Pentingnya Melindungi Website dari Hacker dan Cara Melakukannya

Melindungi Website dari hacker

Perkembangan zaman yang semakin maju, menciptakan berbagai macam teknologi modern yang memudahkan kita dalam banyak hal. Salah satunya adalah dalam hal akses informasi. Anda bisa mendapatkan informasi terkini, baik lokal maupun asing hanya melalui gawai yang Anda miliki.

Ada begitu banyak website berita atau blog-blog khusus yang dapat memberikan Anda asupan informasi dalam hal apapun. Mulai dari teknologi, politik, ekonomi, pemerintahan, sains dan masih banyak lagi lainnya. 

Sayangnya, kemudahan akses informasi tersebut juga diimbangi dengan banyaknya bermunculan risiko yang ada. Salah satunya adalah risiko pencurian dan penyalahgunaan data yang sudah banyak terjadi lewat dunia maya. Maka dari itu, para pengguna internet pun dianjurkan untuk lebih berhati-hati dalam memanfaatkan teknologi yang ada.

Tak terkecuali bagi Anda yang mungkin juga memiliki situs web. Entah itu untuk keperluan bisnis atau hanya bersifat pribadi. Keamanan data dan akses masuk ke website tersebut harus selalu dijaga. 

Banyaknya aksi peretasan yang dilakukan oleh orang-orang tak bertanggung jawab seringkali menyebabkan kerusakan tampilan hingga sistem back-end pada sebuah website. Hal inilah yang membuat Anda harus senantiasa melindungi website dari hacker dengan berbagai cara.

Nah, pada artikel kali ini, Jojonomic akan memberikan Anda informasi terkait pentingnya melindungi website dari hacker sekaligus cara melakukannya. Penasaran, kan? Simak artikel lengkapnya berikut ini, ya.

Jenis-jenis Serangan Hacker yang Sering Dilakukan

Jenis-jenis serangan hacker

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai pentingnya melindungi website dari hacker, terlebih dahulu kami akan memberikan informasi terkait apa saja serangan yang paling sering dilakukan. Para pelaku peretasan ini memiliki berbagai macam cara yang dapat digunakan untuk menyerang sistem sebuah website. Biasanya mereka menargetkan situs-situs besar atau yang memiliki pengaruh dan reputasi tinggi.

Tentunya hal ini dilakukan bukan tanpa alasan. Mereka ingin mendapatkan keuntungan dari aksi peretasannya tersebut. Biasanya situs yang sering dijadikan target adalah website perbankan hingga pemerintahan.

Di bawah ini beberapa contoh aksi kejahatan para peretas yang sering dilakukan:

1. Serangan DDoS

Distributed Denial of Service atau yang biasa disebut dengan istilah DDoS merupakan salah satu bentuk serangan yang sering dilakukan oleh para peretas. Aksi serangan ini dilakukan dengan cara menghambat seluruh lalu lintas server. Sehingga untuk mengakses situs tersebut akan membutuhkan waktu lama dikarenakan bebannya yang cukup berat atau overload.

Dalam prakteknya, serangan ini dapat menyebabkan kerugian besar bagi situs yang dijadikan sasaran. Terlebih jika target merupakan situs perbankan atau yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

2. Menggunakan malware

Selanjutnya ada malicious software atau yang sering disebut dengan malware. Secara harfiah, malware merupakan sebuah perangkat lunak yang dibuat khusus bertujuan untuk membahayakan sebuah sistem dalam komputer. 

Baik website atau perangkat komputer yang terinfeksi oleh malware ini akan lebih mudah diretas. Jika terjadi pada situs web yang Anda kelola, malware akan menyebabkan ruang penyimpanan menjadi lebih boros dan dapat mengganggu kinerja server situs web tersebut. Sedangkan jika malware menginfeksi perangkat komputer Anda, maka kemungkinan terburuknya seluruh data yang ada di tempat tersebut akan lebih mudah diretas bahkan dapat disalah gunakan oleh pelaku peretasan.

3. Pharming

Pharming merupakan sebuah istilah serangan yang dilakukan oleh para peretas dengan tujuan untuk mendapatkan data dari pengunjung sebuah website. Cara yang mereka lakukan adalah dengan mengalihkan loading situs resmi ke situs palsu buatan mereka (peretas). Situs palsu ini biasanya dibuat dengan tampilan yang sangat mirip sehingga calon korban tidak akan sadar tentang bahaya yang telah mengintainya.

Seperti pada serangan DDoS, pharming biasanya juga dilakukan oleh para peretas pada situs web yang berhubungan dengan lembaga keuangan. Pelaku peretasan ini akan mengambil seluruh data dari pengunjung yang biasanya berkaitan dengan akses terhadap akun perbankan untuk kemudian menguras seluruh aset yang ada di dalamnya. 

4. Cross-site scripting (XXS)

Berikutnya ada cross-site scripting atau yang biasa disebut juga dengan serangan XXS. Dimulai dengan para peretas yang meletakkan sebuah kode khusus dalam sistem situs web yang dijadikan target. Lewat kode tersebut, seluruh data yang dimasukkan oleh pengunjung atau pengguna websitenya secara otomatis akan terkirim pada database hacker-nya. Dengan demikian, pelaku peretasan memiliki akses penuh mulai dari username, password hingga apapun yang diinputkan ke dalam situs tersebut oleh korban.

5. Man in the Middle

Man in the middle merupakan jenis serangan peretas yang bertujuan untuk menghalangi akses komunikasi antar pengguna. Peretas yang berhasil menggunakan teknik serangan ini akan mendapatkan informasi sepenuhnya dari pengguna yang saling berinteraksi. Biasanya, mereka tak hanya mengambil data yang didapatkan namun juga memodifikasinya sedemikian rupa.

Artinya, pesan yang dibaca oleh korban bisa jadi bukan pesan yang sebenarnya karena sudah diubah oleh pelaku peretasan. Serangan yang satu ini terbilang cukup berbahaya bahkan sangat merugikan. Untuk itu sebagai pengguna internet bijaklah dalam menggunakannya. Sedangkan jika Anda adalah pemilik sebuah website, maka teruslah berhati-hati dan pastikan seluruh sistem keamanan situs Anda cukup kuat untuk melindungi data yang terdapat di dalamnya.

Cara Melindungi Website dari Hacker

Cara melindungi website dari hacker

Banyaknya bahaya yang mengancam keberlangsungan situs web milik Anda dan seluruh data yang ada di dalamnya. Membuat Anda mau tak mau harus berhati-hati dan senantiasa melakukan pemeliharaan secara berkala. Hal ini demi melindungi data sekaligus memberikan pelayanan terbaik bagi pengunjung website.

Nah, di bawah ini terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk melindungi website dari hacker. Apa saja itu?

1. Melakukan back up secara berkala

Untuk menghindari risiko hilangnya banyak data secara tiba-tiba. Anda bisa melakukan back-up atau pencadangan secara berkala tiap waktunya. Hal ini bertujuan agar ketika sewaktu-waktu situs Anda diserang dan seluruh data hilang, Anda masih memiliki file cadangan yang siap untuk dikembalikan ulang.

2. Gunakan SSL

Secure Socket Layer atau yang biasa disebut juga dengan SSL merupakan sebuah protokol sistem keamanan website yang berfungsi sebagai pengirim maupun penerima informasi penting dari internet untuk kemudian dienkripsi sedemikian rupa agar tidak mudah terbaca. Komponen yang satu ini akan membuat pengalaman berselancar pengunjung lebih aman dan nyaman saat mengunjungi website Anda.

3. Update software atau aplikasi dalam website secara berkala

Sistem aplikasi dalam website yang sudah ketinggalan versi terbaru juga sebaiknya segera dilakukan update tanpa harus menunda-nunda. Sebab, para pelaku peretasan dapat menemukan celah ketika Anda menyepelekan update dari komponen-komponen ini. Anda tentu tidak ingin situs web milik Anda menjadi korban peretasan, bukan? So, daripada harus menanggung risiko besar kehilangan data, sebaiknya segeralah update seluruh aplikasi, widget atau plugin dalam website dengan versi terbarunya.

4. Memanfaatkan keberadaan firewall

Secara sederhana firewall merupakan sebuah tembok pembatas yang akan menghalangi akses mencurigakan dalam perangkat komputer Anda. Dengan menggunakan software atau aplikasi firewall, Anda bisa berselancar di internet dengan lebih aman. Karena ketika Anda mengunjungi situs yang berbahaya, secara otomatis firewall ini akan memblokir situs tersebut sehingga Anda tidak akan bisa mengunjunginya yang berpotensi menimbulkan kerugian ke depannya.

Firewall dianggap cukup efektif dalam menangkal serangan hacker untuk melakukan pencurian data dalam website maupun perangkat komputer Anda. Jadi jangan sampai menyepelekan eksistensinya, ya.

Kesimpulan

Nah, itulah tadi informasi mengenai pentingnya melindungi website dari hacker dan cara melakukannya. Anda juga sudah mengetahui beberapa jenis serangan peretas yang sering dialami oleh para pemilik website. 

Dengan membaca artikel di atas, harapannya Anda jauh lebih berhati-hati dalam menggunakan internet terutama saat mengelola sebuah situs web. Terlebih jika website yang Anda kelola berkaitan dengan brand atau bisnis yang sedang Anda rintis.

Nah, dalam operasional bisnis, Anda juga harus memperhatikan cara pengelolaan keuangan bisnis yang tepat. Lewat kemajuan teknologi yang semakin modern, Anda bisa menggunakan berbagai macam software atau aplikasi yang dapat membantu mengontrol anggaran keuangan perusahaan. Salah satunya ialah Jojo Expense.

Jojo Expense merupakan sebuah aplikasi manajemen pengeluaran dalam perusahaan yang terbukti ampuh untuk meningkatkan efisiensi kerja karyawan hingga 76%. Dengan menggunakan aplikasi ini, Anda tak perlu membuang-buang banyak waktu untuk hal-hal yang sifatnya dapat dilakukan secara otomatis.

Aplikasi ini dilengkapi berbagai macam fitur yang memudahkan siapapun dalam penggunaannya. Mulai dari Control budgeting, Cash advance, Reimbursement online, Mobile approval dan masih banyak lagi lainnya.

Jojo Expense juga dilengkapi teknologi modern berupa Intelligence OCR dan Real-Time Geotagging yang dapat menghindarkan Anda dari risiko terjadinya penipuan atau fraud keuangan dalam bisnis. So, tunggu apa lagi? Yuk, gunakan Jojo Expense dan permudah cara Anda dalam mengatur pengeluaran perusahaan!