Value for Money; Definisi, Manfaat, Indikator, dan Pengukuran

value for money

Value for money merupakan suatu konsep penilaian kerja suatu organisasi sektor publik yang dinilai berdasarkan tingkat keberhasilan suatu program kerja. Tingkat keberhasilan yang dimaksud mengacu pada tiga elemen utama, di antaranya adalah efisiensi, efektivitas, dan ekonomi. Melalui konsep ini, bisa didapatkan informasi berupa indikator apakah dana yang telah dibelanjakan mampu menghasilkan nilai tertentu bagi kelompoknya.

Tak jarang, sektor publik dinilai sebagai pusat inefisiensi, sumber kebocoran dana, pemborosan sehingga sebuah institusi selalu mengalami kerugian. Hal ini yang akhirnya memunculkan tuntutan baru supaya organisasi di sektor publik mulai memperhatikan value for money dalam setiap kegiatannya.

Selain meliputi penilaian finansial, ada juga penilaian kinerja yang bersifat non-finansial melalui metode value for money. Salah satunya adalah penilaian pada kualitas pelayanan dengan memperhatikan kualitas yang konsisten, yaitu memenuhi ekspektasi pelanggan sasaran.

Anggaran seringkali digunakan sebagai alat perencanaan suatu aktivitas publik yang kemudian dinyatakan dalam satuan moneter. Anggaran juga bisa digunakan sebagai suatu alat pengendalian supaya fungsi perencanaan dan pengawasan berjalan dengan baik. Demi berjalan sesuai dengan fungsinya, seluruh pencatatan atas sistem anggaran harus dicatat dengan sistematis. Termasuk juga seluruh penerimaan dan pengeluaran di dalamnya.

Bisa dikatakan, value for money adalah suatu rangkaian indikator yang segala unsurnya berbentuk satu kesatuan dari input, output, ataupun outcome. Dengan adanya value for money, suatu organisasi diharapkan mampu memenuhi prinsip ekonomi, efektivitas, dan juga efisiensi secara bersamaan.

value for money

Manfaat value for money

Dalam pengukuran kinerja keuangan suatu organisasi sektor publik, value for money memiliki manfaat penting. Salah satunya, membantu suatu instansi pemerintah supaya mampu memberikan kesadaran akan uang publik atau public costs awareness sebagai akar dari pelaksanaan akuntabilitas publik itu sendiri. Bukan hanya itu, value for money juga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan tepat dan sesuai sasaran. Alhasil, tercipta mutu pelayanan yang baik dengan penggunaan sumber daya yang efisien dan ekonomis.

Indikator value for money

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sebagian orang berpendapat bahwa value for money adalah suatu konsep pengelolaan organisasi di sektor publik berdasarkan tiga elemen utama. Mulai dari ekonomi, efisiensi, dan juga efektivitas dengan penjelasan sebagai berikut:

  • Ekonomi

Indikator ekonomi merupakan perolehan input dengan kualitas tertentu yang didapatkan dengan harga terendah. Ekonomi adalah suatu perbandingan input dengan input value yang dinyatakan dalam satuan moneter. Indikator satu ini juga berhubungan dengan kemampuan suatu organisasi mampu meminimalkan input resources yang digunakan. Salah satu cara paling umum dengan menghindari adanya pengeluaran yang tidak diperlukan.

  • Efisiensi

Indikator efisiensi merupakan pencapaian output yang maksimal dengan input tertentu. Bisa juga dikatakan sebagai penggunaan input yang terendah demi mencapai output tertentu. Selain itu, efisiensi ini juga merupakan nilai yang didapatkan dari hasil perbandingan jumlah output ataupun input yang dihubungkan dengan suatu standar kinerja tertentu.

  • Efektivitas

Indikator yang terakhir adalah efektivitas. Bisa dikatakan, efektivitas adalah suatu tingkat pencapaian hasil program dengan target sederhana yang telah ditetapkan. Pada dasarnya, efektivitas adalah perbandingan dari outcome dan output.

Sejatinya, prinsip value for money menuntut nilai-nilai ekonomis atau hemat dalam pengadaan beserta alokasi sumber daya yang dimaksud. Sementara efisien berarti penggunaan atau pengorbanannya diminimalkan, tetapi hasilnya maksimal. Begitu juga dengan efektif atau berhasil guna yang dalam arti pencapaian suatu tujuan dan sasaran yang diinginkan.

value for money

Pengukuran value for money

Ekonomi, efisien, dan efektivitas pada pengukuran kinerja keuangan dan non-keuangan yang menggunakan metode value for money baru bisa diukur setelah tingkat input, output, dan outcome diketahui. Secara umum, tahap pertama dalam suatu organisasi adalah menentukan input, output, dan juga outcome. Dari penentuan tersebut, kemudian dikaitkan lagi dengan tujuan, visi, dan misi organisasi.

Setelah penentuan tingkat input, output, dan outcome berhasil dilakukan, maka selanjutnya adalah menghitung nilai ekonomi, efisien, dan efektivitas. Berikut penjelasan tentang cara pengukuran, rumus, dan juga kriteria yang digunakan dalam pengukuran value for money.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

1.    Pengukuran ekonomis

Secara garis besar, pengukuran ekonomis hanya mempertimbangkan sejumlah masukan yang digunakan. Ekonomis adalah ukuran yang relatif, seperti misalnya apakah biaya organisasi lebih besar dari yang telah dianggarkan? Apakah organisasi telah menggunakan sumber daya finansial yang dimiliki secara optimal?

Adapun rumus pengukuran ekonomis adalah sebagai berikut:

value for money

Keterangan:

Input adalah realisasi anggaran

Input value adalah anggaran

Kamu juga perlu mengetahui kriteria ekonomis yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  • Apabila perbandingan nilai yang diperoleh angkanya kurang dari 100% (X < 100%), maka artinya adalah ekonomis.
  • Jika perbandingan nilai yang diperoleh sama dengan 100% (X = 100%), maka artinya ekonomis berimbang.
  • Pun bila perbandingan nilai yang diperoleh lebih dari 100% (X > 100%), maka artinya tidak ekonomis.

2.    Pengukuran efisiensi

Efisiensi dalam metode value for money sangat erat kaitannya dengan konsep produktivitas. Umumnya, pengukuran efisiensi dilakukan dengan cara membandingkan antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan atau cost of output.

Jika suatu produk atau hasil kerja tertentu bisa dicapai dengan menggunakan sumber daya dan dana paling rendah (spending well), maka artinya seluruh kegiatan operasional tersebut bisa dikatakan efisien.

Perlu diketahui, efisiensi adalah hal penting dari ketiga pokok bahasan value for money yang telah disebutkan di atas. Sebab, jika dibandingkan dengan konsep ekonomis dan efektivitas, efisiensi merupakan bagian dari indikator value for money yang bisa diukur dengan rasio antara input dan output. Sementara, ekonomi hanya menekankan pada input. Begitu juga dengan efektivitas yang hanya bicara soal output saja.

Adapun rumus pengukuran tingkat efisiensi ini adalah sebagai berikut:

value for money

 

Keterangan:

Output adalah hasil yang dicapai melalui kebijakan program dan juga aktivitas.

Input adalah realisasi anggaran.

Kriteria efisiensi tersebut adalah sebagai berikut:

  • Apabila nilai perbandingan yang diperoleh kurang dari 100% (X < 100%), maka artinya tidak efisien.
  • Jika nilai perbandingan yang diperoleh sama dengan 100% (X = 100%), maka artinya efisiensi cukup seimbang.
  • Pun bila nilai perbandingan yang diperoleh lebih dari 100% (X > 100%), maka artinya adalah efisien.

3.    Pengukuran efektivitas

Pada dasarnya, efektivitas terkait dengan segala pencapaian tujuan ataupun target kebijakan. Efektivitas juga sering dikatakan sebagai hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang wajib dicapai. Suatu kegiatan operasional bisa dikatakan efektif jika proses kegiatannya mampu mencapai tujuan dan sasaran akhir dari kebijakan itu sendiri (spending wisely).

Secara umum, efektivitas merupakan ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Jika suatu organisasi berhasil mencapai tujuan yang dimaksud, maka bisa dikatakan organisasi tersebut telah berjalan efektif.

Namun, hal paling penting yang patut diingat adalah efektivitas tidak terkait dengan berapa besar biaya yang telah dikeluarkan guna tujuan tertentu. efektivitas hanya mampu melihat sejauh mana suatu program atau kegiatan telah mencapai tujuan yang ditetapkan.

Adapun rumus pengukuran efektivitas adalah sebagai berikut:

value for money

 

Keterangan:

Outcome adalah dampak dari suatu kegiatan.

Output adalah hasil yang dicapai oleh kebijakan suatu program.

Kriteria efektivitas jika dijabarkan adalah sebagai berikut:

  • Apabila nilai perbandingan yang diperoleh kurang dari 100% (X < 100%), maka artinya tidak efektif.
  • Jika nilai perbandingan yang diperoleh sama dengan 100% (X = 100%), maka artinya efektivitas cukup berimbang.
  • Pun bila nilai perbandingan yang diperoleh lebih dari 100% (X > 100%), maka artinya sangat efektif.
value for money
Ekonomi, Efektivitas, dan Efisiensi Perusahaan juga perlu diperhatikan dengan penggunaan JojoExpense

Seperti halnya suatu organisasi yang mengandalkan metode value for money dalam pengukuran kinerja keuangannya, perusahaan juga membutuhkan sistem yang sama. Hanya saja, metode yang diterapkan sedikit berbeda. Salah satu cara paling tepat adalah dengan menggunakan suatu sistem aplikasi berbasis teknologi yang memiliki banyak fitur seperti JojoExpense.

JojoExpense merupakan solusi terbaik untuk kebutuhan human resources perusahaan yang dikemas dalam satu aplikasi mutakhir. JojoExpense mampu mencatat pengeluaran secara otomatis, memonitor sekaligus menganalisa aktivitas karyawan, hingga melakukan transfer pendanaan secara langsung kepada karyawan.

Menariknya, JojoExpense dibekali dengan teknologi Real Time Geotagging sehingga kamu bisa mengetahui secara pasti di mana sebuah transaksi dilakukan. Melalui fitur ini, kamu juga bisa mendeteksi kemungkinan terjadinya penipuan dan kesalahan finansial.

Untuk mengetahui kehebatan JojoExpense, ayok coba versi gratisnya!