Mengenal Tentang Persediaan Barang Dagang

kelola stok barang

Jika kamu memiliki perusahaan kamu pasti memiliki persediaan barang dagang. Lalu, apa yang kamu ketahui tentang pengertian persediaan barang dagang? Bagaimana strategi dan pencatatannya? Berikut informasi mengenai persediaan barang dagang.

Pengertian Persediaan Barang Dagang

Definisi persediaan barang dagang adalah aset perusahaan yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali dan mendapatkan keuntungan. Pengertian persediaan barang dagang (inventory) juga bisa dikatakan sebagai aset yang menganggur, aset yang menunggu untuk dikeluarkan (dijual), atau bisa juga disebut sebagai salah satu aset yang termasuk aktiva lancar.

Inventory tersebut dimiliki oleh perusahaan dagang dimana perusahaan hanya membeli dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk fisik barangnya. Apapun bentuknya, berapa pun nilai nominalnya apabila aset tersebut dimaksudkan untuk dijual kembali dalam artian aset tersebut adalah “dagangan” utama, core bisnis perusahaan maka aktiva tersebut termasuk kedalam persediaan barang dagang. Sudah paham bukan tentang pengertian persediaan barang dagang?

Oops! We could not locate your form.

Lebih jelasnya, mari pelajari cotoh pengertian persediaan barang dagang berikut.

Mobil termasuk persediaan apabila perusahaaan tersebut bergerak dibidang jual beli mobil. Rumah juga termasuk persediaan barang dagang apabila bisnis utama perusahaan adalah developer atau jual beli rumah. Tapi jangan sampai salah membedakan. Contoh perusahaan dealer mobil, mereka menjual mobil sekaligus memiliki mobil untuk operasional yang digunakan untuk keperluan kantor dan tidak dijual. Mobil yang mereka jual adalah persediaan barang dagang. Tapi, mobil yang mereka pakai untuk menunjang keperluan kantor adalah aktiva tetap. Sama-sama mobil tapi perlakuan terhadap mobil tersebut bisa berbeda.

Strategi Persediaan Barang Dagang

Berikut ini terdapat beberapa cara yang dilakukan perusahaan dagang untuk mengatur dan mempersiapkan persediaan barang dagang mereka loh. Dibawah ini penjelasannya!

Lot Size Inventory (Bath Stock)

Istilah ini berarti pengadaan persediaan barang dagang dalam jumlah besar melebihi perkiraan kebutuhan yang ada pada saat ini. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan potongan harga dan ongkos pengiriman persediaan barang dagang. Biasanya supplier memberikan potongan harga dan ongkos pengiriman per unit menjadi lebih murah apabila pembelian barang dilakukan dalam jumlah yang besar.

Fluctuation Stock (Stok Fluktuasi)

Sesuai namanya, fuctuation stock adalah pembelian persediaan barang untuk menghadapai kemungkinan terjadi fluktuasi permintaan dari pelanggan yang sulit diperkirakan. Pengadaan ini lebih bersifat berjaga-jaga terhadap permintaan konsumen yang tiba tiba melonjak secara drastis dan tidak diprediksi sebelumnya. Ketika permintaan meningkat tapi, stok persediaan tidak mencukupi, maka itu adalah kerugian bagi perusahaan.

Anticipation Stock (Persediaan Antisipasi)

Adalah pembelian persediaan barang untuk menghadapi lonjakan permintaan dari konsumen yang bisa diramalkan atau telah diperkirakan. Biasanya pedagang menggunakan perkiraan dari pola konsumsi masyarakat sepanjang tahun yang umum terjadi. Contoh sebulan atau dua bulan sebelum hari raya idul fitri, pedagang pakaian umumnya telah membeli persediaan dalam jumlah besar karena sudah bisa diprediksi bahwa mendekati lebaran permintaan pakaian akan melonjak secara drastis. Maka, pedagang akan menyetok pakaian untuk berjaga jaga agar tidak kekurangan barang.

Persediaan Konsinyasi

Barang konsinyasi adalah persediaan yang ditempatkan atau dititipkan ditempat lain untuk dijual. Bisa ditempatkan di tempat agen, cabang, atau mitra usaha. Dalam bahasa yang lebih singkat, yaitu titip barang untuk dijualkan. Konsinyasi adalah salah satu strategi penjualan yang banyak dilakukan dan tempat yang dititipi barang akan mendapatkan komisi apabila barang tersebut laku terjual.

Pencatatan Akuntansi Persediaan Barang Dagang

Tahukah kamu bahwa pencatatan persediaan barang dagang adalah pencatatan atas semua transaksi yang berkaitan dengan persediaan barang dagang. Apa saja transaksi yang bisa mempengaruhi persediaan barang? dan bagaimana jurnal transaksi persediaan barang dagang?

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.
  • Pembelian barang dagang untuk menambah persediaan barang dagang.
  • Biaya angkut pembelian adalah semua ongkos kirim yang dibayarkan untuk mendatangkan barang dagang dari tempat supplier sampai ke gudang/tempat pembeli. Yang dimaksud biaya angkut termasuk biaya bongkar muat dan asuransi pengiriman (bila ada). Namun ada pembelian dimana ongkos kirim menjadi tanggung jawab pihak supplier.

Terdapat istilah yang cukup penting yang berhubungan dengan pengiriman barang.

  1. FOB Shipping Point

Free on Board (FOB) shipping point adalah barang akan menjadi milik pembeli jika barang telah keluar dari tempat/gudang penjual. Jadi, biaya pengiriman adalah tanggung jawab pembeli.

  1. FOB Destination Point

Berarti barang akan menjadi milik pembeli jika barang telah sampai ke gudang pembeli. Selama perjalanan pengiriman, barang masih milik dan tanggung jawab penjual. Jadi, biaya pengiriman adalah tanggung jawab penjual (supplier)

  1. Return Pembelian

Istilah return pembelian berarti pengembalian semua atau sebagian persediaan barang dagang kepada supplier. Return pembelian biasanya terjadi karena barang yang dipesan tidak memenuhi spesifikasi seperti yang diminta. Kondisi ini bisa disebabkan karena barang cacat, atau ukuran, bahan dan warna tidak sesuai permintaan.

  1. Potongan Pembelian

Berupa potongan atau diskon yang diperoleh akibat pembelian persediaan barang dagang. Biasanya potongan diberikan apabila perusahaan melakukan pembelian persediaan barang dalam jumlah yang besar.

  1. Penjualan Barang Dagang

Persediaan akan berkurang karena barang dagang telah laku terjual.

  1. Biaya Angkut Penjualan

Berarti biaya yang dikeluarkan untuk mengirim barang dagang yang sudah terjual hingga barang tersebut sampai ke tempat konsumen.

  1. Return Penjualan

Sesuai namanya, return penjualan adalah pengembalian barang dagang oleh konsumen. Hal tersebut biasanya terjadi karena ada spesifikasi barang yang tidak sesuai dengan yang disepakati/diinginkan oleh konsumen. Hal tersebut bisa disebabkan karena barang tersebut cacat atau warna, ukuran dan bahan tidak sesuai dengan yang spesifikasi yang telah ditentukan. Pengembalian barang dagang tersebut akan menambah jumlah persediaan barang dan menurunkan penjualan.

  1. Potongan Penjualan

Berupa diskon atau potongan yang diberikan kepada konsumen yang membeli.  Potongan ini biasanya diberikan apabila konsumen melakukan pembelian secara tunai dan dalam jumlah yang besar.

  1. [Tambahan] Pajak (PPN atau PPnBM)

PPN atau PPnBM juga bisa mempengaruhi persediaan. Biasanya, pembelian atau penjualan produk akan dikenai tarif pajak.

Metode Pencatatan Persediaan Barang Dagang

Berikut ini dua metode pencatatan akuntansi persediaan barang dagang yang perlu kamu pelajari.

Fisik

Metode pencatatan fisik mengharuskan perhitungan barang secara fisik digudang untuk mengetahui jumlah persediaan barang. Jika terjadi sebuah transaksi yang berhubungan dengan persediaan, persediaan tidak langsung dicatat/dijurnal. Hanya transaksinya yang dijurnal. Misalnya, transaksi pembelian atau penjualan, maka yang dicatat adalah transaksi pembelian atau penjualan tersebut. Walaupun jumlah persediaan digudang bertambah atau berkurang, pos persediaan tidak perlu dicatat.

Perpetual

Tidak seperti metode fisik, metode pencatatan persediaan perpetual adalah metode yang mencatat/menjurnal persediaan barang dagang apabila terdapat transaksi yang berhubungan dengan persediaan. Jadi, apabila terdapat transaksi yang menyebabkan jumlah persediaan berubah, maka rekening persediaan juga akan turut dicatat.

Cara Pengelolaan Persediaan Barang Dagang

Ada banyak hal yang harus diurus dalam sebuah perusahaan, salah satunya persediaan barang dagang. Penting bagi perusahaan untuk mengetahui pengertian persediaan barang dagang. Pasalnya, kelebihan atau kekurangan persediaan barang dagang dapat berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Terlebih, setiap persediaan barang tersebut memiliki jangka waktu penyimpanannya. Apabila semakin lama penyimpanan selama di gudang, maka akan menyebabkan persediaan barang dagang tersebut rusak. Tentu, kondisi tersebut tidak memperbolehkan perusahaan untuk menjualnya  kepada konsumen. Jika dipaksakan, hanya akan menjatuhkan nama perusahaan hingga hilangnya pelanggan.

Mengingat pentingnya pengelolaan persediaan barang dagang, maka diperlukan manajemen gudang yang baik. Dengan demikian, kerugian yang mengincar bisa diminimalisir. Untuk mempermudah dan mengatasinya, berikut lima cara mengelola persediaan barang dagang yang tepat untuk dipelajari.

Lakukan Perencanaan dan Proyeksi Persediaan

Bisa dikatakan, barang dagang adalah sumber pendapatan sebuah perusahaan. Apabila barang dagang yang dimilikinya habis terjual, maka omset akan naik. Begitupula sebaliknya. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya supaya barang dagang selalu dicari oleh konsumen. Namun, bagaimana jika persediaan barang dagang berlebih atau kurang? Sudah pasti perusahaan akan mengalami kerugian. Untuk menghindari hal tersebut, maka tim manajemen gudang harus melakukan perencanaan dan proyeksi persediaan. Pengelolaan persediaan barang tersebut bertujuan untuk mengurangi resiko kerugian. Selain itu, perencanaan dan proyeksi persediaan yang baik membantu pengusaha melakukan pemesanan barang.

Perencanaan persediaan barang yang matang, akan memastikan persediaan atau stok barang selalu pas, tidak kelebihan ataupun kekurangan. Sementara, adanya proyeksi persediaan berguna untuk memperkirakan jumlah minimum stok gudang. Dengan demikian, perusahaan akan mengetahui tolok ukur kapan harus melakukan pemesanan barang. Sehingga, barang akan datang diwaktu yang tepat, sebelum kehabisan dan tidak menambah stok barang berlebih.

Pahami Sistem Persediaan di Perusahaan

Sebagai tim gudang, tentu harus mengetahui seluk beluk tentang persediaan barang perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk memahami sistemnya terlebih dulu. Permasalahan yang sering timbul saat ini,  ada banyak perusahaan yang tidak mengetahui sistem persediaan barang. Akibatnya, ada banyak barang terlalu lama tersimpan di gudang yang rusak bahkan kadaluarsa. Kondisi tersebut akan menjadi beban lebih besar dan berdampak pada kerugian.

Nah, untuk menghindari kerugian bagi perusahaan, perlu sistem persediaan barang yang jadi patokan perusahaan. Apakah sistem perpetual ataukah periodik? Pelajari lagi pengertian sistem persediaan barang ini pada metode pencatatan persediaan barang di atas. Dengan sistem yang dianutnya tersebut, proses persediaan barang bisa dihandle sebagaimana mestinya.

Tentukan Standar Operating Procedure yang Berlaku

Setiap perusahaan memiliki aturan tersendiri yang harus dipatuhi setiap pegawainya. Dalam hal ini, persediaan barang dagang harus dilakukan berdasarkan Standar Operating Procedure (SOP) yang berlaku. Jika bisnis UMKM, biasanya persediaan barangnya masih bisa diawasi langsung oleh pengusaha. Namun, jika bisnis sudah berkembang, maka pengusaha bisa mempekerjakan pegawai dengan posisi tinggi, seperti SPV gudang atau manajer untuk SOP pengelolaan persediaan gudang.

Tentu saja, SPV gudang atau manajer yang dipilih harus lebih menguasai SOP daripada pegawai yang lebih rendah posisinya. Sehingga, proses pengelolaan dapat terlaksana dengan baik. Begitupula setiap kesalahan kecil sekalipun, dapat langsung diketahui oleh SPV. Nah, sistem SPV gudang akan lebih baik jika dihandle berdasarkan masing-masing divisinya dengan SOP yang berbeda. Misalnya, ada SOP barang masuk dan keluar, SOP penyimpanan, SOP pengadaan stok yang dibutuhkan, dan SOP untuk pelaporan ketersediaan stok. Pentingnya SPV gudang supaya kesalahan pencatatan stok bisa dihindari dan resiko kelebihan ataupun kekurangan persediaan barang bisa diminimalisir.

Buat Jadwal Persediaan sesuai Kondisi

Setidaknya, setiap perusahaan memiliki jadwal tersendiri untuk mengatur persediaan barang. Dengan demikian, perusahaan akan lebih mudah dalam mengelola persediaan barang. Nah, jadwal yang dimaksud tersebut berupa jadwal pembelian persediaan dan jadwal persediaan keluar dari gudang. Adanya jadwal tersebut, akan membantu mengurangi resiko kerugian bagi perusahaan. Selain itu, kondisi barang yang tersimpan di gudang akan terjamin baik, tidak ada yang rusak maupun kadaluarsa.

Hitung Anggaran Persediaan

Pada dasarnya, setiap arus barang yang masuk dan keluar harus dicatat sehingga dapat terlihat titik beratnya. Bagi manajemen gudang, penting untuk menghitung berapa barang yang keluar dan masuk untuk dilaporkan pada divisi lain. Tujuannya mengetahui berapa banyak uang yang dihabiskan untuk membeli persediaan barang dan berapa uang yang diperoleh hasil penjualan barang. Dengan demikian, perusahaan dapat mngetahui perkirakan pendapatan bersih yang diperoleh dari penjualan barang setelah dikurangi modal.

Ada banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan ketika memiliki manajemen persediaan barang yang baik. Hal utama yaitu perusahaan terhindar dari resiko kerugian. Kemudian, perusahaan dapat terbantu dalam mengelola arus kas. Sebenarnya, berkat adanya perkembangan IT jadi lebih canggih, perusahaan dapat lebih mudah memantau dan mengelola persediaan barang.

Terapkan Prinsip FIFO

Dalam dunia usaha, tentu kamu yang bergelut dibidang ini tidak asing dengan istilah FIFO bukan? Ya, prinsip First In First Out (FIFO) ini menganjurkan stok barang yang pertama kali masuk adalah stok yang wajib dijual terlebih dulu. Sementara, stok terbaru yang baru saja datang harus menjadi stok yang terakhir dijual. Cara ini untuk menghindari adanya barang yang mudah rusak dan mudah dikontrol untuk bisa dijual terlebih dulu. Terlebih, produk yang disimpan di gudang terlalu lama akan menjadi lebih mudah usang dan daya jual menurun. Untuk itu, diperlukan pengelolaan dan pemantauan untuk memastikan prinsip FIFO ini berjalan dengan lancar.

Cek Inventaris

Ada beberapa metode untuk melakukan audit inventaris yaitu secara fisik, di tempat, dan periodik. Berikut masing-masing penjelasannya.

  • Inventaris fisik

Metode ini dengan cara menghitung seluruh persediaan barang yang dimiliki perusahaan sekaligus. Biasanya, inventaris fisik dilakukan akhir tahun karena berkaitan dengan akuntansi dan pengarsipan PPh.

  • Pemeriksaan inventaris di tempat

Sebenarnya, metode satu ini tidak perlu dilakukan sesuai jadwal karena sebatas metode tambahan untuk inventaris fisik. Metode ini dilakukan dengan cara memilih produk, menghitung, dan membandingkan jumlah produk yang dihitung dengan jumlah seharusnya. Mungkin, pengusaha ingin sekali melakukannya sepanjang tahun. Namun, sekali lagi metode ini bukanlah yang utama.

  • Perhitungan inventaris secara periodik

Metode satu ini dapat dilakukan kapan pun, baik setiap hari, minggu, ataupun bulan. Biar lebih mudah, produk yang berbeda dicek secara bergiliran. Ada beberapa metode yang bisa diterapkan dalam proses menghitung. Namun, biasanya produk yang memiliki nilai tinggi, dihitung lebih lebih sering untuk menghindari selisih jumlah dan kerugian.

Bangun Hubungan Baik dengan Pemasok

Terakhir, usahakan untuk selalu membangun hubungan baik dengan pemasok. Ternyata, hal ini tidak kalah pentingnya dengan cara-cara sebelumnya. Sebab, apabila ada peningkatan penjualan diluar waktu pemesanan, kamu bisa menghubungi pemasok untuk direncanakan produksinya. Dengan demikian, produk permintaan konsumen bisa segera terpenuhi tanpa perlu menunggu lebih lama. Sama-sama menguntungkan bukan?

Sudah pasti, persediaan perusahaan dagang berdampak pada sistem akuntansi. Terlebih, sistem akuntansi yang dipakai pada masing-masing jenis perusahaan juga berbeda-beda. JojoExpense meningkatkan efisiensi manajemen pengeluaran perusahaan kamu hingga 76%. Selain itu, JojoExpense membantu kamu mengelola pengeluaran perusahaan dengan lebih efisien dan hemat waktu. Aplikasi JojoExpense memberi Anda akses mudah menuju keuangan perusahaan kamu tidak peduli tempat dan waktu. Baik kamu mau mengajukan request reimbursement atau mengizinkan cash advance, semua dapat dilakukan melalui telepon genggam kamu. Kamu dapat mengajukan request kamu secara langsung atau simpan untuk nanti, misalnya kamu ingin cek ulang aplikasi kamu. Semuanya tergantung kamu, karena kamu yang berkuasa soal manajemen finansial perusahaan kamu sendiri.