OJK Sebagai Lembaga Negara Dengan Tujuan Yang Tepat

OJK

OJK pada dasarnya merupakan singkatan dari Otoritas Jasa Keuangan. Anda yang merupakan orang awam mungkin saja terasa asing dengan istilah ini. Bahkan setelah mendengar kepanjangan dari OJK mungkin saja Anda masih tetap merasa asing. Namun mungkin Anda sering menemukan istilah ini saat sedang berada di bank atau mungkin saat sedang melakukan pengurusan berbagai hal yang berkaitan dengan keuangan. Bisa jadi istilah ini hanya diketahui secara sekilas atau semata saja.

Oleh karena itu tidak ada salahnya bila Anda mencari informasi lebih lagi mengenai istilah yang berhubungan dengan keuangan tersebut. Jika ditelusuri secara lebih lanjut sebenarnya Otoristas Jasa Keuangan ini merupakan suatu lembaga negara. Lembaga negara yang satu ini berfungsi untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan secara terintegrasi kepada seluruh sektor jasa keuangan. oleh karena itu keterlibatan keuangan ini terhadap berbagai sektor jasa keuangan di tanah air sangat tinggi.

Tujuan OJK

OJK sebagai pengatur berbagai jasa keuangan terselenggara

Dengan adanya lembaga ini maka diharapkan agar berbagai sektor jasa keuangan yang ada bisa terselenggara secara teratur. Tidak hanya itu saja tetapi sektor jasa keuangan yanga da di tanah air ini juga diharapkan dapat berjalan secara adil dan transparan serta akuntabel.

Karena OJK diharapkan sistem keuangan tumbuh secara berkelanjutan dan stabil

Sektor jasa keuangan pada dasarnya berhubungan pula dengan sistem keuangan di suatu daerah. Oleh karena itu pembentukan Otoritas Jasa Keuangan diharapkan agar mampu mewujudkan sitem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan. Tidak hanya itu saja tetapi sistem keuangan juga diharapkan agar dapat bertumbuh dengan stabil sehingga tidak sampai menyusahkan atau merugikan masyarakat.

Melindungi konsumen dan masyarakat

Pada akhirnya tindakan darilembaga OJK diharapkan agar mampu melindungi seluruh kepentingan konsumen dan masyarakat tanpoa terkecuali.

Tugas Penting Dari OJK

Sektor perbankan

Beberapa tugas yang harus dilakukan pada sektor perbankan antara lain menyusun sistem pengawasan bank dan melakukan penegakkan hukun di bidang perbankan. Selain itu juga melakukan pembinaan dan pemeriksaan serta pengawasan terhadap bank. Segala hal yang dilakukan ini dapat pula dikembangkan untuk memaksimalkan kinerja perbankan demi kepentingan masyarakat umum.

Sektor IKNB

Yang dimaksud IKNB dalam hal ini adalah industri keuangan non-bank. Maka tugas OJK terhadap IKNB antara lain melaksanakan kebijakan IKNB sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu lembaga tersebut juga perlu melakukan evaluasi dan perumusan norma serta prosedur di sektor IKNB. Ada pula penyusunan peraturan pada bidang IKNB yang juga harus dilakukan oleh lembaga OJK.

Sektor pasar modal

Otoritas Jasa keuangan juga memiliki tugas terhadap sektor pasar modal diantaranya melaksanakan protokol manajemen dalam krisis pasar modal. Selain itu lembaga ini juga perlu merumuskan berbagai prinsip dalam pengelolaan dan transaksi serta melakukan analisis pengawasan dan pengembangan pasar modal sehingga sektor pasar modal berjalan sesuai dengan ketentuan.

Asas Yang Diberlakukan OJK

Asas independensi

Asas independensi ini pada dasarnya menunjukkan bahwa setiap keputusan yang diambil oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan bersifat independen. Artinya pengambilan keputusan tidak disertai dengan adanya campur tangan dari berbagai pihak lain. Namun tentunya keputusan yang diambil ini tetap saja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang sedang berlaku sehingga tidak merugikan pihak manapun.

Asas kepastian hukum

Landasan perundang-undangan yang berlaku dan menjadi dasar tindakan lembaga tersebut sudah tentu haruslah jelas. Dengan adanya peraturan perundangan yang jelas dan menjadi landasan hukum maka sudah bisa dijamin bahwa tindakan lembaga tidak akan menyimpang. Bahkan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan oleh lembaga tersebut dilakukan dengan adanya keadilan.

Asas kepentingan umum

Tentu saja sebagai suatu lembaga negara maka Otoritas jasa keuangan menjadi suatu lembaga yang bekerja untuk kepentingan umum. Dalam halam ini lembaga tersebut bertindak dan terselenggara dengan tujuan untuk melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Selain itu lembaga tersebut juga bisa melakukan pembelaan terhadap konsumen dan masyarakat. Tidak sampai disitu saja tetapi lembaga tersebut juga memajukan kesejahteraan umum.

Asas keterbukaan

Jika ditelusuri secara lebih lanjut Anda akan menemukan bahwa lembaga tersebut bersifat terbuka. OJK memang membuka diri terhadap berbagai hak masyarakat dan tidak bersifat diskriminatif. Selain itu tidak akan ada suatu hal yang ditutupi kepada masyarakat umum. Namun bagaimanapun juga lembaga terebut tetaplah harus melakukan perlindungan terhadap hak asasi pribadi dan golongan serta rahasia negara.

Asas profesionalitas

Anda tidak perlu meragukan kinerja lembaga keuangan yang satu ini, karena lembaga ini bersifat profesional. Lembaga tersebut memang mengutamakan keahlian dalam melakukan segala tugas dan wewenangnya. Namun tetap saja apa yang dilakukannya akan selalu berlandasakan pada berbagai kode etik serta ketentuan dari peraturan perundangan yang berlaku.

Asas integritas

Dalam melakukan seluruh tugasnya tentu saja OJK berpegang teguh pada seluruh nilai moral yang ada. Termasuk dalam hal pengambilan keputusan dan hal lainnya. Oleh karena itu OJK ini bisa disebut sebagai lembaga yang memiliki integritas tinggi.

Asas akuntabilitas

Seluruh kegiatan dan hasil dari apa yang dilakukan oleh lembaga Otoritas Jasa Keuangan haruslah dapat dipertanggungjawabkan. Pertangggungjawaban ini perlu dilakukan kepada publik sehingga lembaga tersebut bisa disebut sebagai lembaga yang transparan.

Peran OJK

Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga negara tentunya memiliki peranan yang penting. Terlebih lagi berkaitan dengan sektor keuangan seperti dengan BI dan LPS. Pada dasarnya OJK dan BI atau Bank Indonesia saling berkoordinasi terutama dalam melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap sektor perbankan. Misalnya dalam hal bertukar informasi mengenai dunia perbankan. Atau mungkin juga dalam melakukan pemeriksaan secara khusus terhadap beberapa bank yang ada.

Selain dengan BI rupanya OJK juga memiliki hubungan dan kaitan erat dengan LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan. Dalam hubungannya ini lembaga tersebut akan memberikan informasi kepada LPS mengenai berbagai bank yang bermasalah dan sedang dalam upaya penyehatan atau pemulihan. Setelah itu sama dengan BI maka LPS akan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh fungsi dan tugas dari berbagai bank. Tentunya pengawasan ini dilakukan setelah LPS berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak lembaga OJK.

Keberadaan lembaga yang satu ini sebenarnya sama pentingnya dengan memilih sistem keuangan perusahaan yang paling tepat dan sesuai. Salah satunya dengan jalan menetapkan pilihan beralih pada JojoExpense. Dengan menggunakan sistem keuangan yang satu ini, tentu saja perusahaan dapat mengatur cash advance ataupun sistem rembursementnya dengan lebih baik dan optimal. Hal ini berkat beberapa fitur menarik yang disediakan oleh JojoExpense. Misalnya fitur-fitur andalan sebagai berikut:

  • Monitor disbursement uang panjar kerja di manapun kapan pun
  • Proses pelaporan dan pengarsipan reimbursement otomatis dan dapat disesuaikan
  • Peraturan budget yang disesuaikan untuk reimbursement dan Cash Advance

Oleh karena itu jangan ragu jika ingin beralih ke produk yang satu ini. Segera dapatkan coba gratis di perusahaan Anda dan lihat sendiri bagaimana produk ini bekerja secara efektif dan efisien dalam keuangan perusahaan.