5 Pertanyaan Umum Untuk Cara Exit Interview Termudah

cara exit interview

Cara Exit Interview – Akhirnya anda melakukannnya. Setelah memberikan dua minggu notice awal resign akhirnya anda akan segera lepas dari perusahaan yang ‘membelenggu’ anda. Anda telah siap melewati hari – hari terakhir di perusahaan dengan tenang, Anda juga mungkin sudah melakukan salam perpisahan kepada teman atau kolega, pun telah menyiapkan cara terbaik untuk meninggalkan perusahaan tersebut.

Anda mungkin telah merasa percaya diri karna telah melewati proses terberat dari yang Namanya resign.

Namun, benarkah demikian?

Setelah senang – senangnya berpikir semua telah berakhir, tanpa diduga – duga HR memanggil anda untuk melakukan yang namnya Exit interview.

Mungkin anda akan langsung kaget bahkan deg – degan. Anda merasa tidak melakukan kesalahan dan ingin secara damai meninggalkan tempat tersebut tapi apa ini Exit Interview?

Yaps. Yang Namanya Exit Interview memang mendebarkan. Apalagi anda sudah cukup stress dengan banyaknya beban ‘kesopanan’ dalam resign ini masih harus ditambah satu rintangan besar lainnya.

Jawabannya hanya satu. Jangan terlalu cemas apalagi sampai keringat dingin. Pikirkan bahwa cara exit interview merupakan salah satu proses yang membangun tidak hanya bagi perusahaan namun juga bagi diri anda sendiri. Anda hanya perlu tahu apa yang anda inginkan dan bagaimana cara mendapatkannya. Bukankah anda juga ingin meninggalkan kesan yang baik serta professional untuk mantan bos anda?

Pertanyaan – Pertanyaan Dalam Cara Exit InterviewPaling Umum

Jadi berikut adalah beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan dalam Exit Interview. Meski anda mungkin telah melewati proses Exit Interview berkali – kali, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri demi kemungkinan terburuk, bukan?

cara exit interview

Mengapa Anda Meninggalkan Pekerjaan Anda?

Pertanyaan pertama yang paling sering ditanyakan oleh perusahaan Ketika Exit interview adalah alasan kepergian anda. Apa scenario terburuk yang membuat anda rela membersihkan meja anda untuk pergi ke perusahaan atau organisasi lain.

Anda ditanyai pertanyaan tersebut untuk beberapa alasan. Yang pertama, bahwa perusahaan ingin melihat atau mengidentifikasi apakah ada satu peristiwa yang memicu kepergian anda – seperti perselisihan dengan manager atau rekan kerja lainnya.

Yang kedua, agar perusahaan mampu membeenahi diri sebelum menyiapkan kandidat baru yang akan mengisi posisi anda. Mungkin ada satu atau dua masalah yang bisa mereka perbaiki dan tingkatkan demi kemaslahatan Bersama nantinya.

Ingat bahwa salah satu kunci penting bagi perusahaan untuk mencapai kesuksesan adalah keterlibatan karyawan. Dan feedback yang anda berikan akan menjadi jalan bagi perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut.

cara exit interview

Apakah Anda Merasa Sudah Cukup Tercukupi Dalam Menjalankan Pekerjaan Anda?

Perusahaan juga ingin memiliki pemahaman atau wawasan yang mendalam tentang bagaimana perasaan anda. Dan pertanyaan kedua tersebut merupakan cara terbaik untuk mengetahuinya.

Anda bisa saja merasa aneh dengan pertanyaan tersebut karna merasa, bolehkah saya mengkritik secara jujur perusahaan itu?

Nyatanya, hal ini bisa sangat penting untuk perusahaan dengan anda yang berbicara secara terus terang. Anda bisa menyampaikan apakah training yang diberikan perusahaan kurang, atau teknologi yang diberikan sama sekali tidak membantu atau anda mungkin memiliki tim yang sama sekali tidak komunikatif.

Anda bisa menyampaikannya secara formal dan sopan namun jangan sampai terbawa emosional. Meski terdengar menyakitkan, namun Ketika mantan pegawai mengungkapkan keadaan yang sebenarnya hal ini bisa memberikan waktu bagi perusahaan untuk berbenah hingga menjadi lebih baik lagi.

Yakinlah bahwa HR pasti tahu kalau anda keluar pasti karna suatu alasan. Dimana alasan – alasan tersebut tidak akan selamanya indah dan dipenuhi bunga – bunga bertebaran. Anda bisa mengungkapkan secara nyata apa yang anda rasakan namun tetap dengan sopan. Usahakan tidak terlalu brutal hingga berbusa – busa mengkritik mantan tempat kerja anda.

Bagaimana Hubungan Anda Dengan Manager Sebelumnya?

Hubungan kerja dengan manager merupakan salah satu alas an mendasar dari kepergian seorang pegawai. Jadi perusahaan juga pasti ingin tahu apa saja baik – buruk bahkan jeleknya suasana kerja harian anda. Apakah manager anda bekerja dnegan baik? Atau apakah cara management yang mereka tetapkan dapat berfungsi secara maksimal?

Anda juga bisa menyiapkan satu atau dua saran bagi mantan menager anda supaya menjadi lebih baik. Mesmki terkadang membual keburukan manager merupakan suatu hal yang dianggap tabu bahkan terlarang, namun dalam kasus cara exit interview justru bisa memperbaiki sistem toxic yang terjadi. Sekali lagi jangan terlalu over untuk menyampaikan pendapat anda. Karna langsung atau tidak langsung, feedback yang anda berikan pasti akan diteruskan kepada mantan manager anda sehingga bisa menimbulkan yang Namanya kecanggungan di saat – saat terakhir anda bekerja.

Apa Faktor Terbesar atau Alasan Terbesar Anda Menerima Tawaran Kerja Baru Tersebut?

Anda tidak perlu merasa tertekan untuk menceritakan alasan mengapa anda menerima sebuah pekerjaan baru dibandingkan yang sekarang. Namun bersiaplah untuk mendapatkan pertanyaan – pertanyaan yang lebih jauh tentang hal tersebut. Hal ini semata – mata digunakan oleh perusahaan untuk mengukur posisinya dengan pesaing – pesaing lain yang ada di pasaran.

Mungkin di pekerjaan baru anda ditawari gaji yang lebih besar, yang mana hal ini akan dijadikan landasan oleh perusahaan untuk mengevaluasi struktur penggajiannya. Atau mungkin pekerjaan baru anda memberikan budaya lingkungan kerja yang lebih baik dari yang sekarang. Apapun itu, penting bagi anda untuk membagikan informasi tersebut untuk membantu perusahaan tetap mampu bersaing dengan perusahaan – perusahaan lainnya. Yang mana hal ini juga sama pentingnya Ketika menggaet target – target karyawan baru yang ada.

Apa yang Paling Anda Sukai dari Pekerjaan Anda Sebelumnya?

Meski Exit Interview lebih bertujuan untuk memberikan feedback yang membangun, namun bukan berarti anda tidak bisa memberikan pujian terhadap mantan perusahaan anda.

Dalam sebuah Exit interview biasanya HR akan menanyakan tentang hal apa yang paling anda sukai dari pekerjaan anda sebelumnya. Apakah deskripsi pekerjaan yang anda lakukan membuat anda senang, atau lingkungan kerja yang membuat anda nyaman, atau jam – jam yang memang menyenangkan serta berbagai hal lainnya. Dengan adanya feedback yang anda berikan, manager atau perusahaan bisa mempertahankan pola positive tersebut bahkan mengembangkannya lebih luas lagi agar memiliki kesejahteraan karyawan yang tinggi.

Jika perusahaan anda memutuskan untuk melakukan cara exit interview terbaik. Maka wajib untuk menggunakan JojoTimes sebagai perangkat lunak pendukung HR. Karena jika tidak HR akan kerepotan sebab banyaknya tugas yang harus dilakukannya.

Serahkan semua urusan absensi kepada perangkat lunak ini. HR cukup berfokus kepada penyelsaian dari wawancara keluar yang dilakukannya. Absensi bisa dilakukan menggunakan perangkat lunak. Tanpa harus lagi mengantre dan menghabiskan waktu produktif perusahaan.

Apakah anda ingin mengetahui aktifitas karyawan secara real time?. Anda bisa melakukannya dengan menggunakan JojoTimes dari Jojonomic. Karena perangkat lunak ini telah dilengkapi dengan GPS. Jadi HR bisa dengan mudah memantau aktifitas apa saja yang dilakukan oleh pegawai.

Proses absensi tidak perlu lagi menggangu produktifitas HR semenjak adanya JojoTimes dari Jojonomic. Nikmati keunggulan perangkat lunak ini dengan mencoba langsung versi demonya. Gratis! Anda tidak dikenakan biaya apapun untuk versi demo ini!