Definisi Continuous Performance Management dan Tujuannya

Continuous Performance Management

Continuous performance management merupakan sebuah istilah yang sering digunakan dalam dunia human resource. Bagi sebagian orang, istilah tersebut mungkin terdengar asing padahal sebenarnya cukup sering dilakukan dalam sebuah operasional perusahaan, lho.

Lantas, apa sih sebenarnya continuous performance management itu? Seberapa penting keberadaannya dan apa saja manfaat dari pengaplikasiannya?

Pada artikel kali ini, Jojonomic akan mengajak Anda untuk memahami lebih lanjut mengenai istilah continuous performance management serta seluk beluknya. Penasaran, kan? Simak lengkap artikelnya berikut ini, ya.

Definisi Continuous Performance Management

Definisi Continuous Performance Management

Continuous performance management atau manajemen kinerja berkelanjutan merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawannya guna meninjau ulang bagaimana kinerja mereka dalam satu periode tertentu. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif kinerja yang sudah berjalan dan sudah diterapkan dalam satu periode waktu tersebut terkait pencapaian tujuan utama perusahaan.

Sesuai namanya, manajemen kinerja berkelanjutan ini dilakukan secara rutin setiap beberapa periode. Misalnya selama 3 bulan sekali, 6 bulan sekali atau bahkan 1 tahun sekali. Dengan dilakukannya peninjauan ulang terhadap kinerja karyawan dan perusahaan dalam beberapa waktu terakhir tersebut, perusahaan dapat mengetahui sudah sesuaikah langkah yang dijalankan dan seberapa efektif hasil yang sudah dicapai.

Jika ternyata dalam implementasinya, kinerja perusahaan tidak menunjukkan hasil yang maksimal atau jauh dari ekspektasi. Maka perlu diadakan evaluasi lebih lanjut terkait strategi yang digunakan serta bagaimana para karyawan tersebut berkontribusi. 

Manajemen kinerja ini penting untuk selalu diadakan secara berkelanjutan karena dapat membantu perusahaan dalam menyelaraskan karyawan dengan sumber daya lain yang ada di sebuah perusahaan untuk mencapai tujuan dengan baik.

Tujuan Diadakannya Continuous Performance Management

Tujuan Continuous Performance Management

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, continuous performance management perlu rutin diadakan untuk membantu perusahaan dalam mengevaluasi setiap permasalahan dalam operasional yang dapat menghambat proses mencapai tujuan perusahaan. Hal ini juga berperan penting dalam memberikan dorongan serta meningkatkan semangat kerja karyawan agar bekerja lebih giat dengan cara yang efektif dan efisien. Dengan demikian, tingkat produktivitas mereka pun juga akan meningkat seiring berjalannya waktu.

Selain itu, tujuan lain dari continuous performance management ini adalah untuk memastikan bahwa setiap elemen dalam perusahaan saling bekerja sama dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Itulah kenapa komponen ini dianggap memiliki peran yang cukup penting dalam setiap operasional sebuah bisnis atau usaha. 

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Mengingat seluruh karyawan memiliki kontribusi besar bagi perusahaan. Masing-masing divisi pun harus bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik untuk menghindari perselisihan agar tidak terjadi masalah yang dapat menghambat proses tercapainya tujuan.

Pada dasarnya, manajemen kinerja yang berkelanjutan ini sangat bermanfaat tak hanya bagi perusahaan, namun juga seluruh pihak yang terlibat di dalamnya. 

Komponen Penting dalam Manajemen Kinerja yang Berkelanjutan

Komponen penting dalam manajemen kinerja

Dilansir oleh The Balance Careers, sebuah manajemen kinerja terdiri dari beberapa komponen penting yang menyusunnya. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Membuat deskripsi pekerjaan yang jelas dan terperinci sesuai dengan apa yang sudah direncanakan sejak awal proses perekrutan karyawan

2. Melakukan pemilihan calon karyawan sesuai dengan kriteria yang sudah diminta dan dianggap potensial untuk kemudian dilanjutkan pada proses atau tahap wawancara

3. Menjalankan wawancara pada calon karyawan dengan mengajukan berbagai macam pertanyaan yang mendukung proses pemilihan

4. Mengajukan pertanyaan pada calon karyawan mengenai mampukah mereka dalam membantu perusahaan untuk meraih tujuan serta memenuhi tanggung jawab deskripsi pekerjaan yang sudah ditetapkan

5. Menyeleksi setiap kandidat karyawan yang sudah menempuh proses tersebut dengan berlandaskan kultur budaya perusahaan, ini dilakukan agar calon karyawan tidak kaget saat mereka diterima bekerja di perusahaan Anda

6. Memberikan penawaran pada calon karyawan tersebut seputar perusahaan mulai dari gaji, fasilitas, tunjangan dan lain-lain

7. Memberikan sambutan pada setiap karyawan baru yang sudah terpilih dan berhasil melewati proses wawancara dan seleksi, melakukan onboarding karyawan atau pengenalan pada seluruh instrumen perusahaan 

8. Menentukan standar kinerja karyawan baru tersebut yang bertujuan agar mereka mampu mengeluarkan seluruh potensinya untuk mengerjakan tanggung jawab pekerjaan

9. Memberikan training atau pelatihan pada setiap karyawan

10. Lakukan pembinaan dan mintai feedback dari mereka

11. Usahakan untuk senantiasa melakukan diskusi terkait perkembangan kinerja perusahaan pada seluruh karyawan yang terlibat

12. Berikan penghargaan atau apresiasi terhadap karyawan yang berprestasi

13. Memberikan penawaran jenjang karir, transfer karyawan, pergeseran posisi dan lain-lain dalam operasional perusahaan

14. Lakukan evaluasi kinerja pada saat terdapat karyawan yang resign untuk mengetahui penyebab atau permasalahan utamanya

Siklus Manajemen Kinerja Berkelanjutan

Siklus Manajemen Kinerja Berkelanjutan

Dalam praktek implementasinya, continuous performance management terdiri dari 4 siklus yang saling berkaitan dan harus Anda ikuti. Dikutip dari laman resmi Valamis, berikut adalah ke empat siklus tersebut:

1. Perencanaan (planning)

Pada tahapan awal siklus manajemen kinerja, para petinggi perusahaan harus melakukan diskusi terlebih dahulu terkait tujuan serta hal-hal apa saja yang harus dicapai oleh perusahaan tersebut. Hal ini meliputi tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin lengkap tentunya akan semakin baik karena dapat memberikan gambaran seperti apa kinerja perusahaan tersebut kelak ke depannya.

Dengan adanya perencanaan yang matang, target perusahaan tentu akan dibuat secara lebih logis atau masuk akal. Tentunya hal ini dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi perusahaan saat ini. Sehingga setiap karyawan yang nantinya berkontribusi dalam pencapaian perusahaan tersebut tidak akan merasa diberatkan dengan target yang muluk-muluk.

2. Pengamatan (monitoring)

Siklus yang selanjutnya adalah melakukan pengamatan terhadap kinerja perusahaan dalam satu periode. Biasanya hal ini dilakukan 1-2 kali dalam setahun. Namun demikian, masing-masing perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda terkait tahap monitoring ini.

Pengamatan ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kinerja perusahaan tersebut efektif diterapkan. Selain itu, pihak perusahaan juga harus memberikan perhatian terhadap setiap kontribusi karyawan. Jika terdapat masalah yang dialami, pastikan perusahaan memberikan bantuan serta solusi untuk memecahkan masalah tersebut.

Dalam tahap ini, perusahaan juga sangat mungkin memiliki tujuan baru yang akan ditetapkan. Karenanya, seluruh pihak yang terlibat harus siap terhadap segala risiko perubahan dari awal.

3. Peninjauan ulang (Reviewing)

Reviewing atau melakukan peninjauan ulang adalah tahapan dari siklus manajemen kinerja yang selanjutnya. Di mana pada tahap ini, Anda harus melakukan pengkajian dua arah dari sisi perusahaan serta dari sudut pandang karyawan. Nantinya, semua pihak yang terlibat diharapkan memberi masukan atau pendapat terkait proses serta tujuan yang akan dicapai.

Bisa dibilang tahap peninjauan ulang ini menjadi salah satu yang terpenting karena perusahaan bisa mendapatkan insight baru dari seluruh karyawan yang terlibat. Selain itu, memberikan mereka ruang untuk berpendapat juga akan meningkatkan semangat kerjanya karena merasa dianggap dan dihargai keberadaannya.

4. Penghargaan (Appreciation)

Terakhir adalah tahap penghargaan atau memberikan apresiasi terhadap seluruh pihak yang sudah berkontribusi. Tahap ini juga memiliki peran penting dalam meningkatkan semangat kerja karyawan. Dengan memberikan apresiasi atau reward setiap kali karyawan mencapai target maupun prestasi tertentu, mereka akan saling berlomba dan berkompetisi untuk memberikan kontribusi terbesarnya serta mengeluarkan setiap potensinya.

Tidak adanya apresiasi yang diberikan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu faktor seorang karyawan melakukan resign atau mengundurkan diri dari perusahaan. Hal ini tentu harus dihindari karena perusahaan dapat kehilangan karyawan berpotensi.

Contoh reward yang bisa diberikan oleh perusahaan pada karyawan adalah kenaikan gaji, memberikan bonus, kenaikan jabatan, memberikan sertifikat dan masih banyak lagi lainnya. Bahkan apresiasi sederhana seperti berterima kasih atau memberikan compliment (pujian) di depan karyawan lain pun juga sangat berarti.

Penutup

Jojo Times

Demikianlah artikel mengenai continuous performance management atau manajemen kinerja berkelanjutan. Lewat pemahaman singkat yang telah kami jabarkan di atas, Anda dapat mengetahui bahwa keberadaan manajemen yang satu ini cukup penting dalam sebuah perusahaan.

Jika perusahaan yang Anda dirikan saat ini belum menjalankan manajemen kinerja ini. Maka perlu diadakan sesegera mungkin agar dapat membantu efektivitas kinerja karyawan.

Selain itu, untuk mendukung Anda dalam meningkatkan efisiensi kerja karyawan, Anda bisa menggunakan Jojo Times, sebuah aplikasi absensi online yang dapat digunakan dengan mudah hanya lewat swafoto.

Aplikasi ini memungkinkan karyawan dapat melakukan absen dari mana saja bermodalkan kamera gawai mereka. Cukup sekali cekrek dan secara otomatis Jojo Times akan bekerja dengan mengenali wajah karyawan serta memberikan data mengenai waktu maupun lokasi di mana foto tersebut diambil.

Software ini efektif bagi Anda yang memiliki karyawan bekerja di luar kota atau tengah ditugaskan untuk bertemu dengan klien. Lewat seluruh fiturnya, Anda dapat terhindar dari risiko penipuan yang dilakukan oleh karyawan.

Jojo Times juga dapat digunakan untuk melakukan pelaporan tugas atau kegiatan yang sudah mereka lakukan. Dengan demikian, Anda selalu dapat memastikan bahwa karyawan Anda benar-benar menggunakan jam kerja dengan seharusnya.

Jadwal dan shift kerja karyawan juga dapat dikelola dan diatur sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi untuk mengoptimalkan sinkronisasi antara pengusaha dan karyawan. Menarik, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Times dan permudah cara Anda dalam memantau karyawan dari mana saja dan kapan saja.