Mengenal Lebih Dekat Angka Pengenal Importir Dalam Aktifitas Impor

Angka pengenal importir seringkali disingkat dengan istilah API. Apakah API itu ataukah importir itu mungkin tidak bisa dipahami oleh masyarakat awam. Namun istilah importir tampaknya lebih sering didengar daripada istilah API. Padahal kedua hal ini sebenarnya saling berkaitan satu sama lain. Istilah ini tentu sudah tak asing lagi bagi Anda yang terjun di bidang ekonomi. Terlebih lagi bila Anda memiliki kaitan dengan berbagai hal yang berbau aktivitas impor. Pada dasarnya API ini merupakan tanda pengenal bagi Anda yang merupakan importir.

API ini bisa dimiliki oleh Anda secara perseorangan atau juga mungkin dalam bentuk sebuah badan usaha dan lembaga. Yang jelas adanya API ini menandakan bahwa pemiliknya merupakan importir. Pada dasarnya importir sendiri merupakan orang yang melakukan kegiatan impor. Pelaku impor ini bisa saja dalam bentuk perorangan atau juga bisa dalam bentuk lembaga dan badan usaha. Impor sendiri merupakan suatu kegiatan mendatangkan barang dari luar negeri.

Aktivitas impor ini sebenarnya bukanlah merupakan hal yang asing. Impor selalu dilakukan bahkan hampir setiap hari berdatangan barang impor yang kemudian dikonsumsi oleh masyarakat. Namun untuk pihak yang melakukan kegiatan impor perlu memiliki API sebagai syarat pelengkap importir. Jadi kegiatan impor ini hanya dapat dilakukan oleh orang importir yang memiliki API. Kegiatan impor pada dasarnya bisa bertujuan untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Sebab mungkin saja apa yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak bisa dihasilkan oleh perusahaan lokal. Hal ini pada akhirnya membuat masyarakat membutuhkan barang impor. Jadi impor sendiri sebenarnya bukan merupakan hal asing karena ada banyak barang impor di sekitar kita. Bahkan kita seringkali menggunakan beberapa produk impor tersebut.

Jenis Angka Pengenal Importir

Bagi yang masih awam dalam hal ini, sebaiknya ketahui bahwa pada dasarnya ada beberapa jenis Angka Pengenal Importir yang harus diperhatikan. Di antaranya yaitu sebagai berikut.

1. API Umum

API Umum rupanya lebih dikenal dengan istilah API U. Pada dasarnya API U ini hanya diberikan pada orang atau badan usaha yang merupakan pelaku impor barang dengan tujuan untuk diperdagangkan. Jadi dalam hal ini aktivitas impor yang dilakukan oleh seseorang atau oleh suatu badan usaha tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperdagangkan barang tertentu yang diimpor. Jadi dalam hal ini barang yang diimpor bisa dijual kepada orang atau pihak lain. Barang yang diperoleh melalui proses impor ini bisa diperdagankan atau dipindahtangankan pada orang atau pihak lainnya. Anda bisa mendistribusikan langsung barang yang telah diimpor kepada konsumen atau pada pihak lain. Sebab tujuan aktivitas impor dalam hal adalah untuk diperdagangkan secara langsung.

2. API Produsen

API Produsen sering juga disingkat API P. Jika API U hanya diberikan pada importir barang yang diperdagangkan maka lain halnya dengan API P. Pada dasarnya API P ini diberikan pada seseorang atau badan usaha yang melakukan aktivitas impor dengan tujuan untuk mendukung proses produksi. Jika ditelusuri secara lebih lanjut sebenarnya banyak juga seseorang atau badan usaha yang melakukan kegiatan impor barang untuk dijadikan sebgai barang modal. Atau mungkin lebih tepatnya barang yang diimpor ini bertujuan untuk dijadikan sebagai bahan baku dan bahan penolong dan sejenisnya. Kehadiran barang impor ini diharapkan agar dapat membantu proses produksi yang dilakukan oleh produsen. Dalam hal ini barang yang diimpor tersebut tidak boleh diperdagangkan atau dipindahtangankan pada orang atau pihak lain. Sebab tujuan impor pada dasarnya adalah untuk mendapatkan bahan baku atau barang modal.


Fungsi Angka Pengenal Importir

Memiliki Angka Pengenal Importir dapat memberikan banyak manfaat dan fungsi, misalnya yaitu termasuk beberapa poin berikut ini.

1. Mengawasi pelaku impor

Setiap pelaku impor sudah seharusnya diperhatikan namun juga diawasi. Kontrol terhadap para pelaku impor bisa dilakukan melalui adanya Angka Pengenal Importir ini. Untuk mendapatkan baik API U maupun API P sudah tentu pelaku impor harus mengirimkan biodatanya secara rinci. Jadi pemerintah bisa memiliki data Anda sebagai pelaku impor. Tentu saja kegiatan impor yang Anda lakukan haruslah sesuai dengan segala peraturan dan kebijakan yang berlaku. Sebab jika tidak maka Anda bisa saja dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan kebijakan mengenai aktivitas impor yang diberlakukan di negara ini.

2. Mendorong industri dalam negeri

Impor berarti kegiatan mendatangkan barang dari luar negeri untuk kemudian digunakan atau mungkin diperdagangkan secara langsung pada pihak lain. Kegiatan impor ini sekilas tampak mengesampingkan produktivitas dalam negeri. Namun tidak selamanya aktivitas impor ini memberikan dampak negatif dalam hal ekonomi maupun perindustrian. Pada kenyataannya justru industri dalam negeri bisa berjalan karena adanya barang impor misalnya perusahaan mendapatkan bahan baku melalui aktivitas impor. Dengan demikian maka aktivitas impor ini bisa semakin memacu kegiatan perindustrian yang ada di dalam negeri.

3. Meningkatkan keadilan bagi para pelaku impor

Para pelaku impor perlu mendapatkan suatu peraturan atau kebijakan yang bisa diterapkan secara adil pada seluruh pelaku impor. Dengan adanya Angka Pengenal Importir maka setiap pelaku impor bisa mendapatkan kebijakan yang sama dan diterapkan secara adil. Setiap orang atau badan usaha yang merupakan bagian dari para pelaku importir atau para importir bisa mendapatkan informasi secara lebih jelas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan usahanya. Pada akhirnya setiap importir nantinya juga bisa melakukan aktivitas impor dengan lebih baik lagi.

4. Meningkatkan kredibilitas para pelaku impor

Adanya API yang dimiliki oleh setiap importir atau para pelaku impor rupanya memberikan dampak dan fungsi yang baik. Peranan importir menjadi semakin jelas dan bahkan juga semakin berkembang. Dengan adanya Angka Pengenal Importir maka para pelaku impor bisa semakin meningkatkan usahanya secara lebih pasti. Aktivitas yang semakin meningkat ini pada akhirnya dapat meningkatkan kredibilitas para pelaku impor tersebut. Para pelaku impor yang semakin berkembang dan dikenal di kalangan masyarakat bisa saja semakin meningkat kredibilitasnya sehingga konsumen semakin percaya terhadap importir tersebut.

Adanya Angka Pengenal Importir tentu memudahkan pengusaha dalam mengimpor produk dari luar ke dalam negeri. Sama halnya saat menggunakan sistem absensi karyawan yang tepat, misalnya melalui penggunaan JojoTimes. Dengan produk ini maka absensi karyawan bisa dipantau lebih efektif dan efisien. Resiko penipuan absensi juga bisa diminimalkan, bahkan data cuti dan performa karyawan juga dapat dipantau lebih mudah.

Seluruh manfaat tersebut berkat beberapa fitur menarik dari JojoTimes. Mulai dari fitur Mobile Check In & Check Out, Accurate GPS location via Geotagging, Check In & Check Out Monitoring, Biometric Face Recognition, Fake ID Detection, Fingerprint Feature, serta fitur-fitur lainnya. Tidak perlu ragu terhadap produk yang satu ini. Segera dapatkan coba gratis di perusahaan Anda dan mulailah miliki sistem absensi karyawan yang jauh lebih baik.