Deflasi adalah: Faktor, Penyebab dan cara Mengatasinya

teori ekonomi

Deflasi adalah istilah yang mungkin kalian suka dengar dari tayangan media massa. Tentu saja tingkat deflasi berkaitan erat dengan kondisi perekonomian negara, yang mempengaruhi kehidupan seluruh lapisan masyarakat.

Deflasi menjadi salah satu masalah dan juga mimpi buruk sebuah negara. Secara umum, kalian bisa memahami deflasi sebagai kondisi penurunan harga secara terus terus-menerus dalam suatu periode.

Beberapa orang beranggapan jika deflasi lebih menguntungkan rakyat sebab bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan harga relatif murah. Padahal, kondisi yang demikian justru akan mengacaukan kondisi perekeonomian suatu negara.

Lantas apa yang dimaksud dengan deflasi? apa faktor dan penyebabnya bagi suatu negara? Pada artikel ini Jojonomic akan menjawab dan mengulas pertanyaan itu semua, yuk simak penjelasannya dibawah ini:

Apa itu Deflasi?

Deflasi adalah suatu periode yang mana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar.

Dalam kacamata ekonomi, deflasi dapat menimbulkan kekacauan suatu negara, khususnya akan berdampak kepada pemilik usaha. Perusahaan terus-menerus dirugikan dengan aktivitas jual beli tersebut. Alhasil, para pengusaha harus menyiasatinya dengan cara melakukan pengurangan biaya produksi, yang mengakibatkan ketidakseimbanganya tatanan perekonomian negara.

Hal ini akan diperparah dengan maraknya Pemutusan hubungan kerja (PHK), dan jika hal ini terjadi dalam kurun waktu yang lama, dikhawatirkan perputaran ekonomi akan lesu. Bahkan, fatalnya akan banyak ditemukan perusahaan yang gulung tikar, karena rendahnya daya beli masyarakat.

Jenis-Jenis Deflasi

Berdasarkan proses terjadinya, deflasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

Deflasi Strategis

Deflasi strategis merupakan deflasi yang timbul karena adanya penetapan kebijakan mengenai pengendalian gejala konsumsi berlebihan. Kondisi ini diyakini dapat menekan kenaikan harga produk di pasaran. 

Deflasi Sirkulasi

Deflasi sirkulasi adalah deflasi yang terjadi pada saat transisi dari kesuksesan perekonomian menjadi kemerosotan perekonomian. Pada deflasi ini terjadi ketidakseimbangan antara daya produksi dan konsumsi sehingga harga pasar pun mengalami penurunan.

Faktor Penyebab Deflasi

Berikut adalah faktor peyebab terjadinya deflasi:

1. Turunnya jumlah uang yang beredar

Ketika jumlah uang yang beredar menurun, penurunan harga barang terjadi dan tingkat bunga mengalami kenaikan. Para produsen kehilangan minat untuk melakukan produksi sehingga barang yang tersedia di pasaran menjadi berkurang. Kemudian, masyarakat juga cenderung lebih suka menyimpan uang tunai ketimbang menggunakannya untuk belanja. Alhasil, harga barang semakin turun secara masif.

2. Berkurangnya permintaan terhadap hasil produksi

Banyaknya produk yang dihasilkan oleh produsen tertentu tidak diiringi dengan penghitungan jumlah hasil produksi yang tepat. Produsen bisa memproduksi barang yang disesuaikan dengan permintaan konsumen untuk menyiasatinya.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

3. APBN mengalami surplus

Surplus merupakan kondisi ketika selisih pengeluaran dan pendapatan dalam tahun yang bersangkutan menjadi berlebih atau bernilai positif. APBN yang mengalami surplus harus ditahan dan tidak dibelanjakan dalam periode yang cukup panjang. Kalaupun APBN harus dikeluarkan, tujuannya hanya untuk membayar utang pemerintah kepada bank. Namun, bank juga menahan uang dan tak segera menyalurkan kepada masyarakat sebagai pinjaman.

4. Jumlah produksi barang yang sama terlalu banyak

Permintaan jumlah permintaan di pasar menyebabkan produksi barang meningkatkan walaupun terkadang fakta menunjukkan situasi yang berbeda. Penghitungan dan orientasi yang tepat turut menyumbang terjadinya deflasi, produsen tidak lagi memikirkan jumlah permintaan barang tersebut. 

Dampak Deflasi

Manajemen Anggaran Perusahaan

Deflasi adalah dapat merusak ekonomi suatu negara. Deflasi mengarah pada penurunan pendapatan, dan karenanya bisa memberikan profit untuk bisnis. Orang tidak menghabiskan banyak uang, baik karena mereka tidak punya banyak uang atau karena harganya lebih rendah.

Ketika bisnis melihat keuntungan mereka turun, mereka mungkin harus memotong biaya untuk tetap bertahan. Dalam banyak kasus, mereka melakukan ini dengan merumahkan pekerja dan memotong upah pekerja. Para pekerja yang menganggur atau bergaji rendah harus mengurangi pengeluaran mereka.

Deflasi juga dapat membahayakan tabungan dan rekening pensiun orang. Deflasi sering menyertai penurunan di pasar saham. Dan ketika harga saham turun, tidak jarang orang panik dan menjual saham mereka. Dan jika orang melakukan ini setelah harga anjlok, mereka mungkin melihat penurunan yang cukup besar dalam kekayaan bersih mereka.

Selain itu juga bisa membuat lebih sulit untuk mendapatkan pinjaman. Selama resesi, pemberi pinjaman mengerti bahwa orang sedang berjuang dan mungkin mengalami kesulitan melakukan pembayaran pinjaman. Oleh karena itu, pemberi pinjaman dapat meningkatkan standar kelayakan mereka.

Upaya dalam Mengatasi Deflasi

Walaupun deflasi menjadi masalah besar dan mimpi buruk bagi suatu negara, namun pemerintah dapat mengatasinya dengan cara berikut:

Menetapkan Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter bisa dilakukan oleh bank sentral untuk meningkatkan jumlah peredaran uang di masyarakat. Kebijakan ini akan memberlakukan politik diskonto sebagai upaya menurunkan tingkat suku bunga yang ada sehingga masyarakat lebih memilih menarik uangnya dari bank.

Menetapkan Kebijakan Nonmeneter

Kebijakan yang dianggap paling ampuh dalam menangani deflasi, salah satu caranya yaitu, Mengurangi suku bunga pinjaman perusahaan. Sehingga, pemilik usaha bisa sedikit bernapas lega karena tidak terbebani pengeluaran yang terlalu banyak.

Mengurangi Nilai Pajak

Degan diterapkannya ini, diharapakan uang yang digunakan untuk membayar pajak itu bisa diputar lagi oleh perusahaan. Sehingga bisa menguatkan kegiatan jual beli yang ada.

Menaikkan Upah Masyarakat

Hal ini membuat masyarakat akan semakin bersemangat untuk melakukan aktivitas jual beli.

Contoh Deflasi

Tight Money policy

Contoh deflasi yang paling terkenal adalah Depresi Hebat, yang dimulai dengan jatuhnya pasar saham pada 4 September 1929. Tingkat inflasi selama tahun-tahun itu turun ke angka negatif, terkadang turun di bawah -10%.

Banyak orang yang di-PHK atau tidak mendapatkan bayaran yang cukup, artinya mereka tidak punya uang untuk dibelanjakan. Tingkat pengangguran selama Depresi Hebat mencapai hampir 25%. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB), yang merupakan nilai semua barang dan jasa yang diproduksi, turun di bawah nol pada tahun 1930-1933, yang berarti nilai produksi negara itu menurun.

Depresi Hebat adalah contoh yang jelas tentang bagaimana spiral deflasi bekerja. Dan itu tidak sampai kebijakan fiskal Presiden Franklin D. Roosevelt yang memacu agar inflasi mulai tumbuh lagi, menyertai penurunan pengangguran dan peningkatan PDB.

Kesimpulan

Berikut adalah informasi seputar deflasi yang menjadi pembahasan kali ini, Semoga artikel ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan menjadi bahan referensi yang bermanfaat bagi Anda.

Jika Anda adalah seorang pebisnis ingin megelola keuangan perusahaan secara praktis dan efektif  JojoExpense adalah jawabannya.

hibah adalah

 JojoExpense hadir untuk membantu Anda mengelola seluruh anggaran perusahaan, mulai soal perkreditan, pencatatan pengeluaran, bahkan Anda dapat memonitor perilaku finansial perusahaan Anda dengan aplikasi ini.

Mulai sekarang, kendali penuh ada di tangan Anda. Atur seluruh anggaran perusahaan hanya dengan ponsel Anda bersama JojoExpense!