Payback Period, Kelebihan Dan Manfaatnya Dalam Bisnis Maupun Industri

Payback period mungkin sudah sering didengar dan diketahui oleh Anda yang menempuh pendidikan di bidang ekonomi. Terlebih lagi bagi Anda yang merupakan pakar ekonomi sehingga istilah ini mungkin sangat familiar. Menurut pakar ekonomi istilah ini dapat diartikan sebagai pengembalian pada sebuah modal investasi yang telah dikeluarkan melalui adanya keuntungan pada jangka waktu tertentu.

Biasanya pengembalian ini diperoleh melalui suatu proyek yang telah dibuat. Pengembalian ini tentu saja membutuhkan waktu selama beberapa periode yang diperlukan hingga modal pengeluaran bisa tertutup. Artinya dalam hal ini modal yang telah dikeluarkan bisa kembali.

Umumnya modal yang telah dikeluarkan sebagai dana investasi tidak dapat kembali dalam hitungan waktu yang cukup cepat. Namun proses pengembalian ini sudah tentung berlangsung cukuplama bahkan bisa saja hal ini membutuhkan waktu selama beberapa periode. Waktu yang dibutuhkan bisa cukup singkat namun juga bisa cukup panjang. Bahkan beberapa pakar ekonomi menyebutkan bahwa pengembalian modal ini bisa diperoleh dalam jangka waktu yang sangat lama.

Umumnya pelaksanaan proyek tersebut telah direncanakan dengan matang. Proyek biasanya diadakan oleh sebuah perusahaan tentunya dengan tujuan berupa profit. Setiap perusahaan sudah tentu menginginkan profit besar agar bisa memperoleh keuntungan dari bisnis atau usaha yang dijalankannya. jadi melalui pengadaan proyek inilah maka dikeluarkan sejumlah modal dengan harapan agar nantinya pelaksanaan proyek bisa berakhir dengan adanya profit bagi perusahaan.

Kelebihan Payback Period

Adapun berbagai macam kelebihan dari payback period ini bisa didapatkan, antara lain yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui jangka waktu pengembalian modal.

Pengadaan proyek yang dilakukan oleh sebuah perusahaan bisa dihitung telah berjalan berapa lama mulai dari tahap awal hingga tahap akhir dari proyek tersebut. Dengan adanya proyek maka Anda bisa mengetahui sampai berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga akhirnya Anda bisa memperoleh kembali modal yang telah dikeluarkan untuk dijadikan sebagai investasi proyek. Dalam hal ini tentunya Anda perlu mengetahui dengan tepat kapan proyek dimulai dan kapan proyek berakhir. Lama waktu pengerjaan proyek harus diketahui dengan tepat agar Anda bisa menghitung jangka wkatu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal.

2. Memilih proyek.

Mungkin saja sebuah perusahaan menyelenggarakan lebih dari satu proyek. Menyelenggarakan proyek sudah tentu harus disertai dengan adanya modal atau dana investasi. jadi jika perusahaan Anda sedang mengadakan dua macam proyek maka Anda bisa melakukan perbandingan dari pelaksanaan kedua proyek tersebut. Dari dua macam proyek atau bahkan lebih bisa Anda lihat proyek manakah yang sekiranya bisa dengan cepat membuat perusahaan Anda mendapatkan modalnya kembali. proyek manakah yang bisa menutup modal dalam jangka waktu yang lebih cepat itulah yang kemudian bisa menjadi proyek alternatif bagi perusahaan Anda. Akan lebih baik lagi jika modal yang tertutup ini disertai pula dengan adanya profit sehingga proyek bersifat menguntungkan bagi perusahaan Anda.

3. Mudah dan sederhana.

Payback period sebenarnya dapat dihitung dengan rumus yang sederhana. Rumus yang digunakan biasanya investasi dibagi dengan investasi di setiap tahunnya. Jadi melalui rumus penghitungan ini maka Anda bisa menghitung dan mengetahui berapa lama periode yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal atau investasi yang dikeluarkan demi pengerjaan sebuah proyek. melalui penghitungan ini pula maka Anda bisa memperhitungkan wkatu yang sekiranya dibutuhkan hingga modal Anda bisa kembali. Penghitungan dengan rumus ini memang mudah untuk dilakukan dan tampak sederhana sehingga bisa digunakan oleh semua orang yang memiliki bisnis atau usaha. tak peduli apakah bisnis Anda masih tergolong ke dalam skala kecil ataukah bisnis Anda telah tergolong ke dalam skala besar tetap saja Anda bisa menggunakan rumus ini untuk menghitung lama waktu pengembalian modal.

4. Mempertimbangkan segala resiko.

Anda mungkin bisa memilih proyek yang sekiranya membutuhkan waktu pengembalian modal dalam jangka waktu yang lebih singkat. Untuk mengetahuinya maka Anda harus menggunakan rumus pengembalian modal seperti yang telah dijabarkan di atas. Deangan adnaya penghitungan lama waktu pengembalian modal maka Anda bisa memilih proyek dalam jangka waktu yang lebih pendek. Sebab bagaimanapun juga semakin cepat suatu proyek selesai maka semakin cepat proses pengembalian modal dilakukan. Dengan kata lain semakin pendek dan semakin sedikit pula resiko yang akan diterima oleh perusahaan. Jika payback period semakin pendek maka resiko perusahaan untuk mengalami sebuah kerugian juga semakin berkurang. Sebab waktu yang singkat bisa membuat Anda atau pemilik perusahaan untuk selalu mengantisipasi terjadinya kerugian.

Kelemahan Payback Period

Suatu hal yang diselenggarkaan oleh perusahaan tentu saja memiliki kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan pelaksanaan proyek yang diselenggarkaan dengan adanya penanaman modal awal agar proyek yang telah direncanakan bisa berjalan dengan lancar. Namun hal yang harus diingat adalah modal yang telah ditanamkan untuk penyelenggaraan proyek haruslah diupayakan untuk bisa kembali. Jangan sampai sebuah perusahaan mengalami kerugian karena adanya penyelenggaraan proyek tersebut. Untuk itu Anda perlu melakukan penghitungan payback period agar tidak sampai melakukan kesalahan dalam hal memprediksi pengembalian modal.

Penghitungan inilah yang dinamakan dengan istilah payback period dan metode ini tetap saja memiliki beberapa kelemahan di balik kelebihannya. Dengan penghitungan lama waktu pengembalian modal maka Anda bisa saja tidak berfokus pada hal lainnya kecuali modal atau investasi. Bahkan Anda bisa saja melupakan seluruh biaya pendukung investasi yang seharusnya juga turut diperhitungkan.

Kelalaian ini sebenarnya bisa membuat perusahaan mengalami kerugian walaupun tidaklah banyak. Bisa saja selama masa pengembalian modal perusahaan mengalami kendala karena adanya biaya pendukung investasi yang tidak turut diperhitungkan sebelumnya. Selain itu sistem payback period ini hanya digunakan untuk mengukur lama waktu hingga modal Anda bisa kembali. Penghitungan ini tidak mencakup laba yang mungkin bisa diperoleh dari proyek yang telah diselenggarakan oleh perusahaan Anda.

Adapun payback period ini sebenarnya merupakan istilah yang tak asing lagi terutama dalam dunia usaha. Bahkan pebisnis mungkin saja berpeluang untuk melakukannya dengan tujuan perolehan keuntungan. Istilah ini sebenarnya merujuk pada suatu waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk bisa memperoleh keuntungan.

Penjelasan Payback Period

Dalam hal ini keuntungan yang diperoleh perusahaan mungkin saja tidak dalam jumlah yang sangat banyak. Atau bisa dibilang keuntungan yang diperoleh dalam hal ini bisa saja tidak maksimal. Namun pada intinya perusahaan bisa mendapatkan kembali sejumlah modal yang telah diinvestasikan untuk pengeluaran perusahaan.

Jadi serangkaian kegiatan akan dilakukan di periode ini agar modal perusahaan yang telah diinvestasikan bisa kembali lagi. Oleh karena itu perhitungan payback period haruslah dilakukan dengan langkah yang tepat. Perhitungan pengembalian modal yang tepat tentunya akan membantu perusahaan untuk bisa tahu secara lebih jelas mengenai kapan sekiranya pengembalian modal bisa diraih atau dicapai oleh perusahaan.

Selain itu dengan adanya perhitungan yang tepat maka perusahaan bisa lebih meyakinkan investor untuk bisa menanamkan modal pada perusahaan terkait. Oleh karena itu perlu dipahami pula apa saja yang sekiranya menjadi indikator bagi pengembalian modal. Hingga nantinya bisa dilakukan perhitungan pengembalian modal secara lebih tepat.

Indikator Payback Period

Bila payback period time lebih cepat

Untuk menanamkan invedtasi atau menambah modal pada suatu perusahaan memang bisa turut dipertimbangkan dari adanya payback period. Jika memang ternyata pengembalian modal bisa lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan maka berarti perusahaan bisa menerima modal atau investasi. Maka invedtor dalam hal ini tidak perlu ragu lagi mengenai modal yang akan diinvestasikan pada perusahaan tersebut.

Bila payback period time lebih lama

Hal mengenai pemberian dana investasi bisa menjadi berbeda jika ternyata payback period lebih lama dari waktu yang telah ditentukan. Jika memang pengembalian modal diperkirakan lebih lama dari waktu yang seharusnya maka perusahaan belum bisa diberi dana atau modal. Sebab dalam hal ini investor penanam modal bisa sjaa mendapatkan kerugian akibat pengembalian modal yang lebih lama.

Bila perusahaan memiliki lebih dari satu jenis proyek

Investor pada dasarnya juga bisa mempertimbangkan penanaman modal pada suatu perusahaan dengan bergantung pada jumlah proyek yang dikerjakannya. Jika rupanya perusahaan yang akan diberi suntikan dana memiliki banyak jenis proyek maka investor bisa mengambil suatu keputusan tersendiri.

Misalnya dengan memilih proyek yang sekiranya bisa memberikan pemgembalian modal secara lebih cepat. Dalam hal ini investor bisa melihat seluruh jenis proyek yang ada. Selanjutnya invedtor bisa memilih proyek yang sekiranya memiliki payback period lebih cepat. Tentunya hal inj akan menghindarkan investor dari kerugian. Maka dari itu penanaman modal untuk perusahaan yang emmiliki lebih dari satu jenis perlu untuk diperhatikan secara lebih lanjut.

Menghitung Payback Period

Memahami istilah secara lebih lanjut

Langkah pertama yang bisa dilakukan dalam melakukan perhitungan payback period adalah dengan memahami istilah tersebut secara lebih lanjut. Perlu dipahami secara lebih tepat mengenai apa makna atau arti dari istilah pengbalian modal itu sendiri. Yang dimaksud dengan pengembalian modal adalah jangka waktu bagi kembalinya investasi yang telah dikeluarkan melalui keuntungan yang didapatkan terutama dari suatu proyek yang telah dibuat. Hal ini juga mengacu pada suatu cara yang digunakan untuk menutup kembali pengeluaran investasi dalam suatu periode. Cara tersebut adalah dengan menggunakan proceeds atau aliran kas netto.

Rumus untuk arus kas per tahun yang berbeda

Jika memang istilah dari pengembalian modal ini sudah dipahami dengan benar maka barulah Anda bisa melakukan perhitungan terhadap pengembalian modal tersebut. Perhitungan bisa dilajukan dengan menggunakan bantuan rumus sehingga semakin mudah untuk dilakukan. Cara yang pertama adalah untuk menghitung pengembalian modal jika memang jumlah dari arus kas per tahun adalah berbeda.

Rumus yang bisa digunakan adalah n + (a-b) / (c-b) x 1 tahun. Yang dimaksud dengan n dalam rumus tersebut adalah tahun terakhir dimana jumlah arus kas dinilai masih belum bisa menutup investasi mula-mula. Sedangkan a adalah jumlah investasi yang mula-mula. Untuk b adalah jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n. Yang terakhir c adalah jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1.

Rumus untuk arus kas per tahun yang sama

Rumus perhitungan payback period akan menjadi berbeda jika ternyata arus kas yang didapat untuk per tahun adalah sama. Jika .emang demikian maka bisa digunakan rumus (invedtasi awal) / (c-b) X 1 tahun. Jadi untuk melakukan perhitungan pengembalian modal ini sebelumnya perlu dilihat arus kas yang didapati oleb perusahaan. Apakah arus kas perusahaan berbeda ataukah sama. Sebab penggunaan rumus untuk menghitung pengembalian modal adalah berbeda.

Fungsi Payback Period

Pertimbangan bagi investor

Pada dasarnya fungsi utama dari perhitungan payback period atau pengembalian modal untuk menjadi bahan pertimbangan bagi investor. Dalam hal ini setiap investor bisa mempertimbangkan apakah suatu pengerjaan proyek bisa mengembalikan modal dengan cepat ataukah sebaliknya. Untuk itu perlu diketahui secara lebih lanjut kapan proyek dijalankan atau diselenggarakan. Jika memang waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal lebih cepat maka hal ini bisa dibilang menjanjikan bagi investor. Sebab pengembalian modal memang bisa didapatkan melalui beberapa jenis proyek yang dilakukan pada suatu periode tertentu.

Antisipasi kerugian

Perhitungan pengembalian modal juga bisa berfungsi untuk memberika  antisipasi pada kemungkinan terjadinya kerugian. Antisipasi perusahaan terhadap resiko kerugian ini bisa diterpakan jika memang payback period tidaklah pendek. Maka jika payback period lebih dari mas ayang ditentukan biasanya perusahaan bisa mempertimbangkan segala resiko yang mungkin terjadi sehingga bisa dilakukan antisipasi sebelumnya.

Penerapan Payback Period

Pay period perlu diterapkan di tiap perusahaan sehingga nantinya bisa diperoleh keuntungan. Setidaknya modal yang telah diinvestasikan oleh perusahaan bisa kembali lagi. Jadi perusahaan bisa terhindar dari adanya kerugian. Memang biasanya pengembalian modal ini bisa terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Bahkan bisa saja proses pengembalian modal ini berlangsung selama beberapa tahun lamanya. Sebab aktivitas yang dilakukan untuk pengembalian modal ini umumnya memang terjadi di kisaran periode tertentu.

Dengan adanya sistem atau metode ini maka pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk sebuah investasi nantinya bisa dikembalikan. Sebenarnya pengembalian modal ini turut me jadi pertimbangan bagi para investor yang melakukan penanaman investasi pada suatu perusahaan. Jika memang pengembalian modal ini berpeluang untuk terjadi maka tentunya investir tidak akan segan untuk menanamkan investasinya pada suatu perusahaan. Oleh karena itu pengembalian modal ini tidak bisa disepelekan karena hal ini cukup berpengaruh pada proses operasional perusahaan untuk ke depannya.

payback period

Perbedaan Payback Periode dan Discounted Payback Periode

Dalam memulai suatu bisnis yang membutuhkan anggaran modal yang besar, hal utama yang harus dilakukan sebelum mengawali bisnis itu sendiri adalah dengan memperhitungkan kapan seorang pengusaha dapat menerima pemngembalian modal serta mendapatkan keuntungan setelahnya.

Payback period itu sendiri dapat diartikan sebagai jangka waktu atau periode waktu tertentu yang dibituhkan oleh perusahaan, untuk mampu mengembalikan investasi atau dana awal perusahaan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan dalam pembelian perlengkapan dan sebagainya.

Discounted payback period juga mengukur waktu yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan dalam mengembalikan biaya investasi awal, namun lebih dari itu, discounted payback period juga memperhitungkan nilai inflasi dari mata uang itu sendiri.

Setelah dijelaskan mengenai fungsi serta cara menghitung nilai payback periode pada ulasan sebelumnya, tread di bawah ini akan menjelaskan lebih mendalam mengenai fungsi serta cara menghitung discounted payback periode disertai dengan contoh sederhana.

payback period

Fungsi Discounted Payback Periode

Payback periode seperti halnya yang telah dijelaskan dalam ulasan sebelumnya merupakan faktor penting dalam memprediksi suatu perusahaan akan berhasil membuat investasi atau tidak. Investasi yang berasal dari waktu payback period lebih singkat biasanya jauh lebih menggiurkan daripada perhitungan payback periode yang menghasilkan jumlah nilai tahun balik modal yang lebih lama.

Perusahaan yang baru melangkah atau memasuki dunia bisnis biasanya akan memilih nilai payback periode yang jauh lebih kecil dengan menekankan cash flow yang tinggi. Pun, payback periode yang lebih rendah juga diperlukan dalam penggantian nilai modal yang akan dibayarkan secara sendirinya sesuai dengan berjalannya waktu.

Nah, sementara discounted payback periode itu sendiri bisa diartikan memiliki fungsi yang mirip atau sama dengan payback periode namun tetap terdapat perbedaan mendasar diantara keduanya.

Perbedaan yang dimaksut adalah satuan  dari payback periode itu sendiri yang dihitung dalam ‘nilai tukar uang dalam satuan waktu’ atau bisa dikatakan bahwa discounted payback periode jauh lebih memperhitungkan nilai tingkat inflasi dari suatu mata uang.

Suatu mata uang akan mengalami yang namanya penurunan nilai. Penurunan nilai mata uang selalu berbanding lurus dengan waktu. Yang mana hal ini dapat diartikan bahwa setiap mata uang akan mengalami yang Namanya penurunan nilai dari tahun ke tahun.

payback period

Inflasi dan Payback Period

Beberapa orang menganggapnya sebagai inflasi dan hal ini dinyatakan melalui konstanta yang telah terukur dalam dunia statistik itu sendiri. Inflasi yang terjadi merupakan suatu hal yang normal dan pasti akan terjadi. Anda bisa menghitungnya dengan lebih mendalam melalui rumus – rumus dalam riset operasional.

Contoh kasus yang dimaksut adalah, apabila anda mempunyai uang seratus rupiah pada tahun 1995 hal tersebut akan sangat berbeda dengan nilai tukar uang serratus rupiah pada tahun 2021. Bayangkan ketika tahun 1995 tersebut anda masih bisa membeli banyak barang atau benda dengan uang serratus rupiah. Namun berbeda halnya dengan yang terjadi saat ini, dimana uang sertaus rupiah hamper tidak memiliki nilai tukar sama sekali.

Inilah yang dimaksut dengan pengurangan nilai mata uang. Dimana jumlah atau pecahan uang yang tertera memang sama namun memiliki nilai tukar yang berbeda. Nah, jadi dapat disimpulkan bahwa nilai tukar mata uang sekarang akan berbeda dengan nilai tukar uang tersebut di masa mendatang.

Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan payback periode dengan discounted payback period. Dimana, dikarenakan karna pertimbangan pengurangan nilai mata uang, hamper bisa dipastikan bahwa discounted payback periode akan memiliki nilai lebih besar dirapada hasil payback periode.

Kelebihan dari discounted payback periode jika dibandingkan dengan payback periode adalah ketepatannya dalam perhitungan. Dimana faktor inflasi tersebutlah yang membuat perhitungan discounted payback period jauh lebih tepat dan akurat jika dibandingkan dengan perhitungan payback periode.

Hal ini memungkinkan sebuah perusahaan atau organisasi dapat mengetahui waktu yang lebih tepat dimana bisa balik modal dengan menggunakan perhitungan discounted payback period.

Menghitung Discounted Payback Period

Dikarenakan perhitungan discounted payback period ditambahkan dengan nilai inflasi yang akan terjadi pada tahun tujuan, membuat cara pengerjaan discounted payback period itu sendiri tidak bisa dilakukan secara langsung.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan m,engetahui jumlah inflasi yang akan terjadi pada suatu nilai mata uang pada tahun tertentu, biasanya hal ini sudah tertuang dalam table yang bisa and acari di buku – buku bertemakan riset operasional.

Contoh yang paling mudah adalah, apabila anda memiliki sebuah bisnis misalkan sebuah bisnis restoran yang diperhitungkan dapat menerima keuntungan hingga 25.000 dolar pertahunnya, dengan modal yang dikeluarkan adalah 100.000 dolar dan nilai inflasi rate sebesar 5% maka nilai discounted payback period yang dihasilkan adalah 4.57 tahun.

Yang mana, 4.57 tahun adalah waktu balik modal, atau tahun dimana modal awal yang dikeluarkan telah dibayar sepenuhnya dalam penghasilan 25.000 dolar per tahun. Apabila penghasilan yang terjadi kurang dari 25000 per tahun discounted payback period juga akan mengalami kenaikan.

Perlu diingat bahwa selama 4.57 tahun yang direncakan melalui perhitungan discounted payback period, anda tidak akan mendapatkan keuntungan. Dalam bisnis yang memerlukan modal besar biasanya sangat sulit untuk mendapatkan keuntungan di tahun pertama atau kedua.

Hal ini sepenuhnya dipengaruhi oleh jumlah pendapatan minimum per tahunnya yang harus sesuai dengan rencana awal. Jadi jangan berharap bahwa pada tahun – tahun awal sebuah bisnis berjalan anda akan mendapatkan untung yang besar.

payback period

Inflasi Nilai Mata Uang dan Payback Period

Keuntungan yang didapat pada masa – masa awal memulai bisnis harus dimaksukkan ke dalam anggaran discounted payback period. Banyak orang yang mengharapkan nilai discounted payback period yang sedikit, begitupun dengan payback period yang terhitung.

Namun akan lebih baik apabila semuanya kembali didasarkan pada tingkat penghasilan dari bisnis itu sendiri. Perbedaan payback period dengan discounted payback period harus dicanangkan sedari awal. Sangat salah apabila seorang oengusaha hanya bergantung kepada perhitungan payback period yang ada. Karna payback period hanya menghitung waktu balik modal tanpa mempertimbangkan tingkat inflasi itu sendiri.

Hal ini sangat tidak disarankan karna seperti yang telah kita ketahui Bersama, nilai suatu mata uang tidak akan sama bahkan setiap tahunnya. Nilai mata uang terus mengalami perubahan yang terkadang masih bisa diprediksi namun terkadang dikarenakan situasi yang tidak menguntungkan membuat tingkat inflasi dapat melonjak secara drastis. Hal ini sepenuhnya bergantung dari perekonomian suatu negara itu sendiri.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah hampir tidak mungkin untuk mengharapkan nilai mata uang dimasa mendatang akan jauh lebih murah dibandingkan dengan nilai mata uang yang sekarang kita pegang.

Nilai Mata Uang Terhadap Inflasi

Nilai mata uang umumnya akan selalu menurun dari tahun ke tahun dan hampir tidak mungkin untuk mengalami kenaikan. Contoh sederhananya adalah, apabila anda memiliki uang seribu rupiah untuk membeli 2 buah gorengan sekarang, hampir tidak mungkin dalam 5 tahun kedepan uang seribu rupiah tersebut dapat membeli 2 buah gorengan di tahun berikutnya.

Payback period yang merupakan istilah dalam dunia usaha bisa dimaknai sebagai pengembalian modal yang telah diinvestasikan untuk menjalankan sebuah usaha atau bisnis dalam jangka waktu tertentu. Maka tentunya istilah ini sudah sangat familiar oleh siapapun yang bergerak dalam bidang bisnis dan ekonomi. Jadi sebenarnya istilah payback period mengacu pada lamanya periode atau waktu yang dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan dalam menjalankan usaha.

Umumnya usaha yang dimaksud dalam hal ini lebih mengacu kepada sebuah proyek. Memang biasanya modal yang dijadikan sebagai dana investasi dan telah dikeluarkan untuk membiayai sebuah bisnis proyek tidak dapat kembali dalam waktu yang terbilang cepat. Bissa saja modal investasi kemudian kembali dalam jangka waktu yang lebih lama atau bahkan sangat lama. Oleh karena itu waktu pengembalian modal ini bagi kebanyakan perusahaan perlu diketahhui secara lebih tepat sebab hal ini cukup berpengaruh pada profit atau keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan dari pengadaan proyek.

Pertimbangan dalam Perhitungan Payback Period

Lama waktu pembiayaan proyek

Suatu penghitungan PP atau payback period pada dasarnya memang bertujuan untuk memperkirakan dan mengetahui berapalama modal atau dana yang telah diinvestasikan untuk pengerjaan suatu proyek bsia kembali. Maka dari itu perhitungan ini menggunakan rumus yang di dalamnya terdapat tahun dan juga besaran atau jumlah arus kas yang terlibat untuk pengadaan proyek dan untuk menjalankan bisnis. Dengan menghitung PP maka nantinya tiap perusahaan akan tahu dengan lebih jelas mengenai lamanya watu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal. Maka nantinya perusahaan bisa mempersiapkan segala hal berkaitan dengan bisnnis yang dikembangkannya.

Manfaat yang diperoleh

Pertimbangan selanjutnya yang juga digunakan untuk melakukan perhitungan PP adalah manfaat yang dapat diperoleh dari perhitungan payback period itu sendiri. Misalnya saja dengan menghitung PP maka nantinya perusahaan bisa lebih memilih proyek yang akan dijalankan dengan mempertimbangkan lamanya perolehan keuntungan. Jadi perusahaan bisa memilih bisnis proyek yang sekiranyabisa mengembalikan modal secara lebih cepat dan juga bisa memberikan keuntungan secara lebih cepat.

Metode Perhitungan Payback Period

Melakukan perhitungan manual

menghitung payback period untuk cara yang pertama bisa dilakukan secara manual. Artinya Anda bsia melakukan perhitungan payback period ini hanya dengan memasukkan rumus dan angka yang dibutuhkan. Jadi untuk menghitung pengembalian modal investasi perusahaan rupanya bisa digunakan suatu jenis rumus tertentu. Rumus dari perhitungan payback period yang bisa diterapkan secara manual adalah PP = n + (a-b) / (c-b) X 1 tahun.

Rumus ini mungkin sudah cukup familiar dan digunakan oleh beberapa pelaku bisnis untuk bisa menghitung lamanya wkatu pengembalian modal atau dana investasi yang tiap tahunnya adalah berbeda. Disini yang dimaksud dengan PP sendiri adalah payback period atau pengembalian modal. Sedangkan n mengacu pada tahun terakhir saat jumlah besaran arus kas dinilai belum dapat menutup besaran investasi yang semula diberikan.

Sedangkan yang dimaksud a dalam rumus PP adalah jumlah besaran investasi semula. Untuk b dalam rumus ini mengacu pada besaran total kumulatif dari arus kas tepatnya pada periode ke-n. Untuk c bisa mengacu pada besaran total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke-n. Sedangkan untuk investasi yang arus kasnya di tiap tahun adalah sama maka bisa digunakan rumus PP = (jumlah investasi semula / (besaran arus kas) X 1 tahun. Kedua jenis rumus ini bsia digunakan untuk menghitung PP secara manual saja.

Menggunakan rumus Microsoft Excel

Cara menghitung dan analisis payback period yang kedua adalah dengan menggunakan sarana perhitungan atau kalkulasi yang bisa dilakukan dengan menggunakan sistem komputasi yaitu menggunakan Microsoft Excel. Namun hal utama yang harus dipahamioleh Anda saat menghitung periode pengembalian dana dengan menggunakan Microsoft Excel adalah mengetahui secara pasti mengenai rumus yang akan digunakan.

Pada umumnya dalam melakukan penghitungan PP haruslah diketahui nilai investasi awal dan nilai arus kas per tahun serta jangka waktu investasi. Sedangkan rumus yang digunakan di Excel adalah sama dengan rumus yang digunakan untuk melakukan perhitungan manual. Baik rumus untuk melakukan penghitungan payback period dengan arus kas yang berbeda dan arus kas yang sama di tiap tahun. Hanya saja dalam hal ini Anda perlu memasukkan seluruh angka dari jumlah yang emmang dibutuhkan untuk bisa melakukan perhitungan PP.

Memasukkan angka harus dilakukan dengan sangat teliti agar tidak sampai terjadi kesalahan. Sebab angka yang salah pada akhirnya nanti bisa pula memberikan hasil yang salah. Jika seluruh angka telah dimasukkan ke dalam sel pada Excel maka sselanjutnya gunakan formula yang sama dengan rumus manual. Setelah memasukkan rumus maka nantinya di sel tertentu akan keluar hasil penghitungan payback period yang sedang dicari utnuk mengetahui lamanya pengembalian dana investasi.

Menggunakan software

Metode terakhir yang dapat diambil atau dipilih untuk melakukan perhitungan payback period adalah dengan menggunakan software tertentu. Di masa sekarang ini yang umumnya identik dengan teknologi canggih tentu hadir berbagai macam software canggih yang bisa digunakan oleh setiap perusahaan untuk turut mengembangkan bisnisnya. Salah satunya adalah software yang dapat digunakan untuk menghitung lamanya wkatu pengembalian dana investasi atau modal untuk proyek yang dijalankan.

Dengan menggunakan software amak perhitungan PP ini bisa dilakukan tentunya dengan lebih mudah. bahkan cara penghitungannya bisa pula dilakukan dengan lebih cepat dan lebih mudah. Beberapa software akuntansi kini memang tersedia untuk setiap perusahaan yang ingin melakukan perhitungan dari segala hal berkaitan dengan bisnisnya ataupun proyeknya. Namun jika memang tidak ditemukan jenis software tertentu maka Anda bsia memilih jenis aplikasi yang juga tersedia dan bisa diunduh sewaktu-waktu. Aplikasi akuntansi kini smeakin banyak dan berkembang sehingga Anda bisa memilih salah satu dari sekian banyak aplikasi akuntansi yang ada untuk menghitung PP.

Mempercepat Payback Period

Payback period mungkin tidak bisa diperoleh dalam jangka waktu pendek. Sebab sebuah bisnis proyek tentu saja berjalan dengan emmerlukan waktu yang cukup lama. Maka masa pengembalian modal atau dana investasi bisa saja berjalan untuk wkatu yang lebih panjang.

Namun sebenarnya ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk mempercepat proses pengembalian modal atau dana invetasi dair suatu bisnis proyek yang dikembangkan. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode marketing yang sedang trend sehingga bisa menjangkau lebih banyak target sasaran.

Salah satu strategi marketing yang terbaik dalam hal ini adalah dengan menggunakan website. Melalui website maka pengguna internet dapat menemukan bisnis atau proyek Anda secara lebih cepat. Strategi marketing seperti ini juga terkesan lebih efektif dan efisien karena adanya kemudahan yang diberikan oleh teknologi canggih.

Kesimpulan

Memastikan payback period adalah hal penting yang mendukung sistem usaha yang berhasil. Demikian halnya menggunakan sistem pendataan karyawan dan absensi yang efektif. Oleh sebab itu sebaiknya perusahaan mempertimbangkan penggunaan produk absensi yang tepat seperti JojoTimes. Dengan produk tersebut, maka tentu akan lebih mudah untuk mengawasi absensi karyawan secara akurat kapan saja dan dimana saja. Belum lagi metode absensi yang beraneka rupa mulai dari skrining ibu jari hingga absensi online. Termasuk juga membantu pengurusan dan perhitungan cuti karyawan yang tepat serta akurat.

Berbagai macam manfaat di atas bisa didapatkan dari adanya fitur menarik yang terselip pada JojoTimes. Di antaranya termasuk fitur Mobile Check In & Check Out, Accurate GPS location via Geotagging, Check In & Check Out Monitoring, Biometric Face Recognition, serta masih banyak lagi fitur pendukung lainnya. Jadi, tidak perlu ragu menggunakan produk ini. Segera dapatkan coba gratis JojoTimes di perusahaan Anda dan dapatkan sistem absensi yang lebih baik.