Struktur Skala Upah Yang Mendorong Sistem Kepangkatan

Kamu sudah tahu belum, kalau pemerintah Indonesia sekarang mewajibkan perusahaan untuk memiliki struktur dan skala upah? Hal ini untuk mendorong perusahaan untuk memiliki sistem kepangkatan (jenjang karir) dan kebijakan kompensasi yang transparan, sehingga diharapkan hubungan antara perusahaan dan karyawan menjadi lebih harmonis.

Karena itu, kalau kamu memiliki suatu perusahaan atau bekerja di suatu perusahaan, kamu perlu mengetahui tentang struktur skala upah ini supaya aktivitas perusahaan juga berjalan dengan lancar.

Mau tahu seputar struktur skala upah beserta pengertian, faktor, dan tahapan membuatnya? Yuk, kita cari tahu bersama di artikel di bawah ini!

Oops! We could not locate your form.

Pengertian Skala Upah di Indonesia

Menurut Pasal 1 ayat 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 1 Tahun 2017 tentang Struktur dan Skala Upah, Struktur dan Skala Upah bisa diartikan sebagai Susunan Tingkat Upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah yang memuat kisaran nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar untuk setiap golongan jabatan.

Nah, struktur skala upah ini ditetapkan oleh pimpinan perusahaan dalam bentuk surat keputusan. Selain ditetapkan dalam bentuk surat keputusan, struktur dan skala upah juga wajib diberitahukan kepada seluruh pekerja/buruh oleh pengusaha secara perorangan.

Sebagai pengusaha, kamu juga  biasa mendiskusikan struktur skala upah dengan pekerja dan/atau Serikat Pekerja, di dalam forum Perumusan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) supaya lebih mudah lho.

Faktor-faktor Struktur Skala Upah

Salah satu metode yang digunakan adalah metode Poin Faktor. Sebelum merancang struktur dan skala upah menggunakan metode ini, ada 2 (dua) hal yang harus dimiliki perusahaan terlebih dahulu, yaitu:

Pertama

Perusahaan sebaiknya telah memiliki struktur jabatan, yaitu daftar posisi (pekerjaan) berikut dengan deskripsi pekerjaannya (job description).

Kedua

Perusahaan telah memiliki struktur golongan jabatan (grading), misalkan golongan 1,2,3 dan seterusnya. Struktur golongan dibuat melalui proses evaluasi pekerjaan (job evaluation), yaitu membuat peringkat jabatan dengan cara membandingkan konten pekerjaan suatu jabatan dengan pekerjaan dari jabatan lain dengan skala yang telah ditentukan.

Ketiga

Perusahaan harus mempertimbangkan perbedaan tingkat gaji antara suatu golongan jabatan dengan golongan jabatan lain, baik di atas atau di bawahnya atau rentang gaji terkecil dan gaji terbesar untuk setiap golongan jabatan (skala upah).

Oops! We could not locate your form.

Bagaimana tahapan dalam penyusunan Struktur Skala Upah?

Ada beberapa tahapan dalam menyusun struktur skala upah, yaitu :

Analisa jabatan

Proses memperoleh dan mengolah data jabatan menjadi informasi jabatan yang dituangkan dalam bentuk uraian jabatan.

Evaluasi jabatan

Merupakan proses menilai, membandingkan, dan memeringat jabatan.

Penentuan struktur dan skala upah

Hal ini dilakukan oleh pengusaha berdasarkan kemampuan perusahaan dan harus mempertimbangkan upah minimum yang berlaku.

5 Langkah Mudah Membuat Struktur Skala Upah

Apa saja langkah-langkah mudah dalam membuat dan menyusun struktur skala upah? Yuk, cari tahu bersama di bawah ini:

Jumlah dan nama-nama golongan jabatan

Tentukan nama-nama golongan jabatan di perusahaan kamu mulai dari golongan jabatan terendah sampai golongan jabatan tertinggi.

Pilih basis upah yang akan menjadi acuan dalam struktur dan skala upah perusahaan kamu.

Ada dua basis upah yang bisa kamu pilih dan gunakan sesuai dengan kebijakan perusahan, yaitu:

  • Hanya gaji pokok atau;
  • Gaji pokok + tunjangan tetap.

Upah tengah (Mid Poin)

Tentukan upah tengah (mid poin) dari golongan jabatan terendah dan golongan jabatan tertinggi. Tentukan metode yang digunakan untuk menghitung upah tengah.

Pada tahap ini, kamu perlu menentukan metode perhitungan upah tengan dari golongan-golongan jabatan lain di antara golongan jabatan terendah dan golongan jabatan tertinggi.

Nah, untuk ini ada 2 (dua) metode yang bisa kamu pilih, yaitu:

Metode Trend

Metode ini akan menghasilkan upah tengah yang naik secara proporsional mulai dari golongan terendah ke golongan berikutnya yang lebih tinggi.

Metode Progressive

Metode ini akan menghasilkan upah tengah yang kenaikannya makin besar untuk golongan-golongan jabatan yang lebih tinggi.

Persentasi (range) rentang upah

Tentukan persentase rentang upah (range) dari upah terkecil dan upah terbesar untuk setiap golongan jabatan.

Kamu bisa menentukan persentase rentang yang sama untuk tiap golongan jabatan atau persentase rentang yang lebih tinggi untuk golongan jabatan yang lebih tinggi. Pilihan kedua lebih banyak digunakan dalam praktek pembuatan struktur dan skala upah, dikarenakan akan memberikan ruang lebih luas untuk peningkatan gaji pada golongan jabatan level atas tanpa harus menambah golongan jabatan baru yang lebih tinggi.

Kalau kelima langkah di atas telah dilakukan, maka struktur dan skala upah perusahaan kamu sudah siap untuk disosialisasi dan diimplementasikan. Tapi, kamu mau tidak lebih menghemat waktu dan biaya dalam menghitung struktur skala upah?

Di Jojonomic ada aplikasi yang bernama JojoExpense untuk menghitung semua urusan keuangan kamu lho! Dijamin untuk urusan laporan keuangan termasuk struktur skala upah dan reimbursement bisa dilakukan dengan praktis, akurat, lengkap, dan cepat dengan sistem otomatisnya yang bisa kamu pantau dimanapun dan kapanpun dengan satu sentuhan jari lho! Tunggu apa lagi? Yuk, segera coba aplikasinya dan rasakan manfaatnya!