Fungsi dan Manfaat Use Case Diagram

Pernahkah Anda mengenal istilah Use Case Diagram? Beberapa orang diantaranya belum familiar dengan istilah tersebut. Pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang apa itu Use Case Diagram. Use Case Diagram adalah sebuah sistem dengan model UML diagram yang digunakan untuk pengembangan suatu sistem sesuai dengan kebutuhan. Dalam menjelaskan berbagai proses yang berlangsung ke dalam suatu sistem serta mendokumentasikannya, maka dibutuhkan sebuah Use Case Diagram.

Use Case Diagram tentu akan sangat membantu Anda dalam menyusun sebuah sistem, kemudian mengkomunikasikan rancangan aplikasi yang tersistem tersebut kepada customer. Komponen Use Case Diagram juga digunakan untuk merancang test case untuk berbagai fiture yang ada di sistem. Use case ini dapat digunakan atau diaplikasikan ke use case lainnya, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat dihindari, caranya adalah dengan menarik keluar fungsional yang common.

Hanya dengan menggunakan Use Case Diagram, Anda bisa melihat bagaimana suatu sistem atau basis data bisa berinteraksi dengan dunia luar dari sistem seperti halnya dengan sistem lainnya.

Karakteristik Use Case Diagram

Ada beberapa karakteristik dari Use Case Diagram yang akan kami bahas berikut ini:

  1. Use case adalah sebuah interaksi yang terjadi antara sistem dengan actor, termasuk di dalamnya adalah pertukaran pesan serta tindakan yang dilakukan oleh sebuah sistem.
  2. Use case pada dasarnya akan dijalankan oleh actor dan kemungkinan lainnya adalah untuk melibatkan peran actor lainnya. Oleh karena itu, use case harus menyediakan sebuah nilai minimal untuk satu actor.
  3. Use case dapat memiliki perluasan, dimana hal tersebut untuk menjelaskan tindakan khusus yang ada di dalam interaksi atau use case lainnya untuk kemudian disisipkan.
  4. Sebuah use case mempunyai objek use case yang dikenal dengan istilah scenario. Scenario inilah yang menyatakan tindakan tunggal serta urusan pesan.

Manfaat Use Case Diagram

Beberapa manfaat dari Use Case Diagram akan dibahas selengkapnya dibawah ini.

  1. Use Case Diagram digunakan untuk verifikasi
  2. Interface yang ada harus dimiliki oleh suatu sistem
  3. Use Case Diagram bermanfaat untuk bisa mengidentifikasi siapa saja yang berinteraksi dengan sistem, selanjutnya langkah apa saja yang harus dilakukan oleh sebuah sistem
  4. Use Case bermanfaat untuk memastikan pemahaman yang tepat tentang adanya requirement atau kebutuhan dari sebuah sistem
  5. Manfaat use Case ini digunakan untuk berkomunikasi dengan end user serta domain dari suatu expert

Komponen Use Case Diagram

Business success concepts with businessman holding paper report graph.financial and profit of investment

Komponen Use Case Diagram terdiri dari 3 macam, yaitu Sistem, Aktor dan juga use case sendiri. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing komponen Use Case Diagram.

Sistem

Sistem ini digambarkan dengan pola segi empat yang membatasi semua use case yang ada di dalam setiap sistem terhadap pihak yang berinteraksi dengan sistem tersebut. Selanjutnya sebagai batasan sistem yang ada pada relasi, actor menggunakannya dari luar sistem, dan fitur-fitur harus disediakan di dalam sistem. Sistem tersebut kemudian akan dibeli label, sesuai dengan nama label tersebut. Tapi umumnya sistem ini tidak diberi gambar karena tidak terlalu memberikan arti bagi diagram tersebut.

Actor

Aktor digunakan untuk menjelaskan seseorang atau sesuatu yang sedang berinteraksi dengan sistem. Penggunaan Actor berfungsi sebagai alat untuk menciptakan Use Case Diagram agar lebih simple dan mudah.  Actor juga tidak akan memiliki kontrol terhadap use case itu sendiri, namun hanya diberikan gambaran umum atau juga spesifik, guna memudahkan Anda dalam menggunakan hubungan yang ada.

Berikut ini beberapa hal yang memungkinkan actor berhubungan dengan sistem lainnya, antara lain :

  • Disaat seseorang ataupun pihak lain akan mengelola sistem tersebut.
  • Adanya kepentingan terhadap sistem, dimana arus informasi baik untuk si penerima maupun inputan sistem saling berkepentingan.
  • Terdapat external resource yang digunakan oleh sistem tersebut.
  • Terdapat sistem lain yang sedang berinteraksi dengan sistem yang dibuat.

Relasi dalam Use Case

Berikut ini adalah relasi dalam Use Case Diagram, antara lain :

Association

Association merupakan teknik dalam mengidentifikasi interaksi yang dilakukan actor dengan sistem Use Case Diagram. Hal ini digambarkan dengan garis yang terhubung antara actor dan Use Case. Association ditandai dengan garis anak panah. Apabila terjadi komunikasi 2 arah, maka tanda panas tidak akan diperlukan.

Generalization

Generalization merupakan teknik dalam mengidentifikasi dua aktor dan juga dua Use Case. Dimana salah satunya adalah untuk menambah dari perangkat lainnya. Dalam teknik penggambarannya menggunakan garis panah yang kosong.  Garis kemudian akan diambil dari yang meng-inherit kemudian mengarah ke yang di-inherit.

Dependency

Dependency terbagi menjadi dua macam, yaitu include dan juga extend.

Include berfungsi untuk mengindentifikasi hubungan antara 2 use case, dimana use case yang satu akan memanggil use case yang lainnya.

Apabila terdapat use case dengan aktivitas yang sama, maka bagian aktivitas tersebut dijadikan aktivitasnya tersendiri, dengan relasi dependensi use case kembali ke semula use case yang baru.

Digambarkan dengan garis putus-putus dengan mata panah notasi include yang pada garis. Kemudian arahkan mata panah sesuai dengan arah yang memanggil.

Langkah – Langkah Membuat Use Case

Untuk membuat sebuah use case, ada beberapa langkah-langkah yang harus diperhatikan, antara lain :

  • Mengindentifikasi para pelaku bisnis
  • Mengindentifikasi use case sebagai persyaratan bisnis
  • Membuat diagram sebagai model use case
  • Mendokumentasikan naratif use case sebagai persyaratan bisnis

Adapun practical guidance yang perlu diperhatikan, saat membuat diagram use case adalah ;

  • Set konteks untuk target sistem
  • Mengidentifikasi semua actor
  • Mengidentifikasi semua use case
  • Mendefinisikan semua asosiasi dari setiap actor dan setiap use case
  • Mengevaluasi setiap actor dan juga setiap use case , guna mendapatkan kemungkinan perbaikan
  • Setiap use case guna dependensi include
  • Mengevaluasi setiap use case guna dependensi exclude
  • Mengevaluasi setiap actor dan juga setiap use case untuk generalisasi.

Dengan hadirnya aplikasi JojoExpense, kini Anda dapat mencatat pengeluaran secara otomatis. Anda pun tidak perlu khawatir akan kemungkinan penipuan, karena JojoExpense dapat memberikan informasi mengenai lokasi terjadinya transaksi dan detil lainnya.

Selain itu, terdapat pula berbagai fitur andalan JojoExpense yang dapat membantu Anda mengelola pengeluaran, seperti:

  • Otomatisasi proses pelaporan expense
  • Database ­all-in-one yang terintegrasi dengan sistem-sistem Akuntansi
  • Laporan pengeluaran dengan satu klik dalam berbagai format file

Tunggu apalagi, segera daftarkan perusahaan Anda sekarang juga dan dapatkan fasilitas coba gratis selama 14 hari!