Mau Mengundurkan Diri? Ini Alasan Resign yang Tepat

Alasan Resign

Resign atau mengundurkan diri tempat kerja menjadi salah satu keputusan terbesar dalam kehidupan seseorang. Terlebih jika ia sudah melalui banyak waktu atau bekerja pada perusahaan tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama. Tentunya merelakan sesuatu yang sudah menjadi bagian dari rutinitas keseharian dalam beberapa waktu belakangan menjadi hal yang tak mudah untuk dilakukan.

Namun hal ini akan berbeda jika Anda keluar dari sebuah perusahaan karena alasan resign yang kurang baik. Seperti karena Anda terlibat konflik dengan karyawan lain, pimpinan yang terlalu otoriter, kesejahteraan karyawan yang tidak diperhatikan dan masih banyak lagi lainnya. 

Jika itu yang Anda alami saat ini, mengundurkan diri dari perusahaan mungkin menjadi salah satu keputusan paling tepat dan paling membahagiakan yang pernah Anda lakukan. Karena setelah sekian lama, akhirnya Anda dapat membebaskan diri dari belenggu perusahaan yang kurang bertanggung jawab.

Meski demikian, sebenarnya dalam praktek pengunduran diri dari suatu perusahaan, terdapat tata cara serta alasan yang lebih baik dihindari. Nah, pada artikel kali ini, Jojonomic akan mengajak Anda untuk membahas mengenai cara serta alasan resign yang baik dan benar. Kira-kira apa saja, ya? Simak lengkap artikel berikut sampai tuntas.

Cara yang Paling Tepat Mengundurkan Diri dari Perusahaan

Cara Mengundurkan Diri yang Baik dan Profesional

Perlu diketahui, resign juga memiliki tata caranya tersendiri. Anda tidak bisa melakukan pengunduran diri secara tiba-tiba. Dalam prakteknya, terdapat beberapa cara resign terbaik yang bisa Anda lakukan agar terlihat profesional di mata perusahaan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Hindari resign secara mendadak

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Anda tidak bisa mengundurkan diri dari perusahaan dengan cara mendadak. Hal ini dikarenakan perusahaan juga membutuhkan waktu untuk mengisi kekosongan posisi setelah peninggalan Anda nanti. Untuk itu, waktu terbaik dalam memberikan informasi pengunduran diri adalah 2-4 minggu sebelum Anda benar-benar berhenti bekerja dari perusahaan tersebut.

Artinya, dalam 2-4 minggu tersebut Anda sudah mengajukan surat permohonan pengunduran diri. Dengan demikian, perusahaan masih memiliki waktu untuk mencari kandidat baru serta nantinya, Anda juga bisa memberikan pelatihan terhadap karyawan baru yang akan menggantikan Anda untuk waktu kerja yang masih tersisa.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

2. Berikan surat pengunduran diri secara langsung

Berikutnya, Anda harus memberikan surat pengunduran diri tersebut secara langsung pada HRD maupun pimpinan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Anda keluar dari perusahaan tersebut bukan karena alasan masalah internal yang terjadi dalam perusahaan. Sebab jika memang itu alasannya, perusahaan bisa menjadi mediator untuk membantu permasalahan yang terjadi di antara karyawan.

3. Tidak bermalas-malasan 

Meski Anda sudah mengajukan permohonan pengunduran diri dari 30 hari sebelumnya. Bukan berarti Anda bisa bekerja seenaknya tanpa memikirkan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Anda tetap harus bekerja seperti biasa dengan memperhatikan kualitas serta proses yang dijalankan. 

Tinggalkanlah kesan positif selama Anda bekerja di perusahaan tersebut, bahkan meskipun alasan resign Anda sebenarnya karena sistem perusahaan yang kurang berkualitas.

4. Mengembalikan properti perusahaan yang dipinjam/digunakan

Jika Anda difasilitasi perusahaan berupa laptop, notebook, tablet atau sejenisnya, Anda harus memastikan bahwa barang tersebut merupakan pinjaman atau diberikan secara cuma-cuma. Jika ternyata hanya pinjaman semata, maka Anda harus mengembalikannya pada perusahaan sesaat sebelum Anda benar-benar meninggalkan perusahaan tersebut.

5. Jangan lupa untuk berpamitan dengan atasan serta rekan kerja

Anda datang ke perusahaan tersebut dengan sambutan yang cukup baik dari para rekan kerja serta atasan yang lain. Sehingga Anda juga harus pergi dengan berpamitan dan menciptakan kesan baik pada saat mengundurkan diri dari sana. Cobalah untuk berpamitan secara personal pada masing-masing rekan kerja yang Anda, ajak mereka berfoto bersama di hari terakhir Anda berada di sana dengan demikian kenangan Anda dengan mereka akan lebih berkesan dan tidak akan mudah dilupakan.

Alasan Resign yang Baik Agar Diterima Perusahaan

Alasan Resign yang Tepat

Nah, meskipun Anda sudah menggunakan cara-cara terbaik di atas, dalam prakteknya pengajuan resign Anda belum tentu akan diterima oleh perusahaan. Sebab tak sedikit perusahaan yang akan mempersulit atau ingin mempertahankan Anda pada saat mengundurkan diri tersebut. Maka dari itu, jika keputusan ini sudah bulat, Anda bisa mencari atau menggunakan alasan resign terbaik berikut ini.

1. Kurangnya jenjang karir dalam perusahaan

Tak perlu sungkan menyampaikan kekurangan perusahaan di depan atasan, karena hal tersebut bisa menjadi bahan evaluasi bagi mereka. Dalam hal ini jika Anda ingin mengundurkan diri lantaran sudah bekerja lama di perusahaan tersebut namun tidak mengalami peningkatan jabatan atau tidak adanya kenaikan gaji secara berkala, maka Anda bisa menggunakannya sebagai salah satu alasan jitu untuk resign agar diterima oleh perusahaan. 

Namun biasanya, perusahaan akan memberikan penawaran terlebih dahulu terkait hal tersebut. Terlebih jika Anda dirasa sebagai salah satu karyawan terbaik yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Budaya kerja yang tidak sesuai dengan ekspektasi

Berikutnya, Anda juga bisa resign karena tidak nyaman dengan suasana yang ada dalam perusahaan tersebut. Alasan tersebut cukup sering dijadikan alasan bagi karyawan baru yang memang tidak bisa beradaptasi dengan cara serta suasana kerja di kantornya. Terlebih jika didukung lingkungan kerja yang kurang suportif serta atasan yang bertindak secara otoriter.

3. Pekerjaan tidak sesuai kontrak

Dalam kontrak kerja yang dibuat, biasanya memuat mengenai tanggung jawab serta tugas apa saja yang harus Anda emban dan kerjakan. Nah, jika dalam prakteknya Anda menemukan job description yang tidak sesuai dengan kontrak. Maka Anda bisa mengajukan resign pada perusahaan.

Terlebih jika job tersebut diberikan dalam jangka waktu yang cukup lama serta kuantitas yang cukup banyak. Hal ini tentu saja mengesalkan, bukan? Misalnya saja Anda bekerja sebagai staff administrasi dalam perusahaan, namun karena pihak atasan mengetahui bahwa Anda bisa mengoperasikan software editing foto, mereka meminta Anda untuk membuat desain foto tertentu. Yang mana tentu saja itu tidak termasuk tanggung jawab serta tugas Anda yang utama.

4. Melanjutkan studi

Alasan resign yang satu ini biasanya sangat jarang ditolak oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan akan sangat mendukung karyawannya untuk mendapatkan jenjang pendidikan terbaik. Terlebih jika Anda ingin bekerja lagi di perusahaan tersebut setelah lulus dari pendidikan nanti.

Jika memang itu yang Anda inginkan, perusahaan bisa memberikan Anda surat rekomendasi untuk masuk ke dalam universitas yang Anda inginkan. Bahkan jika universitas tersebut masih berada di kota yang sama dengan lokasi kantornya, pihak perusahaan dapat memberikan Anda keringanan. Sehingga Anda dapat tetap bekerja sambil kuliah tanpa harus kehilangan penghasilan utama.

5. Kepindahan tempat tinggal

Jika Anda resign dari perusahaan karena ingin pindah lokasi tempat tinggal, hal ini biasanya akan segera di-approve oleh pihak perusahaan. Terlebih jika lokasi tempat Anda pindah berada di jauh luar kota atau luar pulau. Yang mana, hal tersebut sangat tidak memungkinkan untuk perusahaan mempertahankan Anda.

Penutup

Jojo Payroll

Nah, itulah tadi beberapa cara serta alasan resign yang baik dan bisa Anda coba. Bagaimana pun masih banyak lagi alasan resign yang bisa Anda lakukan sesuai dengan keadaan atau kondisi realita saat ini. Misalnya kondisi keluarga, tubuh Anda yang sudah tidak fit lagi untuk bekerja dan lain-lain.

Bagi perusahaan, karyawan yang resign seharusnya dijadikan bahan evaluasi terkait kinerja operasional yang ada di dalamnya. Terlebih jika terindikasi seorang karyawan keluar karena suasana kerja serta masalah internal yang ada di dalamnya. Hal ini hanya akan membuat sebanyak apapun karyawan baru tidak akan betah dengan lingkungan kerjanya.

Untuk itu, perusahaan harus bisa memastikan dan menjamin kesejahteraan masing-masing pekerja di dalamnya. Termasuk dalam hal penggajian. Perusahaan dituntut untuk memberikan bayaran secara tepat waktu di tanggal yang sudah sesuai perjanjian.

Jojo Payroll bisa dijadikan solusi jitu untuk perusahaan dalam membayarkan gaji pada karyawan secara tepat waktu. Sebab perangkat lunak yang satu ini dibekali fitur Scheduling atau penjadwalan pembayaran gaji sehingga upah karyawan akan ditransfer secara otomatis sesuai dengan jadwal gajian yang diberlakukan.

Aplikasi Jojo Payroll juga dapat diintegrasikan dengan mesin absensi dalam perusahaan. Sehingga akan memudahkan kinerja perusahaan dalam mengelola gaji dengan berdasarkan kehadiran karyawan saat bekerja.

Selain itu, perangkat ini juga dilengkapi fitur tambahan meliputi perhitungan bonus, lembur, tunjangan, THR, pajak pph 21, BPJS, reimbursement dan masih banyak lagi lainnya. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Payroll dan permudah cara Anda dalam menggaji karyawan hanya dalam hitungan menit!