Tips Marketing Insight yang Perlu Anda Ketahui

Pemasaran produk adalah salah satu hal penting yang ikut menentukan performa perusahaan. Strategi pemasaran produk adalah suatu kegiatan yang harus dilakukan untuk memperkenalkan produk secara lebih luas ke masyarakat. Di bawah ini akan dibahas cara pemasaran produk terbaik yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk bisnis Anda.

Ketahui Target Pasar Anda

Anda harus benar-benar mengenali pasar Anda, kuasailah target pasar Anda. Langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu lakukan riset siapa yang menjadi target pasar Anda. Semakin spesifik target pasar Anda, semakin besar peluang Anda untuk sukses. Contohnya jika Anda bergerak di bagian pakaian remaja perempuan. Maka Anda dapat menargetkan pasar Anda dengan penyesuaian pada produk yang di produksi. Seperti perempuan yang masih sekolah dan berumur 12-18 tahun.

Menggunakan Social Media

Kita semua pasti setuju, media sosial adalah alat pemasaran yang paling ampuh karena hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda, sangat aktif menggunakannya. Contohnya berpromosi menggunakan Instagram dan Facebook. Dengan media sosial, perusahaan dapat menjalin interaksi secara luas dengan berbagai kalangan, dengan biaya yang murah dan visibilitas atau keterlihatan yang tinggi. Social media juga memungkinkan perusahaan untuk memilih komunitas yang sesuai untuk memasarkan produk mereka sehingga apa yang ditawarkan memiliki peluang besar untuk terjual.

Dalam pemasaran media sosial, Anda juga dapat berkolaborasi dengan influencer. Banyak orang yang menggunakan influencer di sosial media untuk mempromosikan produknya. Biarkan pengikut mereka mengetahui produk Anda melalui influencer.

Menawarkan Produk Secara Gratis

Cara ini dianggap sangat ampuh untuk menjaring konsumen karena sesuatu yang gratis akan sangat sulit dilewatkan begitu saja.  Alasan lain kenapa strategi ini dianggap perlu juga, seringkali seorang costumer belum membeli sebuah produk karena mereka belum pernah mencoba tentang produk tersebut. Sebuah perusahaan bisa saja memilih event atau langsung menawarakan sample dan contoh gratis secara door to door kepada calon konsumennya. Jika produk tersebut berupa jasa ataupun media digital maka perusahaan dapat menawarkan free trial atau mencoba gratis untuk menarik minat calon konsumen mengetahui sebuah produk. Contoh strategi pemasaran ini cukup efektif diterapkan.

Memilih Tempat Strategis

Tempat strategis masih menjadi salah satu strategi pemasaran yang patut dipertimbangkan karena dengan tempat penjualan yang strategis berarti produk Anda memiliki kemungkinan terlihat lebih tinggi dan tentu saja memicu penjualan yang tinggi. Kriteria pemilihan tempat strategis ini harus menyesuaikan dengan target sasaran serta kemudahan untuk menjangkaunya. Misalnya, jika Anda memutuskan untuk menjual kebutuhan perlengkapan anak kos, maka berjualan di dekat area kampus atau tempat sekolah akan membuat kemungkinan produk Anda cepat laku dan terlihat.

Memberi Insentif untuk Rekomendasi

Sebuah produk akan terlihat bagus dan dapat dipercaya bila ada yang merekomendasikannya. Untuk mendapat sebuah rekomendasi atau testimoni dari konsumen yang telah memakai produk tersebut, Anda harus memberi penghargaan berupa insentif yang menarik. Insentif sebuah testimoni tidak harus selalu berupa uang, namun dapat berupa hadiah produk atau potongan harga. Dengan adanya insentif ini secara tidak langsung perusahaan memenangkan dua pihak untuk sasaran marketing, yaitu konsumen yang loyal dan calon konsumen. Rekomendasi produk kini menjadi strategi pasar yang digunakan hampir semua produk.

Menjalin Hubungan Baik dengan Konsumen

Konsumen yang loyal adalah sebuah aset penting perusahaan. Mereka telah berulangkali membeli produk Anda dan ikut menyumbang pemasukan secara rutin. Jika tidak ingin kehilangan sebuah pembelian, di tengah persaingan banyaknya produk serupa, maka tidak ada salahnya Anda memberi penghargaan kepada para konsumen yang loyal terhadap perusahaan dengan cara menanggapi masukan konsumen maupun memberi hadiah secara langsung atas pembelian yang mereka lakukan. Hal ini cukup efektif menjadi cara pemasaran produk makanan karena produk jenis ini mengandalkan loyalitas pembelinya untuk bertahan di dunia bisnis.

Psikologi marketing adalah pemahaman soal motif-motif yang memengaruhi emosi serta tindakan pasar dalam memandang suatu produk maupun jasa yang ditawarkan oleh pebisnis.

 

 

Berikutnya, akan kami jelaskan apa saja 10 trik psikologi marketing yang bisa Anda terapkan agar penjualan Anda meningkat!

  1. Bantu Calon Customer Agar Terhindar dari “Action Paralysis”

    Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan agar calon customer/pelanggan Anda sadar soal uji coba gratis yang Anda tawarkan. Sebagian besar perusahaan memilih untuk menyalin template yang sudah umum dipakai orang semacam “Daftarkan diri Anda untuk uji coba gratis selama 30 hari” atau dalam bahasa Inggris dengan kalimat singkat “Try premium trial for 30 days”. Tetapi alternatif yang lebih baik dari itu adalah dengan cara menggunakan pendekatan yang lebih lunak seperti “Tidak ada pembayaran untuk bulan pertama”. Tujuannya sama, tetapi berpotensi hasil yang berbeda. Mana yang terdengar lebih baik di telinga Anda sehingga tidak menahan Anda untuk coba?Anda juga bisa pakai subteks untuk memperkuat CTA Anda. Contohnya seperti, “Batalkan kapan saja” atau “Akses penuh atas semua fitur premium”. Contoh tersebut merupakan jenis perubahan/penambahan subteks yang bagus untuk digunakan bagi pengujian A/B Testing.

  2. Berikan Hierarki Label Pada Customer
    Buatlah customer Anda merasa istimewa. Itu bisa menjadi alat retensi yang hebat, dan Anda jadi punya peluang untuk mengubah customer menjadi duta bagi produk Anda secara cuma-cuma. Ini juga merupakan metode akuisisi yang bagus, mengingat berapa banyak customer baru yang sangat berkualitas bisa saja jadi berdatangan karena rekomendasi dari mulut ke mulut.Lalu, bagaimana caranya untuk menerapkan hierarki label bagi customer Anda? Berikut adalah caranya!
  • Tambahkan label di dalam akun/produk yang memberi mereka tingkat status yang lebih tinggi dibanding yang lainnya (mungkin setelah mereka menjadi pelanggan untuk jangka waktu tertentu, atau bagi yang telah melakukan tindakan tertentu terkait produk maupun jasa Anda)
  • Kirim mereka sesuatu yang nyata yang bisa mereka pakai/gunakan (exclusive-ebook, merchandise dan lain-lain yang ekslusif)
  • Berikan lencana digital yang bisa mereka pamerkan/taruh di website mereka untuk mengatakan bahwa mereka adalah anggota tersertifikasi yang meraih status gold/ema, silver/perak, dan lain-lain.
  1. Pahami 3 Jenis Pembeli

    Pakar-pakar neuroeconomic telah mendefinisikan tiga jenis pembeli menjadi “tightwads”, “spendthrifts”, dan “average spenders”. Kenali mereka dan pelajari trik pemasaran bagi masing-masing kategori pembeli dengan memahami rincian berikut!

  • Tightwads

Tipe pembeli tightwad lebih memilih buat menghemat uang daripada membelanjakannya secara masif. Mereka adalah tukang anggaran dan si perencana. Tightwads menahan pengeluaran uang mereka selama yang mereka bisa. Dan alasan mereka melakukan ini tidak harus karena alasan mereka kurang/butuh uang. Mereka melakukan ini kadang karena mereka ingin menyimpan uang mereka untuk beli barang-barang yang langka, misalnya. Mereka juga bisa menunggu harga suatu produk incaran turun setelah hype produk sudah berangsur-angsur reda.

Jadi, mereka membelanjakan lebih sedikit dan menghemat lebih banyak dibandingkan dengan orang kebanyakan.

Cara Menjual ke Tightwad

Menjual ke tightwad tidak terjadi dalam semalam, jadi bersiaplah untuk memainkan game yang agak melelahkan. Selain itu, jika tawaran harga tidak sesuai dengan anggaran mereka, mereka mungkin tidak akan pernah memakan umpan marketing yang Anda berikan.

Gunakan kata-kata yang bermuatan emosi negatif dalam konten pemasaran Anda. Baiknya Anda tidak menyampaikan, “Anda berhak mendapatkan ini”. Coba sampaikan sesuatu seperti, “Simpan lebih banyak di masa depan dengan berinvestasi di sini, sekarang juga!”

Andalkan data angka, bagan, dan grafik. Gunakan itu semua sebagai daya tarik emosional mereka dalam mendorong penjualan. Intinya, bersikaplah lugas, jujur, dan tepat. Jelas, mereka tidak suka pemasaran yang basa-basi.

  • Spendthrifts

Jenis pembeli yang ini juga sebenarnya tidak banyak. Seperti yang mungkin Anda sudah duga, spendthrifts adalah kebalikan dari jenis pertama tadi. Spendthrifts kebal terhadap rasa menyesal yang biasa pembeli alami, mereka berbelanja lebih banyak dan menghemat lebih sedikit dibanding dengan kebanyakan orang.

Jenis pembeli ini mengikuti motto, bahwa uang dimaksudkan untuk dibelanjakan, dan menghabiskan uang tidak perlu dipengaruhi oleh faktor pengendali semacam anggaran. Tindakan pembelian mereka benar-benar didorong oleh pemicu emosional.

Cara Menjual ke Spendthrifts

Spendthrifts adalah customer termudah Anda, karena mereka biasanya tidak perlu banyak diyakinkan untuk melakukan pembelian. Tetapi tetap saja, tetap ada trik untuk menarik pembelian dari mereka.

Gunakan iklan yang bersifat emosional. Bisa saja berupa video yang mencakup banyak gambar (bayi lucu, anak anjing, dan mahluk imut-imut yang selalu menyenangkan penonton). Manfaatkan psikologi marketing warna  dengan cara yang atraktif bagi mereka.

  • Average Spenders

Tightwads dan spendthrifts yang baru saja kami jelaskan seperti duduk di sisi berlawanan soal spektrum pengeluaran uang. Sementara, average spenders agak sulit untuk dijelaskan. Intinya average spenders ini berada di tengah-tengah kedua jenis pembeli lainnya.

Kebanyakan average spenders membeli barang yang masih bisa mereka rasionalkan sebagai investasi yang baik, tapi juga yang tidak menjadi resiko bagi keuangan mereka. Jadi mereka masih memanjakan diri soal belanja tetapi mereka melakukannya dengan alasan yang cenderung masih rasional, sambil tetap mencoba untuk menghemat uang juga mematuhi beberapa anggaran yang sudah mereka buat. Pengeluarannya didorong oleh emosi dan juga oleh analitik.

Cara Menjual ke Average Spenders

Average spenders mewakili basis pembeli terbesar Anda sehingga fokus target pasar dari upaya Anda adalah jenis pembeli satu ini.

Maka buatlah keseimbangan strategi pemasaran emosi sekaligus data-driven. Contohnya, Anda bisa sertakan jaminan uang kembali, garansi seumur hidup, atau pengiriman gratis untuk menenangkan rasa takut mereka terhadap penyesalan pembeli yang mungkin mereka alami nantinya. Ini bisa mendorong mereka untuk berbelanja tanpa khawatir.

  1. Bangun Urgensi dengan Cara Cerdas

    Dalam sebuah studi uji oleh Howard Leventhal, dia menyimpulkan bahwa orang-orang cenderung memblokir informasi penting jika mereka tidak menerima informasi lanjutan yang berisi petunjuk khusus soal bagaimana cara menghadapinya/menggunakannya dengan optimal. Contohnya Anda memiliki bisnis online platform. Anda juga harus tekankan fitur-fitur unik dari produk Anda itu dan bagaimana hal itu bisa menyelamatkan pengguna dari profit-loss seandainya pengguna tidak memakainya (fitur itu hanya ada di satu-satunya online platform unggulan, yaitu dari perusahaan Anda). Intinya jangan membangun urgensi dengan kata-kata klise saja. Cobalah lebih spesifik dan unik untuk membuatnya outstanding.

  2. Tunjukkan Perusahaan Anda “Stand for Something”

    Jika Anda berdiri untuk sesuatu misalnya, amal bagi penderita kanker atau anak-anak yang butuh sekolah gratis, maka pasar akan lebih berpotensi menjadi pelanggan Anda. Faktanya, 64% orang dari hasil survey yang dilakukan oleh Unbounce, menyatakan bahwa keputusan pembelian mereka lebih cenderung didasarkan pada faktor psikologis satu ini.Trik ini bagus dan efektif untuk meningkatkan conversion rate Anda.

  3. Melakukan Penawaran dengan Teknik “Devil’s Advocate”
    Penelitian menunjukkan bahwa orang akan lebih cenderung membeli ketika mereka punya asumsi yang dipertanyakan oleh perusahaan Anda. Bagaimana maksud jelasnya? Intinya, Anda perlu mengatasi kekhawatiran calon customer saat melaksanakan sales dengan tidak berpegang pada setumpuk teori/penelitian yang membosankan. Lalu dengan apa? Coba berikan studi kasus yang paling relevan dan aktual. Ini akan lebih menarik dan lebih berpotensi menjual.
  4. Kejutkan Customer Anda dengan Hal Baik yang Luar Biasa

    Kejutkan customer Anda dengan sajian yang tidak terduga maka Anda bisa membangun loyalitas terhadap brand dengan lebih baik. Selain itu, kemungkinannya Anda bisa lebih banyak menerima ucapan terima kasih dalam bentuk testimonial yang mana ini jadi jejak pencapaian Anda yang organik. Orang-orang yang berpotensi menjadi customer Anda akan melihatnya dan mempertimbangkan untuk menggunakan jasa/membeli produk Anda karena mereka lebih mempercayai ulasan orisinil pengguna Anda dibanding iklan dengan biaya pembuatan yang luar biasa banyak di televisi. Benarkah? Ya, karena era digital telah berlangsung cukup lama, para pembeli menggantungkan penilaiannya terhadap nilai Anda di dunia online.

 

Akses mudah ke pendanaan memudahkan karyawan Anda untuk bekerja selagi proses bekerja dengan sendirinya. Tidak perlu lagi menunggu antara saat pengajuan request dan lanjut mengerjakan proyek. Digitalisasikan manajemen finansial Anda dan singkirkan kebutuhan bukti transaksi tercetak. Keuangan perusahaan Anda juga akan menjadi lebih teratur dan efisien. Kumpulkan data secara otomatis, tingkatkan produktivitas dan cegah penipuan keuangan serta pegang kendali penuh anggaran perusahaan dengan mudah dan kapanpun dimanapun dengan JojoExpense. Lebih cepat, mudah, tanpa perlu repot.