Pertambangan; Definisi, Jenis, Asas, dan Tahapan

pertambangan

Pertambangan merupakan sebagian ataupun seluruh tahapan kegiatan yang dilakukan untuk kepentingan penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral ataupun batu bara.

Kegiatan tersebut mencakup penyelidikan secara umum, studi kelayakan, eksplorasi, konstruksi, penambangan, dan pemurnian. Termasuk pula di antaranya kegiatan pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang seperti yang tercantum pada UU No. 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

Definisi pertambangan

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pertambangan memiliki definisi menggali atau mengambil barang tambang dari dalam tanah atau bumi yang kita pijak. Sementara menurut beberapa pakar, pertambangan merupakan suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan cara menggali ke dalam tanah demi mendapatkan hasil tambang.

Sementara pertambangan mineral merupakan kegiatan pertambangan yang bertujuan untuk mengumpulkan mineral berupa bijih ataupun batuan di luar panas bumi, air tanah, minyak, dan gas bumi.

Secara umum, mineral adalah senyawa organik yang terbentuk di alam dengan beberapa sifat fisik dan kimia tertentu. Mineral terdiri dari susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas ataupun padu.

Lain halnya dengan pertambangan batubara yang merupakan kegiatan pertambangan untuk mendapatkan endapan karbon di dalam bumi, termasuk bitumen padat, batuan aspal, hingga gambut.

Bisa dikatakan, industri pertambangan adalah industri yang menghasilkan sumber daya mineral dan merupakan sumber bahan baku bagi industri yang turut dibutuhkan para manusia. Dengan kata lain, sektor pertambangan adalah sektor paling strategis. Bukan hanya bagi daerah yang kaya akan sumber daya alam, pertambangan juga penopang bagi pendapatan daerah yang bersangkutan.

pertambangan

Jenis pertambangan secara umum

Pertambangan ternyata dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu berdasarkan sistem, izin usaha, dan jenis komoditasnya. Berikut ini ulasan selengkapnya.

Sistem

Berdasarkan sistem penambangan yang dilakukan, ada dua jenis pertambangan yang perlu kamu ketahui, di antaranya sebagai berikut:

Surface mining

Jenis pertambangan yang pertama adalah surface mining atau tambang terbuka. Biasanya, pemilihan sistem tambang terbuka seperti ini diterapkan secara khusus untuk bahan galian yang hasilnya relatif dekat dengan bumi. Sebelum penggalian atau pengambilan bahan dilakukan, para penambang harus melakukan pekerjaan pendahuluan seperti land clearing, over buden, dan digging.

Underground mining

Selanjutnya adalah underground mining atau tambang bawah tanah yang pemilihannya sangat ditentukan oleh beberapa faktor teknis. Mulai dari kondisi bahan galian yang akan ditambang dan beberapa faktor pendukung lainnya.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Izin usaha

Adapun tiga jenis pertambangan yang dikelompokkan berdasarkan pengurusan izin usahanya, di antaranya:

Bahan galian strategis golongan A

Jenis pertambangan ini terdiri dari aspal, antrasit, batu bara, bitumen, minyak bumi, dan gas alam. Termasuk juga di antaranya adalah radium, thorium, uranium, lilin bumi, dan semua bahan galian radio aktif lainnya.

Bahan galian vital golongan B

Berikutnya adalah bahan galian vital golongan B yang terdiri dari antimon, aklor, arsin, dan air raksa. Termasuk pula di antaranya adalah emas, intan, khrom, mangan, perak, plastik, bauksit, cerium, rhutenium, seng, tembaga, timbal, titanium, wolfram, vanadium, dan bahan-bahan logam langka lainnya.

Bahan galian golongan C

Terakhir adalah bahan galian golongan C yang termasuk di antaranya pasir, batu kerikil, dan tanah uruk.

Komoditas

Dilihat dari jenis komoditas tambang yang diusahakan, pertambangan terbagi menjadi empat jenis yang berbeda, di antaranya:

Radioaktif

Jenis komoditas satu ini merupakan mineral yang mengandung elemen thorium dan uranium. Selain itu, ada kandungan lainnya seperti monasit, radium, dan bahan galian radioaktif lainnya.

Logam

Pada dasarnya, logam adalah salah satu bentuk mineral yang tidak tembus pandang. Logam juga bisa dijadikan media penghantar panas dan arus listrik. Mineral logam ini kemudian dibagi lagi menjadi 59 macam, beberapa di antaranya adalah emas, tembaga, perak, magnesium, kalium, timbal, seng, timah, dan lain sebagainya.

Bukan logam

Seperti jenis komoditas sebelumnya, mineral bukan logam terbagi lagi menjadi bermacam-macam bentuk, seperti grafit, pasir kuarsa, intan, belerang, yodium, dan lain sebagainya.

Batuan dan batubara

Secara definisi, batuan merupakan benda keras dan padat yang berasal dari lapisan bumi serta tidak masuk dalam kategori logam. Batuan ini terbagi lagi menjadi 47 macam, di antaranya adalah marmer, granit, andesit, obsidian, dan lain sebagainya.

pertambangan

Asas pertambangan

Tahukah kamu, terdapat empat asas yang berlaku dalam penambangan mineral dan batubara menurut UU No. 4 Tahun 2009. Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. Manfaat, keadilan, dan keseimbangan

Dalam pertambangan, asas manfaat merupakan asas yang menunjukkan, bahwa dalam melakukan setiap penambangan harus mampu memberikan manfaat serta keuntungan semaksimal mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan asas keadilan adalah kemampuan dalam memberikan peluang dan kesempatan yang sama secara proporsional bagi seluruh warga negara tanpa pandang bulu.

Sementara asas keseimbangan adalah kewajiban dalam memperhatikan bidang-bidang lain, khususnya yang berhubungan langsung dengan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pertambangan tersebut.

2. Keberpihakan pada kepentingan negara

Selanjutnya adalah asas yang berpihak pada kepentingan negara. Artinya, dalam setiap kegiatan penambangan harus berorientasi kepada kepentingan negara meski kegiatan tersebut menggunakan modal, tenaga, ataupun perencanaan asing. Dengan kata lain, hasil dari setiap kegiatan penambangan yang dilakukan hanya ditujukan untuk kepentingan secara nasional.

3. Partisipatif, transparansi, dan akuntabilitas

Diketahui, asas partisipatif merupakan asas yang menghendaki setiap kegiatan pertambangan dilengkapi dengan peran serta masyarakat. Umumnya, masyarakat ini berperan dalam  menyusun suatu kebijakan, pengelolaan, dan pengawasan terhadap setiap pelaksanaannya.

Sedangkan asas transparansi merupakan keterbukaan dalam penyelenggaraan seluruh kegiatan pertambangan tersebut sehingga masyarakat bisa memperoleh informasi yang nyata dan jelas. Pun sebaliknya, masyarakat juga bisa memberikan bahan masukan kepada pemerintah terkait.

Sementara asas akuntabilitas merupakan kegiatan pertambangan yang dilakukan berdasarkan cara-cara yang benar dan tepat sehingga bisa dipertanggungjawabkan kepada negara serta masyarakat luas. 

4. Berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

Terakhir adalah asas berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Asas satu ini merupakan asas terencana yang kerap mengintegrasikan antara lingkungan, ekonomi, dan sosial budaya. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan masa kini dan masa mendatang.

Tahapan aktivitas pertambangan

Terdapat empat tahapan aktivitas penambangan modern yang berkembang saat ini, di antaranya sebagai berikut:

  • Prospecting

Tahapan ini bertujuan untuk mencari bahan tambang dengan nilai jual tertentu, seperti mineral logam ataupun non-logam.

  • Exploration

Tujuan dari kegiatan eksplorasi adalah mendeterminasi keakuratan cadangan bahan tambang yang akan digali. Di dalamnya terdapat kegiatan berupa studi kelayakan.

  • Development

Tahapan selanjutnya adalah development atau pengembangan yang jadi tahap pembukaan deposit bahan tambang untuk tahap selanjutnya, yaitu produksi. Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan terkait.

Mulai dari penghentian kegiatan apabila pada tahap eksplorasi dinyatakan tidak layak tambang, studi dampak lingkungan, penyesuaian teknologi, dan perizinan. Kemudian, konstruksi akses jalan dan sistem transportasi serta penentuan lokasi pabrik sekaligus fasilitas konstruksi. Dan yang terakhir adalah pembukaan lahan bahan tambang.

  • Exploitation

Tahapan yang terakhir mencakup tahap produksi atas bahan-bahan tambang tersebut.

pertambangan

Jojopayroll tawarkan kemudahan dalam mengelola payroll karyawan dengan mudah dan praktis

Di balik segala kegiatan pertambangan, sudah pasti terdapat pula sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Sebab, jelas tidak mungkin bukan jika kegiatan sebesar ini tidak mengandalkan tenaga manusia demi mencapai tujuan yang diharapkan sejak tahap perencanaan kegiatan.

Begitu juga dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang tertentu. Setiap perusahaan sudah pasti dilengkapi dengan sumber daya manusia yang kita kenal dengan sebutan pegawai atau karyawan. Setiap karyawan tersebut juga pasti menerima upah atas hasil kerja yang telah mereka lakukan selama ini. Nah, terkadang upah atau gaji jadi persoalan yang cukup melelahkan bagi perusahaan. Apalagi perusahaan yang tidak memiliki sistem khusus untuk melakukan payroll.

Jika perusahaan kamu adalah salah satunya, maka tak perlu khawatir karena saat ini telah hadir aplikasi paling canggih bernama JojoPayroll. Aplikasi persembahan dari Jojonomic ini memiliki banyak fitur yang akan memudahkanmu dalam sistem penggajian karyawan.

Sesuai dengan namanya, JojoPayroll bakal membantu kamu dalam mengelola payroll perusahaan menggunakan cara baru yang lebih baik. Di antaranya adalah sistem penghitungan otomatis yang telah disesuaikan dengan kebijakan buruh Indonesia, cetak slip gaji secara otomatis, hingga kemudahan dalam melakukan transfer di lebih dari 150 akun secara real time.

Hmm… menarik, bukan? Jadi, tunggu apalagi? Segera coba sendiri kehebatan JojoPayroll sekarang juga. Kamu pun bisa mencoba versi gratisnya selama 14 hari lho, jadi jangan lewatkan kesempatan berharga ini ya!