Kenali Istilah Mark Up Mark Down dalam Penjualan

Mark up adalah suatu metode penentuan atau penetapan harga yang paling umum dan paling sederhana yang diterapkan dalam dunia bisnis.  Dalam dunia bisnis, baik sebagai konsumen, produsen ataupun sebagai distributor, tentunya kita sudah sangat akrab dengan yang namanya harga. Harga menjadi tolak ukur atau nilai yang dianggap sepadan terhadap suatu produk dan jasa yang ditawarkan. Artinya, Nilai harga tidak serta merta bisa kita tentukan secara sembarangan. Jika anda ingin bisnis anda dapat berjalan secara terus menerus ada baiknya anda memperhatikan mekanisme perhitungan harga dengan cara mempertimbangkan berbagai faktor yang memeperngaruhi mekanisme tersebut.

Termasuk pula dalam bisnis retail, penentuan harga terhadap suatu produk atau jasa juga sangat penting. Walaupun barang yang akan dijual telah memiliki harga dasar (patokan harga) dari produsen atau pemasok barang, tapi pelaku bisnis retail tetap perlu mendapat keuntungan sesuai dengan yang di usahakannya. Maka dari itu, penetapan harga barang atau jasa di bisnis retail mempunyai metodenya tersendiri. Hal itu tentunya perlu dilakukan supaya dapat menjaga harga tetap kompetitif dan konsumen tetap percaya untuk datang kembali kemudian hari.

Markup adalah peningkatan jumlah rupiah nilai harga yang ditambahkan pada biaya dari suatu produk guna menghasilkan harga jual yang baru. Peningkatan nilai harga pada Markup dapat menyebabkan margin menjadi naik. Margin sendiri merupakan tingkat keuntungan awal yang diambil dari barang yang akan dijual.

Markup merupakan salah satu metode penetapan harga yang paling sederhana dan paling banyak digunakan. Markup ditetapkan dengan tujuan awal untuk mengurangi atau menutup biaya tidak langsung dan laba rugi perusahaan. Rumus sederhana dari harga jual markup adalah sebagai berikut.

Pengertian Mark Down

Lain halnya dengan pengertian mark up, pengertian mark down dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan dalam penurunan harga jual. Di mana hal tersebut merupakan sebuah reduksi dari harga ritel awal atau disebut sebagai penurunan margin. Adapun dasar pikiran yang digunakan adalah bahwa sebuah harga yang rendah tidak diharapkan dapat meningkat.

Sehingga harga yang telah ditentukan dari mark down ini tidak dapat dikatakan sebagai penyebab peritel rugi. Akan tetapi tidak mengalami kerugian karena mendapatkan sebuah keuntungan meskipun keuntungan yang didapatkan hanya sedikit. Oleh karena itu, keuntungan ini tidak sesuai dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya oleh pebisnis.

Adapun kegiatan mark down ini biasanyaakan dilakukan jika akhir tahun atau pada waktu cuci gudang. Di mana hal tersebut dijadikan sebagai sebuah alasan untuk menggunakan untuk melakukan penjualan besar besaran pada barang sisa.

Maka dari itu, modal yang digunakan bisa saja tidak kembali meskipun sudah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan sebuah barang.

Selain itu, mark down juga biasa dikatakan sebagai diskriminasi dari harga tingkatan kedua. Karena hal tersebut memang sebenarnya sebuah ritel sudah membebankan harga.

Di mana harga yang dibebankan tersebut tentu berbeda dan kemudian ditawarkan kepada konsumen dengan harga yang berbeda pula. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya kegiatan tawar menawar oleh konsumen.

Rumus sederhana dari harga jual markup adalah sebagai berikut.

Harga Jual = Biaya Beli Produk – Mark Down

Metode Penetapan Harga selain Mark Up

Metode penetapan harga tidak hanya markup dan mark down saja melainkan masih ada banyak beberapa metode lain yang dibagi menjadi tiga macam pendekatan. Apa saja metode pendekatan selain Markup itu ? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Penetapan harga berdasarkan biaya

Pendekatan penetapan harga bedasarkan biaya ini didasarkan kepada sudut pandang penghitungan biaya yang diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Penetapan harga berdasarkan biaya plus

Metode pendekatan harga biaya plus ini menjelaskan bahwa harga jual barang per unit di tetapkan dengan menghitung keseluruhan jumlah biaya per unit dan ditambah dengan jumlah tertentu untuk menutupi keuntungan atau laba yang dikehendaki pada (margin) unit tersebut.

Biaya Total + Margin = Harga Jual

  • Penetapan Harga Mark Up

Penetapan harga markup ini menjelaskan bahwa Harga jual per unit ditentukan dengan cara menghitung Harga Pokok Pembelian (HPP) per unit kemudian ditambah dengan (markUp) jumlah tertentu.

Harga Beli + MarkUp = Harga Jual

  • Penetapan Harga Break Even Point (BEP)

Metode penetapan harga kali ini berdasarkan pada nilai keseimbangan BEP atau (Break Even Point) yakni dengan cara menghitung antara jumlah total biaya keseluruhan dikurangi jumlah total penerimaan keseluruhan.

Total Biaya – Total Penerimaan

2. Penetapan harga berdasarkan harga pesaing atau kompetitor

Dalam metode ini, penetapan harga dilakukan dengan cara menggunakan harga kompetitor sebagai acuan awal kita mementukan harga. Dalam pelaksanaannya, metode penetapan harga berdasarkan harga pesaing ini lebih cocok untuk produk standar dengan kondisi pasar oligopoli.

3. Penetapan harga berdasarkan permintaan

Dalam metode ini proses penetapan harga didasari oleh persepsi target pasar atau konsumen terhadap nilai atau Value yang diterima (price value), sensitivitas harga, dan juga perceived quality.

Untuk mengetahui nilai atau value terhadap kualitas harga, kita dapat menggunakan metode perhitungan analisis Price Sensitivity Meter (PSM). Dengan menggunakan analisis ini, konsumen dimintai memberikan pendapat terhadap harga yang kita tawarkan, apakah merasa harga tersebut cukup murah, terlalu murah, atau malah terasa mahal, atau bahkan terlalu mahal bila dibandingkan dengan kualitas yang produk yang akan konsumen terima.

Tips Sebelum Menerapkan Mark Up Dalam Sebuah Bisnis

Sama seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa sebelum menentukan harga dalam setiap bisnis harus mempertimbangkan beberapa faktor. Karena banyak yang menganggap mark up sebagai sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menambah keuntungan. Maka dari itu, berikut ini adalah paparan mengenai tips sebelum menerapkan mark up.

1. Perhatikan Target Penjualan dan Target Pengembangan

Tips pertama adalah dengan memperhatikan target penjualan yang merupakan salah satu hal penting dan menjadi sebuah acuan. Karena dapat mengetahui berapa lama barang tersebut berada di toko. Selain itu, target pengembangan juga perlu diperhatikan agar bisnis yang dijalani bisa berjalan dengan baik dan mendapat keuntungan.

2. Perhatikan Biaya Operasional

Berbagai jenis peritel memang membutuhkan biaya-biaya operasional. Di mana biaya-biaya operasional dapat dilihat pada biaya transportasi, komunikasi, dan juga pengemasan. Hal tersebut memang perlu untuk dipertimbangkan sebelum menentukan harga sebuah barang. Sehingga nantinya tidak mengalami kerugian.

3. Target Pengembangan

Pengembangan sangat diperlukan didalam sebuah bisnis. Dengan syarat target pengembangan itu juga harus sudah menjadi perhitungan supaya keuntungan yang akan kita dapatkan juga akan berpengaruh kepada upaya pengembangan bisnis yang kita lakukan.

Itulah beberapa penjelasan mengenai pengertian mark up, mark down dan beberapa strategi dalam melakukan penetapan harga yang bisa dijadikan sebagai referensi bacaan dan pengetahuan dalam membangun bisnis Anda.

Tingkatkan kinerja tim hingga 100% dengan sistem monitoring aktivitas real-time, anti-fraud dan pengelolaan administrasi HR otomatis. JojoTimes solusi untuk semua kebutuhan Mobile HR. Atur beban kerja Anda lebih baik dan kelola semua proyek Anda di satu tempat. Ini akan memudahkan Anda untuk melacak jam kerja Anda dan mendistribusikannya di antara rekan-rekan Anda. Segera coba Demo Gratis di aplikasi JojoTimes ya..