Ketahui dan Mengenal Lebih Banyak Tentang Revenue Stream

Revenue Stream merupakan istilah yang disadur dari Bahasa Inggris yang jika dialih bahasakan ke Bahasa Indonesia memiliki arti aliran pendapatan. Jadi pengertian dari istilah ini sendiri  secara luas berarti berkaitan dengan dana yang dimiliki perusahaan untuk dikembangkan dikelola. 

Aliran dana yang dimiliki perusahaan sendiri berkaitan dengan dari mana dana itu berasal seperti produksi penjualan, investasi, penjualan aset dan lain sebagainya. Jika istilah ini merunut pada pengertiannya maka istilah ini bisa disebut sebagai sebuah kegiatan transaksi yang berulang guna mendapatkan dana berkelanjutan. 

Sehingga kegiatan penjualan, produksi atau investasi dilakukan secara bertahan dan bersifat berkepanjangan untuk mendapatkan dana yang terus menerus juga.  Singkatnya istilah ini merujuk pada kegiatan transaksi yang tidak hanya sekali dilakukan yang mana transaksinya bertujuan untuk menguntungkan keuangan perusahaan atau pelaku bisnis. 

Aliran dana yang masuk ke perusahaan, lembaga atau pebisnis dikenal dengan revenue ini sendiri. Jadi aliran dananya selalu berkaitan dengan debit bukan kredit yang dilakukan oleh pemilik bisnis, lembaga atau perusahaan. Apapun jenis transaksi yang menghasilkan aliran dana makar bisa dikatakan sebagai revenue itu sendiri.

Jenis Dari Revenue Stream

Nah setelah mengetahui pengertian dan penjabaran singkat mengenai revenues stream ini sendiri maka berikut mari simak jenis-jenisnya. Apa saja kiranya jenis dari aliran dana ini jika dilihat dari bisnis modelnya? Uraiannya sebagai berikut!

1. Transaction Revenues

Untuk jenis revenues stream yang pertama jika dilihat dari bisnis modelnya adalah Transaction Revenues. Transaction Revenues ini sendiri merujuk pada kegiatan mendapatkan aliran dana dengan menggunakan sistem transaksi dalam sekali pembayaran oleh pelanggan. Pada jenis transaksi ini perusahaan atau pelaku bisnis bisa mendapatkan dana langsung dari konsumen setelah menjual jasa, aset atau layanan.

2. Recurring Revenues

Kemudian untuk jenis pendapatan aliran dana lainnya datang dari Recurring Revenues yang merupakan kebalikan dari Transaction Revenues. Dimana untuk transaksi ini sendiri melibatkan transaksi berkelanjutan dan tidak dilakukan sekali pembayaran oleh pelanggan. Contoh konkritnya seperti perusahaan memberikan layanan kredit atas barang tertentu pada pelanggan atau menyewakan layanan hingga aset yang ada.

Contoh Penerapan Revenue Stream

Adapun contoh dari penerapan kegiatan aliran dana ini sendiri sebenarnya ada banyak lho didalam dunia bisnis. Apa saja kiranya? Berikut ini adalah uraian contoh-contohnya!

1. Investasi Modal Pada Aset Lain

Contoh penerapan dari pendapatan aliran dana pada dunia bisnis yang pertama adalah melakukan investasi pada aset lain. Perusahaan pemilik modal jelas bisa melakukan investasi pada berbagai lini aset sesuai yang diinginkan meski tidak sejalan dengan bisnisnya. Misal perusahaan tambang batu bara memiliki modal besar dan menginginkan aliran dana tambahan, maka mereka menggelontorkan dana investasi ke aset pariwisata.

2. Melakukan Penyewaan Aset

Selain melakukan investasi modal pada aset lain. Contoh penerapan dari aliran dana dalam bisnis adalah melakukan penyewaan aset. Seperti misal memiliki banyak gedung, gudang, kendaraan operasional berlebih. Maka aset barang tersebut bisa disewakan guna mendapatkan dana tambahan untuk diputarkan kembali.

3. Menjual Barang atau Aset yang Dimiliki

Contoh lainnya dari penerapan cara mendapatkan aliran dana lainnya selain investasi dan sewa adalah menjual aset. Penjualan aset ini sendiri bisa dilakukan dengan berbagai alasan, mulai dari kolaps dana, penggantian aset dan lain sebagainya. Jadi sah-sah saja pebisnis atau perusahaan menjual aset pribadinya guna mendapatkan aliran dana tambahan.

4. Menjual Penggunaan Layanan Pada Konsumen

Adapun contoh lainnya dari cara mendapatkan aliran dana adalah dengan menjual layanan suatu konsumen. Di Indonesia sendiri hal ini sudah tidak asing ditemui, pernahkah mengenal Aplikasi Gojek? Shopee? Lazada atau lainnya. Itu merupakan bentuk revenues stream dengan model pelayanan konsumen.

5. Membuka Cabang Atau Mitra

Contoh terakhir dari penerapan pendapatan aliran dana adalah membuka cabang atau mitra. Misalnya saja sudah memiliki perusahaan di negara X, maka bisa lho membuka mitra pada negara Y atau Z. Hal ini bertujuan untuk menambah aliran dana yang ada dan mengembangkan bisnis pastinya.

Fungsi Revenue Stream

Setelah mengetahui pengertian, jenis, contoh dari aliran dana dalam berbisnis maka mari simak fungsi-fungsinya. Dimana ternyata ada banyak fungsi dan kegunaan yang super menguntungkan dengan memahami konsep Revenue Stream ini.

1. Mendapatkan Investor

Fungsi pertama ketika memahami konsep pentingnya mendapatkan aliran dana bagi perusahaan atau bisnis adalah bisa mendapatkan investor. Melakukan pengelolaan yang baik pada bisnis tentu saja akan membuat bisnis atau perusahaan yang dikelola akan maju bukan. Nah kemajuan inilah yang kemudian jelas bisa merangsang investor menanamkan modal tambahan pada bisnis atau perusahaan yang ada.

2. Menjalankan Bisnis dengan Aman

Dengan memahami konsep aliran dana yang baik dan benar maka jalannya bisnis bisa aman dan berkelanjutan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan pelaku bisnis atau pengelola perusahaan tidak akan gegabah dalam menentukan sikap kerja. Termasuk misalnya soal penjualan aset, penyewaan aset, pemberian lisensi atau tindakan lainnya guna mendapatkan aliran dana.

3. Bisa Menjadi Strategi Bisnis

Konsep sederhana dari aliran dana ini sendiri jika dipahami fungsinya bisa menjadi strategi bisnis yang baik lho. Hal ini dibuktikan dengan tujuan dasar aliran dana adalah mendapatkan sumber dana berkelanjutan guna meneruskan gejolak bisnis yang ada. Rangsangan mendapatkan dana inilah yang dianggap mampu mendorong berbagai divisi menyusun strategi bisnis yang tepat dengan memperhatikan aset yang ada.

4. Menjadikan Pelaku Bisnis Fokus Pada Apa yang Dilakoninya

Dengan mantap mencari aliran dana yang berkelanjutan maka bisa dipastikan pebisnis bisa lebih fokus pada apa yang dilakoninya. Tujuan dan arah strateginya akan bulat ditujukan demi keuntungan bisnis serta perusahaan bersama. Ternyata fungsi dari aliran dana ini sungguh bermanfaat dan membantu kinerja bisnis ya?

5. Mendapatkan Omset dan Profit yang Jelas

Menentukan langkah dan sikap guna mendapatkan aliran dana yang berkelanjutan jelas bisa membuat pebisnis mendapatkan omset yang jelas. Misalnya saja memiliki investasi berbagai gedung maka gedung-gedung tersebut bisa disewakan dengan tujuan mendapatkan aliran dana yang jelas. 

Kemudian jika mungkin memiliki kemampuan pelayanan ekstra maka bisa memberikan bisnis berbasis layanan bantu konsumen. Bagaimana? Kini sudah semakin mengetahui bahkan paham bukan mengenai istilah Revenue Stream yang akan banyak dijumpai dalam dunia bisnis.

 Saat Anda memutuskan untuk berbisnis bakmi, maka beberapa kemungkinan sumber pendapatan yang bisa diperoleh  melalui :

1. Gerobak./depot

Pendapatan yang dihasilkan dari pembelian bakmi di gerobak/ depot, baik membeli menu utama atau minuman.

2. Penjualan bahan bakmi

Selain mengelola depot atau gerobak, jika Anda memproduksi mie sendiri, maka Anda bisa menjual bahan mie ke masyarakat atau pihak lain. Agar memiliki nilai jual yang lebih, Anda bisa memodifikasi mie tersebut dengan berbagai varian seperti mie hijau dengan campuran sawi atau mie merah dengan campuran tomat .

3. Cabang atau Mitra

Saat usaha yang dirintis mulai menunjukkan perkembangannya, Anda bisa berencana untuk mengembangkannya dengan menggandeng mitra atau membuka cabang baru.

4. Katering

Selain membuka cabang atau menggandeng mitra, Anda juga dapat mengembangkannya ke jasa katering, dimana Anda menerima pesanan atau datang ke event-event tertentu.

Kegunaan Revenue Stream

Dengan memahami Revenue Stream ini maka seorang pengusaha akan dapat menentukan:

1. Fokus pada bisnis

Dengan fokus pada bisnis yang dijalankan maka Anda akan dapat menentukan Revenue Stream yang dapat digunakan sebagai sumber pemasukan usaha untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal ini erat kaitannya dengan kapasitas Anda sebagai pemilik usaha yang harus mempertimbangkan biaya, sumber daya manusia, infrastruktur, peralatan, dsb). Misalnya, jika modal yang dimiliki terbatas maka Anda bisa fokus menjalankan usaha pada depot atau gerobak sambil mengumpulkan modal untuk memperluas produksi.

2. Strategi bisnis

Setiap revenue stream membutuhkan strategi atau treatment yang berbeda. Misalnya untuk jasa katering tentunya memiliki strategi yang berbeda dengan berjualan di depot atau gerobak. Tidak semua strategi dapat dijalankan di setiap revenue stream pada saat yang bersamaan. Namun dengan mengetahui revenue stream akan memberikan Anda arah mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan bagaimana mengerjakannya.

3. Omset dan Profit

Dengan memahami revenue stream maka Anda dapat menghitung omset yang ingin dicapai dan berapa besarnya profit yang ingin Anda dapatkan dalam kurun waktu tertentu. Coba Anda bayangkan, jika Anda tidak memahami revenue stream, Anda bisa terjebak dengan merasa puas dari pendapatan gerobak yang menurut Anda sudah besar. Padahal dari segi bisnis, Anda bisa menghasilkan omset dan profit yang lebih besar dari cabang atau katering.

4. Mendapatkan investor

Melalui revenue stream, maka akan membuka peluang bagi Anda untuk mendapatkan investor sehingga bisnis Anda lebih berkembang dan tentu dengan tidak menjual produk Anda secara murah.

Pengelolaan Revenue Stream

Tentunya untuk memastikan revenue stream yang berjalan dengan baik, dibutuhkan strategi pengelolaan yang tepat. Sehingga nantinya pendapatan yang dibutuhkan perusahaan atau bisnis dapat diperoleh secara maksimal. Adapun supaya hal ini berhasil dengan baik, berikut ini beberapa langkah untuk melakukan pengelolaan revenue stream secara optimal.

Pengelolaan Aset

Hal terpenting pertama yang harus dilakukan yaitu melakukan manajemen pengelolaan aset yang dimiliki. Tentunya dalam hal ini yaitu aset-aset yang bermanfaat untuk mendatangkan pendapatan bagi bisnis dan usaha. Sebaiknya lakukan sistem kelola yang baik dan memadai. Termasuk melakukan pemeliharaan serta perawatan yang tepat, sehingga tidak terjadi hal yang membuat aset rusak atau tidak dapat digunakan kembali.

Dengan mengelola aset secara tepat, tentunya pemasukan yang didapat secara berkala dapat berjalan lancar. Sehingga keseimbangan perolehan pendapatan dari aset tersebut tidak mengalami gangguan untuk jangka waktu yang ditentukan.

Pengelolaan Sumber Daya

Selain mengelola aset, terutama dalam hal di atas yaitu aset fisik, diperlukan juga pengelolaan terhadap aset berupa sumber daya pada perusahaan. Hal ini dimaksudkan yaitu pengelolaan dan manajemen karyawan secara optimal. Sehingga nantinya dengan adanya sumber daya yang maksimal, maka bisa membantu memastikan pendapatan yang juga optimal bagi perusahaan.

Tentu saja mengelola sumber daya sering kali jauh lebih sulit daripada pengelolaan aset fisik. Terutama dalam hal pengembangan wawasan, mempertahankan karyawan, serta pemenuhan kesejahteraan yang sesuai. Maka dari itu ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan jika berbicara tentang pengelolaan sumber daya tersebut. Termasuk distribusi beban kerja yang tepat supaya dapat mencapai target yang ditetapkan oleh perusahaan sepenuhnya.

Pencatatan Pendapatan

Untuk memastikan pengelolaan revenue stream yang baik, dibutuhkan sistem pencatatan dan pengelolaan yang sesuai. Maka dari itu pertimbangkan penggunaan sistem yang otomatis dan mudah untuk memastikan seluruh pendapatan yang diterima perusahaan tercatat dengan baik. Karena sangat memungkinkan bahwa seluruh pendapatan yang diperoleh dalam perusahaan mengalami masalah seperti misalnya pencatatan yang tidak optimal. Sehingga beresiko mendatangkan kecurangan dalam keuangan perusahaan.

Maka dari itu dibutuhkan sistem yang paling sesuai dengan jenis dan tipe usaha yang dijalankan. Supaya meminimalkan resiko pencatatan revenue yang tidak optimal tadi. Gunakan sistem yang baik dan sudah terencana dengan tepat. Sebisa mungkin pilih sistem yang memiliki review serta hasil yang pasti dan meyakinkan. Supaya hal ini juga dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan pencatatan hingga pengelolaan secara terpadu pada pendapatan seutuhnya.

Mengelola Revenue Stream Bisnis Online

Adapun memahami revenue stream untuk bisnis offline tentu lebih mudah dan dapat dilihat secara nyata. Lain halnya saat mengelola dan memiliki bisnis online. Banyak hal yang harus dipertimbangkan namun tidak dapat dilihat secara nyata dan harus direncanakan dengan sesuai. Maka dari itu sebaiknya pahami lebih dulu apa saja potensi revenue stream yang ada pada bisnis online. Secara lebih lengkapnya, berikut ini sebagian aset serta sumber pendapatan bisnis online yang harus selalu terjaga dengan baik.

Pengelolaan Website Perusahaan

Salah satu aset penting pada bisnis online yaitu webpage perusahaan. Sebagian lagi menggunakan e-commerce sebagai media untuk transaksi online. Maka dari itu pastikan bahwa website selalu terpelihara dan terpantau dengan baik. Supaya membantu sumber pendapatan untuk tetap maksimal dan memberikan hasil yang baik bagi perusahaan. Dengan demikian maka bisnis bisa makin berkembang dan optimal. Lakukan perawatan intesif yang berkala untuk menghindari resiko adanya spam maupun error pada website maupun e-commerce.

Layanan Konsumen

Memberikan layanan konsumen dapat membantu meningkatkan jumlah pelanggan dengan maksimal. Apalagi jika memang menyajikan produk atau jasa yang membutuhkan banyak informasi. Maka pembuatan layanan konsumen yang mudah diakses dan selalu siap setiap saat akan menambah kepercayaan pelanggan. Dengan demikian maka jumlah pelanggan dapat meningkat dengan tajam dan pendapatan dapat diperoleh jauh lebih maksimal.

Mencari Investor

Memiliki bisnis online bukan berarti tidak membutuhkan investor. Seiring berjalannya waktu saat ingin memajukan perusahaan dan bisnis yang dikelola, tentu akan membutuhkan bantuan dana dari banyak pihak. Demikian juga saat menjalankan bisnis secara online, tidak ada salahnya jika mencari investor untuk mendapatkan dana lebih. Sehingga bisa membantu supaya usaha berjalan lebih baik dan juga lebih lancar. Terutama saat ingin melakukan diversifikasi usaha untuk mendapatkan sumber pemasukan yang lebih banyak dan lebih besar.

Pemilihan Media Iklan

Strategi pemasaran sedikit banyak mempengaruhi revenue stream pada sebuah bisnis. Demikian juga pada bisnis online yang dijalankan melalui internet. Dengan memilih media pemasaran yang baik, tentu saja hal ini membantu untuk mempromosikan produk dan jasa yang lebih optimal. Maka dari itu lakukan analisa mana media promosi yang paling sesuai untuk bisnis online yang sedang dijalankan. Supaya hasilnya maksimal dan memberikan pendapatan serta penjualan yang juga jauh lebih optimal. Dengan demikian bisnis berjalan lancar dan pendapatan terus terkendali dengan baik.

Resiko Pada Revenue Stream Bisnis Online Dan Solusinya

Selain mengetahui apa saja yang harus dikelola dalam meningkatkan sumber pendapatan pada bisnis online, sebaiknya pahami juga resiko yang mungkin terjadi dan bagaimana cara untuk mengatasi hal tersebut. Hal ini sangat penting untuk memastikan dan menjaga kelangsungan bisnis agar bertahan lama. Maka dari itu pahami beberapa point berikut ini dan perhatikan bagaimana langkah mengatasi atau solusinya.

Kompetitor Sejenis

Tidak mengherankan jika di dunia bisnis online juga banyak kompetitor sejenis. Mulai dari kompetitor yang menawarkan produk yang sama dengan harga lebih murah, atau memberikan layanan yang jauh lebih baik dari bisnis yang kalian kelola. Maka dari itu sangat penting melakukan evaluasi singkat tentang potensi bisnis yang sedang dijalankan. Termasuk melihat bagaimana kondisi persaingan di pasar.

Supaya sumber pendapatan tidak menurun, sebaiknya selalu carilah inovasi yang terbaru dan paling tepat bagi usaha kalian. Termasuk upayakan untuk memberikan layanan yang lebih prima supaya pelanggan dapat bertahan. Dengan melakukan banyak hal untuk mengatasi persaingan bisnis online, maka pendapatan tidak akan mengalami masalah lebih lanjut.

Penarikan Modal Oleh Investor

Adakalanya kalian harus menghadapi penarikan modal oleh para investor. Sering kali hal ini tidak bisa dihindarkan. Terutama jika mendapatkan modal melalui online funding, tentu saja potensi ini selalu beresiko kehilangan modal sewaktu-waktu. Maka dari itu untuk mengatasi hal tersebut, pastikan untuk memiliki keuangan bisnis yang baik, supaya jika kehilangan sebagian modal maka masih ada dana cadangan yang bisa digunakan.

Masalah Pada Ekspedisi

Sering kali bisnis online harus menghadapi masalah pada ekspedisi atau pengiriman barang. Untuk mengatasi hal tersebut, pastikan menggunakan jasa layanan ekspedisi yang tepat waktu dan tidak banyak mengalami masalah. Perhatikan track record jasa ekspedisi yang dipilih supaya pengiriman barang lebih lancar. Jika memungkinkan sebaiknya miliki ekspedisi sendiri yang tentunya jauh lebih mudah diatur dan menguntungkan.

Kumpulkan data secara otomatis, tingkatkan produktivitas dan cegah penipuan keuangan serta pegang kendali penuh anggaran perusahaan dengan mudah dan kapanpun dimanapun dengan JojoExpense. Lebih cepat, mudah, tanpa perlu repot. Anda tidak perlu lagi khawatir pada penipuan keuangan. JojoExpense dapat memperingatkan Anda mengenai percobaan penipuan dalam reimbursement dan cash advance, berkat Intelligence OCR dan Real-Time Geotagging. JojoExpense Membantu Anda Mengelola Pengeluaran Perusahaan dengan Lebih Efisien dan Hemat Waktu