Memahami Pengertian Piutang, Klasifikasi, Hingga Ciri-cirinya

Dalam sebuah transaksi, kita kenal istilah pinjam meminjam, atau lebih tepatnya utang dan pengertian piutang. Kamus Besar Bahas indonesia (KBBI) mencatat, utang sebagai uang yang dipinjam dari orang lain, atau kewajiban kembali apa yang sudah diterima.

Sedangkan piutang, dalam KBBI diartikan sebagai uang yang dipinjamkan atau yang dapat diragih dari seseorang. Uang yang dipinjam dari orang lain dandipinjamkan kepada orang lain.

Namun, dalam artikel ini, kita akan fokus pada satu poin, yaitu piutang. Kita akan coba bahas tentang pengertian piutang, jenis dan ciri piutang, dan beberapa hal lainnya. Jadi, supaya kamu bisa paham, baca artikel ini sampai selesai ya!

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Pengertian Piutang

Hasil gambar untuk unsplash money

Bagian pertama pembahasan ini akan dimulai dari pengertian terkait piutang. Sebuah sumber menjelaskan, piutang adalah bagian dari aset lancar. Sedangkan aset lancar merupakan aset yang diharapkan dapat direalisasikan dalam sebuah siklus aset berjalan.

Beberapa ahli turut memberikan pengertian tentang piutang. Pertama menurut PSAK, atau Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan, piutang diartikan sebagai aset keuangan nonderivatif  dengan pembayaran tetap. Atau dengan kata lain aset yang telah ditentukan, dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Menurut seorang akuntan, sekaligus penulis buku Akuntansi, Rudiantoro, piutang diartikan sebagai klaim suatu perusahaan terhadap uang, barang atau jasa. Klaim tersebut terjadi akibat transaksi di masa lalu.

Rudiantoro mengatakan juga, bahwa hampir semua perusahaan memiliki piutang terkait transaksi penjualan, pembelian atau transaksi lainnya. Dalam praktiknya, pencatatan piutang terdiri dari beberapa golongan atau kategori.

Pengklasifikasian Piutang

Masih menurut Rudiantoro, ia membagi atau mengklasifikasikan piutang menjadi dua. Bagian kedua ini akan menjelaskan tentang pengklasifikasian tersebut. Berikut akan kita bahas:

Piutang Usaha

Klasifikasi pertama ini merupakan piutang yang timbul, karena adanya penjualan barang atau jasa yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Biasanya, dalam praktik atau kegiatan perusahaan klasifikasi ini akan dibebankan dalam kurun waktu kurang dari setahun. Sehingga klasifikasi ini akan masuk ke dalam kategori aset lancar.

Piutang Bukan Usaha

Selanjutnya, adalah piutang bukan usaha. Sebagaimana namanya, piutang jenis ini adalah kebalikan dari yang sebelumnya. Jika yang pertama timbul akibat penjualan barang atau jasa, maka untuk yang ini tidak timbul karena penjualan barang atau jasa.

Dalam klasifikasi ini, kita akan mengenal beberapa hal yang termasuk dalam piutang bukan usaha, yaitu:

  • Persekot dalam kontak pembelian
  • Klaim terhadap perusahaan angkutan atau barang yang rusak atau hilang
  • Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian yang perlu dipertanggungjawabkan
  • Restitusi pajak, dividen dan piutang yang semuanya berbentuk klaim
  • Tuntutan pengakuan atau klaim terhadap karyawan

Lain Rudiantoro, lain lagi dengan Martan. Menurutnya, piutang digolongkan menjadi tiga. Untuk memperuas pengetahuan kita, jadi kita akan bahas juga tentang penggolongan ini. Ketiga golongan tersebut adalah:

Pertama, Piutang Dagang atau Usaha

Golongan pertama ini merupakan tagihan perusahaan kepada pelanggan. Sebabnya adalah tagihan terhadap penjualan barang atau jasa secara kredit. Tagihan ini biasanya tidak disertai dengan surat pernyataan yang formal, hanya berdasar pada kepercayaan dan kebijakan yang dikeluarkan perusahaan.

Kalau piutang usaha, diartikan sebagai piutang pada perusahaan jasa. Ini terjadi ketika suatu perusahaan memberikan jasa kepada suatu konsumen yang akan dibayarkan di kemudian hari, sesuai dengan kesepakatan.

Kedua, Piutang Non Dagang

Pada golongan kedua ini, adanya piutang bukan karena adanya penjualan terhadap barang atau jasa. Melainkan hal-hal lain di luar itu yang dilakukan oleh perusahaan. Beberapa hal yang menjadi piutang non dagang adalah sebagai berikut:

  • Biaya asuransi, sewa dan gaji yang dibayar di muka atau iklan, yang semuanya masuk dalam piutang biaya
  • Piutang penghasilan, yang didalamnya berisi piutang bunga, piutang jasa, atau piutang sewa
  • Uang muka pembelian, dan lainnya

Ketiga, Piutang Wesel

Terakhir menurut Martan adalah piutang wesel, yaitu tagihan perusahaan kepada pihak ketiga atau perusahaan lain. Tagihan ini menggunakan perjanjian secara tertulis berupa wesel atau promes.

Wesel dapat diartikan sebagai janji tertulis yang tidak bersyarat. Dibuat oleh satu pihak, dan ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat. Tujuannya untuk membayar sejumlah uang sesuai dengan kesepakatan waktu yang telah ditentukan.

Cara Penyajian Piutang

Setelah mengetahui beberapa klasifikasi dan golongan terkait piutang, berikutnya kita akan bahas bagaimana meletakkan mereka dalam laporan keuangan. Dalam peletakannya, setiap klasifikasi atau golongan piutang tersebut harus ditulis secara terpisah dan menggunakan identifikasi yang jelas.

Kemudian, dalam laporan keuangan harus dituliskan sejumlah besar tagihan kotor. Lalu taksiran piutang yang tidak dapat ditagih atau yang diragukan. Khusus untuk piutang lain seperti yang dijaminkan atau disyaratkan, harus ditulis keterangannya dalam laporan keuangan.

Ciri-ciri Piutang

Hasil gambar untuk unsplash money

Pembahasan selanjutnya adalah terkait ciri-ciri piutang. Ini penting untuk kamu ketahui, agar kamu bisa membedakan atau mengidentifikasi piutang ketika kamu melakukan pencatatan keuangan atau kegiatan akuntansi. Berikut ciri-cirinya:

Satu, Ada Tanggal Jatuh Tempo

Ciri pertama adalah tanggal jatuh tempo. Tanggal jatuh tempo ini dapat diketahui dari umur piutang. Umumnya perusahaan menggunakan acuan bulan atau hari dalam menghitungnya.

Jika suatu perusahaan menggunakan bulan sebagai acuan usia piutang, maka jatuh tempo akan terjadi di tanggal yang sama dengan pembelian, hanya saja bulannya berbeda.

Namun untuk yang menggunakan hari sebagai acuan jatuh tempo, maka akan berbeda dengan bulan. Ada perhitungan khusus yang perlu dilakukan, dan harus dengan akurat. Semuanya bisa dilakuakn sesuai dengan kebijakan perusahaan.

  • Isi form berikut ini untuk mendapatkan demo gratis aplikasi HRIS hari ini.
  • This field is for validation purposes and should be left unchanged.

Dua, Ada Nilai Jatuh Tempo

Tidak hanya pada tanggal, tapi sebuah piutang juga harus mempunyai nilai jatuh tempo. Nilai ini akan menjelaskan nilai transaksi utama, yang kemudian ditambah dengan nilai bunga. Kedua nilai tersebut harus dibayarkan pada tanggal jatuh temponya.

Tiga, Ada Bunga yang Berlaku

Terakhir adalah bunga yang berlaku. Biasanya akan ada transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan secara kredit. Hal ini yang akan menimbulkan bunga. Bunga tersebut ada sebagai bentuk konsekuensi bagi pembeli yang telah meminta waktu tertentu untuk melakukan pembayaran terhadap suatu transaksi.

Cara Mengelola Pengertian Piutang

Berdasarkan beberapa penjelasan sebelumnya, ada kalimat-kalimat yang menerangkan bahwa piutang adalah aset, untuk itu perlu dijaga dan dikelola. Bagian ini akan menjelaskan kepada kamu bagaimana cara mengelola piutang.

Pengelolaan tersebut dapat dilakukan dengan mengambil beberapa keputusan yang berkaitan dengan hal-hal berikut, yaitu:

Standar Kredit

Standar kredit merupakan kualitas minimal kelayakan sebuah kredit. Maksudnya adalah standar minimal kelayakan kredit terhadap para pemohon atau pengaju kredit. Adanya standar ini dapat membantu perusahaan untuk meningkatakna penjualan, tapi tidak mengambil banyak resiko piutang tertagih yang berlebih.

Dalam praktiknya, setiap perusahaan harus menentukan standar kreditnya. Supaya perusahaan mendapat manfaat yang lebih besar ketimbang beban atau biaya yang harus dikeluarkan.

Syarat Kredit

Keua adalah syarat kredit. Syarat ini dapat membantu perusahaan menentukan waktu peminjaman atau tenggat waktu pembayaran, serta apresiasi terhadap piutang yang dibayarkan sebelum tanggal jatuh temponya.

Ada beberapa hal yang akan mempengaruhi syarat sebuah kredit, yaitu:

  • Sifat ekonomi produk
  • Kondisi penjual
  • Kondisi pembeli
  • Periode kredit
  • Potongan tunai
  • Tingkat bunga bebas resiko

Kebijakan Kredit dan Pengumpulan Piutang

Kebijakan ini merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan untuk tujuan atau maksud tertentu. Berikut beberapa hal terkait kebijakan kredit:

  • Potongan tunai
  • Persyaratan khusus
  • Tingkat pengeluaran dan pengumpulan piutang

Piutang tampaknya menjadi sebuah kata yang sudah sering didengar. Istilah ini menjadi bagian dari aktivitas ekonomi dan berhubungan dengan masalah keuangan. Piutang pada dasarnya bisa diartikan sebagai uang yang dipinjamkan kepada seseorang. Jadi orang yang menjadi piutang bertindak sebagai pihak yang meinjamkan uang kepada orang lain. Maka suatu hari nanti piutang berhak untuk menagih uang yang telah dipinjamkannya tersebut.

Dalam kehidupan sehari-hari tampaknya hal tentang pinjam-meminjam uang sudah tidak asing lagi. Sebab dalam kehidupan bermasyarakat tentunya ada saja orang yang memberikan pinjaman uang pada orang lain. Rupanya bukan hanya di dalam kehidupan bermasyarakat saja tetapi perihal piutang juga bisa saja terjadi dalam dunia bisnis atau usaha.

Sebuah bisnis bisa saja berjalan dengan adanya dana pinjaman dari pihak lain. Hingga akhirnya kebutuhan bisnis tercukupi dan bisnis bisa terus berjalan dengan lancar. Maka sebagai pihak yang meminjamkan uang tentunya perlu dilakukan beberapa hal agar pengelolaan piutang bisa dilakukan dengan baik. Selain itu piutang tak tertagih juga bisa dihindarkan sehingga nantinya tidak timbul kerugian.

Mengelola Pengertian Piutang

Hasil gambar untuk unsplash money

Perhatikan kualitas kelayakan kredit

Langkah pertama bagi Anda yang akan memberikan pinjaman atau kredit adalah melakukan cek kembali pada pihak yang akan menerima kredit. Sebagai pihak piutang sebaiknya jangan sampai memberikan pinjaman atau kredit kepada klien yang memang tidak memiliki kualitas kelayakan untuk melakukan kredit. Jadi ketahuilah dengan benar apakah klien memang layak untuk menerima kredit atau tidak.

Tetapkan syarat kredit dalam pengertian piutang

Syarat kredit haruslah diberikan pada klien yang menerima pinjaman. Artinya pihak piutang berhak untuk mengajukan syarat tertentu. Terlebih lagi syarat mengenai pembayaran hutang atau pinjaman atau kredit. Berbagai syarat memang harus diajukan termasuk pula syarat kelengkapan administrasi. Maka nantinya setiap klien tidak secara sembarangan mengajukan pinjaman pada Anda.

Informasikan kebijakan kredit

Kebijakan kredit umumnya dikeluarkan oleh piutang. Kebijakan ini tentu bertujuan untuk mengatur segala proses peminjaman atau pwroleh kredit. Dengan adanya kebijakan maka piutang bisa diberikan tanpa adanya rasa khawatir oleh karena adanya suatu peraturan mengenai hal tersebut. Dalam hal ini pihak klien yang menerima pinjaman atau kredit akan terikat dengan kebijakan yang diberlakukan.

Mengendalikan Pengertian Piutang Dengan Baik

Membuat daftar pengertian piutang

Untuk melakukan pengendalian piutang maka hal pertama yang bisa dilakukan adalah membuat daftar piutang. Daftar piutang ini dibuat salah satunya dengan tujuan untuk mengetahui siapa saja klien yang mengajukan pinjaman atau kredit. Jadi daftar ini berisi seluruh nama dari semua klien yang mendapatkan pinjaman atau kredit dari pihak piutang. Maka nantinya piutang bisa tahu seluruh orang yang mendapatkan pinjaman. Pihak pemberi piutang juga tak perlu bingung dan repot lagi dalam mencari siapa saja orang yang telah mendapatkan pinjaman. Di masa kini pembuatan daftar piutang bisa dilakukan dengan menggunakan sistem komputasi sehingga lebih mudah dan juga lebih praktis.

Menghitung lama pengembalian pengertian piutang

Langkah pengendalian piutang yang lainnya adalah dengan menghitung lama pengembalian piutang. Hal ini merupakan salah satu bagian dari manajemen piutang. Umumnya hal ini dilakukan dengan cara melakukan perhitungan rasio perputaran piutang. Rasio perputaran piutang bisa diartikan sebagai rasio yang dipakai untuk melakukan pengukuran mengenai berapa lama proses penagihan piutang terjadi selama satu periode.

Rasio ini bisa digolongkan sebagai rasio aktivitas yang umumnya digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam melakukan tagihan atas kredit yang diberikannya. Jadi hasil perhitungan dari rasio ini akan menunjukkan seberapa besar efektivitas piutang dalam melakukan penagihan yang kredit yang telah diberikannya pada pihak lain. Jika memang rasio menunjukkan pencapaian pencapain yang mwka bisa dibilang bahwa perusahaan tersebut sudah baik dalam melakukan proses penagihan utang.

Menggunakan bantuan aplikasi dalam pengertian piutang

Untuk melakukan perhitungan secara tepat mengenai piutang maka bida digunakan beberapa aplikasi yang tersedia. Keberadaan sebuah aplikasi sudah tentu untuk membantu seyiap orang dalam melakukan tugasnya. Termasuk pula untuk aplikasi yang sekiranya bisa membantu siapapun untuk melihat kembali daftar piutang.

Aplikasi atau software bisa digunakan untuk srgala keperluan yang berhubungan dengan piutang. Anda bisa menggunakan aplikasi yang bisa diakses melalui smartphone sehingga akses bisa dilakukan kapan saja. Atau juga bisa digunakan software yang sekiranya bisa digunakan untuk mengelola piutang. Jadi mengendalikan piutang kini tidak hanya bisa dilakukan dengan menggunakan sistem manual saja. Tetapi juga bisa digunakan aplikasi atau software tertentu untuk membantu pengendalian piutang.

Mengatasi Pengertian Piutang Tak Tertagih

Hasil gambar untuk unsplash money

Selalu melakukan penagihan

Piutang tak tertagih menjadi suatu hal yang tentunya tak pernah diinginkan. Oleh karena itu pihak pemberi piutang perlu melakukan beberapa upaya untuk menghindarinya. Salah satunya adalah melakukan penagihan. Memang seharusnya pihak penerima pinjaman bisa melakukan pembayaran sebelum waktu jatuh tempo. Namun kebanyakan orang melakukan pembayaran secara tidak tepat waktu. Bahkan pembayaran dilakukan lebih dari waktu jatuh tempo.

Jika memang hal ini berpeluang untuk terjadi maka sebaiknya pemberi pinjaman melakukan penagihan sebelum jatuh tempo. Penagihan bisa dilakukan setiap hari bahkan jika waktu jatuh tempo telah terlewati. Sebab bagaimanapun juga pembayaran pinjaman merupakan kewajiban dari pihak penerima pinjaman.

Penerapan kebijakan

Langkah lainnya yang bisa dilakukan untuk mengatasi piutang tak tertagih adalah melakukan penerapan dari kebijakan yang telah ditetapkan sejak awal. Memang seharusnya dalam hal hutang dan piutang selalu ada kebijakan yang menyertainya. Jadi kebijakan tersebut bisa dijadikan sebagai acuan atau pedoman dalam hal menjalankan pemberian pinjaman atau dalam hal piutang. Kebijakan ini sudah seharusnya diterapkan sehingga proses hutang dan piutang tidka akan bersifat merugikan. Dengan adanya penerapan kebijakan yang berlaku dan yang sesuai dengan peraturan dari pihak piutang maka diharapkan agar tidak sampai terjadi piutang tak tertagih.

Pemanfaatan Pengertian Piutang Adalah Sebagai Berikut

Piutang yang diterima oleh seseorang umumnya digunakan untuk menutup segala kebutuhan. Begitu pula dalam dunia usaha atau bisnis. Jadi sebenarnya piutang ini bisa diberikan pada klien bisnis. Misalnya klien yang melakukan pembelian suatu produk secara kredit. Dalam hal ini pihak penjual memberikan piutang kepada pembeli. Klien juga bisa saja berupa rekan bisnis yang mungkin sedang bekerja sama atau menjalin hubungan mitra kerja. Biasanya perusahaan besar bisa menjadi piutang demikian pula dengan perusahaan induk.

Tujuan piutang adalah untuk memperlancar bisnis. Sekalipun hal ini bermanfaat bagi pihak lain namun sebaiknya pihak pemberi pinjaman atau kredit atau hutang bisa lebih mengendalaikan aktivitas piutang. Hal ini perlu dilakukan mengingat bahwa piutang yang tidak dikelola dengan baik bisa mengakibatkan timbulnya kekacauan dalam pengelolaan bisnis. Oleh karena itu piutang sebaiknya dilakukan dengan tepat. Demikian pula piutang sebaiknya diberikan kepada pihak klien yang sekiranya bisa melakukan pengembalian secara tepat waktu.

Kita sudah sampai di akhir pembahasan. Bagaimana, sejauh ini sudah pahamkan dengan apa itu piutang dan berbagai aspek di dalamnya? Kalau sudah semoga pembahasan dalam artikel ini dapat membantumu dalam melakukan pencatatan keuangan dan mengelola keuangan menjadi lebih baik lagi.

JojoExpenseKamu harus jeli dan teliti dalam memberikan pinjaman dan memastikan piutangmu aman. Itu agar kesehatan keuangan perusahaanmu juga dapat terjaga. Oh ya, ada satu aplikasi yang dapat membantumu mengelola dan mencatat keuangan secara digital.

Aplikasi JojoExpense dari Jojonomic akan membantumu mencatat arus keuangan atau transaksi dimana saja dan kapan saja. Khususnya dalam hal cash advance dan reimbursement. Nantinya, efisiensi pekerjaanmu akan meningkat, bahkan hingga 76%.

Kenapa demikian? Pencatatan yang dilakukan melalui gadget dan secara digital, tentunya akan memangkas banyak waktumu untuk bekerja. Sehingga tidak heran jika itu dapat meningkatkan efisiensi kerjamu, selamat mencoba!