Mengenal Aturan Kerja, Tujuan dan Cara Membuatnya dalam Perusahaan

Dalam hidup akan selalu ada aturan yang harus kita patuhi. Jika tidak, maka terdapat konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan. Hal ini bisa berupa sanksi fisik, moral maupun denda. Tergantung dari apa perbuatan apa yang telah dilanggar.

Meski demikian, banyak orang yang berpikir bahwa peraturan dibuat memang sengaja untuk dilanggar. Padahal tentu saja tidak demikian. Setiap peraturan yang dibuat pasti memiliki tujuannya tertentu. Seperti peraturan lalu lintas yang sengaja dibuat untuk mengatur jalannya arus lalu lintas agar terhindar dari risiko kecelakaan. 

Hal ini pun juga berlaku dalam dunia bisnis atau dunia kerja. Di mana terdapat aturan kerja yang sengaja dibuat agar setiap karyawan yang berkontribusi di dalamnya dapat bertanggung jawab sesuai dengan jabatannya masing-masing. 

Nah, di bawah ini Jojonomic akan memberikan Anda informasi terkait aturan kerja mulai dari definisi, tujuan hingga cara membuatnya. Penasaran, kan? So, simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Apa Itu Aturan Kerja?

Definisi aturan kerja

Secara sederhana, aturan kerja merupakan sebuah susunan hal-hal yang harus dilakukan atau ditaati karyawan selama operasional perusahaan berjalan atau selama mereka berada dalam lingkungan pekerjaan. 

Pada awalnya, aturan kerja diciptakan untuk membangun kedisiplinan karyawan agar tidak melanggar norma tertentu selama bekerja. Misalnya tiba-tiba membolos dan tidak mengabari rekan kerja atau pimpinannya. Yang mana hal tersebut akan sangat berdampak terhadap produktivitas karyawan lain serta operasional perusahaan yang mungkin saja dapat terhambat.

Selain itu, aturan ini juga akan memudahkan karyawan mengetahui apa saja sebenarnya tanggung jawab mereka dalam pekerjaan. Meski sebenarnya tanpa ada aturan yang jelas pun, seorang karyawan harus tetap memahami tugas serta tanggung jawabnya masing-masing berdasarkan peran mereka dalam perushaaan tersebut.

Selain itu, aturan dalam pekerjaan juga memungkinkan karyawan untuk mendapatkan hak atau kewajibannya. Di mana perusahaan harus memberikan gaji atau upah yang sepadan sesuai dengan aturan dan risiko yang diemban maupun sesuai kesepakatan di awal. Kemudian hal ini juga akan mengatur tentang tunjangan, hari libur, cuti dan sejenisnya.

Jadi keberadaan peraturan dalam perusahaan tak hanya untuk memberikan batasan pada para pekerja. Namun juga bagi perusahaan itu sendiri. Di mana tak ada satu pun dari kedua belah pihak (karyawan & perusahaan) yang boleh melanggar aturan yang sudah ditentukan di awal.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Tujuan Diadakannya Aturan Kerja

Tujuan diadakannya aturan kerja

Dari sekilas penjelasan di atas, Anda pasti sudah dapat menyimpulkan apa saja tujuan dari dibuatnya aturan kerja dalam sebuah perusahaan. Namun di bawah ini, kami akan membuatkan daftar kesimpulannya untuk memudahkan Anda dalam memahami setiap poin yang akan kami sampaikan.

1. Meningkatkan kedisiplinan karyawan

Aturan kerja yang dibuat dengan cara yang tepat akan membantu perusahaan dalam mengembangkan potensi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Hal ini dikarenakan aturan tersebut akan membuat setiap karyawan mengetahui apa saja tanggung jawab mereka dan memahami tugas-tugas yang harus dilakukan.

Selain itu, bagi para karyawan yang berlaku menyepelekan dapat dikenai sanksi agar timbul efek jera bagi mereka serta agar dapat disiplin terhadap tugas-tugasnya.

2. Agar karyawan lebih sadar terhadap kewajibannya

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, aturan yang jelas akan membuat karyawan mengetahui secara pasti tugas dan kewajiban mereka berdasarkan perannya dalam perusahaan. Tingkat kesadaran karyawan terhadap tugas mereka menjadi salah satu poin terpenting yang harus selalu diperhatikan. Di mana Anda bisa melihat etika setiap karyawan dari cara mereka menyelesaikan pekerjaannya.

Selain itu, kesadaran akan kewajiban merupakan hal yang cukup penting dan harus dimiliki oleh setiap karyawan. Karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas pekerjaan serta tingkat produktivitasnya.

3. Mengatur jalannya operasional agar lebih maksimal

Tanpa adanya aturan kerja yang jelas, operasional perusahaan sangat mungkin menjadi berantakan dan tidak teratur. Akibatnya, tingkat produktivitas pun bisa menurun atau kurang maksimal yang nantinya berdampak pada kualitas produk yang dihasilkan.

Jika diteruskan, hal ini hanya akan merugikan perusahaan. Sehingga setiap pelaku usaha harus berani mengambil langkah bijak dengan membuat sebuah aturan yang jelas, adil dan masuk akal. 

Cara Membuat Aturan Kerja yang Baik

Cara membuat aturan kerja

Dalam prakteknya, setiap perusahaan diberikan kebebasan untuk membuat peraturannya sendiri. Namun meski demikian, hal tersebut harus tetap berlandaskan pada Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003. Sehingga terdapat batasan tertentu di mana perusahaan tidak boleh melampauinya atau bersikap sewenang-wenang terhadap karyawan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, aturan kerja ini tak hanya mencakup perihal do and don’t yang harus ditaati oleh pekerja saja. Namun perusahaan juga memiliki kewajiban untuk turut menjalankannya. Karena dalam aturan tersebut terdapat kewajiban serta hak yang harus didapatkan oleh karyawan dari perusahaan, serta berlaku sebaliknya.

Nah, untuk membuat sebuah peraturan yang jelas dan tepat sasaran untuk karyawan. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Memahami konsekuensinya

Setiap aturan yang akan dibuat pasti memiliki konsekuensi serta risikonya masing-masing. Hal ini menjadi salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan saat membuat aturan kerja di dalam perusahaan. 

Maka dari itu, sebagai pelaku usaha yang baik, Anda harus mengetahui dan mengenali setiap konsekuensi maupun risiko yang ditawarkan dari aturan tersebut. Hal ini bertujuan agar peraturan yang dibuat tidak memberatkan karyawan secara sepihak dan terkesan otoriter.

2. Pelajari UU Ketenagakerjaan yang berlaku

Penting bagi para pelaku bisnis untuk memahami setiap isi undang-undang yang berkaitan dengan ketenagakerjaan. Mulai dari jam kerja yang dianjurkan, biaya upah minimum, pengajuan cuti atau libur hari besar dan masih banyak lagi lainnya.  Bagi Anda yang tidak memiliki waktu untuk melakukannya, Anda bisa membuat tim khusus dalam perusahaan yang hanya menangani perihal peraturan kerja yang satu ini.

3. Pahami hak dan kewajiban masing-masing

Dalam operasional sebuah bisnis terdapat dua belah pihak yang harus diperhatikan perannya yakni perusahaan serta karyawan. Nah, dalam aturannya perusahaan harus memahami hak serta kewajiban pada karyawan, begitu pun sebaliknya.

4. Tentukan masa berlaku aturan yang akan digunakan

Idealnya, sebuah peraturan dalam perusahaan berlaku minimal selama 2 tahun. Setelahnya, Anda bisa membuat peraturan yang baru dengan menyesuaikan kondisi perkembangan zaman saat ini.

Dengan demikian, aturan perusahaan juga harus mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman serta menyesuaikan diri terhadap cara kerja orang-orang di zaman tersebut.

Penutup

Jojo payroll

Nah, itulah tadi sekilas informasi mengenai aturan kerja, tujuan serta cara membuatnya. Pada dasarnya peraturan kerja tidak boleh dibuat semena-mena tanpa pertimbangan dari UU Ketenagakerjaan. Mengingat komponen undang-undang tersebut merupakan salah satu pedoman penting dalam operasional sebuah bisnis terkait kesejahteraan karyawan.

Hal ini bertujuan untuk menghindarkan perusahaan membuat sebuah aturan yang bersifat otoriter atau semena-mena terhadap pekerjanya. Yang berujung terjadinya ketidaksejahteraan karyawan dalam perusahaan tersebut.

Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan adalah dengan melakukan pembayaran gaji secara tepat waktu. Sayangnya, seringkali perusahaan telat dalam melakukan penggajian karena menggunakan sistem perhitungan yang manual serta banyak mengalami kesalahan.

Namun di era digital seperti saat ini, Anda tak perlu khawatir lagi. Karena ada Jojo Payroll yang dapat dijadikan solusi untuk mengatasi permasalahan Anda dalam menghitung gaji dengan cara yang lebih praktis. 

Jojo Payroll merupakan sebuah aplikasi penggajian yang dapat digunakan dengan mudah lewat smartphone. Hanya dengan sentuhan dan dalam waktu 5 menit Anda sudah bisa menggaji karyawan secara keseluruhan.

Aplikasi ini juga dibekali sistem penjadwalan, sehingga Anda tak perlu khawatir lagi soal risiko pembayaran gaji yang terlambat. Karena semuanya sudah dapat dipastikan otomatis dan tepat waktu. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Payroll dan permudah cara Anda dalam menggaji karyawan sekarang juga!