Tujuan Ekonomi Syariah : Pengertian dan Prinsip Dasarnya

tujuan ekonomi syariah

Perkembangan ekonomi saat ini tidak hanya dipengaruhi oleh konsep ekonomi kapitalis (liberal) dan ekonomi sosialis. Ada beberapa pemikiran yang telah memberikan kontribusi bagi perkembangan ekonomi saat ini, salah satunya adalah tujuan ekonomi syariah.

Dalam buku Pengantar Ekonomi Islam, 2019, bahwa ekonomi Islam merupakan penerapan langsung dan tidak langsung dari konsep Alquran dan Hadis dalam kegiatan ekonomi. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa paradigma utama ilmu ekonomi Islam bersumber dari Alquran dan Sunnah.

Kedua sumber ini tidak dapat dibandingkan dengan prinsip dasar ekonomi kapitalis dan ekonomi sosialis. Ekonomi Islam memiliki ciri dasar ekonomi rabi dan ekonomi manusia. Dikatakan bahwa ini adalah ekonomi Arab karena penuh dengan arahan dan nilai ketuhanan.

Sementara itu, ekonomi Islam dianggap ekonomi manusia karena diwujudkan dan ditujukan untuk memajukan kesejahteraan manusia. Selain dua ciri dasar tersebut, ekonomi Islam juga memiliki ciri penting lainnya yaitu keyakinan.

Keyakinan adalah bagian penting dari ekonomi Islam, karena secara langsung mempengaruhi bagaimana kepribadian, perilaku, gaya hidup, selera dan preferensi seseorang, sikap terhadap orang, sumber daya dan lingkungan dibentuk. Kepercayaan adalah filter moral yang memberikan arahan dan tujuan untuk penggunaan sumber daya dan merangsang mekanisme yang diperlukan untuk operasi yang efektif.

Definisi Ekonomi Islam

tujuan ekonomi syariah

Buku Ekonomi Syariah karya Yoyok Prasetyo memuat beberapa prinsip ekonomi Islam. Pertama, menurut penjelasan Monzer Kahf, ekonomi Islam merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang bersifat interdisipliner atau tidak bisa berdiri sendiri, tetapi membutuhkan pemahaman yang baik dalam menunjang ilmu pengetahuan.

Hukum dan ekonomi Islam merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari masalah-masalah ekonomi dari perspektif Islam. Di sisi lain, ekonomi Islam memiliki prinsip transaksi Islam yang merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam.

Kemudian, menurut Mannan (MA. Mannan), ekonomi Islam merupakan ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Dengan kata lain, definisi hukum dan ekonomi Islam menekankan pada sifat subjek yang komprehensif dan didasarkan pada nilai-nilai moral ekonomi Islam yang bertujuan untuk menilai kesejahteraan manusia, yang dicapai dengan penyelenggaraan sumber daya alam atas dasar kerjasama dan partisipasi.

Tujuan Ekonomi Syariah

tujuan ekonomi syariah

Berlawanan dengan sistem ekonomi bebas yang bertujuan untuk mencari kepentingan terbaik dan sistem ekonomi komando yang bertujuan untuk mencapai kemakmuran bersama, tujuan dari sistem ekonomi Islam adalah Farah, kemakmuran dunia dan seterusnya.

Kesejahteraan meliputi jiwa, moralitas, jiwa dan raga. Pada tataran mikroekonomi ekonomi syariah diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar umat manusia, sedangkan pada tataran makroekonomi ekonomi syariah diharapkan mampu membangun stabilitas ekonomi dan kesejahteraan suatu negara guna mencapai tujuan dunia dan masa depan.

Selain itu, dalam ilmu ekonomi Islam terdapat lima filsafat yang disebut filsafat ekonomi. Ini adalah tujuan yang ditetapkan oleh setiap hukum Islam (termasuk ekonomi Islam). Pusat ekonomi Islam meliputi:

  • Menjaga keyakinan agama (Hifzh adin).
  • Keep the Soul (Shifri Nash).
  • Tetap bijak (Hifzh al aql).
  • Perlindungan properti (Hifzh al maal).
  • Membesarkan keturunan (Hifzh an nasl).

Intinya, bahwa tujuan ekonomi Islam bukanlah untuk mengekang kebebasan pribadi secara berlebihan, membangun keseimbangan ekonomi makro dan ekologi, dan menguatkan persatuan keluarga dan sosial serta ikatan moral yang ada dalam masyarakat.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Prinsip Tujuan Ekonomi Syariah

tujuan ekonomi syariah

Prinsip Ekonomi Islam sebagai ilmu, Ekonomi Islam memiliki prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan keilmuannya. Dalam buku “Ekonomi Islam: Metode Ekonomi Makro Islam dan Konvensional” (2005) yang ditulis oleh Eko Suprayitno dijelaskan beberapa prinsip ekonomi Islam, yaitu: sumber daya dianggap sebagai tugas yang diberikan kepada manusia oleh Tuhan.

Dengan kata lain, manusia harus menggunakan sumber daya untuk kegiatan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Kepemilikan pribadi masih diakui. Namun, dalam rentang tertentu terkait dengan kepentingan masyarakat, dan tidak mengenal pendapatan ilegal.

Pekerjaan merupakan penggerak utama kegiatan ekonomi Islam. Islam mendorong orang untuk berjuang dan memperjuangkan materi dengan berbagai cara, selama mereka mematuhi aturan yang ditetapkan dalam Islam. Kepemilikan kekayaan seharusnya tidak hanya dimiliki oleh segelintir orang.

Setiap orang harus memainkan peran modal produktif, yang akan meningkatkan produk nasional bruto dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Islam menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya berpedoman pada manfaat bagi masyarakat.

Islam menjamin kebebasan pribadi. Namun kebebasan ini tidak boleh melanggar aturan yang ditetapkan oleh Allah SWT. Umat ​​Islam harus taat kepada Allah SWT. Dengan cara demikian akan mendorong umat Islam untuk menjauhi hal-hal yang berhubungan dengan kejahatan.

Zakat harus dibayarkan untuk aset yang mencapai batas (nisab). Zakat adalah sarana untuk mendistribusikan sebagian kekayaan orang-orang kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Islam melarang segala bentuk riba. Islam mengizinkan negara mengatur urusan ekonomi.

Kesimpulan

keluarga

Prinsip ekonomi Islam menekankan pada tujuh poin. Pertama-tama, sumber daya adalah anugerah atau anugerah dari Allah, jadi manusia tidak boleh melakukan apapun yang diinginkannya. Kedua, tidak ada kepemilikan mutlak.

Ketiga, kongregasi yang mendorong pembangunan ekonomi bersama. Keempat, pembagian kekayaan merata, sehingga tidak ada kesenjangan. Kelima, ekonomi syariah menjamin kepemilikan masyarakat dan berencana memanfaatkannya untuk kemaslahatan masyarakat. Keenam, orang yang memiliki aset tertentu wajib membayar zakat. Terakhir, prinsip ekonomi Islam adalah melarang segala bentuk riba.

Karakteristik ekonomi Islam jelas berbeda dengan ekonomi kapitalis dan sosialis. Ia memiliki tiga ciri, yang pertama adalah ekonomi ketuhanan yang bersumber dari Allah SWT. Ekonomi menengah menjaga keseimbangan di antara semua aspek. Terakhir, ekonomi berkeadilan menunjukkan aspek keadilan dari semua pihak yang terlibat dalam praktik ekonomi Syariah.

Pengelolaan Keuangan secara Ekonomi Syariah

Pentingnya pengelolaan keuangan sesuai dengan prinsip ekonomi syariah menjadi landasan bagi Jojonomic meluncurkan software akuntansi keuangan yang telah dipercaya banyak perusahaan besar di Indonesia dalam menyusun laporan keuangannya.

Software tersebut bernama JojoExpense. Mulai sekarang, kendali penuh di tangan Anda. Kelola seluruh anggaran perusahaan hanya dengan ponsel Anda. Setujui maupun tolak pengajuan reimbursement dan cash advance kapanpun dan dimanapun. Pantau pula penggunaan budget oleh karyawan anda.

Fokuskan tenaga dan waktu berharga Anda pada hal yang benar-benar penting. Serahkan setiap proses pengajuan cash advance dan reimbursement pada JojoExpense dan biarkan prosesnya berjalan otomatis, tanpa kehilangan kendali dengan custom approval flow dan policy. Tidak ada lagi tenaga dan waktu berharga yang terbuang sia-sia.

JojoExpense memberi Anda akses mudah menuju keuangan perusahaan Anda tidak peduli tempat dan waktu. Baik Anda mau mengajukan request reimbursement atau mengizinkan cash advance, semua dapat dilakukan melalui telepon genggam Anda.

So tunggu apalagi, coba gratis JojoExpense sekarang juga dan rasakan kemudahan mengelola bisnis secara cepat, tepat dan otomatis pada perusahaan Anda!