Berikut Langkah Antisipasi Bisnis Guna Hadapi Resesi Ekonomi

resesi ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah sebuah proses perubahan kondisi perekonomian yang terjadi di suatu negara secara berkesinambungan. Setiap negara berharap dengan adanya indikasi pertumbuhan ekonomi, maka keadaan perekonomian negara akan menjadi lebih baik selama jangka waktu tertentu. Selain itu, dengan mengetahui sumber-sumber pertumbuhan ekonomi maka kepala negara dapat menentukan prioritas pembangunan. Terjadinya Resesi Ekonomi memberi efek domino pada berbagai kegiatan ekonomi, seperti penurunan investasi yang berdampak pada penurunan angka produksi komoditas

Realisasi pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal III tahun 2020 menunjukkan bahwa Indonesia kembali mengalami Resesi Ekonomi setelah terjadi kontraksi sebesar 3,49%. Mengenai hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai bahwa perekonomian Indonesia di kuartal III ini sudah mengalami titik balik pemulihan. Pada kuartal sebelumnya, hampir semua sektor di Indonesia mengalami kelesuan sebagai imbas dari pandemi COVID-19 dan akibatnya ekonomi Indonesia minus hingga 5,32%. Resesi Ekonomi yang dialami oleh Indonesia tentunya berdampak terhadap kondisi ekonomi masyarakat dan sektor-sektor lain yang menunjang perekonomian negara.

Apa Yang Dimaksud Dengan Resesi Ekonomi?

Dikutip dari Forbes pada tanggal 15 Juli 2020, ekonom Julius Shiskin mendefinisikan Resesi Ekonomi sebagai penurunan produk domestik bruto (PDB) yang terjadi selama dua kuartal berturut-turut. Hal ini biasanya disebabkan oleh penurunan kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Sederhananya, Resesi Ekonomi adalah situasi yang menunjukkan terjadinya kelesuan dalam sektor ekonomi.

Terjadinya Resesi Ekonomi memberi efek domino pada berbagai kegiatan ekonomi, seperti penurunan investasi yang berdampak pada penurunan angka produksi komoditas. Tak hanya itu, Resesi Ekonomi juga mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat sebagai imbas dari meningkatnya angka pengangguran. Jika tak segera ditangani, Resesi Ekonomi dapat berlanjut dan mengakibatkan terjadinya depresi ekonomi yang berakibat fatal pada perekonomian suatu negara.

Lantas, Hal Apa Saja Yang Memicu Terjadinya Resesi Ekonomi?

Berikut ini merupakan hal-hal yang menjadi pemicu terjadinya Resesi Ekonomi, yakni:

  • Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi yang mengakibatkan timbulnya permasalahan dalam siklus ekonomi. Apabila tingginya angka produksi tidak diikuti dengan peningkatan konsumsi, maka dapat menyebabkan penumpukan stok persediaan barang. Sebaliknya, jika tingginya angka konsumsi tidak diikuti peningkatan produksi maka akan menimbulkan kelangkaan sehingga perusahaan harus mengimpor barang.
  • Tingginya angka impor dibandingkan ekspor yang berdampak pada defisit keuangan negara.
  • Guncangan terhadap perekonomian di luar prakiraan yang terjadi secara tiba-tiba. Misalnya pandemi COVID-19 yang melemahkan sektor perekonomian seluruh negara di dunia.
  • Hutang yang berlebihan tanpa mempertimbangkan kemampuan maupun asset yang dimiliki untuk membayar kembali.
  • Sifat emosional investor ketika berinvestasi sehingga memunculkan kegembiraan irrasional yang menggembungkan pasar saham. Alhasil ketika gelembung itu meletus, maka terjadi panic selling yang berbalik menghancurkan pasar saham dan menyebabkan resesi.
  • Tingkat inflasi yang terlalu tinggi. Biasanya untuk menyiasati hal tersebut, Pemerintah akan menaikkan tingkat suku bunga guna menekan aktivitas ekonomi.
  • Deflasi atau penurunan harga dari waktu ke waktu yang tak terkendali.
  • Adanya penemuan baru yang membantu meningkatkan produktivitas dan membantu perekonomian dalam jangka panjang. Beberapa ekonom mengkhawatirkan hadirnya artificial intelligence (AI) dan robot dapat menyebabkan hilangnya profesi tertentu yang berakibat pada meningkatnya angka pengangguran.

Bagaimana Cara Mempersiapkan Keuangan Dalam Menghadapi Resesi Ekonomi?

Dampak terjadinya Resesi Ekonomi dalam suatu negara sangatlah luas. Tak hanya berimbas pada sektor industri, perdagangan, dan investasi yang menunjang perekonomian negara melainkan juga keuangan Anda. Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk mengenali tanda-tanda terjadinya Resesi Ekonomi guna mempersiapkan keuangan Anda sejak dini.

Berikut ini merupakan hal-hal yang dapat Anda lakukan dalam mempersiapkan keuangan guna menghadapi Resesi Ekonomi:

Menyusun Anggaran Pengeluaran

Ini merupakan hal terpenting yang harus Anda lakukan sepanjang Anda menerima penghasilan, tak peduli apapun pekerjaan Anda. Anggaran pengeluaran berfungsi sebagai pedoman Anda dalam membelanjakan dana yang Anda miliki. Dengan menyusun anggaran pengeluaran, maka Anda dapat fokus mengalokasikan dana yang Anda miliki untuk pemenuhan kebutuhan Anda. Adanya anggaran pengeluaran juga mencegah Anda untuk membelanjakan dana yang Anda miliki secara berlebihan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Kurangi Konsumsi Belanja

Salah satu upaya yang dapat Anda lakukan dalam menghadapi Resesi Ekonomi ialah mengurangi konsumsi belanja atau berhemat. Mengurangi konsumsi belanja yang dimaksud disini ialah memangkas pengeluaran yang tidak perlu atau sifatnya tidak darurat. Tujuannya ialah mengalokasikan lebih banyak dana untuk disimpan atau ditabung. Untuk dapat mengurangi konsumsi belanja secara tepat dan efektif, Anda perlu terlebih dahulu mengetahui pos-pos pengeluaran rutin setiap bulan.

Kurangi Konsumsi Belanja

Salah satu upaya yang dapat Anda lakukan dalam menghadapi Resesi Ekonomi ialah mengurangi konsumsi belanja atau berhemat. Mengurangi konsumsi belanja yang dimaksud disini ialah memangkas pengeluaran yang tidak perlu atau sifatnya tidak darurat. Tujuannya ialah mengalokasikan lebih banyak dana untuk disimpan atau ditabung. Untuk dapat mengurangi konsumsi belanja secara tepat dan efektif, Anda perlu terlebih dahulu mengetahui pos-pos pengeluaran rutin setiap bulan.

Tingkatkan Kapasitas Dana Darurat

Pada langkah sebelumnya telah disinggung bahwa tujuan mengurangi konsumsi biaya ialah mengalokasikan lebih banyak dana untuk disimpan dan ditabung. Maksud dari pernyataan tersebut ialah meningkatkan dana darurat yang Anda miliki. Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang selama Resesi Ekonomi berlangsung. Oleh sebab itu, Anda perlu mempersiapkan dana darurat sebagai tindakan antisipasi. Sehingga ketika Anda membutuhkan dana dalam jumlah besar, tabungan atau bahkan asset Anda tidak akan seluruhnya terkuras habis.

resesi ekonomi

Tingkatkan Jumlah Penghasilan

Jika Anda merasa bahwa mengurangi konsumsi belanja kurang efektif, maka opsi lain yang dapat Anda lakukan ialah meningkatkan jumlah penghasilan. Di era kemajuan teknologi seperti saat ini, sangat mudah bagi Anda untuk mendapatkan informasi terkait pekerjaan sampingan atau pekerjaan paruh waktu. Anda juga dapat meningkatkan pemahaman dan keahlian mengenai suatu bidang yang menunjang pekerjaan sampingan Anda melalui internet. Namun apabila Anda memilih untuk tetap fokus pada pekerjaan Anda, maka Anda dapat bekerja lebih giat untuk mendapatkan promosi dari perusahaan. Jika Anda seorang pengusaha, Anda juga dapat menambah pundi-pundi penghasilan dengan memanfaatkan kebutuhan pasar saat terjadi Resesi Ekonomi.

Utamakan Pembayaran Utang dengan Bunga yang Tinggi

Apakah Anda seorang pengguna kartu kredit? Atau apakah Anda memiliki cicilan yang belum dilunasi, seperti rumah atau kendaraan? Jika ya, maka alokasikan pendapatan Anda terlebih dahulu untuk menyelesaikan tagihan Anda sebelum membuat anggaran konsumsi belanja rutin. Menunda pembayaran utang dengan bunga yang tinggi justru akan membuat pengeluaran Anda semakin membengkak. Apalagi saat terjadi Resesi Ekonomi, umumnya tingkat suku bunga bank akan semakin naik.

Mulai Investasi

Selain dana darurat, pastikan Anda selalu mengalokasikan pendapatan Anda untuk investasi. Ada berbagai wujud investasi yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan Anda, seperti emas, tabungan, deposito, asuransi, hingga saham. Bahkan Anda dapat berinvestasi melalui berbagai laman resmi yang dijamin oleh Otoritas Jasa Keuangan hanya melalui ponsel Anda. Baiknya Anda memulai investasi sejak dini sebagai langkah antisipasi jauh sebelum Resesi Ekonomi menghampiri.

Kunci penting dalam mempertahankan keuangan Anda maupun perusahaan dari guncangan akibat Resesi Ekonomi ialah mengelola pengeluaran sebaik mungkin. JojoExpense merupakan suatu aplikasi keuangan yang mampu membantu Anda dalam mengelola pengeluaran perusahaan. Dengan menggunakan aplikasi JojoExpense, kini Anda dapat melakukan transfer pengeluaran secara real time pada karyawan Anda sekaligus mencatatnya secara otomatis. JojoExpense nantinya akan menyediakan analisa pertumbuhan perusahaan berdasarkan data aktivitas finansial Anda yang telah terkumpul.

Berikut ini merupakan beberapa fitur andalan JojoExpense antara lain:

  • Lakukan approval terhadap request cash advance dimanapun Anda berada hanya dengan satu klik melalui ponsel Anda
  • Pantau dan analisa biaya yang Anda keluarkan untuk aktivitas operasional perusahaan dengan budget controlling
  • Real time geotagging mencegah Anda untuk mengetahui secara pasti dimana transaksi dilakukan serta deteksi kemungkinan terjadinya penipuan keuangan

JojoExpense merupakan solusi yang tepat untuk mengelola keuangan Anda. Tunggu apalagi, segera daftarkan perusahaan Anda dan coba gratis selama 14 gratis sekarang juga!