seksama

Kesalahan yang sering dilakukan oleh manajer perusahaan saat proses rekrutmen karyawan baru adalah mengabaikan CV dan surat lamaran peserta. Padahal, dua hal tersebut sangat penting untuk menentukan kualitas peserta dari awal. Terlebih dulu, bacalah CV dan surat lamaran peserta. Pahami dan cermati apakah surat lamaran yang ditulis sesuai dengan kriteria deskripsi perusahaan yang dibuka atau tidak. Kemudian, pilihlah kandidat yang paling memenuhi persyaratan.

Pisahkan data peserta yang tidak memenuhi kualifikasi dengan yang memenuhi kualifikasi. Setiap data peserta yang memenuhi syarat harus segera dianalisis. Proses yang memakan waktu ini terkadang membuat manajer atau HR melewatkan langkah ini. Meski demikian, luangkanlah waktu Anda demi masa depan perusahaan yang lebih baik.

Lakukan Tes Wawancara sebagai Langkah Awal Penyaringan

Tidak cukup hanya sekedar melihat surat lamaran dan CV, seorang HR juga harus melakukan tes wawancara terhadap calon peserta. Dengan demikian, akan terlihat manakah calon peserta yang sesuai dengan posisi dan gaji yang ditawarkan. Bisa saja, surat lamaran pekerja sesuai dengan yang Anda harapkan. Tetapi, saat wawancara ternyata pekerjaan yang diberikan tidak cocok dengan kemampuan kandidat. Pada langkah ini pula, seorang HR atau manajer bisa mengulik lebih dalam skill yang dimiliki calon pegawai dan menawarkan gaji yang akan diperoleh nantinya. Jika sama-sama cocok, maka kedua belah pihak bisa langsung tanda tangan kontrak.

Buat Daftar Pertanyaan yang Tepat

Dalam hal serangkaian proses rekrutmen calon pegawai, tahap wawancara merupakan faktor terpenting yang harus diperhatikan. Jangan sampai Anda salah pilih bibit perusahaan baru karena memberikan pertanyaan yang kurang mengukur kemampuannya. Biasanya, pertanyaan dasar dalam proses wawancara bisa membantu memisahkan manakah kandidat yang Anda inginkan dan tidak. Lalu, seperti apakah contoh pertanyaan dasar  yang wajib Anda tanyakan kepada para peserta? Berikut contohnya.

  • Ceritakan soal diri Anda!
  • Mengapa perusahaan harus merekrut Anda?
  • Jelaskan kelebihan dan kelemahan Anda!
  • Pernahkah Anda terlibat konflik dipekerjaan lama? Jika iya, bagaimana cara Anda menyikapinya?
  • Bagaimanakah karir Anda dalam 5 tahun ke depan?
  • Mengapa Anda berhenti dari pekerjaan lama Anda?
  • Apakah ada pertanyaan yang ingin Anda ajukan?

Cek Latar Belakang Calon Pegawai dan Cari Referensi

Jika ingin mendapatkan hasil terbaik, tentu harus melakukan usaha yang maksimal bukan? Nah, inilah langkah selanjutnya yang perlu Anda lakukan setelah mengantongi nama-nama calon pegawai. Cek latar belakang kandidat dan pastikan seluruh pernyataan yang diberikan benar. Jika perlu, hubungi atasan calon kandidat tersebut di perusahaan sebelumnya dan tanyakan bagaimana kinerja serta karakternya. Apakah alasannya keluar dari perusahaan tersebut sesuai atau tidak. Jika ternyata ditemukan ada masalah di perusahaan sebelumnya, maka perlu dipertimbangkan lagi kelolosan kandidat tersebut.

Kesalahan Perencanaan SDM yang Umum Terjadi

Terlalu Cepat Merekrut

Proses rekrutmen tenaga kerja yang baru harus melalui serangkaian tahapan seleksi dari perusahaan. Masalah yang sering terjadi adalah manajer atau HR yang tidak teliti dalam melakukan proses rekruitmen ini. Mereka hanya sekedar mengisi kekosongan posisi yang kosong dengan pegawai yang mendaftar, tanpa memperhatikan kualifikasi yang diperlukan. Alhasil, kinerja tidak sesuai yang diharapkan.

Tidak Mengalokasikan Sumber Daya yang Cukup

Rekrutmen pegawai tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi untuk pelatihan karyawan baru. Apabila pelatihan gagal dilakukan karena kurangnya biaya, bisa jadi banyak pelanggan kabur karena tidak puas dengan pelayanan yang diberikan.

Gagal Mengatasi Masalah Kinerja

Kegagalan perusahaan dalam mengatasi masalah kinerja berarti secara tidak langsung membenarkan perbuatan karyawan yang berbuat salah. Jika hal tersebut dibiarkan, maka akan menimbulkan perasaan tidak puas dari karyawan yang bekerja dengan baik.

Sembarangan Melakukan PHK

Inilah masalah utama yang kerap terjadi hingga saat ini. Ya, banyak karyawan mengalami PHK karena hubungan yang tidak baik dengan manajer atau HR, padahal kinerjanya bagus. Sebenarnya ada beberapa faktor mengapa perusahaan harus melakukan PHK, namun dengan mekanisme yang tepat. Diantaranya, ketidakmampuan perusahaan untuk membayar gaji karyawan karena penurunan omset dan lain-lain. Namun, jika ada pegawai yang bekerja tidak sesuai ketentuan, maka PHK bisa jadi pilihan alternatifnya.

Tidak Menaati Hukum Ketenagakerjaan

Terakhir, kegagalan perusahaan dalam mematuhi hukum ketenagakerjaan. Setiap perusahaan besar hingga kecil sekalipun perlu menyadari hukum ketenagakerjaan terkait diskriminasi, cuti keluarga, persyaratan upah minimum, lembur, standar keamanan, dan cacat.

Nah, setelah mengetahui apa itu perencanaan SDM dan seluk beluknya. Bagaimana nih persiapan Anda dalam membentuk perusahaan? Sebuah perusahaan membutuhkan perencanaan SDM loh. Agar optimal SDM yang diberdayakan di perusahaan.

Selain itu, ada juga loh HRIS (Human Resources Information System) atau sebuah software HRD yang membantu meringankan pekerjaan HRD. Apa itu? Mau tahu? Kasih tahu nggak ya?

Oke, yaitu aplikasi dari Jojonomic, kawan. Salah satunya adalah JojoTimes. Apa tuh JojoTimes? Yakni, aplikasi untuk absensi. Caranya penggunaannya mudah sekali. Kalau kita mau absen tinggal foto diri kita. Lalu, sistem akan men-scan foto kita untuk dideteksi kemiripannya.

Sistem absen dengan scan foto juga tidak harus dilakukan di kantor loh, bahkan dengan jarak radius beberapa meter dari kantor kita sudah bisa absen kok. Menarik bukan? Bagaimana teman-teman, tertarik untuk mencobakah aplikasi canggih ini?

Artikel Perencanaan SDM: Pengertian, Manfaat, dan Tahapan Proses pertama kali tampil pada Jojonomic | Aplikasi HRIS, Human Capital & Expense Management.

]]>
https://www.jojonomic.com/blog/perencanaan-sdm/feed/ 0