Peran Beneficiary Di Semua Aspek : Dari Asuransi Hingga Akuntansi

Siapapun bisa menjadi beneficiary. Apakah itu perorangan atau entitas perusahaan, keduanya sama-sama memiliki hak untuk diperlakukan sebagai pihak ini. Asalkan memang memposisikan diri untuk menggunakan jasa yang ditawarkan oleh pihak lain. Sehingga hasilnya membantu jalannya urusan yang dimaksud atau kelancaran usaha.

Dalam beberapa layanan umum, beneficiary sebetulnya bukanlah barang baru. Istilah ini telah dikenal luas oleh berbagai pemangku kepentingan. Meski begitu, sejauh ini eksistensinya hanya berlaku dalam ruang lingkup layanan jasa. Seperti layanan asuransi, L/C, perbankan, hingga akuntansi. Hal ini juga mengartikan bahwa terdapat beberapa pihak yang saling berhadapan. Dan beneficiary adalah salah satunya.

Nah, untuk lebih memperjelas pemahaman anda, Jojonomic siap mengulasnya berikut peran dalam masing-masing sektor layanan. Siapa tahu, andalah yang akan menjadi pihak ini di kemudian hari. Jadi, tidak perlu kebingungan lagi saat menjalankannya.

Konsep Umum Beneficiary

Beneficiary

Secara umum, makna beneficiary merujuk pada suatu individu atau entitas yang menerima manfaat menurut apa yang dijalankannya. Tentu tidak aneh, karena secara kebahasaan juga diartikan sebagai pihak yang mendapatkan imbal manfaat. Singkatnya, pihak ini juga sering disebut sebagai penerima manfaat.

Penerima manfaat dalam konteks ini berbeda dengan konsep ‘siapa yang menanam dia pula yang menuainya’. Di sini, beneficiary akan mendapatkan manfaat karena sistem layanan yang ditawarkan oleh pihak lain menentukan demikian.

Jika diambil contoh sederhana, suatu perusahaan akan menjadi beneficiary ketika menempatkan sejumlah dana pada program layanan deposito. Ketika jangka waktu yang disepakati telah tiba, manfaat atas penyimpanan dana berupa bunga akan didapatkan. Di sinilah, perusahaan memenuhi hakikatnya sebagai penerima manfaat.

Analogi demikian juga berlaku secara meluas di sektor-sektor lainnya. Sehingga pihak penerima tidak saja diartikan secara sempit, hanya menerima sejumlah dana dari layanan. Oleh karena, ruang lingkup manfaat berlaku hingga persoalan imateril, maka sesuatu yang diterima tidak harus selalu uang.

Jenis Beneficiary

Beneficiary

Penerima utama

Kedudukan penerima atas manfaat pada jenis ini akan muncul jika kepentingan pihak tersebut lebih tinggi dari pihak lainnya. Sehingga posisinya diutamakan. Dan yang paling penting adalah kerena pihak tersebut memang ditunjuk oleh orang yang mendaftarkan layanan.

Penerima kontingensi

Pihak di titik ini merupakan turunan dari penerima utama. Penerima kontingensi hanya akan mendapat manfaat apabila penerima utama berhalangan untuk menerimanya. Alias posisi penerima ini akan menggantikan posisi yang utama.

Penerima manfaat yang tidak dan dapat dibatalkan

Kedua penunjukkan pihak penerima ini tergolong opsional. Anda dapat menentukan sedari awal apakah suatu pihak akan mendapatkan manfaat atau sama sekali tidak. Pada jenis yang dapat dibatalkan, artinya anda dapat mengubah siapa penerima manfaat kapan saja. Akan tetapi bagi jenis yang tidak dapat dibatalkan, tentunya penerima manfaat hanyalah pihak yang disebutkan di awal. Tanpa ada kewenangan untuk mengubah.

Beneficiary Dalam Letter of Credit (L/C)

Beneficiary

Pahamilah bahwa Letter of Credit atau L/C merupakan satu metode pembayaran atas perdagangan lalu lintas ekspor-impor. Dalam prosesnya, L/C melibatkan cukup banyak pihak mulai dari eksportir, importir, issuing bank, dan advising bank. Lalu dimanakah posisi beneficiary diperankan? Untuk menjawab hal tersebut, setidaknya anda perlu memahami bagaimana alur transaksi menggunakan L/C.

Pada tahap awal, eksportir dan importir tentunya memiliki hubungan jual beli. Namun, poin pentingnya adalah penuangan hubungan tersebut dalam bentuk perjanjian jual beli. Perjanjian inilah yang selanjutnya akan menjadi dasar dibukanya Letter of Credit oleh importir di issuing bank. Pemberitahuan adanya L/C dari pihak importir kemudian diteruskan kepada advising bank, yaitu bank yang ditunjuk oleh eksportir. Sehingga eksportir pun mengetahui pembukaan tersebut dan siap mengirimkan barang.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Bukti pengiriman barang tersebut akan menjadi dokumen yang harus ditunjukkan pada advising bank demi mendapatkan pembayaran. Setelah proses verifikasi dokumen yang dilakukan advising bank pada issuing bank sesuai, barulah hak pembayaran eksportir diterima.

Dari proses tersebut, sangat jelas terlihat eksportir berkedudukan sebagai beneficiary. Dengan manfaat yang didapat berupa dana transaksi jual beli. Maka dapat dikatakan, lingkup makna beneficiary pada sistem L/C hanya terbatas pada manfaat materil.

Beneficiary Dalam Asuransi

Beneficiary

Konsep asuransi sebagai penanggung bagi risiko yang dialami nasabah (tertanggung) juga mendorong adanya kedudukan beneficiary. Tidak jauh berbeda dari sistem L/C, dalam sistem asuransi pihak ini juga akan mendapatkan sejumlah dana. Dengan kata lain, pihak tertanggung/nasabah lah yang memiliki peran beneficiary. Perbedaannya hanya terletak di proses pengambilan manfaat yang sangat khas.

Asuransi sangat akrab dengan persoalan polis dan premi. Untuk pertama kalinya nasabah harus membuat perjanjian dengan pihak asuransi yang berisi hak dan kewajiban masing-masing pihak. Di dalam polis lah hak/manfaat milik nasabah diakui karena sah secara hukum. Sedangkan bentuk nyata dari manfaat yang diterima nantinya adalah jumlah premi yang sebelumnya dibayarkan secara periodik.

Dengan begitu, menerima manfaat sama artinya dengan menerima sejumlah premi. Namun, penerimaan tersebut tidak hadir serta merta. Manfaat akan nyata didapatkan jika nasabah terdampak risiko tersebut mengajukan klaim pada perusahaan asuransi. Sebaliknya, jika nasabah tersebut tidak mengajukan klaim, berdasarkan analisis di atas nasabah belum dapat disebut sebagai beneficiary.

Sederhananya, posisi benificiary dalam sistem layanan asuransi hanya akan didapatkan apabila memenuhi alur persyaratannya.

Beneficiary Dalam Perbankan

Beneficiary

Dalam dunia perbankan, peran pihak penerima manfaat sangat dekat dengan aktivitas sehari-hari. Sesimpel mentransfer dana, baik pada bank yang sama maupun berbeda. Di posisi ini, bank akan mengirimkan notifikasi transfer dana yang dilakukan oleh pihak lain pada anda. Dengan informasi tersebut, anda sudah otomatis berperan sebagai penerima manfaat. Tidak seperti sistem dalam asuransi, dana tersebut sudah masuk ke dalam rekening di bank.

Sebagaimana fungsinya, dana yang disimpan di bank dapat ditarik kapanpun. Sehingga makna menerima manfaat secara nyata juga termasuk dalam bentuk rekening tabungan. Apabila tidak terdapat informasi transfer, otomatis anda tidak dapat disebut sebagai beneficiary.

Atau pada jasa-jasa lainnya yang ditawarkan bank, contohnya ketika mengajukan layanan perwaliamanatan. Konsep ini menekankan aktivitas penitipan aset, pengelolaan aset, dan hasil yang diperuntukkan pihak lain. Dalam hal ini, bank ditunjuk oleh penempat aset (grantor) sebagai wali amanat yang akan mengelola aset. Sementara manfaat pengelolaan akan diambil oleh pihak yang juga ditunjuk penempat aset. Dari sinilah pihak tersebut berkedudukan sebagai penerima manfaat.

Kesimpulan

Pada dasarnya beneficiary merupakan istilah umum yang dapat melekat di setiap pihak asalkan berperan menerima manfaat dari suatu proses layanan. Baik di kegiatan transaksi menggunakan letter of credit, asuransi, hingga perbankan semuanya mengenal terminologi ini. Perusahaan anda bisa jadi salah satunya apabila memang berperan demikian dalam menggunakan layanan-layanan tersebut.

Bagi perusahaan umumnya akan erat berhubungan dengan metode transaksi menggunakan letter of credit. Dengan ini, jadwal pemasukan tidak akan secepat transaksi secara langsung, alias butuh waktu lebih lama. Oleh karena itu, arus kas pemasukan perlu dipantau secara rutin. Jojo Expense adalah platform digital yang pas untuk mengefektifkan pekerjaan tim anda.

Dan yang lebih penting lagi, perusahaan harus mampu mengelola pengeluaran dengan sangat ketat. Fitur budget controlling akan mengontrol pengguanaan anggaran secara lebih efektif dan akan menotifikasi anda setiap adanya dugaan penipuan. Kas perusahaan tetap aman berkat deteksi dini dari teknologi Intelligence OCR dan Real-Time Geotagging. Kombinasi keduanya akan melacak posisi transaksi yang mencurigakan secara lebih akurat.

Inilah saatnya anda memaksimalkan kesehatan keuangan perusahaan dengan bantuan Jojo Expense. Yuk, daftarkan perusahaan anda dan nikmati layanannya sekarang!