Mengenal Spotlight Effect, Penyebab serta Cara Mengatasinya

spotlight effect

Pernahkah Anda mendengar istilah spotlight effect sebelumnya? Meski jarang digunakan, sebenarnya istilah ini cukup dekat lho dengan kehidupan kita dalam keseharian.  Namun sebelumnya, tahukah Anda apa sih yang dimaksud dengan spotlight effect itu?

Secara singkat, spotlight effect merupakan sebuah kondisi di mana seseorang merasa diperhatikan oleh lingkungan di sekitarnya secara berlebihan. Seakan-akan seluruh pandangan mata hanya tertuju pada dirinya saat itu. Padahal kenyataannya tidak demikian.

Nah, pada artikel kali ini, Jojonomic akan memberikan ulasan singkat, padat dan jelas mengenai istilah spotlight effect. Lengkap mulai dari definisi, penyebab serta cara mengatasinya agar Anda terhindar dari efek sorotan yang satu ini. Penasaran, kan? So, simak lengkap artikelnya hingga tuntas, ya.

Mengenal Spotlight Effect Lebih Dalam

Mengenal spotlight effect

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, spotlight effect merupakan sebuah istilah yang merujuk pada kecenderungan seseorang dalam berpikir bahwa orang-orang di sekitarnya tengah memperhatikan dirinya saja secara berlebihan. Padahal hal tersebut tidaklah benar. 

Mereka mungkin melihat sekilas atau sedang memperhatikan ke arah Anda, namun bukan berarti tetapan tersebut diperuntukkan bagi Anda. Karena bisa saja, orang-orang sedang melihat apa yang ada di belakang Anda ataupun pemandangan yang ada di sekitarnya.

Mereka yang mengalami spotlight effect ini akan merasa insecure atau tidak nyaman ketika orang-orang menatapnya secara berlebihan. Tentu saja itu adalah hal yang ada di pikiran mereka sendiri. Seakan semua orang tengah melihatnya dan mencari setiap kesalahan yang mereka lakukan atau kekurangan yang ada di dirinya.

Salah satu contoh yang paling dekat dengan kita terkait dengan spotlight effect ini adalah pada saat Anda tidak sengaja menjatuhkan peralatan tulis dari meja kantor. Suasana kerja yang semula hening kemudian tertuju pada Anda seluruhnya. Namun sesaat kemudian mereka kembali pada fokusnya masing-masing.

Nah, jika Anda adalah orang yang mengalami spotlight effect, biasanya Anda akan berpikir bahwa seluruh karyawan di kantor tersebut tengah membicarakan Anda karena membuat gaduh suasana. Padahal kenyataannya mungkin tidaklah demikian. Orang-orang menganggap hal tersebut (menjatuhkan alat tulis) adalah biasa, namun jauh dalam diri Anda perasaan itu terus menghantui dan seiring berjalannya  waktu membuat Anda menjadi tidak nyaman lebih cemas dari sebelumnya.

Spotlight Effect Menurut Ahli

Spotlight effect menurut ahli

Dikutip dari Psychology Today, Rodolfo Mendoza Denton, seorang dosen psikologi dari University of California mengatakan bahwa peristiwa spotlight effect ini merupakan suatu hal yang wajar. Sebab hampir semua orang pasti pernah mengalaminya. 

Selain itu, seseorang memang sering melebih-lebihkan cerita atau pandangan orang lain ke dirinya. Dianggap wajar karena masing-masing orang sering menganggap bahwa mereka adalah pusat dari semesta.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Nah, peristiwa ini spotlight effect ini tak hanya bisa terjadi di lingkungan pekerjaan, namun juga bisa di lingkungan tongkrongan atau pertemanan. Misalnya saja, Anda tak sengaja jatuh terpeleset di depan teman-teman Anda yang sedang asyik nongkrong. Tanpa disadari peristiwa terpelesetnya Anda tersebut membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

Anda yang mengalami spotlight effect merasa bahwa tawa teman-teman Anda tersebut adalah sebuah penghinaan. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Spotlight effect ini memang akan memicu timbulnya pikiran negatif yang berlebih (overthinking) pada para pengidapnya.

Penyebab Terjadinya Spotlight Effect

Penyebab spotlight effect

Dilansir oleh The Swaddle, efek sorotan ini umumnya muncul karena dorongan dari sifat egosentrisme yang dimiliki oleh seseorang. Egosentrisme sendiri merupakan sebuah sifat yang lebih sering ditemukan dalam tubuh anak kecil. Di mana sifat ini ditunjukkan dengan ketidakmauan mereka dalam melihat sesuatu dari perspektif orang lain dan cenderung egois atau mementingkan dirinya sendiri.

Orang-orang yang sering mengalami kondisi spotlight effect ini biasanya terlalu sibuk menebak-nebak apa yang ada di pikiran orang lain terkait pendapatnya tentang mereka. Hal tersebutlah yang kemudian membuat mereka sulit untuk fokus pada suatu pekerjaan, mengalami kecemasan berlebih hingga membuat tingkat produktivitas kerja yang menurun.

Jika hal ini dibiarkan terus menerus tanpa mendapatkan penanganan lebih lanjut, risiko seperti terjadinya panic attack atau anxiety disorder (gangguan kecemasan) sangat mungkin terjadi dialami oleh orang-orang yang mengalami spotlight effect ini. Maka dari itu, ketika Anda menyadari bahwa Anda mungkin mengidap spotlight effect, tak ada salahnya untuk pergi ke psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Terlebih jika memang hal tersebut sudah terlalu mengganggu rutinitas keseharian. Di mana Anda sulit untuk fokus dan menyelesaikan suatu pekerjaan serta kurangnya kemampuan dalam memecahkan permasalahan.

Cara Mengatasi Permasalahan Spotlight Effect

Cara mengatasi spotlight effect

Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan spotlight effect ini. Di mana salah satunya adalah menghubungi tenaga profesional baik itu psikolog atau psikiater. Namun di bawah ini kami akan memberikan Anda beberapa solusi untuk mengatasi masalah efek sorotan yang kerap terjadi di lingkungan perusahaan.

1. Melakukan analisis terhadap hal yang membuat Anda seakan menjadi sorotan

Kenapa Anda merasa bahwa semua orang saat ini tengah menatap Anda dan membicarakan hal-hal buruk? Apakah karena Anda baru saja melakukan kesalahan seperti memberikan laporan pekerjaan yang tidak sesuai, kinerja Anda kurang maksimal atau mungkin terdapat hal lain? 

Jika Anda baru saja melakukan kesalahan, tentu merasa buruk adalah hal yang wajar. Hanya saja jika Anda tidak merasa melakukan kesalahan namun tetap khawatir tentang bagaimana pendapat orang lain. Maka Anda harus belajar untuk bersantai dan memberikan ruang atau space tersendiri bagi diri Anda.

Kemudian lakukan analisis mengenai kemungkinan-kemungkinan apa saja yang membuat Anda merasa diperhatikan banyak orang. Mungkin dari segi penampilan, cara Anda berjalan, cara berkomunikasi dan lain-lain. Jika memang dirasa tidak ada yang salah, itu artinya semua kekhawatiran tersebut merupakan momok yang ada di dalam diri Anda.

2. Bertukar pikiran dengan karyawan lain

Anda dapat mencari tempat untuk bercerita mengenai apa yang Anda alami. Carilah teman kerja yang paling dekat dengan Anda dan dapat memahami apa yang Anda rasakan saat ini. Ajak mereka bertukar pikiran dan melakukan validasi terhadap asumsi yang sudah Anda kumpulkan tadi.

Tanyakan pada teman Anda tersebut apakah ada yang salah dari diri Anda saat ini? Entah itu karakter, cara berpenampilan dan lain-lain. Jika memang tidak ada yang salah, artinya pikiran negatif Anda tersebut tidak ada yang benar. Mereka semua muncul karena ketakutan Anda terhadap penilaian serta pendapat orang lain.

3. Cobalah untuk tetap santai

Tak perlu khawatir soal bagaimana pendapat atau pandangan orang lain terhadap Anda dalam perusahaan. Bagaimana pun tatapan mereka, Anda hanya perlu bersikap tenang dan santai. Alihkan fokus Anda terhadap pekerjaan yang ada di depan mata. Jangan berikan otak Anda ruang untuk berpikiran negatif.

Penutup

Jojo Times

Nah, itulah tadi sekilas artikel mengenai spotlight effect yang banyak dialami oleh berbagai kalangan. Jika Anda sudah mencoba untuk mengatasi permasalahan yang satu ini dengan cara di atas namun tak kunjung membaik. Solusi terakhir adalah dengan pergi ke psikiater atau psikolog yang dapat membantu Anda mengatasi masalah tersebut dengan lebih profesional.

Dalam hal ini, perusahaan juga perlu berkontribusi dalam memastikan bahwa setiap karyawan dapat bekerja dengan baik tanpa adanya tekanan yang membebani mental. Sebab, mental yang terganggu dapat berdampak buruk terhadap kinerja serta kualitas pekerjaan yang diberikan.

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh pihak perusahaan adalah dengan menggunakan Jojo Times. Sebuah aplikasi absensi online yang juga dapat digunakan untuk memantau aktivitas serta kinerja karyawan secara realtime.

Dengan aplikasi ini, perusahaan dapat mengetahui apa saja yang sedang dilakukan oleh masing-masing karyawan. Sistemnya yang berbasis cloud membuat Jojo Times dapat digunakan di mana saja dan kapan saja selama terhubung dengan internet.

Selain itu, software ini juga dilengkapi berbagai macam fitur pendukung absensi online serta monitoring karyawan lain seperti: Mobile Check In & Check Out, Accurate GPS location via Geotagging, Check In & Check Out Monitoring, Biometric Face Recognition, Fake ID Detection hingga Fingerprint Feature. Lengkap, bukan?

So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Times dan permudah cara Anda dalam memantau setiap aktivitas karyawan sekarang juga!