Fenomena Glass Ceiling Serta Cara Mengatasinya Secara Efektif

glass ceiling

Glass ceiling mungkin saat ini masih menjadi suatu istilah yang tak banyak dikenal dan juga tak dipahami maknanya oleh masyarakat luas. Sebab kondisi ini tidak tampak secara umum di tengah masyarakat. Namun pada kenyataannya kondisi ini bukanlah merupakan suatu opini yang berlebihan saja melainkah hal ini merupakan suatu fakta yang terjadi di tengah masyarakat.

Glass ceiling pada dasarnya bisa dikatakan sebagai suatu ungkapan metafora yang umumnya menggambarkan adanya hambatan bagi kaum minoritas untuk mendapatkan peran yang lebih tinggi di dalam suatu perusahaan. Hal ini biasanya terjadi dan dialami oleh kaum perempuan sebagai kaum minoritas baik di tengah masyarakat maupun di sebuah perusahaan. Maka tentu saja kaum minoritas ini tidak dapat berkembang dan tidak dapat memiliki peran penting di perusahaan tempatnya bekerja.

Dampak Glass Ceiling

Kondisi stres

Salah satu dampak glass ceiling yang bisa saja terjadi di tengah masyarakat adalah timbulnya kondisi stres. Kondisi stres tentu bisa melanda beberapa orang yang mengalami tekanan dari perusahaan yang seolah memandang rendah golongan tertentu. Adanya kondisi yang tidak melibatkan peran kaum minoritas bisa membuat kaum minoritas menjadi semakin tertekan. Terlebih lagi bila hal ini bersifat menyudutkan kaum minoritas tersebut.

Tentu kaum minoritas yang sebenarnya berpotensi juga tidak dapat menyalurkan kreativitasnya dan merasa segala aktivitasnya menjadi sia-sia. Kondisi tertekan dan stres yang dialami oleh seseornag terutama para pekerja dapat menurunkan kinerjanya. Maka produktivitas akan semakin menurun sehingga para pekerja tidak dapat lagi memberikan hasil yang maksimal apda perusahaan.

Keraguan diri

Dampak lainnya dari glass ceiling yang bisa dirasakan oleh seseorang adalah munculnya keraguan diri. Keraguan diri pada seseorang memang bisa timbul pada seseorang jika ia tidak dipercaya oleh orang lain. terlebih lagi jika hal ini terjadi di perusahaan maka pekerja yang tidak diizinkan untuk memilikijabatan lebih tinggi akan merasa bahwa dirinya tidak dipercaya. Maka pekerja tersebut akan berpikir bahwa ia tidak memiliki kualitas SDM yang baik. Tentu saja keraguan yang timbul dalam dirinya tersebut akan semakin menurunkan motivasinya. Maka kinerja pekerja tersebut tidak lagi dilakukan dengan baik. Sebaliknya kinerjanya akan menurun dan tidak optimal.

Gangguan pada mood

Beberapa kaum yang dianggap lemah mungkin saja di beberapa perusahaan dianggap tidak pantas untuk memiliki jabatan atau posisi yang lebih tinggi. Tentu saja hal ini dapat membuat kaum perempuan menjadi merasa disudutkan. Kaum perempuan di perusahaan juga akan merasakan adanya diskriminasi gender yang seharusnya tidak perlu dijadikan sebagai sebuah permasalahan di lingkungan kerja. Akhirnya hal ini menimbulkan kecemasan pada kaum wanita selaku pihak yang mengalami hambatan dalam perkembangan karier.

Tidak hanya cemas saja tetapi yang lebih parah lagi kaum wanita pada perusahaan akan mengalami depresi karena hambatan bagi kariernya. Tenttu saja hal ini akan menimbulkan rasa gelisah dalam bekerja sehingga pekerja tidak dapat lagi memusatkan konsentrasinya saat bekerja.

Mengatasi Glass Ceiling

Menunjukkan hasil pekerjaan

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi adanya glass ceiling pada para pekerja. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menunjukkan hasil pekerjaan. Untuk dapat menunjukkan hasil pekerjaan Anda maka sudah seharusnya Anda selalu melakukan pekerjaan dengan kinerja yang terbaik. Kinerja terbaik Anda tentu saja akan memberikan hasil yang maksimal.

Untuk memberikan hasil kerja yang terbaik maka Anda bisa bekerja dengan kreatif dan inovatif. Selain itu Anda juga bisa terus menunjukkan perkembangan potensi Anda. Maka Anda bisa menunjukkan kepada siapasaja bahwa Anda layak untuk dipertimbangkan dan diperhitungkan sehingga bisa mengembangkan karir di tempat Anda bekerja.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Membangun network

Hal lain yang juga dapat Anda lakukan untuk mengatasi glass ceiling adalah dengan membangun network. Anda bisa membangun network sehingga jaringan Anda semakin luas. Dengan semakin luasnya jaringan Anda maka karir dapat berkembang secara lebih baik lagi. Sebab semakin luas jaringan Anda maka karir Anda akan semakin diakui oleh banyak orang. Tidak hanya dalam hal berkarir di tempat kerja saja tetapi Anda juga bisa mencoba membuka usaha baru. Membuka usaha sebenarnya juga bisa menjadi salah satu jalan untuk menuju kesuksesan. Dengan adanya network yang semakin luas maka tentu Anda bisa memperkenalkan usaha baru milik anda kepada khalayak.

Melakukan hal terbaik

Langkah terakhir yang bisa dilakukan untuk mengatasi glass ceiling adalah dengan melakukan hal yang terbaik. Melakukan hal dengan sebaik mungkin perlu mejadi sebuah kebiasaan bagi Anda. Bila Anda terbiasa untuk melakukan hal yang terbaik maka Anda akan selalu memusatkan fokus untuk bisa bekerja secara maksimal hingga hasilnya memuaskan. Anda juga akan lebih memusatkan fokus pada pekerjaan Anda dan bukan pada pujian dari atasan atau pimpinan atau manajer perusahaan. Kondisi kerja Anda yang seperti ini akan membuat Anda semakin sukses dalam meniti karir. Sebab kinerja Anda yang maksimal tersebut akan menghantarkan Anda padapromosi jabatan.

Bahaya Glass Ceiling

Glass ceiling pada dasarnya merupakan suatu fenomena yang dapat menghambat pengembangan karier kaum minoritas misalnya seperti kaum perempuan. Kondisi ini bisa saja dipandang cukup tidak adil pada kaum minoritas yang mengalaminya. Sebab realitas yang menunjukkan kondisi glass ceiling ini dapat mengakibatkan hal yang bersifat buruk bagi kaum minoritas yang mengalaminya. Misalnya saja terhambatnya kesejahteraan hidup bagi orang yang mengalami hambatan dalam hal pengembangan karier tersebut.

Selain itu adanya fenomena ini juga dapat mengakibatkan kaum minoritas tidak dapat lagi mengembangkan keahlian dan kemampuannya. Maka potensi yang dimiliki oleh seseorang tidak akan bisa dikembangkan dengan baik. Padahal potensi yang dimiliki oleh seseorang bisa saja turut menyumbangkan kontribusi yang cukup besar pada sebuah perusahaan ataupun lembaga tertentu. Oleh karena itu fenomena glass ceiling perlu diatasi agar tidak sampai menimbulkan dampak yang terkesan tidak adil pada beberapa golongan lemah. Sebab jika dibiarkan secara terus-menerus maka fenomena glass ceiling akan membahayakan posisi kaum lemah yang semakin tersudutkan.

Tentunya kondisi glass ceiling ini seperti saat memilih sistem absensi yang paling tepat untuk perusahaan. Harusnya dilakukan hati-hati dan percayakan pada sistem yang tepat, misalnya JojoTimes. Produk tersebut terbukti dapat membantu sistem absensi perusahaan menjadi lebih baik dan optimal. Selain itu dari sisi perusahaan juga lebih mudah melakukan pengaturan dan pengawasan.

Memang semua manfaat tersebut berkat beberapa fitur andalan yang tersedia di dalam JojoTimes. Beberapa fiturnya termasuk fitur pengenalan wajah biometris dengan geo-locator yang akurat, fitur mengelola laporan kehadiran, perizinan cuti dan jam kerja, serta fitur tarif lembur yang dapat disesuaikan.

Jadi, jangan ragu untuk menggunakan JojoTimes. Segera daftar sekarang juga dan dapatkan coba gratis selama 14 hari di perusahaan Anda secepatnya.