Pentingnya Menjaga Keamanan Data Konsumen dalam Bisnis

Keamanan data konsumen

Menjaga keamanan data konsumen menjadi salah satu kewajiban bagi para pelaku usaha. Pasalnya, hal inilah yang nanti akan berdampak besar terhadap trust konsumen terhadap brand bisnis yang Anda jalankan. 

Suatu bisnis yang tidak bisa menjaga privasi dan keamanan data konsumen mereka sudah pasti akan mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak. Tak hanya dari konsumennya sendiri namun juga dari publik secara keseluruhan. Terlebih jika informasi tersebut sudah cukup valid atau terdapat bukti bahwa Anda menyalahgunakan data yang didapat dari konsumen yang bersifat pribadi. Entah itu untuk keperluan yang bersifat personal atau untuk urusan bisnis yang merugikan. Sebut saja dengan menjual datanya ke perusahaan lain yang lebih membutuhkan tanpa adanya kesepakatan dan izin dari konsumen yang digunakan datanya.

Nah, jika Anda adalah seorang pelaku usaha yang bergelut dengan data-data pelanggan. Penting untuk senantiasa menjaga kepercayaan mereka terhadap brand Anda. Jangan sampai menggunakan data tersebut untuk hal-hal yang tidak bisa dibenarkan. 

Bagaimana pun jika Anda ingin menggunakannya, lampirkan juga syarat dan ketentuan yang berisi kesepakatan untuk kedua belah pihak. Pelanggan yang sudah menyetujui syarat dan ketentuan tersebut dapat Anda manfaatkan datanya untuk diolah dan dijadikan tolok ukur dalam bidang marketing dan BUKAN untuk dijual.

Pada artikel berikut ini, Jojonomic ingin mengajak Anda untuk menyelami lebih lanjut mengenai cara menjaga keamanan data konsumen dan manfaat pentingnya yang bisa didapat. Berikut beberapa di antaranya:

Pentingnya Menjaga Keamanan Data Konsumen

pentingnya menjaga keamanan data konsumen

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, menjaga keamanan data konsumen adalah sebuah kewajiban bagi para pelaku usaha. Setiap data yang dimasukkan oleh pelanggan untuk mengisi survey, form registrasi atau apapun itu yang berkenaan dengan bisnis Anda sepatutnya dijaga dengan baik. Penyalahgunaan data untuk hal-hal yang melanggar privasi dapat dikenai sanksi hukum dan denda. Terlebih jika terdapat orang yang dirugikan secara komersil dalam aktivitas tersebut.

Suatu bisnis yang tidak bisa menjaga privasi dan keamanan data pelanggan mereka akan mendapatkan citra dan brand image yang buruk. Hal ini tentu akan mempengaruhi kinerja penjualan bisnis Anda hingga pandangan dari para investor.

Belajar dari kasus Facebook dan Zoom yang sempat heboh beberapa waktu lalu karena mereka dikabarkan menjual data penggunanya. Sontak hal ini pun membuat banyak usernya kecewa. Meski keduanya telah melakukan klarifikasi bahwa tidak ada aktivitas penjualan data sedikit pun. Namun tetap saja citra dari kedua brand tersebut menjadi tercoreng sehingga banyak orang mulai tak percaya dengan mereka.

Hal itulah juga yang akan terjadi pada bisnis Anda jika tertangkap basah atau bahkan hanya terkena rumor penyalahgunaan data. Kepercayaan konsumen akan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Anda mungkin bisa mengendap-ngendap atau menyembunyikannya di awal, namun perlu diingat bahwa sepandai-pandainya Anda menyembunyikan bangkai bau busuknya pasti akan tercium juga.

Cara Menjaga Keamanan Data Konsumen

Cara menjaga keamanan data konsumen

Setelah mengetahui peran pentingnya menjaga dan melindungi data konsumen. Berikutnya Anda mungkin penasaran dan bertanya-tanya mengenai cara apa yang bisa Anda lakukan untuk melindungi data tersebut?

Di bawah ini sudah kami rangkumkan beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menjaga keamanan data konsumen dalam bisnis:

1. Stay up to date dan lakukan enkripsi data 

Seperti yang Anda ketahui, saat ini kita sedang berada di tengah-tengah era yang serba digitalisasi. Banyak teknologi modern bermunculan untuk memudahkan kinerja kita dalam kehidupan sehari-hari. Begitu pun dalam hal perlindungan data.

Teknologi yang berkembang cukup cepat dan pesat, membuat kita mau tak mau harus mengikutinya agar tidak ketinggalan zaman atau trend yang sedang berlangsung. Dalam proses melindungi data pelanggan, Anda harus mempertimbangkan hal-hal yang up to date sekaligus melakukan enkripsi data secara berkala.

Hal ini bertujuan agar sistem yang Anda gunakan terus mengikuti perkembangan zaman dan tidak ada celah bagi para peretas untuk membobolnya. Sebab tetap menggunakan sistem keamanan yang lama tanpa melakukan upgrade hanya akan menjadi bulan-bulanan para pelaku peretasan saja.

2. Batasi akses ke informasi pelanggan

Tidak semua orang dalam perusahaan harus mengetahui informasi pribadi pelanggan. Cukup berikan akses pada mereka yang memang memiliki job description untuk berkutat dengan data dari konsumen untuk dimanfaatkan dalam pemasaran dan pemberian penawaran. Kuncinya, semakin sedikit atau spesifik orang-orang yang dapat mengakses informasi pelanggan, maka semakin kecil pula peluang terjadinya kebocoran data yang dilakukan oleh karyawan internal dalam perusahaan.

3. Hanya kumpulkan data yang dibutuhkan

Dalam proses mengumpulkan data pelanggan, sebaiknya Anda hanya mencari tahu informasi atau memberikan pertanyaan yang dibutuhkan jawabannya. Hindari menanyakan hal-hal yang tidak perlu karena selain membuang-buang waktu, pelanggan juga seringkali khawatir dan takut saat Anda bertanya terlalu banyak tetap hal pribadi mereka.

Kumpulkan beberapa data yang dibutuhkan saja seperti nama, jenis kelamin, tanggal lahir, domisili tempat tinggal, pekerjaan, alamat email atau kontak yang dapat dihubungi. Lewat data-data tersebut saja Anda sudah dapat memanfaatkannya untuk memaksimalkan strategi pemasaran bisnis.

Selain itu, Anda juga harus menanyakan pada pelanggan apakah mereka berkenan jika data pribadinya digunakan untuk mempelajari minat dan diberikan penawaran? Jika ya, maka Anda bisa menggunakan data tersebut sebaik mungkin. Namun jika pelanggan menolak, sebaiknya jangan pernah menggunakan data konsumen tersebut. 

4. Segera hapus data pelanggan saat tidak dibutuhkan

Jika urusan Anda dengan pelanggan sudah selesai atau mencapai akhir. Pertimbangkan untuk menghapus data pribadi mereka setelahnya. Hal ini akan membuat konsumen jauh lebih yakin dan percaya terhadap bisnis yang Anda jalankan. Terlebih jika Anda memberikan informasi penghapusan data tersebut pada pelanggan, mereka akan menganggap bahwa Anda cukup transparan dalam hal ini. Sehingga ketika kelak data mereka dibutuhkan lagi, mereka tidak masalah untuk mengisi form yang Anda berikan.

5. Pastikan seluruh orang dalam perusahaan mampu menjaga kerahasiaan data

Setiap karyawan yang bekerja dalam perusahaan dan memiliki akses terhadap privasi pelanggan sebaiknya diberikan peraturan dalam kontrak yang menyatakan bahwa mereka harus menjaga informasi tersebut dan tidak boleh membocorkannya ke pihak luar. Mereka yang melanggar kontrak tersebut layak dikenai sanksi hukum maupun denda agar membuatnya jera.

Dengan kontrak ini, Anda tak perlu khawatir jika sewaktu-waktu terdapat karyawan yang bekerja dengan data keluar atau mundur dari perusahaan. Mereka mungkin bisa membocorkan datanya sewaktu-waktu, namun sebagai pelaku usaha Anda juga masih mengikat mereka dengan kontrak perjanjian yang ada.

6. Biarkan pelanggan tahu penggunaan data pribadi mereka

Agar pelanggan tidak takut untuk memberikan informasi pribadinya pada Anda. Maka alangkah baiknya untuk memberikan alasannya di awal. Kira-kira apa tujuan Anda meminta data tersebut? Apakah untuk menunjang metode pemasaran digital yang optimal atau untuk memberikan penawaran-penawaran menarik berdasarkan minat masing-masing pelanggan? Well, apapun tujuannya selama itu tidak merugikan pelanggan atau justru malah menguntungkan mereka, sebaiknya tetap diberitahukan sejak awal.

Kesimpulan 

Nah, itulah tadi sekilas artikel mengenai pentingnya menjaga keamanan data konsumen dalam bisnis. Jika Anda menginginkan sebuah bisnis yang memiliki citra baik di mata masyarakat, maka jangan pernah menyepelekan aspek keamanan data ini. Bagaimana pun impresi bisnis Anda di mata konsumen adalah salah satu yang terpenting dan dapat menunjang efektivitas penjualan perusahaan.

Selain harus menjaga keamanan data konsumen, Anda juga perlu mengelola anggaran dalam perusahaan agar arus kas bisnis Anda tetap lancar. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelola keuangan bisnis tersebut adalah dengan menggunakan aplikasi Jojo Expense.

Jojo Expense merupakan sebuah software atau perangkat lunak yang didesain khusus untuk memudahkan kinerja Anda dalam mengontrol anggaran keuangan perusahaan dan manajemen pengeluaran. Selain itu, aplikasi yang satu ini juga dapat digunakan untuk memudahkan proses pengajuan dan penyetujuan reimbursement secara online. 

Tak hanya itu, Jojo Expense juga dilengkapi berbagai fitur lain yang tentunya juga akan semakin memudahkan cara kerja Anda dalam mengelola keuangan bisnis. Sebut saja dengan fitur Cash Advance, Mobile Approval dan Budget Controlling yang disediakan. Perangkat lunak ini juga dilengkapi teknologi modern berupa OCR Intelligence and Real-Time Geotagging yang memungkinkan Anda untuk terhindari dari risiko fraud atau penipuan keuangan. Menarik, kan?

So, tunggu apa lagi? Masih ragu untuk menggunakan Jojo Expense? Yuk, coba gratis sekarang selama 14 hari dan perpanjang kapan pun Anda mau!