Brand Positioning: Definisi, Manfaat dan Cara Melakukannya

Brand Positioning

Ketika kita akan membangun sebuah bisnis tidak hanya persiapan modal dan tempat usaha saja yang menjadi skala prioritas, terkadang banyak orang yang melupakan satu hal kecil yaitu Brand Positioning.

Mungkin bagi sebagian orang istilah yang satu ini terdengar asing di pendengaran. Namun, siapa sangka kalau istilah strategi marketing yang satu ini banyak kita temui digunakan oleh para pelaku usaha di berbagai situasi dan kondisi.

Trik Membangun Brand Positioning, Penting Diketahui Pebisnis Online

Disaat seseorang sudah memiliki modal, alat, dan pekerja untuk menjalankan bisnisnya, namun hal tersebut belumlah lengkap jika tidak memikirkan penempatan produknya. Sebenarnya apa itu Brand Positioning? Dan apa pengaruhnya di dalam dunia bisnis? Berikut ialah pembahasannya.

Nah, bagi Anda yang belum tahu tentang istilah yang satu ini. Tak perlu khawatir karena pada artikel berikut, Jojonomic akan memberikan informasi terkait definisi, manfaat hingga langkah-langkah untuk melakukan brand positioning.

Apa itu Brand Positioning?

Definisi brand positioning

Saat pergi ke supermarket, Anda akan melihat banyak etalase barang yang tertata dengan rapi. Masing-masing produk dikelompokkan dengan jenisnya tersendiri. Hal ini bertujuan agar pembeli lebih mudah untuk mencari apa yang mereka inginkan. Ternyata, konsep seperti ini bisa diterapkan dalam usaha membangun sebuah bisnis, lho.

Brand positioning atau penempatan produk adalah teknik yang bisa dipakai untuk membangun bisnis yang diidamkan. Dengan teknik ini Anda bisa memahami posisi brand atau produk yang ada di mata pelanggan. Hasilnya adalah brand yang Anda miliki bisa dibangun dengan lebih baik.

Menurut Philip Kotler, seorang ahli marketing, mengatakan bahwa brand positioning adalah tindakan merancang penawaran dan membuat citra perusahaan untuk mendapatkan tempat di benak target pasar bisnis Anda. Dari sini kita tahu bahwa strategi brand positioning ini berguna sebagai teknik mencari celah agar produk maupun brand yang Anda bangun dapat diterima oleh masyarakat.

Secara umum brand positioning dapat dilakukan melalui beberapa cara mulai dari permainan posisi pada harga, promosi, distribusi, pengemasan, dan lainnya. Tujuan dari hal ini adalah menciptakan kesan unik tersendiri di mata calon konsumen sekaligus menarik minat mereka ketika melihatnya.

Pentingnya Brand Positioning untuk Bisnis

Pentingnya brand positioning

Strategi brand positioning memang bertujuan agar loyalitas konsumen bersifat tetap karena posisi sebuah brand jelas dan terjamin (kredibel). Oleh sebab itu strategi yang satu ini terbilang cukup efektif jika diimplementasikan dengan cara yang tepat.

Dengan menerapkan strategi brand positioning dalam operasional bisnis Anda. Maka baik brand maupun produk yang Anda jual akan lebih mudah dikenali pelanggan sekaligus berhasil mencuri kesan pertama yang positif dari mereka. Harapannya, calon konsumen yang terpikat tersebut akan berpindah hati dari kompetitor ke produk Anda.

Teknik yang satu ini merupakan sebuah upaya memaksimalkan kesan-kesan baik dari produk atau brand Anda ke pikiran pelanggan. Untuk itu diperlukan rancangan strategi yang tepat hingga SDM yang berkompeten dalam bidangnya.

Anda bisa mulai memperhatikannya dari sisi kemasan, komposisi, fungsi atau manfaat dan masih banyak lagi poin yang lain. Pastikan seluruh komponen tersebut dibuat berdasarkan minat target market yang Anda sasar. Dengan demikian, strategi brand positioning akan berjalan dengan lebih baik tanpa hambatan.

Cara melakukan Strategi Brand Positioning untuk Bisnis

Strategi agar penempatan produk ini berhasil ialah dengan cara memperhatikan beberapa hal yang sangat penting.

Terdapat langkah-langkah khusus yang harus Anda perhatikan dalam upaya penerapan strategi yang satu ini. Agar brand Anda memiliki value yang unik sekaligus menarik minat pelanggan.

Hal-hal ini harus sangat diperhatikan agar Brand Positioning yang dilakukan dapat berhasil dan menarik minat para konsumen nantinya. Beberapa langkah strategi brand positioning sebagai berikut:

1. Perhatikan Nama Produk

Meski terdengar sepele tapi nama dari suatu produk sangat mempengaruhi penjualannya. Dengan mencari nama yang unik dan mudah dihafalkan, produk tersebut akan mudah diingat oleh konsumen.

Tetapi jangan sekali kali menggunakan kata yang kurang enak didengar untuk dijadikan sebagai nama produk, dengan alasan agar terkesan unik. Karena konsumen akan merasa tidak nyaman dengan hal tersebut dan tidak akan membelinya.

Carilah nama produk sesuai dengan ciri khas dari produk tersebut. Hal tersebut juga bertujuan untuk membuat produk semakin dikenal dan diingat oleh para konsumen.

2. Perhatikan Atribut Produk

Atribut produk disini lebih mengacu kepada kemasan. Sebagai contoh kopi siap minum atau minuman dalam kemasan, kopi ini sudah berbeda dengan kopi yang biasa diminum orang sambil mengerjakan tugas. Kopi kemasan ini di desain menjadi lebih praktis untuk dibawa sebagai teman perjalanan.

Jadi terciptalah sebuah kesan yang berbeda seperti contoh di atas, antara kopi seduh dengan kopi kemasan (botol, karton, atau gelas). Inilah yang membuat suatu produk semakin diingat oleh konsumen, walaupun sama-sama kopi tetapi waktu atau momen untuk meminumnya berbeda.

3. Harga Produk

10+ Cara dan Pertimbangan Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat

Ini juga menjadi hal utama yang harus diperhatikan. Pastinya banyak produk pesaing yang menjual suatu produk dengan bahan yang sama. Seperti contohnya mie atau biskuit yang banyak beredar di pasaran, rasanya juga kadang tidak jauh berbeda.

Disinilah perusahaan harus berpikir keras agar produknya bisa unggul dibanding produk pesaing. Salah satunya dengan menentukan harga produk. Perusahaan harus melihat dan meneliti harga dari produk pesaing.

Jika ingin membuat harga produknya lebih murah itulah yang akan menjadi keunggulannya. Tetapi jika ingin membuat harga produknya dari produk pesaing, maka carilah hal yang bisa diunggulkan dari produk tersebut. Seperti misalnya penggunaan bahan yang lebih bagus atau hal yang lebih bagus lainnya.

4. Perhatikan Manfaat Produk

Kaitkan produk dengan manfaat tertentu, meskipun pada intinya memiliki fungsi yang sama dengan produk lain. Sebagai contoh detergen X menyatakan bahwa detergennya mampu menghilangkan noda tanpa dikucek.

Sedangkan detergen Y juga menyatakan hal yang sama, namun dengan penambahan manfaat di dalamnya. Seperti tidak membuat tangan penggunanya menjadi kering atau kasar. Padahal kedua produk tadi memiliki fungsi yang sama.

Namun dengan menambahkan hal-hal kecil seperti contoh, dapat membuat banyak konsumen menjadi tertarik dengan produk kita. Dengan menambahkan manfaat-manfaat kecil di produk yang akan dijual, dapat membuat banyak konsumen menjadi lebih tertarik dan teringat dengan produk tersebut.

5. Produk Menurut Pemakai

Strategi ini biasanya membutuhkan public figure atau tokoh untuk menggambarkan manfaat dari produk tersebut. Seperti contohnya produk kecantikan wajah, dengan mengiklankan produknya menggunakan model yang cantik dan memiliki kulit yang bagus. Biasanya perusahaan akan memilih brand ambassador yang bisa membawakan citra produknya dengan baik.

Dengan begitu akan semakin banyak konsumen yang percaya dan tertarik dengan klaim dari produk tersebut. Apalagi jika benar antara manfaat yang diklaim dengan hasilnya, maka akan semakin banyak konsumen yang tertarik untuk membeli produk tersebut.

6. Produk Menurut Pesaing

Strategi ini dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan produk pesaingnya. Mereka akan membuat tagline dari masing-masing produk mereka. Seperti misalnya krim wajah A dapat mencerahkan dalam 7 hari, dan produk lainnya akan mengklaim jika krim wajahnya bisa mencerahkan hanya dalam waktu 3 hari.

Hal itu menjadi pilihan konsumen ingin memilih produk yang mana. Dengan begitu konsumen dapat membandingkan produk-produk terkait dengan klaimnya masing-masing. Konsumen juga dapat membuktikan sendiri antara produk yang satu dengan lainnya. Hal ini juga cukup efektif untuk menarik minat para konsumen.

7. Kategori Produk

Sebuah produk memiliki posisi sebagai pemimpin dalam kategori produk. Strategi bisnis ini dilakukan dengan cara menspesialkan satu produk, padahal perusahaan tersebut memiliki beberapa tipe atau varian produk lainnya.

Sebagai contoh sebuah taman rekreasi yang mengatakan jika taman rekreasinya tidak hanya sebagai tempat bermain. Tetapi juga sebagai tempat untuk menambah edukasi. Sehingga konsumen akan selalu ingat, jika ingin bermain sambil menambah edukasi dapat pergi ke taman rekreasi tersebut.

Seperti itulah contoh dari mengkategorikan sebuah produk. Dengan melakukan hal ini akan semakin mempermudah konsumen dalam mengingat produk yang akan dijual. Itulah tadi hal-hal yang harus diperhatikan saat ingin membuat Brand Positioning.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut penempatan produk agar diingat konsumen dapat berhasil. Sehingga produk memiliki kesan dan ciri khasnya sendiri di mata para konsumen.

8. Perhatikan Kompetitor

Tumbangnya Kompetitor ? | - { A D H I E L E S M A N A } -

Dalam perjalanan sebuah bisnis akan ada begitu banyak persaingan yang terjadi di pasar. Nah, sebagai pelaku usaha yang baik, Anda harus belajar memahami cara kerja kompetitor dan membuat rencana yang lebih progresif agar dapat bersaing dengan lebih maksimal.

Ketahui strategi promosi seperti apa yang mereka lakukan, media apa yang digunakan, berapa perkiraan budget yang dihabiskan dan masih banyak lagi lainnya.

Beberapa brand mungkin akan menerapkan cara atau strategi brand positioning yang sama seperti Anda. Untuk itu, Anda juga bisa mencari inspirasi lain atau berinovasi mengenai strategi yang berbeda namun tetap unik dan menarik di mata calon pelanggan.

Anda pasti penasaran, kira-kira brand Anda dengan kompetitor, manakah yang lebih baik dan lebih banyak diterima oleh pelanggan? Jawabannya tergantung dari cara Anda menjangkau pasar hingga keunikan apa yang brand Anda miliki.

9. Kembangkan Ide

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, inovasi dalam hal bisnis merupakan salah satu hal yang wajib untuk dilakukan. Anda harus mengikuti trend yang sedang berlangsung agar tidak tertinggal oleh zaman.

Setelah mengembangkan ide yang ada. Selanjutnya, Anda bisa membuat statement atau pernyataan terkait brand positioning yang akan Anda gunakan.

10. Lakukan Pengujian pada Pasar

Terakhir, setelah membuat brand positioning statement, Anda harus mengujinya pada market atau target pasar yang dituju. Apakah sudah cukup efektif atau masih ada yang kurang? Jika hasil yang didapat masih di bawah ekspektasi, artinya Anda harus melakukan evaluasi terkait strategi yang tepat.

Nah, perlu diketahui bahwa positioning statement bukanlah slogan atau tagline yang biasa ada dalam sebuah produk. Positioning statement adalah sebuah cara untuk memandu keputusan marketing dan bisnis operasional secara internal. Positioning statement penting untuk membantu membuat keputusan dalam brand positioning lebih tepatnya penentuan persepsi pelanggan.

4 Element Penting dalam Positioning Statement

4 element positioning statement

Positioning statement sebelumnya digambarkan sebagai kunci dalam melakukan brand positioning. Dalam hal ini ada empat poin untuk menentukan positioning statement, antara lain sebagai berikut:

1. Kenali Target Market

Cobalah untuk mencari tahu rata-rata pendapat pelanggan Anda terhadap brand atau produk yang ditawarkan. Dari sini, Anda bisa mengetahui apa saja yang sekiranya kurang dan bisa dikoreksi.

2. Ketahui Definisi Pasar

Misalnya, bisnis Anda bergerak di bidang kuliner. Anda harus mengetahui kompetitor seperti apa saja yang kemungkinan besar mengancam eksistensi bisnis Anda tersebut.

3. Bentuk Brand Promise

Masing-masing produk memiliki keunggulannya tersendiri. Begitu pun produk yang Anda hasilkan dengan yang diproduksi oleh kompetitor. Hanya karena bergerak dalam bidang bisnis yang sama bukan berarti manfaat yang didapatkan pun sama, bukan?

Nah, Anda perlu mengetahui apa saja sih manfaat yang paling bisa dirasakan oleh pelanggan lewat produk Anda, namun tidak ditemukan di produk pesaing lain?

4. Kredibilitas

Kredibilitas atau tingkat kepercayaan menjadi salah satu hal terpenting dalam perjalanan sebuah bisnis. Usaha Anda tidak akan berhasil jika konsumen tidak menaruh rasa percaya pada brand ataupun produk yang Anda jual. Maka dari itu, berikanlah sebuah alasan yang membuat calon pelanggan dapat menaruh trust mereka ke brand Anda.

Apabila keempat poin di atas sudah ditentukan, maka membuat statement positioning bisa mulai dilakukan. Secara sederhana, rancangannya bisa berupa format berikut :

‘Untuk (target pelanggan), (nama brand) adalah (definisi pasar) yang memberikan (brand promise) karena hanya (nama brand) yang (alasan)’. Dalam satu kalimat

Contoh seperti milik Amazon.com pada tahun 2001:

For World Wide Web users who enjoy books (target pelanggan & definisi pasar), Amazon.com (nama Perusahaan), is a retail bookseller that provides instant access to over 1.1 million books (brand promise). Unlike traditional book retailers, Amazon.com provides a combination of extraordinary convenience, low prices, and comprehensive selection’ (alasan untuk percaya).

Manfaat Brand Positioning

Pentingnya Logo bagi Bisnis atau Perusahaan Anda – GMP Creative Consulting

Diatas sudah dijelaskan mengenai penempatan produk ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kesan pada konsumen. Dengan dilakukannya penempatan produk ini sekaligus menjadi ajang untuk mempromosikan produk tersebut kepada para konsumen.

Dengan melakukan penempatan produk secara terus menerus, maka produk tersebut akan semakin dikenal luas di masyarakat dan dapat meningkatkan penjualan produk tersebut. Penempatan produk dapat dilakukan saat ingin meluncurkan produk tersebut di pasaran, sehingga konsumen akan langsung kenal dengan produk tersebut saat melihatnya beredar di pasaran.

Sehingga bisnisnya dapat berkembang pesat dan menjadi sukses kedepannya. Brand positioning ini tidak hanya dapat dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, tetapi para UMKM juga bisa menggunakan strategi ini untuk menjalankan bisnisnya.

Solusi Manajemen Keuangan dan Promosi

4 Standar Akuntansi Keuangan yang Berlaku di Indonesia | Edukasi.org

Saat bisnis sedang berjalan lancar dan mulai berkembang, seringkali kewalahan dalam mengelola stock penjualan dan malah berdampak bagi bisnis Anda. Untuk mempermudah bisnis Anda dalam menghitung stock penjualan, gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur pengelolaan inventori untuk memudahkan Anda dalam mengelola stok penjualan seperti Jojonomic.

Software Jojonomic adalah salah satu software akuntansi dengan fitur terlengkap di indonesia yang dapat membantu Anda dalam mengelola stok penjualan Anda bahkan Anda juga bisa mengkategorikan barang Anda sesuai kelompoknya.

Semakin banyak orang yang percaya terhadap produk atau brand Anda, maka akan semakin besar pula peluang omset Anda akan mengalami kenaikan. Setelah bisnis Anda berkembang, maka penting juga untuk memperhatikan kondisi keuangan atau arus kas yang ada di dalamnya.

Di era yang serba digital seperti saat ini, Anda bisa menggunakan bantuan dari aplikasi atau software khusus untuk memudahkan Anda dalam mengelola pengeluaran perusahaan dengan cara yang lebih praktis. Salah satu aplikasi yang bisa Anda gunakan ialah Jojo Expense.

Menawarkan beragam fitur yang dapat memudahkan kinerja karyawan. Jojo Expense dapat membantu meningkatkan efisiensi kinerja karyawan hingga 76%. Lewat perangkat lunak yang satu ini, Anda bisa mengelola pengajuan reimbursement di mana pun dan kapan pun. Mengontrol anggaran perusahaan pun akan jauh lebih mudah dengan fitur Budget Controlling. Tak hanya itu, Jojo Expense juga dibekali teknologi canggih Intelligence OCR dan Real-Time Geotagging yang dapat menghindarkan Anda dari risiko terjadinya penipuan atau fraud keuangan. Menarik, bukan? Jadi tunggu apa lagi, yuk pakai aplikasi expense management dari jojonomic sekarang. Dapatkan gratis demo 14 hari!