Mengenal 4 Istilah yang Ada dalam Cashflow Quadrant

Cashflow Quadrant

Bagi sebagian orang istilah casflow quadrant mungkin terdengar asing di telinga. Namun bagi sebagian yang lain, istilah yang satu ini cukup familiar. Kira-kira apa sih cashflow quadrant itu?

Pengertian Cashflow Quadrant

Pengertian Cashflow Quadrant

Cashflow quadrant sendiri adalah sebuah diagram yang digunakan untuk  menggambarkan cara dari seseorang untuk memperoleh penghasilannya atau untuk mengetahui sumber pendapatan dari orang tersebut. Melalui sebuah buku yang ditulis oleh Robert Kiyosaki dituliskan bagaimana nilai atau cara yang dianut seseorang akan berpengaruh pada cara orang tersebut dalam memilih pekerjaan.

Menurut Robert Kiyosaki dalam setiap detik, ada triliunan uang yang mengalir dari suatu tempat menuju tempat yang lain, dari satu perusahaan ke hal-hal lain, dari orang satu ke orang atau kebutuhan yang lain pula. Tapi anehnya, sebesar 95% manusia yang ada justru hanya mendapatkan sebagian kecil saja dari triliunan uang tersebut. Sedangkan sekitar 5% dari manusia lain mampu menikmati uang tersebut dengan jumlah nilai yang lebih besar.

Cashflow quadrant sendiri membagi sumber pendapatan dari seseorang menjadi empat bagian kuadran yakni E, S, B, dan I.

4 Tipe Manusia yang ada dalam Cashflow Quadrant

Dari banyaknya perbedaan yang ada antara manusia satu dengan yang lainnya, kita akan mempersempit perbedaan-perbedaan yang ada ke dalam empat kelompok manusia. Keempat kelompok manusia ini dibedakan dari cara memilih pekerjaan yang nanti akan dijalani sesuai dengan core value atau nilai yang dianut oleh setiap individu tersebut. Kira-kira Anda termasuk yang mana? 

1. Cashflow Quadrant “E”

Quadrant E

Quadrant “E” sendiri adalah singkatan dari “Employee” (karyawan) memilih mencari keamanan dan kenyamanan dalam memperoleh penghasilannya dengan cara bekerja serta mendapat gaji yang akan diterima setiap bulannya.

Dengan cara menjadi seorang karyawan (employed people) serta mampu memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang ada dalam sebuah perusahaan, pastinya nanti pekerjaan ini akan membawa orang tersebut pada taraf kenyamanan finansial seperti yang diharapkan (achieve financial). 

Orang-orang yang berada dalam tipe cashflow quadrant E  ini biasanya akan menukar seluruh waktu yang dimiliki untuk bekerja (40% waktu untuk diri sendiri dan 60% waktu untuk bekerja. Apabila orang-orang yang ada dalam tipe Quadrant E ini tidak bekerja, maka tidak akan ada uang yang akan dihasilkan.  

Dengan memiliki jenjang karir yang jelas, tentunya diharapkan nantinya membuat orang-orang dalam cashflow quadrant E bisa memiliki taraf kehidupan yang layak.

Tipe cashflow quadrant E ini adalah para karyawan yang memiliki security atau rasa aman karna mereka mendapatkan penghasilan atau gaji yang jelas setiap bulannya.

Namun, Quadrant “E” sendiri ternyata juga menggambarkan pekerja yang tidak berani mengambil risiko tinggi dalam pekerjaan.

Mental yang dimiliki oleh orang-orang dengan Quadrant “E”

  1. Cenderung enggan meningkatkan diri
  2. Terbiasa Dengan Kenyamanan
  3. Menunggu untuk disuruh
  4. Kurang berani untuk memiliki inisiatif
  5. Cenderung mengandalkan otak saja (bekerja cerdas)
  6. Seringnya hanya memikirkan dirinya sendiri

2. Cashflow Quadrant “S”

Quadrant S

Selanjutnya adalah Cashflow Quadrant “S” yang mewakili self-employed business. S disini merujuk kepada mereka yang sudah memiliki serta mengerjakan usahanya sendiri. Contohnya adalah para dokter, para agen asuransi, arsitek serta desainer. 

Jenis pekerjaan yang telah disebutkan diatas memiliki pengelolaan bisnis tersendiri, mereka juga cenderung tidak melepas bisnis yang mereka miliki begitu saja. Cashflow quadrant “S” ini sendiri tentunya masih membutuhkan kerja keras serta ide usaha dari pemilik bisnis tersebut.

Namun tidak berbeda dengan cashflow quadrant “E” yang telah dijelaskan diatas, untuk memperoleh penghasilan maka orang-orang dalam cashflow quadrant “S” harus menukar lebih banyak waktunya dalam bekerja. Jika orang lain masih mempunyai waktu untuk beristirahat setelah jam kerja kantor selesai, maka hal ini cukup berbeda dengan cashflow quadrant  “S” yang masih mempunyai bisnis yang harus mereka kelola sendiri, hal tersebut menyebabkan mereka harus bekerja lebih ekstra.

Mental yang dimiliki oleh orang-orang dengan Quadrant S (Self Employed) 

  1. Setingkat lebih baik jika dibandingkan mental Quadrant E
  2. Mampu untuk menunda kenyamanan
  3. Berusaha meningkatkan diri dengan terus memperbaiki diri dan belajar
  4. Selalu berusaha untuk inisiatif
  5. Berusaha untuk selalu bekerja keras dan cerdas
  6. Biasanya mampu bekerja mandiri, namun kesulitan untuk bekerja dalam tim
  7. Kurang mampu mendelegasikan pekerjaan
  8. Jika menjadi atasan, biasanya kurang mampu mengelola atau mengajar serta mendidik para bawahannya sehingga seringkali berakibat pada tim yang kurang sinergi
  9. Biasanya cenderung memikirkan kesuksesan dirinya sendiri

3. Cashflow Quadrant “B”

Quadrant B

Keseriusan dari para pelaku usaha di self-employed business nantinya pasti akan membawa kepada tingkat quadrant B atau big business. Adapun yang termasuk dalam golongan big business adalah perusahaan-perusahaan yang memiliki 500 karyawan lebih dalam perusahaannya. 

Para pemilik bisnis ini tentunya akan maju jika berniat untuk bekerja serta merintis bisnis miliknya sendiri (building a business). Golongan ini pastinya nanti akan mampu mengelola sumber daya-sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Meliputi barang atau bahan dari produk perusahaan sampai ke sumber daya manusianya (SDM)

Tipe Quadrant B merupakan para pebisnis yang sudah mampu untuk membuat sistem dalam perusahaan yang cukup baik dan akan terus berusaha untuk mengajak orang-orang yang mereka anggap memiliki kemampuan di bidang yang sedang mereka butuhkan untuk bekerja sama serta berupaya untuk menjadi tim yang solid. 

Saat perusahaan yang tergolong dalam big business ini dapat dipertahankan dan akan terus dikelola dengan baik mengikuti perkambangan zaman, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan ini kedepannya akan terus menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya (passive income).

Mental yang dimiliki oleh orang-orang dengan Quadrant B (Business Owner) 

  1. Setingkat lebih baik jika dibandingkan S
  2. Mampu untuk menunda kenyamanan
  3. Berusaha dengan untuk keras meningkatkan diri
  4. Selalu terlihat inisiatif
  5. Berusaha dengan bekerja keras serta cerdas
  6. Mampu untuk bekerja mandiri maupun bekerja dalam tim
  7. Mampu untuk mendelegasikan pekerjaan dengan baik
  8. Jika nantinya menjadi atasan, maka mampu mengelola dengan baik serta mengajari/mendidik bawahannya dengan sedemikian rupa sehingga nantinya akan tercipta kerja tim yang bersinergi serta terus berkembang
  9. Mampu untuk memimpin tim dalam mencapai sasaran/tujuan timnya
  10. Cenderung memikirkan kesuksesan bawahannya ataupun orang-orang disekitarnya dibanding diri sendiri
  11. Jujur, rendah hati, baik, serta  amanah

4. Cashflow Quadrant “I”

Quadrant I

Selanjutnya adalah cashflow quadrant I atau yang lebih dikenal dengan sebutan investor. Pada cashflow quadrant I ini digambarkan mereka adalah orang-orang yang telah memiliki kebebasan dalam hidupnya, baik kebebasan finansial maupun dengan kebebasan waktu.

Disertai dengan pengetahuan yang memadai serta akan terus diperbarui, maka harta serta aset yang dimiliki oleh para investor pastinya akan terus bertambah. Harta yang dimiliki oleh investor juga pada akhirnya nanti akan memudahkan untuk memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan

Mental yang dimiliki oleh orang-orang dengan Quadrant I (Investor) 

  1. Setingkat lebih baik dibandingkan B ataupun Quadrant yang lain.
  2. Semua mental yang ada di B ada juga pada I, hal ini ditambah dengan mampu menciptakan sistem pada perusahaan (software, hardware, dan humanware) dengan sedemikian rupa sehingga sistem yang diciptakan tersebut dapat berjalan dan berkembang sendiri, dsb.

Penutup

Itulah beberapa penjelasan mengenai cashflow quadrant. Dengan penjelasan-penjelasan diatas  diharapkan Anda bisa  mengukur seberapa sukseskah Anda saat ini dalam memperoleh penghasilan.

Untuk mencapai Quadrant I memang diperlukan usaha serta kerja keras dari berbagai pihak. Baik Anda yang masih bekerja untuk diri sendiri maupun Anda yang sudah mengelola perusahaan. Untuk perusahaan agar bisa menjadi Quadrant B maka harus berusaha untuk memperbaiki serta mengelola perusahaannya dengan sebaik serta seefisien mungkin, termasuk dalam pengelolaan data absen karyawan yang bisa mempengaruhi produktivitas perusahaan.

Perusahaan bisa menggunakan JojoTimes untuk mengelola dan memantau kehadiran karyawan dengan cara yang sangat mudah. Hanya dengan sebuah aplikasi yang bisa diakses kapan saja serta dari mana saja perusahaan bisa memonitor aktivitas karyawan dengan mudah! So tunggu apalagi? Tingkatkan produktivitas perusahaan Anda sekarang dengan JojoTimes sekarang!